OLEH :
KELOMPOK 2D
OLEH :
KELOMPOK 2D
TELAH DISAHKAN
DENPASAR, 23 Maret 2018
OLEH
KELOMPOK IID
Telah disahkan
Mengetahui,
Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah
NIP:
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan “ Laporan Praktik Terintegrasi Asuhan
Kebidanan Kehamilan Trimester III Pada Ibu “ N.F ” Umur 30 Tahun G1P0000
UK 34 Minggu Di Puskesmas I Denpasar Barat ” tepat pada waktunya selama proses
menyusun laporan ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
i
Cover
Lembar Pengesahan
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Kehamilan.................................................................................................... 3
B. Perubahan Anatomi dan Psikologi selama Kehamilan .................................................. 3
C. Ketidaknyamanan pada ibu hamil TW 3 ....................................................................... 6
D. Tanda Bahaya Kehamilan ............................................................................................. 10
E. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester 3 ................................................................... 13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................................................... 28
B. Saran ............................................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis ( Mandriwati,
2007 ). Seorang perempuan akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik
maupun psikologis. Dua persoalan yang sering kita hadapi adalah bidang ilmu jiwa
wanita hamil dan perasaan takut serta penolakan terhadap kehamilan. Secara fisik
akan terjadi pembesaran perut, terasa adanya pergerakan, timbulnya hiperpigmentasi,
keluarnya kolostrum dan sebagainya, atau kegelisahan yang dialami ibu hamil karena
ibu hamil telah mendengar cerita-cerita tentang kehamilan dan persalinan dari orang-
orang sekitar. Perasaan takut dan cemas ini akan timbul pada ibu hamil primipara dan
multipara yang mengalami kehamilan. Namun, keluarga sering tidak memahami
bahwa setiap kehamilan memiliki risiko.
Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas
serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil
untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak
terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat
penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya
(Prawiroharjo, 2009).
Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada
masa periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang
terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga
sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti
kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada
bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus menjadi
hal yang terus menurus mengingatkan tentang keberadaan bayi. Orang-orang
disekitarnya kini mulai membuat rencana untuk bayi yang dinantikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
1
Setelah melakukan penulisan laporan ini diharapkan mahasiswa mampu
memberikan asuhan kehamilan pada ibu hamil trimester ketiga.
2. Tujuan Khusus
1. Mampu melaksanakan pengkajian data pada ibu hamil Trimester III.
2. Mampu Mendiagnosa kebidanan pada ibu hamil Trimester III.
3. Mampu mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi pada ibu
hamil Trimester III.
4. Mampu mengidentifikasi perlunya tindakan segera secara mandiri,
kolaborasi, dan rujukan pada ibu hamil Trimester III.
5. Mampu merencanakan asuhan yang efektif berdasarkan kebutuhan pada ibu
hamil Trimester III.
6. Mampu melaksanakan asuhan secara efisien dan aman pada ibu hamil
Trimester III.
7. Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan pada ibu hamil
Trimester III.
C. Manfaat
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta tambahan pengalaman
yang sangat bermanfaat dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan khususnya
dalam memberikan asuhan kehamilan pada ibu hamil Trimester III.
D. Sistematika Laporan
Adapun sistematika dari laporan ini adalah Bab I ( Pendahuluan ) yang terdiri
dari latar belakang, tujuan pembuatan laporan, manfaat dan sistematika laporan. Bab
II ( Kajian Teori ) yang terdiri dari materi mengenai kehamilan khusunya pada ibu
hamil Trimester III. Bab III ( Tinjauan Kasus ) yang terdiri dari pengkajian kasus
dalam bentuk SOAP pada ibu hamil Trimester III. Bab IV ( Pembahasan ) terdiri dari
pembahasan pengkajian kasus serta perbandingan antara teori dan praktek mengenai
asuhan kehamilan pada ibu hamil Trimester III. Bab V ( Penutup ).
BAB II
KAJIAN TEORI
2
Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu). Kehamilan wanita
dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama: 0-12 minggu, triwulan kedua: 13-28
minggu, triwulan ketiga: 29-40 minggu (Bandiyah, 2009). Jadi kehamilan trimester III
adalah trimester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin dalam rentang
waktu 29-40 minggu dan janin berada pada tahap penyempurnaan (Manuaba, 2007).
Kehamilan trimester III merupakan kehamilan dengan usia 28-40 minggu dimana
merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode
penantian (Bobak, 2005).
