Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rainul khatimah

Nim : 16120018
Prodi : Akuntansi
AUDIT MANAJEMEN PT SOSRO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang perusahaan

PT.SOSRO merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani mengolah
dan menjual Teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat, saat ini perusahaan ini
semakin berkembang walaupun telah bermunculan perusahaan perusahaan lain yang
memproduksi produk sama.
PT.SOSRO dengan teh Botolnya saat ini sudah merambah kemana-mana bahkan sampai
keluar Indonesia. Dengan Iklan “Apapun Makanannya Minumnya Teh Botol Sosro”, telah
merebut hati masyarakat bahkan di restoran-restoran cepat saji seperti MC Donal, KFC dan lain-
lain yang dulu selalu memaket makanan mereka dengan Coca Cola, tapi saat ini karena
permintaan dari konsumen yang semakin banyak untuk meminta minumannya Teh Botol, maka
untuk tidak mengecewakan pelanggan Akhirnya mereka memasukan Teh Botol Sosro kedalam
daftar minuman yang dapat dipesan. Walaupun ada produk lain yang dibuat oleh perusahaan
lain, tapi dominasi teh botol tidak dapat digantikan oleh produk lain tersebut, orang belum
dikatakan minum teh botol jika yang diminum bukan teh botol sosro.

1.2 Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan

Bagian audit intern PT. SOSRO telah ditugaskan untuk melaksanakan audit operasional
atas fungsi pembelian. Tugas pertama mereka adalah adalah mengkaji ulang kebijakan dan
prosedur spesifik yang ditetapkan oleh Manager pembelian.

Kebijakan dan prosedur tersebut adalah sebagai berikut:


a. Semua pembelian yang besar dilakukan atas dasar penawaran kompetitif. Kemungkinan
penyerahan yang tepat waktu, keandalan penjualan dan seterusnya dipertimbangkan atas dasar
subyektif.
b. Spesifikasi terinci mengenai mutu minimum yang dapat diterima untuk semua barang yang
dibeli diberikan kepada para penjual.
c. Ketaatan penjual terhadap spesifikasi mutu merupakan tanggung jawab manajer bahan dari
bagian pengendalian persediaan, bukan bagian pembelian. Manajer bahan memeriksa barang-
barang yang tiba guna memastikan bahwa mutunya memenuhi standar dan kemudian
megawasi apakah barang-barang itu sudah ditransfer dari dok penerimaan ke gudang
penyimpanan.
d. Semua permintaan pembelian disediakan oleh manajer bahan berdasarkan jadwal produksi
untuk periode empat bulan.

1.3 Penemuan objec yang memiliki potensial kelemahan


Dalam hal ini ditemukan Indentifikasi kelemahan atau inefisiensi dalam fungsi
pembelian yaitu:
a. Kuantitas material yang di terima tidak di verifikasi oleh manajer material.
b. Manajer material menyiapkan permintaan pembelian berdasarkan skedul produk dan tidak
berdasarkan permintaan yang diterima dari departemen operasi.

1.4 Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)


Audit di tuntut untuk menyelesaikan audit sementara berdasarkan permasalahan yang ada
maka dari itu seorang audit harus dapat memberi solusi atas permasalahan yang terjadi pada
perusahaan tersebut.
Dan rekomendasi yang sesuai untuk permasalahan di atas yaitu :

a. selain melakukan inspeksi semua barang yang masuk untuk meyakinkan standar mutu
dipenuhi, manajer material harus melakukan verifikasi kuantitas yang diterima berdasarkan
penghitungan fisik aktual. Semua penerimaan material tidak perlu di hitung apabila program
verifikasi efektif. Secara sistematis melakuakn verifikasi satu atau beberapa penerimaan dari
setiap pemasok selama waktu tertentu dapat mengidentifikasi penerimaan yang bermasalah.
Apabila telah di identifikasi usaha dapat di arahkan untuk memperbaiki masalah. Proses
verifikasi dilakukan dengan membandingkan kuantitas berdasarkan dokumen penerimaan
dengan penghitungan fisik aktual untuk memastikan total faktur benar.

