Afifa Rachmani - Kasus RDS (Perinatologi) - Kelompok 3 (Gel.3) I
Afifa Rachmani - Kasus RDS (Perinatologi) - Kelompok 3 (Gel.3) I
T
DENGAN DIAGNOSA BBLR & RDS
DI RUANG PERINATOLOGI HIGH CARE UNIT 1
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Disusun Oleh :
Afifa Rachmani
1. Identitas Klien
Nama : By. Ny. T
Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 3 November 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
No Medrek : 0001722211
Umur : 0 tahun 0 bulan 12 hari
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Tanggal pengkajian : 15 November 2018
Status : Anak ke-4 dari 4 bersaudara
Diagnosa Medis : BBLR & RDS
Tanggal Masuk RS : 03 November 2018
2. Identitas Orang Tua
Nama Ayah / Ibu : Tn.I/ Ny. T
Pekerjaan Ayah / Ibu : Buruh/ Ibu rumah tangga/ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah / Ibu : SMA/SMA
Alamat : Kp. Jonggol RT 01/07 Desa Sarimahi Kec.
Ciparay Kab.Bandung
3. Sumber Data : Wawancara Orang Tua, Rekam Medis &
Observasi pasien
4. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya masih terlihat sesak.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Pada saat pengkajian, klien tampak sesak napas, napas klien tampak cepat
dan dalam, RR 64x/menit disertai adanya retraksi dada. Sesak terlihat
bertambah pada saat klien menangis dan berkurang pada saat klien tertidur
lelap. Pasien terlihat tidur, ketika dibangunkan oleh ibunya pasien tidak
merespon dengan tangisan hanya dengan sedikit gerakan. Pada saat ibu pasien
mencoba memberikan ASI melalui oral reflex menghisap pasien masih lemah
dan pasien gumoh. Napas pasien juga terlihat cepat. Saat ini pasien sedang di
ruang inkubator di ruang high care unit 1 dan terpasang OGT serta selang
oksigen.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelum masuk rumah sakit, pasien lahir saat kehamilan 28 minggu
dengan spontan jam 06.30 di toilet karena ibu pasien terpeleset. Saat lahir
pasien tidak menangis dan tampak kebiruan. Ibu pasien mengatakan pasien
dicurigai ada trauma saat lahir, namun mekanismenya tidak diketahui secara
jelas. Setelah 10 menit lahir pasien langsung di bawa ke puskesmas, kemudian
penderita di rujuk ke RSHS untuk tatalaksana lebih lanjut. Perawat di ruangan
HCU 1 perinatologi mengatakan bahwa saat pertama kali pasien di bawa ke
IGD RSHS pasien memiliki riwayat pernapasan cuping hidung.
4. Riwayat Kesehatan Kehamilan dan Kelahiran
a. Prenatal
Ibu pasien mengatakan tidak pernah melakukan prenatal care selama
kehamilan.
b. Natal
G0P4A0. Pasien lahir dengan persalinan normal spontan di toilet pada saat
usia kehamilan 28 minggu. Pada saat lahir berat badan pasien 1400 gram
dengan panjang badan 39 cm.
c. Post Natal
Pasien lahir spontan jam 06.30 di toilet karena ibu pasien hanya
merasakan mules ingin BAB dan tidak terpikir ingin melahirkan, serta ibu
terpeleset di kamar mandi. Saat lahir pasien tidak langsung menangis dan
tampak kebiruan. Ibu pasien mengatakan dicurigai ada trauma saat lahir,
namun mekanismenya tidak diketahui secara jelas. Setelah 10 menit lahir
pasien langsung di bawa ke puskesmas, kemudian penderita di rujuk ke
RSHS untuk tatalaksana lebih lanjut.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa saat kelahiran bayi yang pertama sampai
ketiga ia tidak mengalami hal demikian. Dari sanak saudara pun tidak ada
yang mengalami hal yang sama. Namun, ibu pasien memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan jantung sejak 5 tahun terakhir.