Kehamilan trimester ketiga berlangsung dari umur kehamilan 28 minggu sampai
dengan umur kehamilan 40 minggu. Jika setelah kehamilan berumur 40 minggu belum
terjadi persalinan, termasuk kehamilan lewat waktu. Perkembangan fisiologis pada
kehamilan trimester ketiga mulai umur kehamilan 28 minggu jika hasil pengukuran tinggi
fundus uteri menggunakan teknik Mc. Donald dari perkiraan usia kehamilan, maka perlu
dilakukan palpasi abdomen dengan teknik Leopold untuk menentukan apakah itu
kehamilan ganda, atau kehamilan tunggal dengan bayi besar. Pada kehamilan trimester
ketiga si ibu mestinya sudah menentukan tempat persalinan yang aman sesuai dengan
kondisinya. Untuk mendukung kebutuhan tersebut mulai umur kehamilan 36 minggu
bidan perlu mendeteksi letak, dan penurunan bagian terendah janin dengan melakukan
palpasi abdomen dengan teknik Leopold. Setelah letak janin diketahui, bisa diprediksi
apakah persalinan bisa berlangsung normal atau perlu dilakukan tindakan (Mandriwati,
2012).
3
kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau
lebih, dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawiohardjo, 2011).
2. Serviks Uteri
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan
terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya
hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks (Prawiohardjo,
2011).
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel
baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron
dalam jumlah yang relatif minimal (Prawiohardjo, 2011).
4. Vagina dan vulva
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas
pada kulit dan otot-otot di perinium dan vulva, sehingga pada vagina akan
terlihat berwarna keungu-unguan yang dikenal dengan tanda Chadwick
(Prawiohardjo, 2011).
5. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama strie gravidarum.
Pada garis yang terdapat dipertengahan perunya (linea alba) akan berubah
menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang
akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang
disebut dengan oblosma atau melasma gravidarum. Selain itu, pada aerola
dan daerah genetalia akan terlihat pigmentasi yang berlebihan
(Prawiohardjo, 2011).
6. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena-vena dibawah kulit akan terlihat. Puting payudara akan terliahat besar,
kehitaman, tegak dan terdapat colostrum (Prawiohardjo, 2011).
7. Perubahan Metabolik
4
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari
uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah
12,5 kg (Prawiohardjo, 2011).Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada
perempuan dengan gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu
sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau
berlebih, dianjurkan menambah berat badan per minggu masing-masing 0,5
kg dan 0,3 kg (Prawiohardjo, 2011).
b. Sistem Kardiovaskuler
Pada minggu ke-5 cardian output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi resistensi vakular sistemik. Selain itu, juga terjadi
peningkatan denyut jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan
volume plasma sehingga juga terjadi peningkatan proload. Pervorma fentrikel
selama kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskular sistematik
dan perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasita vaskular juga akan
meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan progesteron
juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi
vaskular periver (Prawiohardjo, 2011).
1. Traktus digestivus
Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser.
Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada
traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin
dilambung sehingga akan menimbulakan gejala berupa pyrosis (beartburn)
yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat
perubahan posisi lambung menurunya tonus sfingter esofagus bagian bawah.
Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi sebagai akibat penurunan usus besar (Prawiohardjo, 2011).
2. Traktus Urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan
ini akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari
rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke
pintu atas panggul, keluhan itu akan kembali (Prawiohardjo, 2011).
5
c. Sistem Muskuloskletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan,
akibat kompensasi dari pembesaran uterus keposisi anterior, lordosis menggeser
pusat daya berat kebelakang ke arah dua tungakai. Sendi sakroilliaka, sakrooksigis
dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh
hormonal. Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada
akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung
terutama pada akhir kehamilan (Prawiohardjo, 2011).
Pada masa kehamilan tubuh ibu hamil muulai mengalami beberapa perubahan
besar selama 37 minggu yang penuh dengan pertumbuhan dan perkembangan. Kelenjar-
kelenjar pada sistem endokrin dan plasenta dapat meningkatkan produksi hormonnya.
Volume darah bertambah dan rahim membesar. Pada bulan keempat kehamilan, akan
merasa jauh lebih baik, biasanya karena tubuh telah beradaptasi dengan perubahan besar
yang terjadi. Pada trimester II ibu hamil boleh merasa tenang, karena gejala-gejala yang
dirasakan ibu menjalani kehamilan yang normal pada trimester I biasanya yang akan
berakhir dengan baik. Mual pada pagi hari dan gejala lain yang dirasakan pada awal
kehamilannya sudah dilewati dengan baik. Pada saat ini ibu akan merasakan berbagai
perasaan emosional yang berubah-ubah seperti :
Dengan tambahan perubahan emosi, secara fisik tubuh juga mengalami perubahan pada
trimester akhir kehamilan sebagai berikut :
6
2. Hindari mengangkat benda berat.
3. Dengarkan isyarat tubuh berhentilah mengangkat sesuatu jika anda merasakan
ketegangan pada bagian punggung atau pinggang.
4. Berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak karena sekarang
beban ada diperut dan tetap menjaga postur tubuh.
5. Mintalah pertolongan untuk melakukan pekerjaan rumah sehingga ibu tak perlu
membungkuk terlalu sering, selalu berusaha mempraktikkan postur yang benar
untuk setiap kegiatan.
6. Gunakan kasur yang nyaman.
7. Tetap berolah raga ringan.
b. Konstipasi
Pada trimester III ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar ke daerah usus selain perubahan hormone progesterone.
c. Pernapasan
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing.
e. Masalah Tidur
Setelah perut semakin besar dan bayi menendang-nendang dimalam hari akan
mengalami kesulitan tidur nyenyak. Cobalah menyesuaikan posisi tidur ibu hamil.
f. Varises
7
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena dikaki yang menyebabkan vena menonjol dan dapat juga terjadi
diderah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena
daerah panggul yang memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
Beberapa cara untuk mengatasinya :
1. Lebih sering mengangkat kaki ke atas ketika sedang beristirahat atau tiduran.
2. Jangan duduk dengan menyilangkan kaki, karena akan menekan aliran darah.
3. Jangan memakai pakaian atau celana yang ketat.
4. Hindari mengangkat barang yang berat.
5. Jangan berdiri atau duduk terlalu lama, cobalah berjalan-jalan.
6. Berolahragalah secara teratur untuk meningkatkan sirkulasi darah.
g. Kontaksi Perut
Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit dibagian perut
yang ringan, tidak teratur dan akan hilang bila duduk atau istirahat.
h. Bengkak
Perut dan bayi kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan tekanan
pada daerah kaki dan pergelangan kaki dan kadang membuat tangan membengkak. Ini
disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium. Ada begitu banyak perubahan dan keluhan yang terjadi selama
hamil atau kehamilan., tetapi kebahagiaan yang menyertainya dapat mengimbangi
segala ketidaknyamanan. Kehamilan merupakan wujud pengorbanan besar seorang ibu
hamil da ketika semua ini berakhir semua ibu hamil akan menyadari bahwa apa yang
dilakukannya mempunyai nilai berharga yang tak terbayarkan dan kebahagiaan yang
tak terlukiskan dan percayalah waktu sembilan bulan akan berlalu begitu cepat tanpa
disadari. Beberapa cara mengatasinya :
8
1. Untuk mencegah krain kaki, menggerakkan jari-jari kaki ke arah bawah ( seperti
menunjuk ) atau berdiri dengan ujung-ujung jari kaki.
2. Bila terkena kram kaki ketika duduk atau tiduran, luruskan lutut kaki, lalu
gerakkan jari-jari kaki ke arah atas tubuh atau dapat berdiri pada kaki yang kram,
posisi lutut lurus dan tumit dilantai atau gerakkan jari-jari kaki kearah atas.
3. Bila kram kaki sangat hebat, mungkin anda memerlukan bantuan pasangan untuk
memegang lutut.
4. Lurus dengan satu tangan sambil memegang tumit dengan tangan lainnya dan
gunakan untuk menekan kaki dan jari-jari kaki kea rah atas.
j. Gatal-gatal
Biasanya terutama pada kulit perut, hal ini muncul akibat membesarnya perut
sesuai perkembangan janin dalam kandungan. Cara mengatasinya : tidak boleh digaruk
karena akan meninggalkan bekas kalau bias olesi dengan pelembab.
ibu hamil akan lebih mudah merasa kegerahan atau berkeringat karena terjadi
perubahan metabolisme tubuh sebagai upaya penyesuaian untuk mendukung bayi yang
kian membesar. Cara mengatasinya : usahakan tinggal diruangan atau lingkungan yang
sejuk.
l. Sulit Tidur
Membesarnya janin, gerakan yang semakin lincah dan tekanan pada kandung
kemih yang memaksa ibu hamil sering kencing adalah faktor utama penganggu tidur.
Cara mengatasinya : posisi tidur yang dianjurkan pada fase ini adalah tidur miring
kekiri atau kekanan.