b. Permintaan pembelian disiapkan oleh manajer material berdasarkan pada permintaan yang
diterimadari departemen operasi dan bukan skedul produksi untuk periode empat bulan.
Skedul produksi mungkin ketingalan dan tidak menggambarkan kecenderungan penjualan
sekarang. Departemen operasi tetap melakukan penyesuaian tingkat produksi untuk
memperhitungkan perubahan-perubahan. Untuk memperbaiki pengendalian anggaran
terhadap pengeluaran, kantor kontroler juga menelaah permintaan yang berhubungan dengan
perencanaan ke depan untuk memastikan pengeluaran konsisten dengan proyeksi penjualan
perusahaan. Apabila analisis arus persediaan lengkapa maka kuantitas pesanan ekonomis
(EQQ=Economic Order Quantity) dapat diterapkan untuk menentukan titik pemesanan
kembali. (ROP=Reorder Point) dan meminimalkan persediaan.
BAB II
REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

2.1 Menilai efektivitas pengendalian manajemen


PT. SOSRO mempunyai bagian pembelian terpusat yang dikelola oleh manger
pembelian. Manager pembelian telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk membimbing
staf administrasi dan agen-agen pembelian dalam operasi sehari-hari bagian itu. Ia merasa puas
karena kebijakan dan prosedur ini sesuai dengan tujuan perusahaan dan berpendapat tidak ada
masalah besar dalam operasi biasa bagian pembelian.

2.2 Mengetahui potensi kelemahan aktivitas


Staf audit intern kemudian mengamati operasi fungsi pembelian dan mendapatkan
temuan-temuan berikut:

a. Seorang penjual memasok 90 persen dari dari bahan mentah kritis. Penjual ini mempunyai
catatan penyerahan barang yang baik dan sangat dapat diandalkan. Lebih lanjut. Penjual ini
telah menjadi penawar terendah selama beberapa tahun yang lalu.

b. Apabila rencana produksi berubah, pesanan mendadak dan mendesak dibuat oleh bagian
produksi langsung ke bagian pembelian. Bahan yang di pesan untuk pelaksanaan produksi
yang dibatalkan disimpan untuk digunakan dimasa mendatang. Biaya-biaya ini khusus di
tanggung oleh bagian pembelian. Bambang mempertimbangkan biaya tambahan yang
bersangkutan dengan permintaan khusus ini sebagai “ biaya untuk menjadi anggota tim
perusahaan yang baik.

c. Bahan-bahan yang digunakan untuk perubahan rekayasa dipesan oleh bagian pembelian
segera setelah perubahanya dilakukan oleh bagian rekayasa. Bambang sangat bangga akan
tanggapan yang cepat oleh staf pembelian terhadap perubahan produk. Bahan yang ada di
tangan tidak di periksa kembali sebelum setiap pesanan di lakukan.

d. Pengiriman sebagian dan pengiriman di muka (yakni, yang diterima sebelum tanggal
penyerahan yang diminta) diterima oleh manajer bahan yang di beritahu bagian pembelian
tentang penerimaan itu. Bagian pembelian bertanggung jawab atas tindak lanjut untuk
pengirim sebagian. Tidak ada tindakan yang diambil untuk menghambat pengiriman di muka.

2.3 Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang


sesungguhnya (definitive audit objektif).
Berdasarkan review dan pengujian Pengendalian manajemen diatas, maka pelaksana
kegiatan mendukung audit sementara yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu adanya keragu-
raguan mengenakan tiket pada anak dengan kriteria tertentu terutama tinggi anak tersebut lebih
sedikit atau kurang sedikitdari batas ketinggian, sehingga batas ketinggian yang merupakan alat
pengendalian tidak difungsikan dengan efektif.
BAB III
AUDIT TERINCI

3.1 Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten


Bukti yang didapat melalui bukti wawancara 3 karyawan (operator) secara random, serta
observasi langsung untuk mendapatkan foto yang berkaitan dengan kegiatan ini.
a. dengan acara membagikan kuesioner kepada para konsumen
b. memilih costumer secara acak untuk di tanya lebih lanjut mengenai rasa
c. meneriama saran dan kritik dari konsumen

