Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
1361050163
FAKULTAS KEDOKTERAN
JAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... 1
BAB I .............................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
2.2.4 Diagnosis................................................................................................................... 9
KESIMPULAN ......................................................................................................................... 20
1
BAB I
PENDAHULUAN
ekstraperiotneal (kecuali genitalia eksterna), dan terlindung oleh otot-otot dan organ-
organ lain. Oleh karena itu jika didapatkan cedera organ urogenitalia, harus
mengancam jiwa kecuali cedera berat pada ginjal yang menyebabkan kerusakan
parenkim ginjal yang cukup luas dan kerusakan pembuluh darah ginjal.1
Cedera yang mengenai organ urogenitalia bisa merupakan cedera dari luar berupa
trauma tumpul maupun trauma tajam, dan cedera iatrogenic akibat tindakan dokter pada
saat operasi atau petugas medis yang lain. Pada trauma tajam, baik berupa tusuk maupun
trauma tembus oleh peluru, harus difikirkan untuk kemungkinan melakukan eksplorasi,
Rupture ginjal dapat terjadi pada ginjal yang normal maupun pada ginjal yang
trauma ginjal biasanya 3% dari jumlah semua trauma yang ada di rumah sakit dan
Pada anak-anak, umumnya lebih mudah terjadi rupture ginjal, terkait dengan
ukuran ginjal anak yang relative besar, lebih bersifat mobile dan perirenal fat yang
minim.3, 5
2
BAB II
retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan ukuran panjang sekitar
11,25 cm, lebar 5,5 – 7,7 cm dan tebal 2,5 cm. Sisi lateral ginjal berbentuk cembung
(convex), sedangkan sisi medialnya berbentuk cekung (concave). Pada sisi ini terdapat
hilus ginjal yaitu sebagai tempat masuknya arteri renalis dan tempat keluarnya vena
renalis dan ureter. Hilus ginjal juga merupakan tempat struktur sistem limfatik dan
innervasi ginjal. Di sebelah kranial ginjal terdapat kelenjar anak ginjal atau glandula
Ginjal dibungkus oleh tiga lapisan. Lapisan terdalam adalah jaringan fibrous yang
tipis dan mengkilat yang disebut kapsula renalis (fibrous capsule). Kapsula renalis
melindungi ginjal dari trauma dan menghambat penyebaran infeksi. Di luar kapsul ini
terdapat jaringan lemak yang disebut kapsula adipose renalis. Dan lapisan paling luar
adalah fascia renalis (fascia Gerota) yang terdiri atas jaringan penghubung yang tebal dan
irregular. Lapisan ini membantu ginjal agar dapat tersokong dengan baik pada
Secara anatomis ginjal terbagi menjadi dua bagian yaitu korteks dan medulla
ginjal. Korteks ginjal, yang berhubungan dengan kapsula renalis, tampak coklat kemerah-
ginjal tampak lebih gelap dan terdiri atas 8 – 10 piramida renalis. Di bagian apex
3
piramida renalis dikenal dengan papilla renalis. Selanjutnya papilla renalis akan menonjol
membentuk cekungan kecil yang disebut calyx minor. Beberapa unit calyx minor akan
membentuk calyx mayor, dan beberapa calyx mayor akan bersatu membentuk pelvis
renalis yang berbentuk corong. Pelvis renalis akan mengumpulkan urin yang berasal dari
4
Gambar 1. Anatomi ginjal7
5
2.2 RUPTUR GINJAL
2.2.1 Klasifikasi
dibedakan menjadi:1
1. Cedera minor
2. Cedera major
3. Cedera pedikel atau pembuluh darah ginjal
Terdapat dua penggolongan derajat pada rupture ginjal yaitu sebagai berikut.3
6
ginjal
Ginjal terbelah (shattered kidney)
7
Gambar 4. Klasifikasi cedera ginjal (menurut Federle)
2.2.2 Etiologi
urogenitalia. Kurang lebih 10% dari trauma pada abdomen mencederai ginjal.
