Dalam bentuk konversi tersebut, obat akan bersifat sitotoksik, dan dapat berinteraksi dengan
DNA molekul, menghambat sintesis asam nukleat, dengan cara merusak DNA kuman.
Kerusakan tersebut akan berakibat degradasi DNA dan kematian sel.
Sintesis DNA dihambat dalam waktu 30 menit, dan kuman mati dalam waktu 5 jam. Apabila
konversi obat dalam sel kuman tidak dapat dilakukan, dan tidak terjadi aktifasi obat, maka
dikatakan sel tersebut sebagai sel yang resisten terhadap obat ini. [4].