3.2 Pengembangan temuan


Dari 3 tahap audit diatas, dapat kami simpulkan bahwa :
a. Masih adanya keragu-raguan karyawan dalam mengenakan tiket.
b. Mereka lebih sering memilih untuk tidak mengenakan tiket pada anak untuk diragukan
ketinggiannya.
c. Selain dari faktor si anak, ternyata keragu-raguan ini juga dipicu faktor external, yaitu
kemampuan orang tua
BAB IV
PELAPORAN

4.1 Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi


a. pihak yang berkepentingan
b. laporan komprehensif
c. menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan
rekomendasi.
Berdasarkan kebijakan dan prosedur bagian pembelian dan temuan-temuan staf audit intern
PT.SOSRO menemukan identifikasi kelemahan atau inefisiensi dalam fungsi pembelian

Kelemahan
Mayoritas keperluan untuk bahan baku yang kritikal di pasok oleh satu pemasok.

Rekomendasi
Paling baik mengembangkan sumber pemasokan alternative untuk material yang kritikal.
Manfaat yang sudah jelas adalah pengurangan keterandalan pemasok tunggal, dan pengurangan
kemungkinan kehilangan produksi karena kekurangan material dan gangguan lain dalam operasi
karena pemasok tunggal . dorongan kompetisi dengan alokasi yang efektif dari keperluan
material anatara pemasok juga merupakan manfaat lain yang dapat diharapkan besar apabila
suatu program yang efektif diterapkan. Manfaat lain seperti pelayanan pemasok dan bantuan
tekhnis yang lebih baik juga terjadi karena pemasok berusaha mendapatkan bagian yang
meningkat dari barang yang disediakan bagi perusahaan pengguna.

Kelemahan
Pembuatan pesanan dilakukan oleh produksi secara langsung kepada departemen pembelian
tanpa berkonsultasi dengan material.

Rekomendasi
Pembuatan pesanan harus ditelaah oleh manajer material untuk menentukan apakah ada pesanan
yang dapat dipenuhi dengan persediaan yang ada.

Kelemahan
Departemen pembelian bertanggung jawab atas biaya pesanan khusus yang dapat secara jelas
diidentifikasi oleh departemen yang meminta.

Rekomendasi
Hubungan langsung dari biaya pesanan khusus dengan departemen yang bertanggung jawab
perlu untuk memperlakukan pengendalian yang tepat. Akutansi bertanggung jawab
mensyaratkan departemen melakukan pertimbangan secara hati-hati biaya yang mereka
pertanggungjawabkan. Melalui pelaporan pertanggungjawaban, biaya yang berlebihan dapat
disoroti agar tindakan korektif dapat di terapkan.

BAB V
TINDAK LANJUT

5.1 Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut


(perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan

Dari beberapa rekomendasi diatas dapat di simpulkan rekomendasi yang baik untuk perusahaan
ini yaitu:

Kelemahan
Perubahan rekayasa tidak didiskusikan dengan departemen lain sebelum material yang
diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan tersebut dipesan.

Rekomendasi
Suatu kebijakan umum yang memberi garis besar wewenang dan tanggung jawab untuk
menerapkan perubahan perekayasaan harus di tetapkan. Perubahan yang di usulkan harus di
telaah secara mendalam oleh berbagai departemen perusahaan sebelum pesanan di lakukan.
Kantor kontroler harus menelaah usulanyang berhubugan dengan biaya tambahan (incremental
atau penghematan biaya yang diharapkan terjadi). Departemen manufakturing harus meneelaah
perubahan dari titik pandang adaptabilitas. Sebelum melakukan pesanan, pembelian harus
mendapatkan persetujuan dari departemen yang menelaah apabila persetujuan telah diperoleh,
proses seleksi pemasok dapat dimulai.

Kelemahan
Bagian akutansi tidak di beritahu oleh manajer material tentang penerimaan pengiriman partial.

Rekomendasi
Selain memberitahu kepada departemen pembelian atas penerimaan pengiriman parsial, manajer
material harus juga memberitahu bagian akutansi agar faktur pemasok dapat di peruses secara
benar. Laporan penerimaan barang yang secara jelas mengidentifikasi penerimaan sebagai
pengiriman parsial merupakan alat yang paling efektif untuk mengkomunikasikan hal ini.
Dengan member catatan yang tepat dalam laporan penerimaan barang, pemasok tidak akan di
bayar untuk material yang perusahaan tidak terima.

Anda mungkin juga menyukai