Anda di halaman 1dari 68

ALAT PENANAM BIBIT PADI MANUAL EMPAT ALUR

LAPORAN AKHIR

Oleh
Hadi Sastro Diguna
NIM B31150382

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
ALAT PENANAM BIBIT PADI MANUAL EMPAT ALUR

LAPORAN AKHIR

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar


Ahli Madya (A.Md) di Program Studi Keteknikan Pertanian
Jurusan Teknologi Pertanian

Oleh
Hadi Sastro Diguna
NIM B31150382

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

LEMBAR PENGESAHAN

ALAT PENANAM BIBIT PADI MANUAL EMPAT ALUR


Telah diuji dan dinyatakan lulus
pada tanggal 14 Januari 2019

Tim Penguji:
Ketua

Amal Bahariawan, STp, M.Si


NIP. 19680911 199603 1 002
Sekretaris, Anggota,

Ir. Supriyono, MP Ir. Iswahyono, MP


NIP. 19591031 198811 1 001 NIP. 19641110 199202 1 001

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

Dr. Yossi Wibisono, STp, MP


NIP.19730929 199702 1 001

ii
PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, sebuah karya Laporan Akhir dengan judul “
Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur ” saya persembahkan kepada:

1. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam, yang telah memberi
segala Rahmat-Nya dan telah memudahkan segalanya.
2. Nabi Muhammad SAW sebagai panutan saya yang telah membimbing ke
jalan kebenaran.
3. Ir. Supriyono, MP selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu
dan membimbing saya.
4. Dosen beserta jajaran Jurusan Teknologi Pertanian (TP) yang telah memberi
bimbingannya selama menempuh kuliah di Politeknik Negeri Jember.
5. Seluruh guru-guru saya yang telah membimbing dan memberi ilmu kepada
saya.
6. Bapak dan Ibu yang selalu mendo’akan, menyemangati dan memberikan
segala hal yang berharga dalam kehidupan saya sampai seperti saat ini.
7. Keluarga saya yang menjadi tempat saya kembali dan semua teman-teman
saya yang telah membantu.
8. Teman-teman TEP 2015 yang selalu memberikan banyak bantuan dan
semangat.

iii
MOTTO

Inna Shalaati Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii


Lillaahi Rabbil-‘Aalamiin
(Sesungguhnya Shalatku, Ibadahku, Hidupku dan Matiku
Hanya untuk Tuhan Semesta Alam “Allah SWT”)
{Al Qur’an Surah Al- An’am Ayat 162}

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Hadi Sastro Diguna
NIM : B31150382
menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam Laporan
Akhir saya yang berjudul “ Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur ”
merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri dengan arahan komisi
pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk apa pun pada perguruan
tinggi manapun.
Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan
dapat diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Laporan Akhir ini.

Jember, Januari 2019

Hadi Sastro Diguna


NIM B31150382

v
Alat penanam bibit padi manual empat alur
Ir. Supriyono, MP

Hadi Sastro Diguna


Program Studi Keteknikan Pertanian
Jurusan Teknologi Pertanian

ABSTRAK

Kebutuhan beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat. Karena Indonesia


merupakan negara agraris dimana penduduknya bergantung pada hasil pertanian
dan juga mampu memproduksi beras dalam jumlah besar. Namun, pada realitanya
hampir setiap tahun impor beras tetap dilakukan untuk kebutuhan pangan dan
memasok sebagian daerah yang kekurangan. Dalam memaksimalkan produksi
beras pengelolaan tanaman padi harus di tangani dengan tepat dari proses semai,
pengolahan tanah, penanaman, pemanenan, hingga pada tahap giling menjadi
beras. Pada saat ini permasalahan dan kendala tanaman padi salah satunya terletak
pada proses penanaman. Cara bertanam padi khususnya petani kecil di daerah
pedesaan masih menggunakan cara konvensional tenaga kerja manusia yang
rendah efisiensi. Keberadaan alat masih sulit dijangkau dengan harga yang mahal
dan karakteristik alat yang sulit diterapkan pada kondisi lahan tertentu. Untuk
mengatasi kendala tersebut maka diperlukan alat penanam padi manual. Tujuan
kegiatan ini adalah membuat dan melakukan uji kinerja alat penanam padi
manual empat alur. Kegiatan dilakukan di Laboratorium Logam Politeknik Negeri
Jember pada bulan September – Desember 2018. Hasil dari kegiatan ini
merupakan 1 alat penanam bibit padi manual empat alur dengan dimensi panjang
1330 mm, lebar 1010 mm, tinggi 700 mm dengan berat 33 kg. Keberhasilan
komponen utama alat penanam bibit padi manual empat alur yang berfungsi
dengan presentase 100% terdiri dari Rangka, Pelampung, Transmisi alat penanam
bibit padi manual, Seedling feeding pawl, dan Mekanisme Chain and Sproket.
Komponen dengan presentase 70% yaitu seedling tray dan seedling stopper dan
injector 50%. Alat dapat dioperasikan oleh 1 orang operator dengan tenaga
manual.

Kata Kunci : Beras, Padi, alat penanam padi manual

vi
RINGKASAN

Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur, Hadi sastro Diguna, NIM
B31150382, Tahun 2019, 52 halaman, Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri
Jember, Ir. Supriyono, MP

Perancangan menggunakan aplikasi pendesainan yaitu dimensi dari alat


penanam bibit padi manual empat alur , lalu menentukan bahan penyusun
komponen yang digunakan. Setelah semua bahan yang akan digunakan selesai
ditentukan maka tahap selanjutnya adalah penyediaan bahan pembuatan alat
penanam bibit padi manual empat alur . Membuat alat penanam bibit padi manual
empat alur yang mampu mengatasi kendala petani di pedesaan dari cara
penanaman dan efisiensi. Metode pembuatannya yaitu dengan mengamati cara
manual penanaman petani dengan beberapa alat penanam bibit padi pabrikan.
Setelah itu merancang alat penanam bibit padi manual yang mampu memberikan
kemudahan bagi petani padi dan memaksimalkan hasil produksi.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengujian fungsional yang bertujuan
untuk menguji fungsi dari masing-masing komponen, jika terdapat komponen
yang masih belum berfungsi dengan optimal, dilakukan modifikasi atau perbaikan
kembali. Data pengujian fungsional ini adalah spesifikasi dari alat penanam bibit
padi manual empat alur . Tahapan pengujian berikutnya adalah pengujian
fungsional, dilakukan dengan melihat kinerja dari alat penanam bibit padi manual
empat alur .
Hasil pembuatan alat penanam bibit padi manual empat alur yaitu
memiliki dimensi panjang 1330 mm, lebar 1010 mm, dan tinggi 700 mm dengan
berat alat 33 kg. Komponen utama dari alat ini antara lain rangka utama, seedling
tray, injector yang dimodifikasi, seedling stopper, seedling feeding, pawl
mekanisme penggerak chain and sproket, dan pelampung. Mekanisme kerja alat
penanam bibit padi manual empat alur yaitu, bibit diletakkan pada seedling tray,
bibit padi akan diambil oleh planting fork atau injector dengan tenaga tekan
operator sedangkan seedling tray bergerak kekanan dan kekiri untuk
mengumpankan bibit. Pergerakan seedling tray diperoleh dari mekanisme
dorongan tenaga operator saat mengambil bibit dan dikonversikan pada
pergerakan seedling feeding pawl yang memutar sproket yang terhubung dengan
seedling tray. Bibit akan ditanam oleh penanam injector. Keberhasilan
komponen utama yang berfungsi dengan presentase 100% yaitu Rangka,
Pelampung, Transmisi alat penanam bibit padi manual, Seedling feeding pawl,
dan Mekanisme Chain and Sproket. Komponen dengan presentase 70% yaitu
seedling tray dan seedling stopper. Komponen injector 50%.
.