1. Penglihatan Kabur
9
Penglihatan menjadi kabur disebabkan oleh sakit kepala yang hebat sehingga
terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan gangguan
penglihatan. Penanganan umum seperti :
a. Jika tidak sadar atau kejang segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan menyiapkan segala fasilitas tindakan gawat darurat.
c. Bila ibu mendapat sendative, tunggu hilangnya pengaruh obat lalu nilai
ulang.
3. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh keadaan dan terjadinya gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan
semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamillan
dapat merupakan eklamsia. Penanganannya seperti :
a. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit
untuk mengurangi kemungkinan muntahan.
10
c. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur.
4. Demam Tinggi
Salah satu penyebabnya adalah daya tahan tubuh atau sistem imun yang
mengalami perubahan lebih berfungsi dan mengutamakan perlindungan pada
sang janin. Penyebab demam pada saat kehamilan yang paling umum adalah
virus dan bakteri. Infeksi akibat bakteri atau virus tidak boleh diabaikan karena
akan menyebabkan kelainan otak, jantuk, pendengaran, penglihatan dan
kelainan struktur tubuh.
f. Tidur miring.
6. Perdarahan Pervaginam
11
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut disebut juga perdarahan
antepartum. Perdarahan dari jalan lahir setelah 22 minggu dengan frekuensi
HAP 3% dari semua persalinan perdarahan pada trimester III dalam kehamilan
samppai bayi dilahirkan. Jenis perdarahannya dapat berupa :
Sakit kepala yang abnormal adalah yang bersifat hebat, menetap, dan
tidak hilang jika diistirahatkan. Bila sakit kepala yang hebat dan disertai dengan
pandangan kabur mungkin ada gejala preeklamsia.
Pada masa trimester III ibu hamil membutuhkan energi yang memadai.
Pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat pada dua bulan terakhir
menjelang persalinan sehingga ibu hamil memerlukan :
a. Kalori
12
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000-80.000 kilo
kalori ( kkal ), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Tambahan
kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal. Agar
kebutuhan kalori terpenuhi ibu harus mengkonsumsi :
b. Vitamin B6 ( Piridoksin )
2. Karbohidrat.
3. Lemak
c. Yodium
13
Vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisme sistem
pernapasan dan energi. Ketiga vitamin B ini bias ibu konsumsi dari keju, susu,
kacang-kacangan, hati dan telur.
e. Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi
juga cairan untuk :
BAB III
14
TINJAUAN KASUS
Nomor Register :
Diagnosa Rujukan : -
Pengumpulan Data
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Ibu
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
15
Alamat : Jl. Gunung Lebah V No 24
No.Hp/Rumah : 085337760761
b. Bapak
Nama : Harianto
Umur : 28 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
No.Hp/ Rumah :-
B. Kunjungan
1. Riwayat Menstruasi
2. Riwayat Pernikahan
16
Ibu mengatakan telah di imunisasi TT sebanyak 3 kali
6. Kebutuhan Biologis
7. Kebutuhan Psikologis
17
Ibu mengatakan tidak berkonsultasi ke psikiater.
8. Kebutuhan Sosial
9. Kebutuhan Spiritual
18
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga yang menurun
seperti penyakit jantung, asma, hipertensi, DM, epilepsi, TORCH, hepatitis
maupun PMS.
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit kandungan tumor, kista, mioma,
kanker, maupun kutu rambut kelamin.
Trimester I
Ibu mengatakan bahwa ia sering mengalami sering kencing, mengidam,
mual muntah dan keringat berlebih.
Trimester II
Ibu mengatakan bahwa ia mengalami pusing saat baru bangun di pagi hari.
Trimester III
Ibu mengatakan bahwa ia merasakan sedikit pusing dan mudah lelah.
Trimester I
Ibu mengatakan tahu tentang tanda bahaya dari mual muntah berlebih.
Ibu mengatakan tahu tentang tanda bahaya dari pusing selama kehamilan.
Trimester II
Ibu mengatakan tahu tentang tanda bahaya dari sakit kepala yang hebat.
Ibu mengatakan mengetahui tanda bahaya dari gerakan janin apabila tidak
terasa.
19
Ibu mengatakan mengetahui tanda bahaya dari perdarahan pervaginam.
Trimester III
Ibu mengatakan mengetahui tanda-tanda persalinan.
Ibu mengatakan mengetahui tanda bahaya gerakan janin berkurang.
