Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

“M”
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE NON HEMORAGIK
DI RUANG JAMBU RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 28 – 30 JUNI 2018

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Kamis 28 Juni 2018 di Ruang Jambu


RSUD Klungkung pukul 12.00 WITA dan pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 26 Juni 2018 pukul 13.30 WITA. Data diperoleh melalui sumber data
pasien, keluarga pasien dan catatan medis pasien dengan No. RM 15****
yang dilakukan dengan metode anamnesa (wawancara), observasi dan
pemeriksaan fisik.
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
Nama : Tn. W : Tn. A
Usia : 72 tahun : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki : Laki – laki
Status perkawinan : Menikah : Menikah
Suku bangsa : Indonesia : Indonesia
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan :- : Pegawai Swasta
Agama : Hindu : Hindu
Alamat : Klungkung
Diagnosa medis : Stroke Non Hemoragik
No. RM : 15****
Sumber biaya : BPJS 1
Hubungan dengan pasien : Anak pasien

b. Alasan Dirawat
1) Keluhan utama
Lemas pada tubuh bagian kanan, bicara pelo
2) Riwayat penyakit
Pada bulan Desember 2017 pasien sempat berobat di poli interna
RSUD Klungkung mengeluh lemas pada tangan kanan ketika
mengegas motor. Pasien sempat dirawat beberapa hari di RSUD
Klungkung dan didiagnosa stroke ringan . Lalu dibolehkan pulang
dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa dengan berhati-hati
,tetap kontrol seminggu sekali, dan pada tanggal 26 Juni 2018
dibawa lagi ke RSUD Klungkung karena keluhan yang sama lemas
pada tangan kanan dan kaki kanan TTV: TD 140/90 mmHg, N: 82
x/menit, S: 360 C, RR: 18 x/menit dan dokter menyarankan rawat
inap untuk istirahat beberapa hari di Ruang Jambu RSUD
Klungkung dengan diagnosa medis Stroke Non Hemoragik.
Diruangan pasien mendapat terapi :
- Aspilet 1x80 mg per oral
- B Complex 2x1 per oral
- Paracetamol 1x500 mg per oral
- Rl 12 tpm
- Piracetam 2x3 mg iv
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Berdasarkan data yang diperoleh dari keluarga pasien, sebelumnya
pasien tidak pernah mengalami penyakit stroke,hipertensi, diabetes
mellitus maupun asma.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita
penyakit stroke, hipertensi, diabetes mellitus maupun asma.
e. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Bernafas
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dengan bernafas
Saat pengkajian:
Pasien tidak mengalami gangguan dalam bernapas. RR: 18x/menit.
b. Makan dan Minum
Sebelum Pengkajian:
Sebelum MRS pasien biasa makan 3 x sehari 1 porsi. Dan biasa
minum air putih  1500 ml/hari, pasien mengatakan tidak memiliki
alergi makanan.
Saat Pengkajian:
Selama di rumah sakit pasien tidak bisa makan sendiri dan dibantu
oleh keluarga. Pasien hanya mampu makan setengah porsi
makanan yang diberikan. Pasien tidak bisa minum sendiri,
kebutuhan makan dan minum pasien dibantu oleh keluarga. Selama
di rawat pasien meminum air ±1200 ml
c. Eliminasi
Sebelum Pengkajian:
Sebelum MRS pasien biasa BAB 1x/hari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan. Sebelum MRS pasien biasa
BAK 3-5 kali sehari berwarna kuning jernih ± 1000 cc perhari
Saat Pengkajian:
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien belum BAB
sejak 3 hari yang lalu. Setelah MRS pasien BAK 3- 5 x/hari ±
1000 cc perhari dan tidak ada rasa nyeri saat kencing
d. Gerak dan Aktivitas
Sebelum pengkajian:
Sebelum MRS Pasien mengatakan leluasa bergerak, berjalan dan
beraktivitas secara normal tanpa adaanya hambatan
Saat pengkajian:
Selama dirawat pasien tidak bisa banyak bergerak karena lemas
pada tubuh bagian kanan. Ekstremitas kanan sulit digerakkan. ADL
dibantu oleh keluarga dan perawat.