vii
PRAKATA

Segala Puji Bagi Allah S.W.T Tuhan Semesta Alam, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah-Nya, sehingga Laporan Akhir secara tertulis
yang berjudul “alat penanam bibit padi manual empat alur” dapat
terselesaikan.
Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya (A.Md) di Program Studi D-III Keteknikan Pertanian, Jurusan
Teknologi Pertanian, Politeknik Negeri Jember. Adapun Laporan Akhir ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM selaku Direktur Politeknik Negeri
Jember.
2. Dr. Yossi Wibisono, S.Tp, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian.
3. Ir. Anang Supriadi Saleh, MP selaku Ketua Program Studi Keteknikan
Pertanian.
4. Ir. Supriyono, MP selaku Dosen Pembimbing.
5. Amal Bahariawan, S,Tp, MSi selaku Dosen Penguji Utama.
6. Ir. Iswahyono, MP selaku Dosen Penguji Anggota.
7. Semua pihak yang telah ikut membantu dalam pelaksanaan kegitan dan
penulisan laporan ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai
perbaikan untuk kedepannya dan semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Jember, Januari 2019

Penulis

viii
PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya:


Nama : Hadi sastro Diguna
NIM : B31150382
Prodi : Keteknikan Pertanian
Jurusan : Teknologi Pertanian

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan


kepada UPT. Perpustakaan Politeknik Negeri Jember, Hak Bebas Royalti Non-
Eksklusif (Non-Exclusive Royalty Free Right) atas Karya Ilmiah berupa Laporan
Tugas Akhir saya yang berjudul:

ALAT PENANAM BIBIT PADI MANUAL EMPAT ALUR

Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini UPT. Perpustakaan Politeknik


Negeri Jember berhak menyimpan, mengalih media atau format, mengelola
dalam bentuk Pangkalan Data ( Database ), mendistribusikan karya dan
menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau pencipta.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak


Politeknik Negeri Jember, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
Pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Jember
PadaTanggal : Januari 2019
Yang menyatakan,

Hadi sastro Diguna


NIM. B31150382

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN .............................................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................ vii
PRAKATA ...................................................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................................ ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAF jTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSATAKA ................................................................ 4
2.1 Penelitian ........................................................................................ 4
2.2 Rice Transplanter .......................................................................... 4
2.3 Rice transplanter Manual ............................................................. 5
2.3.1 Rice transplanter manual mekanisme roda ............................ 6
2.3.2 Rice transplanter manual mekanisme poros engkol ............... 6
2.4 Penyemaian Bibit Padi ................................................................... 7
2.5 Penanaman Bibit Padi ................................................................... 8
2.6 Penentuan Jarak Tanam Dan Cara Tanam ................................ 8
2.7 Alat Penanam .................................................................................. 8

x
BAB 3. METODE KEGIATAN ................................................................... 10
3.1 Waktu Dan Tempat ...................................................................... 10
3.2 Alat Dan Bahan ............................................................................. 10
3.2.1 Alat ........................................................................................... 10
3.2.2 Bahan ....................................................................................... 11
3.3 Alur Pembuatan Alat Penanam Bibit Padi Manual
Empat Alur ..................................................................................... 12
3.4 Kriteria Desain .............................................................................. 13
3.5 Desain Fungsional ......................................................................... 13
3.5.1 Pegumpaanan bibit padi ........................................................... 13
3.5.2 Pengambilan bibit padi ............................................................ 13
3.5.3 Penanaman bibit padi ................................................................ 13
3.6 Desain Struktural ......................................................................... 14
3.6.1 Dimensi alat ............................................................................. 14
3.6.2 Diagram alat penanam bibit padi
manual empat alur ................................................................... 14
3.6.3 Komponen alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................. 15
3.6.4 Perakitan komponen alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................. 23
3.7 Pengujian Alat Penanam Bibit Padi Manual
Empat Alur ..................................................................................... 23
3.7.1 Prosedur uji kinerja alat penanam bibit padi
manual empat alur ................................................................... 23
3.7.2 Parameter pengamatan alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................. 24
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 25
4.1 Hasil ................................................................................................ 25
4.1.1 Alat penanam bibit padi manual
empat alur ................................................................................ 25
4.1.2 Mekanisme alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................. 26
4.1.3 Uji fungsional alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................. 27

xi
4.2 Pembahasan ................................................................................... 32
4.2.1 seedling tray .............................................................................. 32
4.2.2 Injector ..................................................................................... 32
4.2.3 Seedling stopper ........................................................................ 33
4.2.4 Hasil penanaman ....................................................................... 33
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 34
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 34
5.2 Saran ............................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35
LAMPIRAN ................................................................................................... 36

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
4.1 Spesifikasi teknis alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................................... 26

4.2 Hasil uji fungsional alat penanam bibit padi manual


empat alur dengan bibit dapog lintasan 5 m .............................................. 31

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1. Alat penanam bibit padi manual dengan mekanisme putaran roda ......... 6
2.2 Alat bibit manual dengan mekanisme putaran engkol ............................. 7
2.3 Penyemaian bibit padi pada kotak dapog ................................................. 7
3.1 Alur tahapan pembuatan alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................................... 12
3.2 Diagram komponen penyusun alat bibit padi manual .............................. 14
3.3 Penyusun komponen alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................................... 15
3.4 Rangka alat penanam bibit padi manual empat alur ................................ 16
3.5 Tampak isometri rangka alat penanam bibit padi
manual empat alur ..................................................................................... 16
3.6 Pelampung belakang rice transpanter ....................................................... 17
3.7 Planting fork ........................................................................................... 18
3.8 Seedling tray ............................................................................................. 19
3.9 Seedling stopper alat manual ................................................................. 20
3.10 Mekanisme penggerak seedling tray........................................................ 21
3.11 Mekanime kerja sistem transmisi alat alat penanam bibit padi
manual empat alur .................................................................................... 22
3.12 Gambar sproket and chain ....................................................................... 22
4.1 Alat penanam bibit padi manual empat alur ........................................... 25
4.2 rangka ....................................................................................................... .. 27
4.3 Seedling tray penampung bibit.................................................................. 28
4.4 injector .................................................................................................... 28
4.5 pelampung ................................................................................................ 29
4.6 Seedling stopper ........................................................................................ 29
4.7 Mekanisme transmisi naik turun ............................................................... 30
4.8 Sproket seedling feeding pawl................................................................... 30
4.9 Mekanisme chain and sproket .................................................................. 31

