DAFTAR PUSTAKA

Abdul, A.R.M. 2004. Strategi Pengendalian Penyakit Reproduksi Menular untuk

Meningkatkan Efisiensi Reproduksi Sapi Potong. Wartazoa. Vol. 14 No. 3

Adjid, R.M.A. dan Y. Sani. 2010. Ketersediaan Teknologi Veteriner dalam

Pengendalian Penyakit Srategis Ruminansia Besar. Lokakarya Nasional
Ketersediaan IPTEK dalam Pengendalian Penyakit Strategis pada Ternak
Ruminansia Besar

Afiati, F., Herdis dan S. Said. 2013. Pembibitan Ternak dengan Inseminasi Buatan.
Cetakan Pertama. Penebar Swadaya. Jakarta. 32-41

Afonso, D.A.F., L.S. Ortega, R.A.F. Redondo, G.S. Trindade and E.F.B. Stancioli.
2007. Characterization of Field Bovine herpesvirus Samples using Random
Amplified Polymorphic DNA (RAPD). J. Virol. Methods. 140: 200-205

Arsyilini, A. 2014. Seroprevalensi Brucellosis pada Sapi di Rumah Potong Hewan

Tamangapa Kota Makassar [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar

Balai Veteriner Bukittingi. 2013. Laporan Kegiatan Monitoring dan Surveilans

Brucellosis Tahun 2013. Laporan Pelaksanaan Kegiatan. Bukittinggi:
Kementrian Pertanian Balai Veteriner Bukittinggi

Balai Veteriner Bukittinggi. 2014. Penanggulangan Penyakit Gangguan Reproduksi

pada Sapi Potong. Laporan Pelaksanaan Kegiatan No 530 2014. Bukittinggi:
Kementrian Pertanian Balai Veteriner Bukittinggi

Baraniah, M. A. 2014. Pegangan Memahami Importasi Hewan dan Produknya.

Cetakan Pertama. Penebar Swadaya. Jakarta. 135

Castro, N.C.F., P.F. Finger, B.S. Siedler, L. Dummer, de Lima M., F.P. Leite,
G.Fischer, G.D. Vergas and S.O. Hubner. 2013. Peroxidase-Linked Assay for
Detection of Antibodies Against Bovine Leukosis Virus. J Immunoassay
Immunochem. 34(4): 376-83

Center for Food Security and Public Health (CFSPH). 2007. Brucellosis.
http://www.cfsph.iastate.edu/Factsheets/pdfs/brucellosis.pdf [Diakses tanggal
1 November 2015]

Crowther, J.R. 2001. The ELISA Guidebook. Humana Press. New Jersey

Dalimunthe, A. 2008. Pemantauan Efektivitas Gentamisin Dosis Berganda

Intravenus terhadap Pasien Pneumonia Komuniti (Community Aquired

81
 Pneumonia) di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan [Tesis].
Universitas Sumatera Utara. Medan

Damayanti, R. dan Sudarisman. 2005. Patogenitas Isolat Lokal Virus BHV-1 sebagai
Penyebab Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) pada Sapi Bali. JITV. 10:
227 – 235

Deka, D., N.K.M. Ramneek and M.S. Oberoi. 2005. Detection of Bovine
Herpesvirus-1 Infection in Breeding Bull Semen by Virus Isolation and
Polymerase Chain Reaction. Rev. Sci. Tech. Off. Int. Epiz. 24, 1085–1094

Devanita, L., Yulfitria, Desmira dan Azfirman. 2012. Investigasi Infectious Bovine
Rhinotracheitis (IBR) di Kota Sawahlunto Propinsi Sumatera Barat. Buletin
Informasi Kesehatan Hewan. Vol 14, No.85

Direktorat Kesehatan Hewan. 2004. Kebijakan Pemerintah dalam Pemberantasan

Brucellosis di Indonesia Khususnya Pulau Jawa. Paper Pertemuan Evaluasi
Pemberantasan Brucellosis dan Pengawasan Lalulintas Ternak dan Daging
Propinsi DKI Jakarta. Cianjur

