Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI

Infeksi virus Dengue sering kali dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit demam berdarah. Penyakit
ini paling popular saat musim hujan mulai datang atau sesaat setelah musim hujan. Virus penyebab
penyakit ini ditularkan melalui nyamuk. Perilaku membiarkan air yang tergenang disebut-sebut
sebagai penyebab wabah Dengue.
Sejumlah laporan memperlihatkan bahwa jumlah kasus infeksi Dengue di Indonesia masih tinggi,
yakni rata-rata 10-25 kasus per 100.000 penduduk. Namun, angka kematian akibat infeksi Dengue
telah turun hingga hanya kurang dari 2% dari keseluruhan kasus. Kelompok umur yang paling rentan
terkena Dengue adalah kelompok umur anak-anak usia 4-10 tahun.
Faktanya, tidak semua infeksi virus Dengue selalu menjadi penyakit demam berdarah. Penyakit
demam berdarah hanya salah satu manifestasi perwujudan dari infeksi virus ini. Infeksi virus Dengue
dapat bermanifestasi ke dalam 4 spektrum: 1) infeksi tanpa gejala klinis (silent dengue infection, 2)
demam dengue (DD), 3) demam berdarah dengue (DBD), 4) demam berdarah dengue disertai syok
(dengue shock syndrome). Silent dengue infection adalah manifestasi yang paling ringan
sedangkan dengue shock syndrome adalah yang paling berat. Spektrum inveksi dengue tersebut bisa
berubah ke spektrum yang lebih berat, misal silent dengue infection dapat berkembang menjadi DD,
DBD, dan dengue shock syndrome.
Selain keempat spekrum di atas, terdapat komplikasi inveksi virus Dengue yang disebut sebagai
DBD ensefalopati, yakni infeksi virus telah mencapai otak. Komplikasi ini biasa ditemui pada
penderita anak-anak. Pada kondisi ini, penanganan harus sangat hati-hati, termasuk dalam
perhitungan pemberian cairan infus. Pasien harus ditangani oleh dokter spesialis anak.

GEJALA
Infeksi virus Dengue menyerang sistem peredaran darah, yakni menyebabkan trombosit (keping
darah) dan sel darah putih turun dan komponen cairan dalam darah keluar ke jaringan sekitar.
Seorang penderita infeksi virus Dengue rentan mengalami perdarahan.
Gejala infeksi virus Dengue adalah sebagai berikut:
 Gejala umum:
 Demam
 Sakit kepala
 Nyeri otot-otot tubuh dan sendi
 Mual, muntah
 Hilang nafsu makan
 Nyeri ulu hati
 Manifestasi perdarahan:
 Gusi berdarah
 Mimisan
 Bintik merah pada kulit (petekie)
 Muntah darah
 Menstruasi yang berlebihan pada wanita
 Manifestasi keluarnya komponen cairan darah ke jaringan:
 Lemas, tangan-kaki dingin
 Bibir berwarna kebiruan
 Sesak nafas akibat adanya cairan pada selaput paru-paru
 Gejala akibat komplikasi:
 Ensefalopati DBD: penurunan kesadaran, sakit kepala hebat, kejang
 Gagal hati: mual, kulit tampak kuning, perut membuncit
 Koagulasi intravaskular diseminasi (kelaianan pembekuan darah): terjadi perdarahan yang
sangat banyak

Demam pada infeksi virus Dengue memiliki pola yang khas. Demam tinggi pada hari ke-1 hingga hari
ke-3, kemudian turun pada hari ke-4 dan ke-5, namun kembali naik pada hari ke-6 hingga infeksi
virus selesai. Namun saat panas mulai turun sebenarnya adalah saat kritis bagi penderita. Pada
waktu itulah biasanya terjadi komplikasi perdarahan ataupun pengeluaran komponen cairan darah ke
jaringan.
Pada tiga hari pertama, bila penderita diberi obat penurun panas maka demam akan turun untuk
sesaat, tetapi kemudian akan naik kembali. Oleh karena itu, bila terdapat demam 3 hari tanpa
perbaikan meski sudah diberi obat, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah.
Karakteristik sakit kepala juga cukup khas yaitu sakit di daerah belakang bola mata. Beberapa
penderita mengeluhkan sensasi pegal pada bola mata. Gejala mual, muntah, dan nyeri ulu hati pada
infeksi virus Dengue biasanya ringan. Ini salah satu yang membedakan infeksi virus Dengue dengan
demam tifus di mana pada tifus keluhan mual, muntah, dan nyeri ulu hati lebih berat.
Pemeriksaan laboratorium berperan penting dalam diagnosis infeksi virus Dengue. Pemeriksaan
laboratorium yang menunjuang diagnosis ialah 1) penurunan nilai trombosit; 2) penurunan nilai sel
darah putih; dan 3) peningkatan nilai hematokrit (konsentrasi sel darah).
Oganisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memberikan pedoman untuk
menegakkan infeksi Dengue spektrum demam berdarah dengue. Dikatakan DBD bila memenuhi
keempat kriteria berikut:
 Gejala demam yang berlangsung 2-7 hari;
 Terdapat sedikitnya satu manifestasi perdarahan (petekie, gusi berdarah, mimisan, dan sebagainya);
 Penurunan trombosit di bawah batas normal;
 Terjadi peningkatan konsentrasi sel darah atau adanya bukti keluarnya komponen cairan darah ke
jaringan, seperti adanya cairan pada selaput paru-paru, penurunan kadar protein darah, dan
sebagainya.