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
1. Gambar teknik un ........................................................................................ 36
2. Bagian-Bagian alat penanam bibit padi
manual empat alur ...................................................................................... 38
3. Pengujian alat tanam padi empat alur.......................................................... 41
4. Standart Operational Prosedure (SOP) ...................................................... 48
5. Dokumentasi kegiatan ................................................................................. 49
6. Dokumentasi pengujian ............................................................................... 51

xv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara agraris dimana penduduknya bergantung pada
hasil pertanian dan juga mampu memproduksi beras dalam jumlah besar.
Ketergantungan terhadap pertanian sangat menunjang kesenjangan ekonomi
negara dimana kebutuhan beras merupakan bahan makanan pokok masyarakat.
Namun, pada realitanya hampir setiap tahun impor beras tetap dilakukan untuk
kebutuhan pangan dan memasok sebagian daerah yang kekurangan. Konsumsi
beras dapat dikatakan lebih tinggi dibanding kemampuan memproduksi beras.
Dari data badan pusat statistik produksi padi pada tahun 2016 mengalami
penurunan yaitu dari 75,3 juta ton di tahun 2015 menjadi 74,3 juta ton per tahun
dan berdampak negatif terhadap harga pasar dan kebutuhan beras nasional.
Terjadinya penurunan produksi dipengaruhi banyak faktor diantaranya yaitu iklim
yang tidak menentu, varietas tanaman, ketersediaan air, kesuburan tanah,
pengelolaan tanaman, dan pengendalian hama maupun penyakit yang kurang
tepat.
Dalam memaksimalkan produksi padi pengelolaan tanaman padi harus di
tangani dengan tepat dari proses semai, pengolahan tanah, penanaman,
pemanenan, hingga pada tahap giling menjadi beras. Pada saat ini permasalahan
dan kendala tanaman padi salah satunya terletak pada proses penanaman. Cara
bertanam padi khususnya petani kecil di daerah pedesaan masih menggunakan
cara konvensional tenaga kerja manusia yang rendah efisiensi. Dimana proses
tersebut memerlukan tenaga kerja banyak, biaya yang mahal, dan waktu yang
relatif lebih lama. Sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan terbilang langka dan
upah yang mahal. Pelaksana kegiatan tanam padi pada umumnya adalah tenaga
wanita dengan rata-rata usia 54 tahun. Tenaga kerja dengan struktur umur
demikian tidak dapat diandalkan untuk jangka panjang dan memerlukan
regenerasi (Ahmad dan Haryono, 2007).

1
2

Selain hal tersebut hasil dari penanaman kurang baik dari perhitungan
jarak dan kedalaman tanam. Keberadaan alat juga masih sulit dijangkau dari segi
harga dan karakteristik alat yang sulit diterapkan pada kondisi lahan tertentu.
Hal ini yang menjadi sebab produksi hasil tanaman padi kurang optimal dari
segi jumlah dan mutu. Untuk mengatasi kendala tersebut maka diperlukan suatu
alat yang dapat membantu kebutuhan petani dan diharapkan dapat mengatasi
masalah pada penanaman padi.
Alat penanam padi manual atau rice transplanter merupakan alat penanam
padi yang dipergunakan untuk menanam bibit padi yang telah disemaikan pada
areal khusus dengan umur 15 sampai 21 hari setelah tanam, pada areal tanah
sawah kondisi siap tanam, alat ini dirancang pada lahan berlumpur (puddle)
dengan jarak yang sama antar alur dan meminimalisir kerusakan saat
penanaman. Oeh karena itu alat ini dirancang dengan bahan ringan dan
dilengkapi dengan alat pengapung. Inovasi teknologi rice transplanter
diharapkan dapat mempercepat waktu penanaman dan meningkatkan efisiensi.

1.2 Rumusan masalah


berdasarkan permasalahan yang telah di uraikan dapat ambil rumusan
masalah :
a. Bagaimana cara membuat alat penanam bibit padi manual yang mudah
di operasikan
b. Bagaimana cara membuat alat penanam bibit padi manual yang ringan
dan efisien

1.3 Tujuan
berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari alat ini adalah
sebagai berikut :
a. Membuat alat penanam bibit padi manual empat alur
b. Menguji unjuk kerja alat penanam bibit padi manual empat alur
3

1.4 Manfaat
dari hasil perancangan alat ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
a. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan alat
penanam bibit padi manual
b. Meningkatkan efisiensi hasil dan produksi mutu tanaman padi bagi
masyarakat
c. Membantu mengatasi kelangkaan tenaga kerja bagi petani
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian
Menurut Sahara, dkk. (2016) mengatakan bahwa perbedaan tanam bibit padi
manual dan tanam mesin pada kebutuhan bibit yaitu tanam dengan cara manual
memerlukan 50 kg bibit padi di lahan persemaian, sedangkan dengan mesin
membutuhkan 240 bibit. Usaha tani padi dengan mesin tanam dapat
mengefisienkan waktu kerja sebanyak 14,12 hari pekerja pria dan 23,79 hari
pekerja wanita pada tahap proses persemaian sampai tanam.
Selanjutnya, Budiman dan Sulistiadji (2011) menyatakan bahwa alat tanam
bibit padi tipe dua baris sudah dapat berfungsi untuk menanam, walaupun dari
hasil uji lapang masih belum memenuhi parameter desain yang ditetapkan, hasil
uji lapang diperoleh data kinerja alat tanam bibit padi dengan jumlah lubang tiap
satuan panjang 7,5 lubang /m, tertanam baik 36,11%, missing hill 40,9 % (masih
tinggi), bibit rusak 7,54%, bibit mengambang 9,92%, kedalaman penanaman 9,83
cm, jumlah bibit 2 – 11 bibit dan kapasitas lapang teoritis sebesar 20,29 jam/ha.
2.2. Rice Transplanter
Rice transplanter adalah alat modern untuk menanam bibit padi dengan
sistem penanaman yang serentak dengan jarak yang sama. Bibit ditaruh di atas
mesin rice transplater. Selanjutnya, mesin siap beroperasi. Dalam sekali gerak,
mesin ini dapat membuat 4 jalur dengan jarak antar jalur 20 cm. Beberapa macam
rice transplanter berdasarkan sumber daya penggeraknya yaitu :
a. Manually Operated Transplanter yang sumber daya penggeraknya berasal
dari tenaga manusia
b. Animal Drawan Transplanter yang sumber daya penggeraknya berasal dari
tenaga hewan.
c. Tractor Mounted Transplanter yang sumber daya penggeraknya berasal dari
traktor yang merupakan unit terpisah dari transplanternya
d. Self Propelled Transplanter yaitu transplanter yang unit penggeraknya
menjadi satu kesatuan unit dengan alat penanamnya

4
5

Dan menurut macam persemaian yang digunakan transplanter dibagi


menjadi 2 yaitu :
1. Root wash seedling apabila dalam penggunaan transplanter, persemaian harus
melalui pencucian akar dengan air sampai bersih dari tanah, dan cara ini
dilakukan dengan cara tradisional dan memakan waktu cukup lama sehingga
tidak banyak dikembangkan
2. Soil Bearing Seedling atau apabila dalam penggunaan transplanter persemaian
tidak perlu mengalami pencucian aka, jadi tanah dibiarkan melekat pada
perakaran persemaian. cara ini membutuhkan pembuatan persemaian khusus
yaitu bibir disebar pada kotak persemaian yang mempunyai ukuran tertentu
yang disesuaikan dengan seedling tray transplanter. Dan berikut ini merupakan
bagian-bagian dari rice transplanter :
a. Travelling Devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke
depan dan belakang
b. Seedling Tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang
akan ditanam
c. Seedling Stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang
terdapat pada seedling tray
d. Seedling Feeding Pawl untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan
kekiri agar pengambilan persemaian merata
Planting Devices terdiri dari Planting Arm berfungsi mengerakkan garpu
penanam atau planting fork dan planting fork sebagai alat pengambil bibit
persemaian dari seedling tray. Operating Devices adalah alat pengendalian
operasi terdiri atas motor, kopling, gas, versneling, dan rem.