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris
b. Rambut : Bersih
d. Mata
g. Telinga : Bersih
20
h. Leher
i. Payudara
Bentuk : Simetris
Putting : Menonjol
Pengeluaran : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Baik
j. Dada
Bentuk : Simetris
Retraksi : Tidak ada
l. Perut
a). Inspeksi
Luka Bekas Operasi : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Striae : Tidak ada
b). Palpasi
Tinggi Fundus Uteri ( cm ) : 30 cm
Taksiran Berat Janin ( kg ) : -
Palpasi Leopold
Leopold I : Tiga jari dibawah pusat teraba bokong
Leopold II : Teraba bagian-bagian kecil disebelah kiri
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan melenting
( kepala )
Leopold IV:Kedua jari tangan tidak bertemu (
konvergen )
Presentasi : Kepala
21
Kontraksi Uterus : Belum ada dirasakan
Kelainan : Tidak ada
c). Auskultasi
Bising Usus :-
Detak Jantung Janin : 150 x/menit
m. Ekstremitas Bawah
a). Tungkai : Simetris
b). Edema : Tidak ada
c). Reflek Patela : Positif
d). Varises : Tidak ada
e). Kulit : Normal, tidak ada alergi
3. Pemeriksaan Khusus
a. Genetalia Eksterna
a). Mons Pubis : Bersih
b). Labia Mayora : Normal
c). Labia Minora : Normal
d). Klitoris : Normal
e). Kelainan Perinium : Tidak ada
f). Jahitan : Tidak ada
g). Inspeksi Anus
Kelainan Anus : Normal
Pengeluaran Cairan : Tidak ada
b. Genetalia Interna
a. Laboratorium
22
b). Golongan Darah :O
c). Hb :-
ANALISA
GIP0000 Usia Kehamilan 34 Minggu tunggal hidup intra uteri letak kepala.
Keadaan umum ibu dan janin baik.
Penatalaksanaan :
23
BAB IV
PEMBAHASAN
24
didapat melalui wawancara secara langsung dan data obyektif dari pengamatan
secara langsung, sehingga antara teori dan pelaksanaan pengkajian tidak ada
kesenjangan.
Diagnose dan masalah ditegakkan berdasarkan data subyektif dan obyektif yaitu
Ny. NF umur 30 tahun G1P0000 UK 34 Minggu dengan kehamilan normal. Pada
kasus tidak ada kelainan-kelainan yang bisa mengakibatkan komplikasi dalam
kehamilan. Sehingga antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.
Pada teori disebutkan identifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial
berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi. Dan langkah
identifikasi masalah potensial membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan. Sedangkan pada kasus tidak terdapat adanya masalah
potensial. Sehingga tidak ada kesenjangan.
Pada perencanaan dibuat untuk membantu mengatasi masalah yang muncul dari
diagnosa dan masalah serta untuk mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi
pada ibu dan janin. Evaluasi dari tindakan atau asuhan yang diberikan, dilakukan
seketika setelah pemberian asuhan sehingga antara teori dan kasus tidak ada
kesenjangan.
25
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari data subyektif dan objektif yang dikumpulkan maka dapat disimpulkan Ny.
NF yang berumur 30 tahun dengan usia kehamilan 34 Minggu datang ke Puskesmas I
Denpasar Barat dengan alasan memeriksakan keadaan janin dan melakukan tes
laboratorium. Kemudian memberi penatalaksanaan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan
laboratoriumnya dan menyarankan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang dapat
meningkatkan kadar HB ibu. Nutrisi yang harus dipenuhi selama kehamilan Trimester III
misalnya, asam folat, vitamin C, vitamin A, D, E, K. Memberi tahu ibu dan suami untuk
segera datang ke fasilitas kesehatan apabila ibu mengalami tanda-tanda akan bersalin.
Memberikan penjelasan mengenai persiapan persalinan, baik itu penolong persalinan,
tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi dan juga pendonor. Ibu dan suami
mengerti dan bersedia untuk menyiapkan persalinannya.
B. SARAN
26
Saran bagi penulis, dalam pembuatan laporan penulis harus lebih memperhatikan
tanda baca .Bagi petugas kesehatan agar senantiasa meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya untuk menurunkan angka mortalitas dan morbilitas ibu dan anak. Serta
dapat memberikan penyuluhan dengan penekanan pada aspek perubahan perilaku.
Diharapkan agar dapat menerapkan teori asuhan kebidanan kehamilan pada ibu
hamil trimester III secara efektif di lapangan kerja maupun di tempat praktik sehingga
dapat memberikan manfaat yang baik bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dan
kolaborasi antara bidan, dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga dalam
memberikan asuhan lebih berlangsung secara efektif dan sesuai dengan teori.
27
DAFTAR PUSTAKA
Mandriwati, G.A. 2007. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta: EGC