PENYEBAB
Infeksi virus dengue merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue.
Seperti sifat virus lainnya, Dengue membutuhkan sel inang (induk) untuk dapat hidup. Di lingkungan
luar, virus ini akan segera mati.
Virus Dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 tipe virus ini,
yakni: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Keempat serotipe tersebut dapat ditemui di daerah hujan
tropis seperti Indonesia.
Di antara keempat serotipe tersebut, serotipe DEN-3 merupakan serotipe dominan dan penyebab
demam berdarah dengan derajat yang paling berat, diikuti selanjutnya oleh DEN-2. Itulah yeng
menyebabkan terdapat pasien demam berdarah dengan gejala yang sangat cepat dan berat, tetapi
terdapat juga pasien demam berdarah yang tampak segar bugar. Malah beberapa orang tidak sadar
bahwa dirinya pernah terinfeksi virus Dengue.
Virus ini ditularkan ke manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Virus
masuk ke dalam aliran darah melalui luka akibat gigitan nyamuk. Infeksi virus Dengue tidak dapat
menular antar manusia, melalui udara bebas, ataupun melalui pertukaran cairan.
Di dalam tubuh, virus berinteraksi dengan trombosit sehingga jumlah trombosit tubuh menurun. Virus
juga menyebabkan permeabilitas (kemampuan dinding pembuluh darah ditembus cairan) pembuluh
darah meningkat sehingga sebagian komponen cairan darah dan sel darah putih ke luar ke jaringan
tubuh. Peristiwa tersebut yang menyebabkan pada pemeriksaan darah
ditemukan trombositopenia(penurunan jumlah trombosit), leukopenia (penurunan jumlah sel darah
putih), dan peningkatan hemotokrit (peningkatan konsentrasi sel darah akibat berkurangnya cairan
darah ke jaringan).
Akibat trombositopenia, penderita infeksi virus Dengue mengalami gangguan pembekuan darah yang
sering dapat kita jumpai sebagai bintik-bintik merah di kulit yang disebut petekie. Penderita juga
rentan mengalami perdarahan seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan saluran cerna.

PENGOBATAN
Sebagian besar penyakit virus bersifat self-limiting, artinya virus akan mati sendiri. Seperti penyakit
yang disebabkan oleh virus, infeksi virus Dengue sebenarnya akan sembuh dengan sendirinya dalam
waktu 1-2 minggu. Namun yang dikhawatirkan dari penyakit virus ialah gejala dan komplikasi yang
terjadi. Pengobatan untuk infeksi virus Dengue, termasuk spektrumnya, adalah mengobati gejala
yang timbul dan mencegah terjadinya komplikasi.
Pengobatan infeksi virus Dengue meliputi:
 Medikamentosa (obat-obatan)
 Antipiretik (obat antidemam) diberikan untuk membuat pasien nyaman dan suhu badan turun.
Obat yang biasa digunakan ialah paracetamol. Selain untuk demam, paracetamol juga
berkhasiat untuk mengurangi keluhan nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala.
 Kortikosteroid diberikan pada komplikasi DBD ensefalopati. Bila terdapat riwayat perdarahan
pada saluran cerna, kortikosteroid tidak diberikan.
 Antibiotika diberikan untuk DBD ensefalopati DBD dan hanya bila terdapat komplikasi infeksi.
Tubuh pasien yang terkena DBD umumnya lebih rentan terkena infeksi bakteri
seperti faringitis (radang tenggorokan). Bila hal ini terjadi, ada tempatnya antibiotika diberikan.
Untuk infeksi virus Dengue-nya sendiri, antibiotika tidak diindikasikan.
 Hindari pemberian obat-obatan lainnya. Obat mual seperti antasida hanya diberikan bila
pasien mual dan muntah cukup hebat.
 Pengobatan suportif (pendukung)
 Kompres membantu untuk menurunkan demam. Pada anak, kompres dapat diberikan pada
kening maupun di seluruh tubuh. Kompres diberikan dengan menggunakan suhhu air biasa/air
keran, yakni bukan air hangat ataupun air dingin.
 Penderita inveksi virus Dengue dimotivasi untuk banyak minum. Tujuannya ialah mengganti
kekurangan cairan akibat perpindahan cairan dari dalam pembuluh darah ke jaringan tubuh.
Pada prinsipnya cairan apapun boleh, tidak harus jus buah, oralit, dan sebagainya.
 Cairan intravena (invus) diberikan kepada penderita yang mengalami muntah hebat, tidak mau
minum, dehidrasi, atau syok. Jumlah cairan intravena yang diberikan disesuaikan dengan
berat badan penderita dan derajat dehidrasi yang dialami.
 Transfusi darah diberikan bila penderita mengalami komplikasi perdarahan serius atau
trombosit sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai