KATA PENGANTAR
Contoh Obat Hepaitis dan Penanganan ........ 32 serta kritik membangun tentunya sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan dan perbaikan di masa datang
Jambi, Juli 2019
Penulis
i
HEPATITIS
.
DEFINISI
1
2
Hepatitis kronik karena virus (hepatitis virus kronik) :
PPatofisologi
B. atopisiologi
Hepatitis virus kronik merupakan penyakit hati kronik , sirosis,
gagal hati dan hepatosellular karsinoma ( HCC) Atau kanker
Hepatitis virus akut : hati di seleluruh dunia.
Hepatitis virus kronik tersebut dapat berkembang dalam
Hepatitis virus adalah penyakit yang biasanya sembuh dengan bentuk tetap. Beberapa berkembang menjadi gagal hati atau
sendirinya, dengan kasus rendah sampai tingkat yang fatal. HCC. Perkembangan tersebut mungkin terjadi dalam
Virus dapat masuk ke sirkulasi dan terakumulasi pada sinusoid beberapa dekade.
hati dan bagian dalam hati hepatosit. Pasien dengan hepatitis virus kronis memiliki limfosit
Virus berreplikasi di hepatosit dan menyebar masuk ke dalam sitotoksik dan respon limfosit CD4 yang lemah. Pasien
darah empedu dan cairan tubuh yang lain. dengan infeksi kronis HBC mengalami kekurangan produksi
Durasi pada tingkat inkubasi spesifik dan bervariasi. Pada limfosit sitotoksik atau respon interferon (IFN) lemah, yang
penjamu (host) tidak ada gejala selama masa inkubasi tersebut. menyebabkan limfosit tidak dapat mengarah ke sel target
Virus hepatotropik menyebabkan luka pada hati dikarenakan yang terinfeksi.
respon imun penjamu/host atau dari virus secara langsung Jika replikasi virus tersebut terjadi dan kerusakan hepatosit
melukai hepatosis seluler dan respon imun humoral secara tidak dapat dihambat, maka hepatosit yang berfungsi akan
langsung melewati antigen virus ditemukan pada membran menurun bertahap. Fibrosis yang terjadi pada mekanisme
hepatosit penjamu dan atau sirkulasinya dengan bagian perbaikan sel akan merusak arsitektur dasar sel dan terjadilah
vaskuler. nodul hepatik.
Fibrosis hati dengan nodul yang menyebar disebut sirosis.
2 3
Jenis – Jenis Hepatitis
Termasuk klasifikasi virus dengan transmisi secara enterik. berkembang. Penularan terjadi melalui makanan atau minuman
Tidak memiliki selubung dan tahan terhadap cairan empedu. yang terkontaminasi tinja penderita hepatitis A, misalnya makan
Virus ini ditemukan didalam tinja. Berbentuk kubus simetrik buah-buahan atau sayur yang tidak dikelola / dimasak sempurna,
dengan diameter 27–28 nm, untai tunggal (single stranded), makan kerang setengah matang, minum es batu yang
molekul RNA linier : 7,5 kb; termasuk picornavirus, sub- prosesnyterkontaminasi. Faktor risiko lain, meliputi : tempat-
klasifikasi hepatovirus. Menginfeksi dan berreplikasi pada tempat penitipan/perawatan bayi atau batita, institusi untuk
primata non- manusia dan galur sel manusia. developmentally disadvantage, bepergian ke negara berkembang,
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak perilaku seks oral-anal, pemakaian jarum bersama pada IDU
persisten. Orang tersebut akan terus-menerus membawa virus menyadari bahwa dirinya mengidap penyakit ini, karena memang
hepatitis B dan bisa menjadi sumber penularan. Penularannya tidak ada gejala- gejala khusus. Beberapa orang berpikir bahwa
melalui darah atau transmisi seksual. Dapat terjadi lewat jarum mereka hanya terserang flu. Gejala yang biasa dirasakan antara lain
suntik, pisau, tato, tindik, akupunktur atau penggunaan sikat demam, rasa lelah, muntah, sakit kepala, sakit perut atau hilangnya
6 7
7. Hepatitis G
4. Hepatitis D
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan
Virus Hepatitis D (HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan
yakni virus RNA yang tidak lengkap, memerlukan keberadaan virus atau hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah dan jarum
hepatitis B untuk ekspresi dan patogenisitasnya, tetapi tidak untuk suntik.
Jenis Terapi .
5. Hepatitis E
1. Terapi tanpa obat
Gejala mirip hepatitis A, demam, pegal linu, lelah, hilang nafsu makan
dan sakit perut. Penyakit ini akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali Dengan diet seimbang
bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
Jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai dengan
mematikan. Penularan hepatitis E melalui air yang terkontaminasi
feces.
tinggi badan, berat badan dan aktivitas.
6. Hepatitis F
Pada keadaan tertentu diperlukan diet rendah
ada serokonversi HBeAg untuk mengurangi minimum terapi selama 4-6 bulan
22 23
jika pasien memberikan respon,
b. Interferon α-2b lanjutkan selama 6-12 bulan.
b. Peginterferon α-2a
SC, 3 x 106 unit, 3 x seminggu.
SC, 180 µg 1 x semingginterferon α2b
Tingkatkan dosis 5-10x106 unit, 3 x
seminggu setelah 1 bulan jika terjadi SC, 0,5 µg/kg (1 µg/kg digunakan
toleransi pada dosis lebih rendah dan untuk infeksi genotip 1) 1 x seminggu.
tidak berefek. Pertahankan dosis
minimum terapi selama 4-6 bulan kecuali Penatalaksanaan :
dalam keadaan intoleran.
Peginterferon α-2a dengan Ribavirin
untuk infeksi genotip 1.