2.3. Rice Transplanter Manual


Keberadaan alat penanam padi manual (rice transplanter manual) yang di
produksi industri saat ini adalah Manually Operated Transplanter yang
dioperasikan oleh operator tenaga manusia dengan mekanisme baling-baling roda
dan mekanisme manual dari operator itu sendiri.
6

2.3.1. Rice transplanter manual mekanisme roda


Alat penanam padi manual dengan mekanisme kerja roda sebagai daya
penggerak dari alat rice transplanter sebagai pengambil bibit padi yang akan di
tanam (planting fork) dari tempat persemaian bibit (seedling tray). Kelebihan alat
ini bisa didorong oleh seorang operator tanpa mesin. Planting fork akan berjalan
sendiri sesuai jarak dan jumlah bibit yang akan ditanam t dengan bantusan putaran
roda. Dan kelemahannya yaitu pada kondisi lahan yang terlalu banyak lumpur
akan tenggelam karena beban alat itu sendiri yang berat dan tidak stabil saat
dioperasikan sehingga sulit diterapkan pada kondisi lahan tertentu.

Gambar 2.1. Alat Penanam Bibit Padi Manual Dengan Mekanisme Putaran Roda

2.3.2. Rice transplanter manual mekanisme poros engkol


Alat penanam padi manual dengan mekanisme kerja operator sebagai daya
penggerak alat pengambil bibit persemaian (planting fork) dari tempat persemaian
bibit yang akan ditanam (seedling tray) di operasikan dengan menggunakan
tangan untuk menggerakkan poros engkol yang terhubung dengan (planting fork)
menggunakan rantai. Dengan putaran poros engkol tersebut akan menggerakkan
planting folk dan mengambil bibit tanaman pada seedling tray. Kelebihan dari alat
ini yaitu dapat ditarik oleh operator dengan beban yang ringan tanpa slip dengan
pelampung agar alat tetap stabil dan planting fork dibantu dengan cara manual
putaran engkol tenaga manusia itu sendiri namun, alat ini masih memiliki
kelemahan yaitu bibit padi mudah rusak saat planting fork mengambil bibit dari
sedding tray dan menancapkan bibit ke tanah karena konstruksi dan bahan yang
kurang baik.
7

Gambar 2.2. Alat Penanam Bibit Padi Manual Dengan Mekanisme Putaran Poros
Engkol

2.4. Penyemaian Bibit Padi


Hatta 2009, menyatakan membuat persemaian merupakan langkah awal
dalam melakukan budidaya tanaman padi. Untuk memperoleh bibit padi yang
baik persemaian harus benar dalam melakukan perawatan, agar harapan untuk
mendapatkan bibit yang sehat sekaligus subur dapat tercapai. Cara semai padi
dapat dilakukan dengan cara semai di kotak dapog.
Dapog dapat dilakukan dengan cara in situ menggunakan plastik lembaran
sebagai media tanam dengan perbandingan campuran tanah dan pupuk kandang
3:2. Saat bibit berumur 15-21 hari setelah semai (HSS), dengan tinggi 22- 25 cm
dan memiliki 3-4 helai daun. Selanjutnya bibit dipindahkan dengan digulung dan
dipisahkan dari plastik. Bibit diletakan pada meja bibit rice transplanter untuk
ditanam. Kebutuhan bibit antara 200-240 dapog untuk setiap hektar lahan. Jika
menggunakan semai biasa, benih padi yang direndam kemudian diperam selama
24 jam. Penanaman Bibit saat umur 15-18 hari setelah benih disebar.

Gambar 2.3. Penyemaian Bibit Padi Pada Kotak Dapog


8

2.5. Penanaman bibit padi


Penanaman padi didahului dengan pencabutan bibit dipersemaian. Bibit
yang siap ditanam adalah bibit yang sudah berumur 15- 21 hari setelah semai dan
berdaun 5-6 helai. Adapun beberapa syarat dalam penanaman dilahan yaitu lahan
tanah dalam kondisi berlumpur dan air menggenang. Penanaman bibit pertitik
tanam adalah 2 – 3 bibit dengan kedalaman tanam 5 – 10 cm. Tinggi bibit padi
berkisar antara 22-25 cm dan batang bagian bawah besar dan keras serta bebas
hama dan penyakit. Bibit harus ditanam seragam dengan Jarak tanam padi yang
dikehendaki 20 cm antar alur.

2.6. Penentuan Jarak Tanam dan Cara Tanam


Penentuan jarak tanam tergantung varietas padi, kondisi lahan yang akan
ditanami, dan musim tanam. Pada umumya tidak akan jauh dari 20 x 20 cm.
Adapun maksud dari ditentukannya jarak tanam untuk meminimalisir persaingan
tanaman untuk mendapatkan unsur-unsur makanan dan cahaya matahari.
Memudahkan penyiangan. Setelah ditentukan jarak tanam, kemudian dilakukan
penanaman. Dalam satu lubang dapat ditanam 2-3 batang bibit, dan ditanam
sedalam + 5 cm. penanaman yang terlalu dalam menyebabkan pertumbuhan akar
akan lambat dan membusuk, sehingga produksi menurun.
Demikian halnya dengan bibit yang ditanam bila terlalu dalam atau dangkal
menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik. Penanaman yang terlalu dalam
dapat menyebabkan batang tanaman mudah membusuk (Sandra, 1995).
Sedangkan bibit yang ditanam dangkal akan berakibat pada sistem perakaran yang
kurang kuat, sehingga tanaman mudah roboh.

2.7. Alat Penanam


Alat dan mesin penanam adalah suatu peralatan yang digunakan untuk
menempatkan bibir, tanaman, atau bagian tanaman pada areal yang telah
disiapkan baik di dalam ataupun di atas permukaan tanah. Tujuan penanaman
adalah menempatkan biji di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan
9

tegakan yang baik, tanpa harus melakukan penyulaman alat mesin penanam rice
transplanter (Purwadi, 1990).
Fungsi mesin penanam, yaitu meletakkan bibir yang akan ditanam pada
kedalaman, jumlah tertentu dan seragam, dan pada sebagian besar alat penanam
akan menutup dengan tanah kembali (Bambang P 1991). Alat dan mesin pertanian
dapat membantu petani dalam mengatasi masalah keterbatasan tenaga kerja.
Penggunaan alat dan mesin pertanian dapat membantu petani dalam memperluas
garapan dan intensitas tanam serta pelaksanaan kegiatan yang tepat waktu
(Alihamsyah 1991).
BAB 3. METODE KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat


Pembuatan dan uji fungsional alat penanam bibit padi manual empat alur
telah dilaksanakan di laboratorium logam dan pengujian alat di lahan politeknik
negeri jember. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada bulan september sampai
desember 2018.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
a. Las listrik
b. Mesin bor duduk
c. Alat pemotong plat
d. Alat gerinda potong (circle)
e. Gerinda
f. Alat pemotong besi
g. Alat penekuk plat
h. Palu
i. Meteran (roll meter)
j. Penggaris siku
k. Kunci pas
l. Tang
m. Ragum
n. Alat K3
o. Alat tulis
p. Kamera
q. Alat cat
r. Gergaji besi

10
11

3.2.2. Bahan
a. Plat alumunium
b. Pipa besi 20 mm
c. Pipa besi 22 mm
d. Besi kotak 20 x 10
e. Besi kotak 20 x 20
f. Chain dan sproket
g. Besi as 8 mm
h. Besi U
i. Bearing
j. Pegas (spring)
k. Mur dan baut
l. Mata gerinda
m. Elektroda las
n. Kertas amplas
o. Bahan cat logam
p. Baja ringan
q. Bibit padi
12

3.3 Alur Pembuatan Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur
Tahapan pembuatan alat penanam bibit padi manual secara garis besar
sebagai barikut:

Dasar Perancangan

Gambar 3.1. Alur Tahapan Pembuatan Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat
Alur
13

3.4. Kriteria Desain


Alat ini dioperasikan oleh satu orang sebagai operator dengan cara kerja
alat ditarik dengan gerakan mundur kebelakang. Pergerakan tangan kiri untuk
menarik alat sedangkan tangan kanan untuk mengoperasikan penanam bibit atau
injector agar naik turun untuk menancapkan bibit ke lahan sawah. Penampung
bibit (seedling tray) akan beroperasi secara otomatis bergerak kearah kanan
sampai pada batas gerakan dan kembali kearah kiri untuk mengumpankan bibit
padi dari mekanisme tenaga manual tekan operator yang konversikan kedalam
putaran ratchet dan pawl untuk mengerakkan sproket dan chain untuk transmisi
gerak. Penanam mengambil bibit untuk menancapkan ke lahan. Alat penanam
bibit padi manual didesain dengan memperhatikan beberapa aspek yaitu :
a. Dimensi alat tanam
b. Penggerak planting fork/injector menggunakan cara manual tekan dari
operator untuk mengambil dan menanam bibit padi
c. Seedling tray menampung, menahan serta mengumpankan bibit dengan
gerakan kekanan dan kekiri
d. Jarak tanam antar alur 200 mm dengan kedalaman tanam 50 - 70 mm
e. Pengambilan bibit 3 – 4 per titik tanam
f. Menggunakan sistem transmisi ratched dan pawl, sproket dan chain untuk
menggerakkan seedling tray
g. dan pelampung terbuat dari bahan baja ringan untuk meminimalisir berat
bahan

3.5. Desain Fungsional


3..5.1. Pengumpanan bibit padi
Bibit padi diletakkan pada tempat bibit (seedling tray) yang bergerak
kekanan dan kiri untuk mengumpankan bibit padi yang akan ditanam.
3.5.2. Pengambilan bibit padi
Bibit padi yang akan ditanam diambil oleh planting fork atau injector
dengan tenaga manual operator untuk mengambil bibit yang diumpankan.
14

3.5.3. Penanaman bibit padi


Planting fork atau injector menanam bibit dengan kedalaman 50 – 70 mm
dari tenaga tekan operator. proses penanaman akan menggerakkan seedling tray
dengan mekanisme dari seedling feeding pawl, dan sproket and chain. Proses ini
dioperasikan dengan cara alat ditarik dengan kecepatan dari operator untuk
memperoleh jarak tanam antar baris.

3.6. Desain Struktural


Alat penanam bibit padi manual empat alur ditinjau dari desain struktural
terdiri dari beberapa spesifikasi antara lain:
3.6.1. Dimensi alat
Dimensi alat yaitu dengan panjang 700 mm, lebar 1100 mm, dan tinggi
530 mm.
3.6.2. Diagram komponen alat penanam bibit padi manual empat alur

Rangka Utama Planting Devices Mekanisme Penggerak Seedling tray

injector Seedling feeding pawl Seedling stopper

Pelampung Sproket dan chain

Gambar 3.2 Diagram Komponen Penyusun Alat Penanam Bibit Padi Manual
15

3.6.3. Komponen alat penanam bibit padi manual empat alur


Alat penanam bibit padi memiliki beberapa komponen baik komponen
utama, komponen transmisi dan komponen penyusun. Berikut merupakan
komponen penyusun alat :

4
5

7
8
9
10

Gambar 3.3. Penyusun komponen alat penanam bibit padi empat alur
Keterangan :
1. Rangka utama 6. Pelampung
2. Seedling tray 7. Handle penarik alat
3. Penahan bibit padi 8. Handle penanam bibit padi
4. Seedling stopper 9. Chain dan sproket
5. Mekanisme penggerak chain 10. pegas
and sproket
16

1. Rangka utama

Gambar 3.4 Rangka Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur

Gambar 3.5. Tampak isometri rangka alat penanam bibit padi manual empat alur
17

Rangka merupakan salah satu komponen utama dari alat penanam bibit padi
manual yang berfungsi sebagai penopang atau kaki dan tempat semua komponen
lainya diletakkan. Bahan yang digunakan untuk rangka utama terdiiri dari pipa
besi 20 mm, pipa besi 22 mm dan besi kotak 20 mm untuk bagian dudukan
planting fork dan . Besi U 10 cm untuk dudukan dari sproket dan chain bagian
transmisi gerak . Rangka utama disusun dengan memperhatikan aspek ergonomi
dan mampu menahan kinerja alat penanam manual.
2. Pelampung

Gambar 3.6 Pelampung

Pelampung alat yang tergabung dibagian rangka berfungsi untuk menjaga


kestabilan alat agar tidak tenggelam dan pergerakan alat semakin ringan.
Pelampung terbuat dari bahan baja ringan yang berada di posisi bawah rangka
depan dan belakang.
18

3. penanam bibit (Injector)

Gambar 3.7 Injector

Penanam terdiri dari handle, tuas pendorong bibit dan penanam (planting
fork). Sebagai komponen untuk mengambil dan menanam bibit pada seedling
tray. Terdiri dari bahan pipa besi 20 mm, pipa besi 22 mm dan besi plat
19

4. seedling tray

Gambar 3.8. Seedling Tray

Berfungsi sebagai tempat dan mengumpankan bibit padi yang akan di


tanam. bahan terbuat dari plat alumunium dan pembatas antar tempat bibit sesuai
alur.
20

5. Seedling stopper

Gambar 3.9. Seedling Stopper Alat Penanam Padi Manual

Bahan terbuat dari besi siku ukuran 50 mm x 50 mm teal 3 mm yang


disambung dengan plat tambahan untuk dudukan seedling tray yang berfungsi
sebagai landasan untuk menggerakkan seedling tray kekanan dan kekiri agar
pengambilan persemaian bibit merata
21

6. Transmisi alat penanam bibit padi manual

Gambar 3.10. Mekanisme Penggerak Seedling Tray

Sistem transmisi merupakan salah satu komponen alat yang susunan dari
beberapa komponen penggerak dengan mekanisme sproket dan chain yang
tersambung dengan ratchet/seedling feeding pawl konversi gerakan dari daya
tekan operator untuk menggerakkan Seedling tray kekanan dan kekiri.
22

7. Seedling feeding pawl

Gambar 3.11. Mekanime kerja sistem transmisi alat penanam padi manual

Merupakan sistem transmisi yaitu dengan mekanisme dari ratchet dan pawl
yang akan dipasang di as yang terhubung dengan chain dan sproket mekanisme
kerja dari ratchet yaitu terdiri dari gigi gigi bundar dan pegas yang terhubung
dengan pin atau disebut dengan pawl yang melibatkan gigi. Saat ratchet bergerak
ke arah depan pawl akan bergeser disetiap melintasi dai gigi dan ketika ratchet
bergerak kearah yang sebaliknya atau arah belakang maka pawl akan terkunci
diantara gigi dan mencegah gerakan mundur.
8. Chain dan sproket

Gambar 3.12. Gambar sproket and chain


23

Sebuah komponen dari sistem transimisi alat penanam bibit manual untuk
menggerakkan seedling tray dengan meneruskan daya putar dari ratchet dan pawl.
3.6.4. Perakitan komponen alat penanam bibit padi manual
Alat penanam bibit padi manual terdiri dari beberapa komponen yang
dirakit menjadi satu. Secara garis besar perakitan seperti berikut :
a. Perakitan rangka
Pemasangan rangka yaitu pada dudukan rangka utama, disambungkan pada
bahan rangka yang telah disiapkan dengan penyambungan menggunakan las
listrik dan mur baut.
b. Perakitan penanam
Perakitan penanam bibit pada rangka utama yaitu pipa ukuran 22 mm
dimasukkan ke dalam pipa 20 mm agar pengerak penanam bisa di angkat dan di
turunkan.
c. Perakitan sistem transmisi
Perakitan pada sistem transmisi yaitu dengan pipa besi 22 mm dimasukkan
kedalam pipa besi 20 mm yang terhubung dengan sistem transmisi seedling
feeding pawl dan digabungkan dengan besi as dan bearing untuk meneruskan
daya ke bagian chain dan Sproket yang ditempatkan pada dudukan besi U. Dan
pegas dipasang pada transmisi seedling feeding pawl.