6. Riwayat Pemberian Imunisasi
Pasien sudah mendapat imunisasi hepatitis
7. Riwayat Pemberian Obat
Pasien sudah diberikan vitamin K dan salep mata
8. Data psiko-sosio-spiritual keluarga
a. Sosial keluarga
Saat ini Ny. T sudah pulih dan sudah tidak di rawat lagi di rumah sakit,
namun Ny. T sering datang ke RSHS 1 minggu 3 kali untuk menjenguk
bayinya, memberikan ASI, memberikan pampers, serta membantu
merawat anaknya. Tn. I juga ikut serta datang menemani istrinya.
b. Psikologis keluarga
Pasien adalah anak bungsu dari 4 bersaudara. Awalnya ibu merasa
sedih dan khawatir dengan kondisi anak ke 4 nya yang berbeda dengan
kelahiran anak pertama sampai anak ketiganya.
c. Spiritual keluarga
Ibu pasien mengatakan percaya akan kekuasaan Allah dan selalu
berdoa kepada Allah agar anaknya cepat sembuh. Ibu pasien mengatakan
tetap bersyukur atas kelahiran anaknya terutama dengan cara melahirkan
normal.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Keadaan umum
pasien tampak tenang,napas pasien terlihat cepat, dan nampak
terlihat retraksi dada
- Tanda-tanda Vital
Suhu : 37,2 °C (Normal : 36,5°C - 37,5°C)
Nadi : 154x/menit (Normal 0 – 1 tahun : 100 – 190 x/ menit)
RR : 64 x/menit (Normal 0 – 1 tahun : 30 – 60 x/ menit)
TD : Tidak terkaji
RR pasien terlihat tinggi dan cepat
- Antropometri : BB 1,8 kg, PB 39 cm
b. Kepala
Inspeksi : ukuran simetris, tampak bersih, lesi (-).
Palpasi : massa (-)
- Rambut
Inspeksi : rambut tipis dan halus, warna hitam
- Mata
Inspeksi : Konjungtiva tidak anemis, lapang pandang tidak terkaji,
pupil isokor , alis dan kelopak mata baik, sclera kanan sclera kiri
berwarna putih, iris berwarna coklat tua.
Fungsi penglihatan : tidak terkaji
- Telinga
Inspeksi : posisi simetris, tidak ada penumpukan serumen, dan
tidak ada cairan
Palpasi : tekstur telinga normal (tidak adanya luka), nyeri (tidak
terkaji), bengkak (-), pada prosesus mastoideus nyeri (tidak terkaji)
dan massa (-).
- Hidung
Inspeksi : lesi (-), secret (-), mukosa lembab, alat bantu pernapasan
(terpasang nasal canul). Tidak terdapat pergerakan cuping hidung.
Palpasi : nyeri (tidak terkaji), massa (-)
- Mulut
Inspeksi : Bibir dan mukosa lembab, sianosis (-), lesi (-).Warna
gusi merah pucat, edema (-), pendarahan (-), lesi (-), OGT (+),
refleks menelan (lemah),ada bekas kotoran gumor di mulut
c. Leher
Inspeksi : leher simetris, massa (-)
Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid tidak terkaji
d. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, frekuensi napas tidak teratur, retraksi dada
(+)
Palpasi : benjolan (-)
Auskultasi : bunyi paru-paru kanan bronkovesikuler dan bunyi jantung
regular, nadi kuat.
e. Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, lesi (-), massa (-) stoma (-), tali pusat (kering)
Auskultasi : Bising usus 7x/menit
Palpasi : nyeri tekan (tidak terkaji), penegangan abdomen (-), massa (-)
Fungsi Pencernaan : Muntah (-)
f. Ekstremitas
Inspeksi : Kuku pndek.
Palpasi : edema (-)
- Ekstremitas Atas : Simetris, CRT <2 detik, akral teraba
hangat.
- Ekstremitas Bawah : Simetris, CRT <2 detik, akral teraba
hangat.
g. Genitalia
Baik dan bersih.
h. Rektum dan Anus
Kemerahan pada area rectum dan anus.
i. Kulit
Kulit berwarna ikterik.
4. Kebutuhan Dasar
No. Jenis Kegiatan Activity Daily Living (ADL)
Jumlah porsi 10 ml
2. Pola Eliminasi
BAK
4. Personal Hygiene
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada tanggal 12 November
2018 pada pukul 14.50 dengan hasil
Index eritrosit
MCV 102,2 86 – 124 fL Normal
MCH 34,2 28 – 40 Pg Normal
MCHC 33,4 28 - 38 % Normal
Hitung Jenis Lekosit
Basofil 0 0–1 % Normal
Eosinofil 2 0–4 % Normal
Neutrofil Batang 0 3–5 % Rendah
Neutrofil
54 20 – 48 % Tinggi
Segmen
Limfosit 31 40 – 85 % Rendah
Monosit 13 3–8 % Tinggi
Kimia
CRP Kuantitatif 4,87 < 0,3 mg/dL Tinggi
Glukosa Sewaktu 90 70 - 140 mg/dL Normal
6. Pengkajian Lainnya
- Skrining Resiko Jatuh (Humpty Dumpty)
Parameter Kriteria Nilai
< 3 tahun 4
3 – 7 tahun 3
Umur
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – Laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Kelainan neurologi 4
Perubahan dalam oksigenasi (maslah 3
sal. Nafas, anemia), dehidrasi,
anoreksi, sakit kepala, sinkop/pusing,
dll)
Kelainan psikis/perilaku 2
Diagnosis lain 1
8. Analisa Data
DO :
1. CRP Kuantitatif :
4,87 (N : <0,3)
2. Leukosit : 14.610
3. Neutrofil Segmen :
54 (20 – 48)
4. Monosit : 13 (3 –
8)
9. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Pola Napas berhubungan dengan defisiensi surfaktan
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan fungsi penyerapan menurun dan gangguan feeding
c. Resiko infeksi berhubungan dengan belum optimal fungsi imun
10. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : By. Ny. T Ruangan : Perinatologi
No Medrek : 0001722211 Nama Mahasiswa : Afifa Rachmani
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan 2 1. Monitor atau observasi 1. Deteksi dini status pernafasan dan
Napas x 24 jam pola napas pasien perubahan status pernafasan pengenalan diri perubahan
berhubungan tidak terganggu, dengan perjalanan penyakit.
dengan defisiensi kriteria : 2. Berikan O2 tidak lebih dari 2. Mencegah turunnya kosentrasi O2
surfaktan 1. Mempertahankan pola 40% hangatkan dan dan menurunkan kebutuhan-
nafas efektif lembabkan dengan krap. kebutuhan air
2. Irama nafas, kedalaman
nafas normal 3. Observasi apnea dan cyanosis 3. Deteksi dini status pernafasan dan
3. Oksigenasi adekuat mempertahankan gas darah optimal
4. Tidak ada retraksi dada 4. Bantu posisi anak untuk 4. Memberikan rasa nyaman dan agar
5. Suara nafas vesikuler ekspansi paru maksimal. ada upaya untuk bernafas
6. CRT < 3 detik 5. Observasi respon anak untuk 5.Mencegah turunnya kosentrasi
7. RR : 25 – 60 x/menit ekspansi paru maksimal mekanik dan kemungkinan-
kemungkinan terjadi komplikasi.
2 Ketidaksemibangan Setelah dilakukan tindakan 2 1. Timbang BB tiap hari 1. Mendeteksi adanya penurunan dan
nutrisi kurang dari x 24 jam kebutuhan nutrisi peningkatan berat badan
kebutuhan tubuh terpenuhi dengan kriteria : 2. Pasang OGT, jika diperlukan 2. Diperlukan untuk membantu
berhubungan 1. Mencapai status nutrisi pemberian nutrisi
dengan reflek hisap normal dengan berat 3. Berikan makanan cair melalui 3. Makanan cair akan lebih mudah
menurun,. badan yang sesuai OGT dicerna oleh GI, sehingga kerja
2. Mencapai keseimbangan metabolisme tubuh tidak terlalu
intake dan output berat.