Hepatitis C kronik Peginterferon α dengan Ribavirin,
Gunakan bersama Ribavirin (kecuali Interferon α dengan Ribavirin untuk
kontraindikasi). Kombinasi Interferon α dengan infeksi genotip 2 dan 3.
Ribavirin lebih efektif. Peginterferon α tunggal untuk pasien
a. Interferon α-2a dan α-2b dengan kontraindikasi terhadap
Ribavirin.
SC, 3 x 106 unit 3 x seminggu selama 12
minggu. Lakukan tes Hepatitis C RNA dan Peginterferon α tunggal : tes Hepatitis C
RNA selama 12 minggu, jika ada
24 25
respon, lanjutkan pengobatan selama 48 Kontraindikasi :
minggu. Jika tidak ada respon (positif HCV
Wanita hamil dan suami dari wanita hamil,
RNA) hentikan pengobatan.
pasangan yang berencana memiliki anak
Tes Hepatitis C RNA 6 bulan setelah kandung, mempunyai reaksi alergi terhadap
penghentian pengobatan untuk Ribavirin, penyakit jantung berat 6 bulan yang
melihat respon. lalu, haemoglobinopathy, hepatitis autoimun,
3. Ribavirin dengan Interferon sirosis hati yang tidak terkompensasi, penyakit
Indikasi : Hepatitis C kronik pada pasien tiroid, adanya penyakit atau riwayat kondisi
penyakit hati >18 tahun yang mengalami psikiatrik berat, terutama depresi, keinginan
kegagalan dengan monoterapi menggunakan atau ada upaya bunuh diri.
Interferon α-2a atau α-2b. Perhatian :
30 31
Solusi Interaksi Obat
Contoh resep interaksi obat hepatitis dan
N Nama Sedi pemak pembe pag Sia mal
penangannya o Obat aan aian rian i ng am
1. Sebiv Tabl 1x1 Po 08. - -
o et 00
2. Curcu Tabl 3x1 Po 08. 12. 21.0
min et 00 00 0
Keterangan :
A. Identititas pasien
1. Nama : Abror Jaya Tin
2. Umur : 20th
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Thehok, lorong pakis
IV
5. Diagnose : hepatitis B kronis
Interaksi Obat
No Nama Obat Keterangan kategori B. Riwat Penyakit
1. Sebivo Antivirus Mayor
Riwayat Penyakit sekaranng :
2. Curcumin Hepaprotektor Minor
Nyeri ulu hati sejak 2 hari
disertai mual, muntah dan pusing
serta BAB putih 1x
Riwayat Penyakit dahulu :
pernah mengalami gastritis
32 33
Riwayat penyakit keluarga : didalam PENJELASAN :
keluarga tidak ada yang mempunyai
Seorang pasien berusia 20th bernama
riwayat pernah menderita hepatitis
Tn.Abror dibawa ke UGD suatu
C. Pemeriksaan fisik/klinis rumah sakit karena mengalami
keluhan Nyeri ulu hati sejak 2 hari
Pengaturan Menit Normal
disertai mual, muntah dan pusing
Suhu 36,7 ºC 36-37 ºC
20-30 menit serta BAB putih 1x, keadaan umum
RR 18x/menit
80- lemah, mata cekung, mukosa bibir
Nadi 80xmenit
100x/menit kering. Vital sign TD: nadi 80xmenit,
Tensi 100/60 120/80
mmHg tensi 100/60 mmHg, suhu 36,7 ºC,
mmHg
RR 18x/menit. Serta dilakukan
D. Data labolatorium pemeriksaan tindak lanjut dengan
melakukan cek labor.
34 35
bahwa kondisi hati pasien mengalami mensistesis hemoglobin sehingga
keadaan kurang baik diarnakan SGOT dan hemoglobin umurnya sangat pendek
SGPT melebihi kadar normal. Kadar dan akhirnya efeknya yaitu
WBC yang melebihi normal bisa meningkatnya kadar bliburin dalam
disebabkan oleh normal bisa disebabkan darah melebihi angka normal.
karena adanya infeksi dihati sehingga
meyebabkan kadar leukosit dalam tubuh
Maka dokter mendiagnosa bahwa
meningkat, sementara itu kadar
Tn.Abror mengalami kondisi
peningkatan enzim SGOT dan SGPT
penyakit yaitu hepatitis B kronis
apabila terjaadinya inflamasi/peradanngan
berdasarkan keluhan Tn.Abror dan
pada organ tubuh termasuk hati,
hasil uji lab, serta dokter juga
disamping itu meningkatnya angka
meresepkan obat Sebivo
billiburin direct, Bilirubin indirect,
(telbivudine) sebanyak 30 tablet
Bilirubin Total Gen, mengindikasikan
untuk pemakaian satu bulan
telah terjadi gangguan metabolisme pada
digunakan 1x1 sehari sesudah
organ hati Tn.Abror (pasien) dimana
makan pada pagi hari dengan tujuan
meningkatnya angka bliburin terkait
untuk kepatuhan pasien. obat
dengan menurunnya kemampuan hati dan
tersebut digunakan untuk membantu
37
36
terapi Hepatitis B Kronik pada pasien dilakukannya monitoring dan
yang memperlihatkan adanya replikasi interaksi minor dikarnakan obat
virus dan perdangan hati. Yang sebivo mempunyai kontra indikasi
dikombinasikan dengan obat curcumin yaitu hipersensivitas agar
sebanyak 21 tablet digunakan 3x1 sehari mendapatkan hasil yang optimal.
yaitu pada pagi-siang-malam setelah
makan. Obat curcuma adalah bahan aktif
utama dalam kunyit. Ini memiliki efek
anti-inflamasi yang sangat kuat dan
merupakan antioksidan yang sangat kuat
dan menjaga fungsi hati.
Neuropathy :
40 41