3.7.Pengujian alat penanam bibit padi manual empat alur


3.7.1. Prosedur uji fungsional alat penanam bibit padi manual empat alur
Uji fungsional alat penanam bibit padi manual empat alur dilakukan di
lahan Politeknik Negeri Jember dimulai dari proses pengujian fungsional
komponen utama dan pengujian keberhasilan alat dalam menanam bibit padi.
Prosedur uji fungsional alat penanam bibit padi manual empat alur sebagai
berikut :
a. Menyiapkan lahan untuk pengolahan tanah
b. Pembersihan lahan dan pengairan pada lahan sawah
c. Menyiapkan alat tanam bibit padi manual
d. Menyiapkan bibit padi sistem dapog
24

e. Pengamatan terhadap komponen yang utama


f. Pengamatan terhadap kondisi bibit padi setelah penanaman
3..7.2. Parameter Pengamatan
Parameter pengamatan alat ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
untuk mengetahui berfungsi tidaknya alat apakah sudah optimal dan sesuai
dengan kriteria yang diinginkan. Parameter pengamatan alat meliputi komponen
utama alat dan kondisi bibit setelah penanaman
1. Komponen utama
a. Rangka
b. Injector
c. Seedling tray
d. Pelampung
e. Seedling stopper
f. Transmisi alat penanam bibit padi manual
g. Seedling feeding pawl
h. Mekanisme Chain and Sproket
2. Pengamatan bibit padi sistem dapog yang tertanam dalam lintasan 5 m
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan hasil desain, alat penanam bibit padi manual empat alur
diperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.1 Alat penanam bibit padi manual empat alur

Gambar 4.1 Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur

Alat penanam bibit padi manual empat alur memiliki berat 33 kg. Alat ini
terbuat dari besi pipa 19 mm dan besi kotak 20 x 20 mm, besi as 1 dim, plat baja
ringan, besi u 10 mm, serta bahan untuk mekanisme gerak seedling tray.
Penggerak mesin ini adalah manual operator tenaga manusia. Dimensi alat
penanam bibit padi manual empat alur adalah panjang 1330 mm, lebar 1010 mm,
dan tinggi 700 mm.

25
26

Tabel 4.1 Spesifikasi Teknis Alat Penanam Bibit Padi Manual Empat Alur

No Bahasan Spesifikasi
1 Dimensi rangka 730 mm x 1010 mm x 550 mm
2 Panjang seedling tray 660 mm
3 Jumlah penanam (injector) 4 alur
4 Jarak antar alur 200 mm
5 Lubang pengambil bibit 6 mm
6 Ukuran injector 20 mm x 20 mm
7 Panjang seedling stopper 900 mm
8 Jumlah pegas injector 2 pegas
9 Jumlah bearing 4 unit
10 Jumlah sproket 3 unit
11 Jumlah pelampung 2 pelampung
12 Dimensi pelampung depan 1000 mm x 350mm
13 Dimensi sproket Diameter 70 mm gigi 14
14 Lebar keseluruan injector 700 mm
15 Lebar seedling tray 465 mm
16 Dimensi Bearing 10 mm
17 Dimensi Besi u 500 mm x 35 mm x120 mm
18 Lubang seedling stopper 25 mm
19 Berat total 33 kg

4.1.2 Mekanisme alat penanam bibit padi manual empat alur


Mekanisme kerja alat penanam bibit padi manual empat alur yaitu, bibit
diletakkan pada seedling tray penampung bibit, bibit padi akan diambil oleh
planting fork atau injector dengan tenaga dorongan operator sedangkan seedling
tray bergerak kekanan dan kekiri untuk mengumpankan bibit. Pergerakan seedling
tray diperoleh dari mekanisme dorongan tenaga operator saat mengambil bibit
lalu dikonversikan pada pergerakan seedling feeding pawl yang akan memutar
27

sproket yang terhubung dengan seedling tray. Bibit yang telah diambil sekaligus
akan ditanam pada lahan dan di tanam denagn mekanisme injector atau tuas
penanam.

4.1.3 Uji fungsional alat penanam bibit padi manual empat alur
Berikut ini adalah data hasil pengujian alat penanam bibit padi manual
empat alur :
a. Rangka
Hasil pengujian fungsional komponen rangka telah mencapai 100 % yaitu
dapat berfungsi menopang atau menjadi dudukan komponen lain
diantaranya seedling tray, injector,pelampung, mekanisme chain and
sproket, mekanisme naik turun, seedling feeding pawl dan komponen
pendukung lainnya.

Gambar 4.2 Rangka


b. Seedling tray
seedling tray telah diuji secara fungsional dengan hasil pengamatan bibit
padi dapat ditampung dengan baik dalam kondisi bibit siap diumpankan pada
penanam injector .Seedling tray bergerak kekanan sampai batas maksimal dan
berbalik arah sebaliknya tetapi pada saat akan berbalik arah seddling tray masih
membutuhkan tiga kali proses tekan. Keberhasilan komponen seedling tray masih
70%.
28

Gambar 4.3 Seedling Tray Penampung Bibit

c. Injector
Injector terdiri dari tuas penanam berbahan plat untuk menekan bibit ukuran
18 mm, pegas tuas, besi as diameter 10 mm panjang 200 mm dan besi kotak 20 x
20 x 1 pengambil bibit yang berbentuk lubang seperti kuku kambing ukuran 6 mm
dan panjang lubang 30 mm . Dimensi keseluruhan komponen ini yaitu panjang
700 mm dan tinggi 210mm. Hasil pengamatan komponen ini telah berfungsi
dengan presentase 50 %. Jumlah bibit yang terambil melebihi kriteria yaitu lebih
dari 3 – 4 bibit per titik tanam. Mekanisme poros engkol injector berfungsi kurang
maksimal.

Gambar 4.4 Injector


29

d. Pelampung
Pelampung terbuat dari plat baja ringan yang terletak di depan dan
belakang. Pelampung depan berukuran 1000 mm x 350 mm dan belakang 400 mm
x 100 mm. Berdasarkan hasil uji fungsional ini telah mampu menahan beban
rangka dan komponen alat dari lahan yang berlumpur dengan presentase 100% .