3. Bebas dari adanya
DIAGNOSA PERENCANAAN
No
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
komplikasi GI : 4. Monitor adanya komplikasi 4. Mempertahankan nutrisi cukup
GI : Distress, Konstipasi / energi dan keseimbangan intake dan
diare, Frekuensi muntah output
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan perawatan 1. Cuci tangan 6 langkah, 5 1. Cuci tangan mencegah terjadinya
berhubunga selama 2 x 24 jam, tidak moment infeksi nosokomial.
dengan fungsi imun terjadi infeksi dengan kriteria 2. Anjurkan kepada keluarga 2. Mencegah masuknya
belum optimal : untuk melakukan cuci mikroorganisme dari luar
tangan 6 langkah sebelum
1) Tidak terdapat tanda-tanda dan setelah dari klien
infeksi, seperti rubor, 3. Bersihkan lingkungan sekitar 3. Mencegah masuknya
calor, dolor, tumor, dan pasien mikroorganisme dari luar dan infeksi
fungsiolaesa. nosokomial
2) Tanda-tanda vital dalam
batas normal. 4. Pantau adanya tanda-tanda 4. Untuk mengetahui komplikasi lebih
infeksi : rubor, calor, dolor, lanjut sehingga dapat dilakukan
tumor, dan fungsio laesa tiap tindakan yang tepat dan cepat.
shift.
5. Pantau TTV setiap shift 5. Peningkatan suhu tubuh
menggambarkan terjadinya proses
inflamasi
11. Catatan Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : By. Ny. T
Ruangan : Perinatologi
No Medrek : 0001722211
Nama Mahasiswa : Afifa Rachmani
I:
TGL DP CATATAN PARAF
Menimbang BB tiap hari
Memberikan glukosa 10% yang
tergabung didalam nutrisi yang
parenteral
Memonitor adanya hipoglikemi
Memonitor adanya komplikasi GI :
Distress, Konstipasi / diare,
Frekuensi muntah
E : masalah teratasi sebagian, pasien
direncanakan pulang
R : lanjutkan intervensi
15/11/18 Resiko infeksi S : ibu pasien mengatakan mengerti cara Afifa
berhubungan
melakukan cuci tangan 6 langkah
dengan belum
optimal O:
HR: 144x/menit, RR: 62x/menit, S:
36,8OC
Tidak terlihat tanda – tanda infeksi
pada pasien
Lingkungan tempat tidur pasien
nampak bersih
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi
I:
Mengobservasi TTV
Melakukan hand hygiene
Mengobservasi tanda-tanda infeksi
E : masalah belum teratasi
R : lanjutkan intervensi
TGL DP CATATAN PARAF
19/11/18 Gangguan Pola S:- Afifa
napas O:
berhubungan HR: 140x/menit, RR: 55 x/menit, S:
dengan 36,7OC
defisiensi Klien sudah terlihat tidak sesak
surfaktan Retraksi dada (-)
A : Gangguan pola napas
P : Lanjutkan intervensi
I:
Mengobservasi TTV
Monitor keefektifan pemakaian
nasal kanul
Memonitor atau mengobservasi
perubahan status pernafasan
Mengobservasi adanya apneu dan
sianosis
E : masalah teratasi sebagian, pasien
direncanakan pulang
R : lanjutkan intervensi
I:
Menimbang BB tiap hari
TGL DP CATATAN PARAF
Memberikan glukosa 10% yang
tergabung didalam nutrisi yang
parenteral
Memonitor adanya hipoglikemi
Memonitor adanya komplikasi GI :
Distress, Konstipasi / diare,
Frekuensi muntah
E : masalah belum teratasi
R : lanjutkan intervensi
19/11/18 Resiko infeksi S : ibu pasien mengatakan mengerti cara Afifa
berhubungan
melakukan cuci tangan 6 langkah
dengan belum
optimal O:
HR: 140x/menit, RR: 60x/menit, S:
36,7OC
Tidak terlihat tanda – tanda infeksi
pada pasien
Lingkungan tempat tidur pasien
nampak bersih
A : Risiko Infeksi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
Mengobservasi TTV
Melakukan hand hygiene
Mengobservasi tanda-tanda infeksi
E : masalah teratasi sebagian, pasien
direncanakan pulang
R : lanjutkan intervensi