Cedera ginjal dapat terjadi secara: (1) langsung akibat benturan yang mengenai
daerah pinggang atau (2) tidak langsung yaitu merupakan cedera deselerasi akibat
yang mengenai ginjal dapat merupakan cedera tumpul, luka tusuk, ataupun luka
tembak.1
Terdapat dua macam trauma abdominal, yaitu trauma tumpul dan trauma
penetrasi. Trauma tumpul dihasilkan oleh kekerasan yang diberikan pada tubuh
8
2.2.3 Patogenesis
Rupture ginjal adalah robek atau koyaknya jaringan ginjal secara paksa.10
cabangnya.1
Cidera ginjal dapat dipermudah jika sebelumnya sudah ada kelainan pada
2.2.4 Diagnosis
a. Gambaran Klinis
bervariasi tergantung pada derajat trauma da nada atau tidaknya trauma pada
Derajat cedera pada ginjal tidak selalu berbanding lurus dengan parah
trauma ginjal yang ringan dan hanya hematuria ringan pada trauma mayor.11
Pada trauma mayor atau rupture pedikel sering kalli pasien datang dalam
keadaan syok berat dan terdapat hematom di daerah pinggang yang makin
lama makin membesar. Dalam keadaan ini mungkin pasien tidak sempat
9
seringkali tidak membuahkan hasil akibat perdarahan yang keluar dari ginjal
cukup banyak. Untuk itu harus segera dilakukan eksplorasi laparatomi untuk
menghentikan perdarahan.1
perut bagian atas dengan disertai nyeri atau didapatkan adany jejas
b. Hematuria
vertebra
b. Laboratorium
pemeriksaan ini. Jika hematuria tidak ada maka dapat disarankan pemeriksaan
kalau pada trauma (rupture) ginjal dapat juga tidak disertai hematuria. Akan
10
c. Gambaran Radiologi
A. Foto konvensional
ginjal sebelah.16
11
neuropati, dan alergi yang mungkin akan sangat berbahaya jika
kiri terlihat normal (panah hitam), psoas line kanan tidak terlihat
(panah merah). (b, c) IVU diambil pada menit ke-15 dan 45,
B. Ultrasonografi (USG)
percutaneous.17
12
akan terlihat seperti semburan (jet effect) pada bagian sisi ginjal yang
13
Gambar 9. Tampak trauma sampai ke pedikulus ginjal
C. CT-Scan
focal yang tidak terlihat jelas karena ekskresi tubular yang terganggu
14
retroperitoneal yang saling berdekatan. Laserasi ginjal akan terlihat
multiple fragmen.20
15
Gambar 13. Kontusio renalis dengan hematoma subscapular21
Gambar 15. Laserasi korteks renal > 1 cm, tanpa disertai rupture
16
Gambar 16. Laserasi corticomedullary junction, collecting system
D. MRI
17
ekstravasasi kontras, bahkan mampu membedakan hematoma
2.2.5 Tatalaksana
2. Operatif
18
Penanganan operatif pada rupture ginjal ditujukan pada trauma
sangat berat.1
2.2.6 Prognosis
terhadap excretory urography dan tekanan darah juga dapat menjamin deteksi dan
19
BAB III
KESIMPULAN
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal
bagian atas. Trauma ginjal merupakan merupakan trauma terbanyak pada sistem urogenitalia.
Kurang lebih 10% dari trauma pada abdomen mencederai ginjal. Cedera ginjal dapat terjadi
secara: (1) langsung akibat benturan yang mengenai daerah pinggang atau (2) tidak langsung
yaitu merupakan cedera deselerasi akibat pergerakan ginjal secara tiba-tiba di dalam rongga
retroperitoneum.6
Pemeriksaan Radiologi yang dapat dilakukan untuk memperkuat diagnosis rupture ginjal
adalah pemeriksaan Intra Venous Urography (IVU), USG, CT-Scan, dan MRI. Diantara keempat
pemeriksaan radiologi tersebut, CT-Scan merupakan modalitas yang paling baik untuk melihat
gambaran rupture ginjal karena informasi yang diberikan berkaitan dengan morfologi dan
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Purnomo, Basuki B, ed. Dasar-dasar Urologi Edisi Kedua. Jakarta: Sagung Seto; 2009.