Gambar 4.5 Pelampung

e. Seedling Stopper
Bahan yang digunakan adalah besi siku ukuran 40 mm x 40 mm tebal 3 mm
dengan 4 lubang penyalur bibit ukuran 25 mm. Jarak antar lubang 200 mm dan
hasil pengamatan komponen ini telah berfungsi sebagai penyalur bibit, tetapi
terdapat bibit padi yang terdorong injector dan tidak tertanam. Presentase
keberhasilan komponen seedling stopper yaitu 70%

Gambar 4.6 Seedling stopper


30

f. Transmisi alat penanam bibit padi manual


Sistem transmisi ini telah berfungsi dengan presentase 100% yaitu
menyalurkan gerak dari operator yaitu gerakan naik turun yang terhubung dengan
komponen sproket feeding pawl untuk mengkonvesikan gerak. Bahan yang
digunakan adalah besi pipa diameter ¾ dim yang bergerak naik turun oleh tenaga
tekan operator dan dikonversikan pada gerakan putar oleh bantuan gaya
pegas/spring

Gambar 4.7 Mekanisme Transmisi Naik Turun

g. Seedling feeding pawl


Hasil pengamatan komponen Seedling feeding pawl yang berbentuk sproket
berfungsi 100% dengan baik mengkonversikan gerak naik turun dari transmisi
tekan operator ke dalam gerak putar. Sproket ini berdiameter 100 mm 22 gigi

Gambar 4.7 Sproket Seedling Feeding Pawl


31

h. Mekanisme Chain and Sproket


Mekanisme ini terdiri dari 2 sproket yang terhubung oleh rantai sebagai
penghubung gerak. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mekanisme telah
berfungsi 100 % dengan baik menggerakkan seedling tray. Dimensi sproket
diameter 70 mm 14 gigi. jarak antar sproket 130 mm.

Gambar 4.9 Mekanisme Chain And Sproket

Tabel 4.2 Hasil Uji Fungsional Alat Tanam Bibit Padi Manual Empat Alur
Dengan Bibit Dapog Lintasan 5 M

Jumlah Tertanam Tidak


Kedalaman Tenggelam Mengambang
Ulangan lubang baik terambil
(mm) (lub/m2) (lub/m2)
(lub/m2) (lub/m2) (lub/m2)
1 20 12 40 - 2 6
2 20 7 40 7 - 6
3 20 13 40 - - 7
4 20 3 40 4 - 13
5 20 4 40 9 - 7
Rata - rata 20 8 40 4 0,4 8
Keterangan : bibit yang tertanam baik dengan kriteria kemiringan sudut antara 70o sampai
90o
32

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pembuatan alat penanam bibit padi manual
empat alur terdapat beberapa kendala dari komponen alat dan melakukan
perubahan desain yang lebih baik. Perubahan dilakukan karena adanya komponen
yang tidak berfungsi secara maksimal.
4.2.1 Seedling Tray
Fungsi dari pada seedling tray menampung bibit padi dan mengumpankan
bibit ke penanam atau injector. Pada hasil yang telah diperoleh bahan dan bentuk
sudah sesuai dengan rancangan awal serta befungsi dengan baik. Permasalahan
yang terjadi yaitu komponen seedling tray lambat saat berbalik arah gerakan
karena ukuran sproket terlalu besar dengan diameter 70, gigi 14 dan supaya
seedling tray berfungsi memaksimal ukuran sproket diperkecil.
4.2.2 Injector
Injector atau penanam bibit padi merupakan komponen yang berfungsi
mengambil bibit yang diumpankan seedling tray dan sekaligus menanam bibit
dengan cara tekan oleh operator untuk menggerakkan tuas injector. Terdapat
beberapa perubahan dan modifikasi dari injector karena kurang optimal dan
terdapat berbagai kendala saat di operasikan.
Bahan injector pengambil bibit terbuat dari besi pipa diameter ½ dim di
ubah dengan besi pipa kotak 20 mm x 20 mm dikarenakan lebih mudah dan
presisi dalam pembuatan serta menjadi tempat dudukan tuas injector. Tuas
injector yang berfungsi menekan bibit pada saat bibit diambil dan dimasukkan ke
tanah olahan. Bahan tuas yang digunakan terbuat dari besi plat 2 mm besi as 8
mm dan pegas.
Mekanisme injector berupa poros engkol agar pergerakan injector saat
mengambil bibit padi posisi ujung injector harus tepat diatas bibit dan saat
mengembalikan keposisi semula, injector menghindari bibit agar bibit padi tidak
terdorong keatas . Kendala yang terjadi jumlah bibit terambil dari seedling tray
tidak sesuai kriteria karena bahan yang digunakan terlalu tebal. Mekanisme poros
engkol tidak berfungsi maksimal karena beban berat ujung injector.
33

4.2.3 Seedling stopper


Dari hasil uji fungsional bibit padi terambil dalam jumlah yang melebihi
kriteria penanaman yaitu bibit terambil lebih dari 7 bibit. Kendala ini terletak pada
lubang seedling stopper yang terlalu lebar sehingga bibit yang tidak masuk lubang
injector ikut terdorong kebawah dan mengakibatkan bibit tidak tertanam atau
tertancap. Lubang seedling stopper harus diperkecil sesuai ukuran lebar ujung
injector.
4.2.4 Hasil penanaman
Bibit menggunakan sistem dapog dengan ukuran 125 mm x 200 mm yang
ditempatkan pada seddling tray dengan panjang bibit rata-rata 120 mm panjang
akar 15 mm. Dalam 5 kali sepanjang 5 m jumlah titik tanam 20 lubang terdapat
bibit yang tertanam baik dengan rata rata 8 bibit, tidak tertanam 4 bibit, tenggelam
0,4 , dan mengambang 8 bibit karena. Keberhasilan penanaman terkendala oleh
injector yang kurang maksimal saat mengambil bibit dan menanam. Kendala
tersebut disebabkan oleh mekanisme poros engkol yang kurang berfungsi secara
maksimal saat injector terangkat menyentuh bibit padi sehingga bibit pada
seedling tray terdorong keatas sebelum ditanam.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah dilaksanakan kegiatan tugas akhir yang berjudul “alat penanam bibit
padi manual empat alur ” dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dimensi alat penanam bibit padi manual empat alur adalah panjang 1330
mm, lebar 1010 mm, dan tinggi 700 mm dengan bobot berat 33 kg.
2. Keberhasilan komponen utama yang berfungsi dengan presentase 100% yaitu
Rangka, Pelampung, Transmisi alat penanam bibit padi manual, Seedling
feeding pawl, dan Mekanisme Chain and Sproket.
3. Komponen dengan presentase 70% yaitu seedling tray dan seedling stopper.
4. Komponen injector presentase 50%.
5. Alat penanam bibit padi manual empat alur dioperasikan oleh 1 operator.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil alat penanam bibit padi manual empat alur maka
terdapat saran agar kinerja alat lebih maksimal antara lain :
1. Konstruksi injector harus dilakukan perbaikan lebih baik lagi dengan
penambahan mekanisme yang mendukung keberhasilan penanaman.
2. Ukuran dari transmisi chain and sproket diperkecil dari jumlah gigi dan
ukuran diameter sproket.
3. Jarak tanam antar baris perlu diperhitungkan.

34
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dan Haryono. 2007. Pelaksana kegiatan tanam padi. Jakarta : Penebar
Swadaya.

Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi Dan Kebutuhan Beras Di Indonesia.


Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.

Budiman, D.A. dan Koes Sulistiadji. 2011. Modifikasi alat tanam bibit padi
manual tipe dua baris model china (modification of manual transplanter
two rows type china model). Balai Besar Pengembangan Mekanisasi
Pertanian : Tanggerang Banten

Hadiutomo, K. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor : IPB

Priyati, A. 2017. Penanaman Dengan Luas Yang Berbeda, Mempengaruhi


Efisiensi lapang Mataram : Universitas Mataram.

Purwasmita, M dan sutaryat, A. 2012. Padi SRI Organik Indonesia. Jakarta :


Penebar Swadaya.