e. Istirahat dan Tidur


Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasa tidur malam  6 -8
jam
Saat pengkajian:
Pasien mengatakan selama dirawat di RS pasien tidur seperti biasa
 6 -8 jam
f. Pengaturan Suhu Tubuh
Sebelum Pengkajian:
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami peningkatan suhu
tubuh
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan tidak ada persaan panas, berkeringat, maupun
kemerahan, suhu tubuh 360 C
g. Kebersihan Diri
Sebelum pengkajian:
Sebelum MRS pasien mengatakan biasa mandi 2x sehari, mencuci
rambut 3 hari sekali,dan menggosok gigi setelah makan
Saat pengkajian:
Pasien mengatakan hanya dilap saja, dibantu oleh keluarga
h. Rasa Nyaman (Nyeri)
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan dalam rasa
nyaman
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan tidak merasa nyeri atau sakit
i. Rasa Aman
Sebelum pengkajian:
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan rasa amannya
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan tidak merasa cemas, takut, maupun gelisah
j. Data Sosial
Sebelum Pengkajian:
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik, hubungan
dengan tetangga baik, dan dengan lingkungan sekitar juga baik
Saat Pengkajian :
Pasien dan keluarga pasien kooperatif dalam pemberian informasi
dan menerima tindakan yang diberikan, hubungan dengan tim
kesehatan baik
k. Prestasi dan produktivitas
Sebelum Pengkajian:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasa mengajak bermain cucunya
dan saat mendekati hari raya/rahinan pasien biasa ngayah di pura,
pasien sebagai jero mangku
Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa
karena disarankan untuk bedrest akibat penyakitnya
l. Spiritual
Sebelum Pengkajian:
Pasien beragama Hindu, sebelum MRS pasien biasa sembahyang di
rumah dan biasa ngayah di pura
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan setelah MRS hanya sembahyang di tempat tidur
saja
m. Belajar
Sebelum Pengkajian:
Pasien mengatakan belum mengetahui informasi yang pasti tentang
penyakitnya
Saat Pengkajian:
Pasien mengatakan sudah mendapatkan informasi lebih tentang
penyakitnya dari tim kesehatan.
n. Rekreasi
Sebelum Pengkajian:
Pasien mengatakan suka berkunjung ke rumah saudara dan
tetangga untuk mengisi waktu senggang
Saat Pengkajian;
Pasien hanya berbaring di tempat tidur.
f. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan umum
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 (E = 4, M = 6, V = 5)
c) Bangun tubuh : Sedang
d) Postur tubuh : Tegak
e) Cara berjalan : Terganggu
f) Gerak motorik :Terganggu
g) Keadaan Kulit
Warna : Sawo matang
Turgor : Elastis
Kebersihan : Baik
CRT : < 2dtk
Luka : Tidak terdapat luka
h) Gejala Kardinal
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36°C
Respirasi : 18x/menit
2). Pemeriksaan Head to Toe
a) Kepala
Bentuk Kepala : Normal
Kulit Kepala : Bersih,tidak ada nodul
Rambut :Tidak rontok, warna hitam dan
putih sebaran rambut merata
Nyeri Tekan : Tidak ada nyeri tekan
Luka : Tidak ada luka/lesi
b) Mata
Konjungtiva : Merah muda
Sclera : Putih
Kelopak Mata : Tidak ada odema
Pupil : Isokor
c) Hidung
Keadaan : Bersih
Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
Luka : Tidak ada luka
d) Telinga
Keadaan : Tidak ada lesi
Nyeri : Tidak ada nyeri tekan
Pendengaran : Normal
e) Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Gusi : Tidak ada pendarahan
Gigi :Gigi lengkap dan terdapat karies
gigi
Lidah : Bersih
Tonsil : Normal
f) Leher
Keadaan : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
luka maupun bekas operasi, tidak ada bendungan vena
jugularis
g) Thorax
Inspeksi
Bentuk : Simetris
Gerakan dada : Gerakan bebas dan normal
Payudara : Simetris, tidak terdapat bengkak
dan benjolan
Palpasi : Pengembangan dada simetris,
vibrasi tactile premitus simetris,
tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Suara jantung S1 S2 tunggal reguler
h) Abdomen
Pemeriksaan : Tidak terdapat luka, benjolan, dan
acites
Peristaltic usus : 10x/menit
i) Genitalia
Keadaan : Bersih
Letak : Normal
Prosedur invasive : Tidak terpasang dower kateter
j) Anus
Keadaan :Bersih, dan tidak terdapat hemoroid

k) Ekstremitas

Ekstremitas atas : Tidak ada luka,pergerakan terbatas karena


lemah pada tubuh bagian kanan, terpasang infuse di tangan
kiri, CRT <2 detik
Ekstremitas bawah : Pergerakan terbatas karena lemah pada
tubuh bagian kanan, tidak terdapat luka dan oedema,
sianosis, CRT< 2 detik
Kekuatan otot : 444 555

444 555

g. Data Penunjang

HASIL PEMERIKSAAN HEMATOLOGI

Nama : Mustika, I made No.Lab : 27061813

Umur : 72TH Tanggal : 27-06-2018

PARAMETER HASIL SATUAN NILAI


NORMAL

WBC 5.35 [10ˆ3/uL] 4.60 – 10.2

NEUT 3.03 [10ˆ3/uL] 2.00 – 6.00

LYMPH 1.73 [10ˆ3/uL] 0.60 – 5.20

MONO 0.39 [10ˆ3/Ul 0.10 – 0.60

EO 0.16 [10ˆ3/uL 0.00 – 0.40

BASO 0.04 [10ˆ3/uL 0.00 – 0.10

NEUT% 56.7 [%] 40.0 – 70.0

LYMPH% 32.3 [%] 20.0 – 40.0

MONO% 7.3 [%] 1.70 – 9.30

EO% 3.0 [%] 0.00 – 6.00

BASO% 0.7 [%] 0.00 – 1.00

HBC 4.20 [10ˆ6/uL] 3.80 – 6.50

HGB 12.4 [g/dL] 11.5 – 18.0

HCT 35.7 [%] 37.0 – 54.0


MCV 85.0 [fL] 80.0 – 100

MCH 29.5 [pg] 27.0 – 32.0

MCHC 34.7 [g/dL] 31.0 – 36.0

RDW-SD 41.6 [fL] 37.0 – 54.0

RDW-CV 13.7 [%] 11.5 – 14.5

PLT 322 [10ˆ3/uL] 150 – 400

PDW 10.3 [fL] 15.5 -17.1

MPV 9.4 [fL] 7.80 – 11.0

P-LCR 20.2 [%] 13.0 – 43.0

PCT 0.30 [%] 0.19 – 0.36

RET [%]

RET [10ˆ6/uL]

IRF [%]

LFR [%]

MFR [%]

HFR [%]

LED [mm/jam] 0 – 20

BT [menit] 1 -7

CT [menit] 3 – 15

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Nama : Mustika, I made No.Lab : 27061813

Umur : 72TH Tanggal : 27-06-2018

Parameter Hasil Rujukan Satuan Specimen Keterangan


Ureum 27 10-50 mg/dL

Creatinine 1.35 0.62-1.2 mg/dL H

Asam Urat 5.2 4.4-7.6 mg/dL

Gula Darah 103 70-110 mg/dL


Puasa

Chol. Total 216 <200 mg/dL H

Chol. HDL 36 >40 mg/dL L

LDL Chol 155 <150 mg/dL H

Trigliserida 124 <150 mg/dL

GD 2 SPP 144

2. ANALISA DATA
No Data Subyektif Data Obyektif Masalah
Keperawatan
1. Pasien mengatakan lemas TD : 140/90 mmHg Resiko
N : 82 x/menit
pada tangan dan kaki Ketidakefektifan
S : 36°C
kanannya RR : 18x/menit perfusi jaringan
- Pasien terlihat sulit
otak
menggerakkan ekstremitas
kanannya