Direktorat Kesehatan Hewan. 2013. Laporan Kegiatan Monitoring dan Surveilans

Brucellosis Tahun 2013. Balai Veteriner Bukittinggi. Sumatera Barat

Houe, H., A. Lindberg and V. Moennig. 2006. Test Strategies in Bovine Viral
Diarrhea Virus Control and Eradication Campaigns in Europe. J Vet Diagn
Invest. 18(5):427-36

Jorbel, M.J. 2006. Brucellosis in Humans and Animals. World Health Organization.
Switzerland. 28-33

Kementrian Pertanian Indonesia. 2014. Manual Penyakit Hewan Mamalia. Cetakan

Kedua. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta. 11-17;
24-29

Kusnila, D.A. 2009. Kajian Brusellosis pada Sapi dan Kambing Potong yang
Dilalulintaskan di Penyebrangan Merak Banten

Lata, J. 2009. Detection of Bovine herpesvirus-1 (BHV-1) Infection in Semen of

Indian Breeding Bulls by Polymerase Chain Reaction and Its Characterization
by DNA Sequencing. Bufallo Bull. 28(2): 76-84

Mandell, D. and Bannett. 2010. Mandell, Douglas and Bannett’ Principles and
Practice of Infectious Disease. Eight Edition [edited by] John E. Bannett,

82
 Raphael Dollin, Martin J. Blaser. Elsavier Science. Saunders. Philadelphia.
2584

Mariana, N.X. 2010. Pathogenesis of Brucella spp. The Open Veterinary

ScienceaJournal. 2010 (4): 109-118

Medina, M.R., M.A. Sanchez, H.D.D.A. Landa and M.B. Valle. 2009.
Development abd Evaluation of a Polymerase Chain Reaction Assay to Detect
Bovine herpesvirus-1. Span. J. Agric. Res. 7(1):59-66

Merk. 2011. Merk Veterinary Manual. Merck Sharp & Dohme Corp. Asubsidiary of
Merck & Co.Inc. USA

Mugabi, R. 2012. Brucellosis Epidemiology, Virulence Factors, Control and

Molecular Targets to Prevent Bacterial Infectious Diseases [M.Sc. Thesis].
North Dakota State University

Muylkens, B., J. Thiry, P. Kirten, F. Schynts, E. Thiry. 2007. Bovine herpesvirus 1

infection and Infectious Bovine Rhinotracheitis. Veterinary Research. 38 (2),
pp.181-209

Natih, K.K.N., Y. Yupiana, N.K. Hidayanto, N. Nuryani. 2011. Status Kebal Ternak
Sapi Paska Vaksinasi Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR) Inaktif di
Lapangan. Buletin BPPM SOH

OIE (Office International Des Epizooties). 2008. Infectious Bovine Rhinotracheitis/

Infectious Pustula Vulvovaginitis. In: Manual of Diagnostic Test and Vaccine
for Terestrial Animals. Vallat, B (Ed.). 752-759

OIE (Office International Des Epizooties). 2009. Bovine Brucellosis: Chapter 2.4.3

Okazaki, K., E. Honda and Y. Kono. 2006. Expression of Bovine Herpesvirus 1

Glycoprotein gIII by a Recombinant Baculovirus in Insect Cells, J. Gen.
Virol. 75:901–904

Radostitis, O.M. 2007. New Concepts in Patogenesis, Diagnosis and Control of

Diseases Caused by The Bovine Viral Diarrhea Virus. Can. Vet J.

Riady, M. 2005. Upaya Pengembangan Industri Peternakan Nasional Bebas dari

Penyakit Strategis. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner, Bogor, 12-13 September 2005. Puslitbang Peternakan. 3-9

83
Rolla, J., M. Larska and M.P. Polak. 2005. Detection of Bovine herpesvirus-1 from
an Outbreak of Infectious Bovine Rhinotracheitis. Bull. Vet. Inst. Pulawy. 49:
267-271

Saepulloh, M., I.W.T. Wibawan, D. Sajuthi dan S. Setiyaningsih. 2009.

Karakterisasi Molekuler Bovine Herpesvirus Type 1 Isolat Indonesia. JITV
14(1): 66-74.

Samkhan, D.H., Susanta, R. Ikaratri, S. Niati, T. Parmini dan M.F. Isnaini. 2012.
Survei Seroepidemiologi Brucellosis pada Sapi Perah di Wilayah Layanan
Balai Besar Veteriner Wates Tahun 2012. Buletin Laboratorium Veteriner.
BBV Wates Yogyakarta. 12 (4): 18-22

Septyawati, Reny, Nyoman Sadra Dharmawan dan Nyoman Suartha. 2013.

Serodeteksi Brucella abortus pada Sapi Bali di Timor Leste. Indonesia
Medicus Veterinus. 2013 2(5) : 504 - 514

Spickler, A.R., J.A. Roth, J. Gaylon and J. Lofstedt. 2010. Emerging and Exotic
Disease of Animals. 4th Edition. Iowa State University. United States of
America. 114

Spilki, F.R., P.A. Esteves, A.D. Silva, A.C. Franco, F.A.M. Rusewuk and P.M.
Roehe. 2005. A Monoclonal Antibody-based ELISA Allows Discrimination
Between Responses Induced by Bovine herpesvirus subtypes 1 (BoHV-1.1)
and 2 (BoHV-1.2). J. Virol Meth. 129: 191-193

Soeharsono. 2002. Zoonosis: Penyakit Menular dari Hewan ke Manusia. Penerbit

Kanisius. Yogyakarta.

Sonjaya, H. 2012. Fisiologi Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Makassar.

Subronto. 2003. Ilmu Penyakit Ternak Mamalia. Edisi II. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta

Sudarisman 2007. Penularan Kongenital Penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis

(IBR) pada Sapi dan Kerbau di Indonesia. Wartazoa. Vol. 17 No. 1 Th. 2007

Sudarisman. 2011. Bovine Viral Diarrhea pada Sapi di Indonesia dan

Permasalahannya. Wartazoa. Vol.21(1), p.18-24. (2011)

Suryana. 2006. Tinjauan Aspek Penyakit dan Upaya Penanggulangannya pada

Ternak Ruminansia Besar di Kalimantan Selatan. Lokakarya Nasional.
Kalimantan Selatan. BPTP

84
Syarif, E. K. dan B. Harianto. 2011. Buku Pintar Beternak dan Bisnis Sapi Perah.
Cetakan Pertama. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. 107

The Departement of Agriculture, Fisheries and Food. 2012. Diagnostic Tests.

Backweston Campus. Celbridge. 1-2

Tittarelli. 2008. Use of Chemiluminascence for the Serological Diagnosis of Bovine

and Ovine Brucellosis with Indirect and Competitive Enzym Linked
Immunosorbent (ELISA). Veterinaris Italiana. 44:397-404.

Toharmat, A., L.L. Nahrowi, A. Sudarman, C. Sumantri, L. Baga, A. Saleh,

R.R.A. Maheswari, D. Evvyernie, Burhanuddin, I. Komala, M.A. Setiana dan
A. Setiono. 2007. Roadmap dan Grand Strategi Pengembangan Industri Sapi
Perah Nasional. Makalah disajikan pada Pertemuan Kelompok Kerja
Persusuan Nasional Ditjennak. Solo. 8-10 Agustus 2007

Widiasih, D.A. dan Budiharta S. 2012. Epidemiologi Zoonosis di Indonesia. Gadjah

Mada University Press. Yogyakarta. 74-81

Yulfitria, R. Hartini, D. Lilian, Martdeliza, O. Erina, E.P. Rahmi, S. Wilna dan

Azfirman. 2013. Gambaran Serologis Penyakit IBR (Infectious Bovine
Rhinotracheitis) di Regional II Bukittinggi Tahun 2008-2013. Buletin
Informasi Kesehatan Hewan. Vol.15 No.86

Yulianto, P. dan Cahyo S. 2014. Beternak Sapi Limousin. Cetakan Pertama. Penebar
Swadaya. Jakarta. 72-76

85