Sahara, D dkk. 2016. Kinerja Usaha Tani Padi Dengan Mesin Dalam Rangka
Efisiensi Tenaga. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) : Jawa
Tengah

35
36

Lampiran 1. Gambar teknik


37
38

Lampiran 2. Bagian-Bagian alat penanam bibit padi manual empat alur


39

No Komponen Keterangan
1 Pelampung Berfungsi menstabilkan alat
2 Rangka Sebagai dudukan dari komponen alat tanam
3 Seedling tray Berfungsi mengumpankan bibit dan tempat bibit
4 Injector Berfungsi mengambil dan menanam bibit
5 Tuas Injector Menancapkan bibit kelahan olah tanah
6 Handle Injector Pegangan komponen Injector
7 Handle alat Kemudi alat tanam
8 Pegas Injector Terdapat 2 pada Injector
9 Seedling Stopper Sebagai saluran penanaman jatuhnya bibit

10 Dudukan chain and Menggerakkan seedling stopper


sproket
11 Sproket feeding pawl Mengkonversikan gerakan
12 Pegas Pegas mekanisme naik turun gerakan tekan
13 Pelampung belakang Penyetabil alat agar tidak tenggelam
14 Mekanisme naik turun Mekanisme untuk memutar sproket feeding pawl
15 Penahan bibit Untuk menahan bibit agar tidak jatuh
16 Pembatas bibit Pembatas untuk alur penanaman

17 Mekanis engkol Mekanisme Injector agar tidak menyentuh bibit


Injector saat diangkat
18 Penahan tuas Injector Mendukung gerakan tuas Injector

19 Dudukan chain and Tempat mekanisme chain and sproket


sproket
20 Besi penyalur Menghubungkan gerakan untuk gerak seedling tray
40

Lampiran 3. Pengujian fungsional alat tanam padi empat alur

Persentase
No Komponen Fungsi ideal Hasil pengamatan Kendala
keberhasilan
1 Rangka Sebagai dudukan komponen Berfungsi dengan baik 100 %
utama menopang komponen seedling
tray, injector, Seedling feeding
pawl, dan pelampung

2 Seedling tray Sebagai tempat bibit padi dan Dapat menampung bibit dan Ketika mencapai batas 70 %
berjalan kekanan dan kekiri mengumpangkan pada maksimal gerak kanan dan kiri
komponen injector komponen tidak langsung
beroperasi

3 Injector Mengambil dan menancapkan Bibit padi terambil dalam jumlah Pengambilan bibit tidak sesuai 50 %
bibit padi ke lahan melebihi 7 bibit dan bibit telah kriteria dan mekanisme engkol
tertanam tidak berfungsi secara
maksimal

4 Pelampung Menstabilkan alat agar tidak Alat dapat menahan beban 100 %
tenggelam dan meminimalisir rangka dan komponen lainnya
berat serta meringankan beban alat
ketika pengoperasian dilahan
41

5 Seedling stopper Sebagai penyalur bibit yang Bibit padi dapat terambil dan Bibit yang terambil melebihi 70 %
terambil oleh injector dan disalurkan melewati komponen kritria karena lubang penyalur
dudukan seedling tray Seedling stopper terlalu lebar dengan ukuran 25
mm

6 Transmisi alat Sebagai penghubung gerakan Berfungsi dengan baik dapat 100 %
penanam bibit padi dari tenaga operator ke menghubungkan gerakan naik
manual komponen Seedling feeding turun dari tenaga operator ke
pawl untuk menggerakkan komponen Seedling feeding pawl
seedling tray untuk menggerakkan seedling
tray
7 Seedling feeding Mengkonversikan gerak naik Berfungsi dengan baik 100 %
pawl turun tenaga manual operator mengkonversikan gerakan naik
kedalam gerak putar turun menjadi gerak putar

8 Mekanisme chain Penghubung gerak dan Berfungsi dengan baik 100 %


and sproket mengkonversi gerak putar menghubungkan gerak putar dan
Seedling feeding pawl kekanan menkonversikan menjadi gerak
dan kekiri untuk kekanan dan kekiri untuk
menggerakkan seedling tray menggerakkan seedling tray
42

Deskripsi Satuan
Tipe manual empat alur
Model Tarik
Dimensi mesin Panjang 1330 mm
Lebar 1010 mm
Tinggi 700 mm
Total berat 33 kg
Transmisi gerak mundur
Jarak tanam Antar baris tanaman 200 mm
Legowo 200 mm
Dalam baris tanaman 200 mm
Jumlah alur tanam 4 alur
Metode pembibitan dapog
Tebal tanah pada dapog 15 mm

Syarat bibit Umur bibit 21 hari


Tinggi bibit 120 mm
Ukuran dapog (panjang x
125mm x 200mm
lebar)
43

Sudut bibit ulangan pertama

NO SUDUT BIBIT TERTANAM

1 90 o

2 0o

3 70 o

4 80 o

5 0o

6 0o

7 80 o

8 0o

9 70 o

10 80 o

11 90 o

12 90 o

13 90 o

14 0o

15 70 o

16 0o

17 80 o

18 90 o

19 0o

20 0o
44

Sudut bibit ulangan kedua

NO SUDUT BIBIT TERTANAM

1 60 o

2 80 o

3 30 o

4 90 o

5 0o

6 80 o

7 45 o

8 70 o

9 45 o

10 0o

11 90 o

12 60 o

13 90 o

14 0o

15 0o

16 90 o

17 0o

18 0o

19 0o

20 0o
45

Sudut bibit ulangan ketiga

NO SUDUT BIBIT TERTANAM

1 0o

2 90 o

3 90 o

4 80 o

5 90 o

6 90 o

7 0o

8 90 o

9 90 o

10 90 o

11 0o

12 90 o

13 0o

14 0o

15 90 o

16 90 o

17 90 o

18 90 o

19 0o

20 0o
46

Sudut bibit ulangan keempat

NO SUDUT BIBIT TERTANAM

1 0o

2 0o

3 0o

4 0o

5 60 o

6 70 o

7 0o

8 90 o

9 90 o

10 45 o

11 60 o

12 0o

13 0o

14 0o

15 90 o

16 0o

17 0o

18 60 o

19 45 o

20 0o
47

Sudut bibit ulangan kelima

NO SUDUT BIBIT TERTANAM

1 0o

2 0o

3 0o

4 0o

5 0o

6 0o

7 0o

8 90 o

9 60 o

10 0o

11 0o

12 0o

13 0o

14 0o

15 0o

16 30 o

17 90 o

18 0o

19 0o

20 90 o
48

Lampiran 4. Standart Operational Prosedure (SOP)

PROSEDUR ALAT PENANAM BIBIT PADI MANUAL EMPAT ALUR


1. Menyiapkan komponen komponen alat dan bibit padi sistem dapog
2. Menyiapkan rangka alat
3. Memasang seedling stopper pada dudukan rangka
4. Menempatkan seedling tray pada dudukan rangka dan seedling stopper
5. Memeriksa kesiapan injector dan pastikan berfungsi dengan baik
6. Memeriksa komponen berfungsi setelah perakitan alat
7. Memotong bibit padi sistem dapog sesuai ukuran pada seedling tray
8. Menata bibit padi sesuai ukuran pembatas pada seedling tray
9. Membuka seedling tray dan seedling stopper pada dudukan rangka
10. Membersihkan seedling stopper dan seedling tray dari lumpur
11. Membersihkan rangka dan komponen injector
49

Lampiran 5. Dokumentasi kegiatan


50
51

Lampiran 6. Dokumentasi pengujian


52

Anda mungkin juga menyukai