2. - Pasien mengatakan - Pasien terlihat tidak nyaman, Konstipasi


sudah tidak BAB sejak 3 dan terdapat distensi abdomen.
hari yang lalu
3. - Pasien mengatakan - Kekuatan otot Hambatan
444 555
lemas pada tangan dan mobilitas fisik
444 555
kaki kanannya Ekstremitas kanan kurang aktif
bergerak. ADL dibantu oleh
keluarga dan perawat.

4. -Pasien terlihat hanya terbaring Resiko kerusakan


di tempat tidur intergritas kulit
3. RUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN

1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

2. Konstipasi

3. Hambatan mobilitas fisik

4. Resiko kerusakan intergritas kulit

4. ANALISA MASALAH

1. P : Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

E : Penurunan aliran darah ke otak

Proses terjadinya : Penyakit yang mendasari stroke (alcohol,


hiperkolesteriod, merokok, stress, depresi dan kegemukan) ini
menyebabkan kepekatan darah meningkat sehingga elastisitas
pembuluh darah menurun/aterosklerosis dan terjadi pembentukan
thrombus menyebabkan proses metabolisme dalam otak terganggu dan
mengakibatkan penurunan suplai darah dan oksigen ke otak, sehingga
timbul masalah keperawatan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan
otak

Akibat jika tidak ditanggulangi : Hipoventilasi

2. P : Konstipasi

E : Kurangnya aktivitas fisik

S : Pasien mengatakan sudah tidak BAB sejak tiga hari yang lalu dan
pasien terlihat tidak nyaman dan terdapat distensi abdomen
Proses terjadinya : Konstipasi terjadi ketika kolon menyerap air
secara berlebih atau ketika kontraksi otot-otot kolon melemah, hal
tersebut menyebabkan pergerakan feses dalam kolon sangat lambat dan
hasilnya feses dapat menjadi keras dan kering sehingga sulit untuk
dkeluarkan.

Akibat jika tidak ditanggulangi : Hemoroid

3. P : Hambatan mobilitas fisik

E : Penurunan fungsi otot

S : Pasien mengatakan lemah pada tangan kanan dan kaki kanan


dengan kekuatan otot 444 555

444 555

Ekstremitas kanan kurang aktif bergerak. ADL dibantu oleh keluarga


dan perawat.
Proses terjadinya : Stroke non hemoragic menyebabkan trombus dan
suplai darah ke jaringan serebral tidak adekut, hal ini dapat
menyebabkan deficit neurologi.kemudian hemiparese atau plegi kanan
dapat menurunkan hambatan mobilitas fisik

Akibat tidak ditanggulangi : Perubahan system intergumen

4. P : Resiko kerusakan integritas kulit

E : Imobilitas fisik

Proses terjadinya : Tirah baring lama karena suatu proses penyakit


menyebabkan tertekannya kulit dalam waktu yang lama. Pasien yang
beresiko mengalami hal ini yaitu pasien dengan penurunan kesadaran,
imobilisasi, dan kelemahan fisik dengan peraatan yang lama. Hal
tersebut rentan dengan terjadinya resiko kerusakan integritas kulit

Akibat tidak ditanggulangi : Dekubitus


5. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak yang berhubungan


dengan penurunan aliran darah ke otak
b. Konstipasi berhubungan dengan kurangnya aktifitas fisik ditandai
dengan pasien mengatakan sudah tidak BAB sejak 3 hari yang lalu dan
pasien terlihat tidak nyaman dan terdapat distensi abdomen.
c. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan fungsi otot
ditandai dengan pasien mengatakan lemah pada tangan kanan dan kaki
kanan dengan kekuatan otot 444 555
444 555
d. Resiko kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan tirah baring
lama