P. 87-91.
2. Lo, KL., Cf Ng, WS Wong. Spontaneous Rupture of The Left Renal collecting System
During Pregnancy. Hongkong [Online]. 2007 [Dikutip] 5 Agustus 2018. Available from:
http://hkmj.org.article_ppdfs/hkmj0710p396.pdf
3. Suron, David, ed. Textbook Radiology and Imaging of Radiology and Imaging 7th
Edition Volume II. London: Churcill Livingstone; 2003. P. 971-5
4. Lusaya, Dennis G, et al. Renal Trauma. [Online]. 2007 [Dikutip] 5 Agustus 2018.
Available from: http://emedicine_medscape.com/article/440811-overview
5. Blair, Meg. Oeverview of Genitourinary Trauma. [Electronic Book]; 2011. P. 139-45
6. Graaf, Van De. Human Anatomy, Sixth Edition. [Electronic Book]. The McGraw-Hill
companies; 2001. P. 677
7. JW, Mc. Aninch dan Santucci RA. Ureter. [Online]. [Dikutip] 5 Agustus 2018. Available
from:
http://www.urologic-bad-segeberg.de/Urology/Treatment-options/ureter/ureter.html
8. Standring, Susan, et al,eds. Gray’s Anatomy The Anatomical Basis of Clinical Practice
39th Edition. USA: Elsevier; 2008
9. Gray, H. Elsevier Image. [Online]. [Dikutip] 5 Agustus 2018. Available from:
http://www.elsevierimages.com/image/25276.htm
10. Dorland, W. A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland 29th Edition. Jakarta: EGC; 2000.
P. 1929
11. Tanagho, Emil A. dan Jack W Mc. Aninch, eds. Smith’s General Urology 17th Edition.
[Electronic Book]. USA: McGraw-Hill Companies Inc; 2008. P. 281-8
12. Akpem. Trauma pada Ginjal. [Online] 2011. [Dikutip] 5 Agustus 2018. Available from:
http://akpemgaruttingkat2akel4.blogspot.com/2011/04/tugas-ke-16-trauma-pada-
ginjal.html%5C
13. Ahuja, A. T, Antoni, G. E., et al. Case Studies in Medical Imaging. [Electronic Book].
Cambrige: Cambrige University Press; 2006. P. 338
21
14. Tan, Sinan, Meral Arifoglu et al. The Importance of Gray Scale and Color Doppler
Ultrasonography in The Diagnosis of Spontaneous Renal Pelvis Rupture: Case Report.
Dalam Turkish Journal of Radiology. Turkey. [Online]. 2010 [Dikutip] 5 Agustus 2018.
Available from: http://turkishjournalofurology.com/sayilar/11/buyuk/434-4371.pdf
15. T.S.A. Geertsma MD. Urinary Tract and Male Reproductive System on Renal Trauma.
Hitachi Medical System Europe and The Radiology Departement of the Gelderse Vallei
Hospital. Netherland. [Online]. 2014 [dikutip] 14 Agustus 2018. Available from:
http://ultrasoundcases.info/Case-List.aspx?cat=233
16. Begg, James D, ed. Abdominal X-Ray Made Easy. United Kingdom: Churcill
Livingstone; 2007. P. 197-9
17. Bates, Jane A. Abdominal Ultrasounds How, Why, and When 2nd Edition. [Electronic
Book]. Edinburgh dst; 2004. P. 182
18. Marincek, Borut dan robert F. Dondlinger. Emergency Radiology. [Electronic Book].
Springer; 2007. P. 197-8
19. Frankel, Heidi L. Ultrasound for Surgeons. [Electronic Book]. Texas: Landes Bioscience;
2004. P. 76
20. Marincek, Borut dan robert F. Dondlinger. Emergency Radiology. [Electronic Book].
Springer; 2007. P. 197-8
21. Dogra, Vikram S dan Shweta Bhatt. Radiologic Clinics of North America. New York:
Elsevier Saunders. [Electronic Book]; 2007. P. 581-90
22. Siegelman, Evan S, ed. Body MRI. Philadelpia: Elsevier Saunders; 2005. P. 158,169-70
22