B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Prioritas Masalah
a. Resiko Ketidakefektifan perfusi jaringan otak

b. Resiko kerusakan intergritas kulit

c. Hambatan mobilitas fisik

d. Konstipasi

2. Rencana Keperawatan
Hari/ Diagnosa Tujuan dan
No. Intervensi Rasional
Tgl/Jam Keperawatan Kriterian Hasil
1. Kamis, Resiko Setelah diberikan 1. Monitoring 1. Mengetahui
28 Juni ketidakefektifan asuhan keperawatan tada-tanda keadaan umum
2018 perfusi jaringan selama 3 x 24 jam vital pasien dan
pukul otak yang diharapkan masalah adanya
10.00 berhubungan ketidakefektifan perubahan
WITA dengan penurunan perfusi jaringan otak tanda vital
aliran darah ke tidak terjadi dengan seperti
otak kriteria hasil : respirasi
1. Mendemonstras menunjukan
ikan status kerusakan
sirkulasi yang pada batang
ditandai otak.
dengan : Sitole 2. Posisikan 2. Menurunkan
dan diastole kepala pasien tekanan
dalam rentang agak tinggi dengan
yang diharapkan dibandingkan meningkatkan
(systole: ≤130, tubuh pasien drainage dan
diastole: ≤ 90) meningkatkan
2. Ekstremitas sirkulasi
kanan dapat
digerakkan 3. Perhatikan 3. Petunjuk non
sedikit demi adanya gelisah verbal ini
sedikit. yang mengindikasik
meningkat, an adanya
peningkatan penekanan
keluhan dan TIK atau
tingkah laku menandakan
yang tidak adanya nyeri
sesuai lainnya. ketika pasien
tidak dapat
mengungkapk
an keluhannya
secara verbal.

4. Kolaborasi 4. Antitrombotik
dalam dapat
pemberian mengatasi
antitrombotik. terjadinya
thrombosis,
dan dapat
mencegah
terjadinya
pembekuan
darah yang
terjadi pada
tubuh.

5. Delegatif 5. Piracetam
dalam adalah obat
pemberian untuk
piracetam 2x3 memperbaiki
mg perfusi
jaringan
serebral
2. Kamis, Resiko kerusakan Setelah diberikan 1. Monitor kulit 1. Mengetahui
28 Juni intergritas kulit asuhan keperawatan adanya adanya tanda
2018 berhubungan selama 3 x 24 jam, kemerahan iritasi yang
pukul dengan tirah diharapkan masalah melebar.
10.00 baring lama resiko kerusakan
WITA intergritas kulit tidak 2. Anjurkan 2. Mencegah
terjadi dengan pasien untuk iritasi dan
kriteria hasil: menggunakan tekanan dari
1. Perfusi pakaian yang baju
jaringan baik longgar
2. Intergritas kulit
yang baik bisa 3. Jaga 3. Area yang
dipertahankan kebersihan lembab dan
(sensai, kulit agar tetap terkontaminasi
elastisitas, bersih dan merupakan
temperatur kering. media untuk
hidrasi, pertumbuhan
pigmentasi). organism
3. Tidak ada luka patogenik.
atau lesi pada
kulit 4. Hindari 4. Mencegah
4. Mampu kerutan pada terjadinya lesi
melindungi tempat tidur. baru.
kulit dan
mempertahank 5. Ubah posisi 5. Meminimalisa
an kelembaban pasien setiap 2 sir terjadinya
kulit dan jam dekubitus.
perawatan
alami 6. Oleskan lotion 6. Memberikan
atau minyak hidrasi yang
pada daerah cukup dan
yang tertekan mencegah
terjadinya
gangguan pada
lapisan barier
kulit.
3 Kamis, Hambatan Setelah diberikan 1. Memonitoring 1. Mengetahui
28 Juni mobilitas fisik asuhan keperawatan tanda-tanda keadaan umum
2018 berhubungan selama 3 x 24 jam, vital pasien
pukul dengan diharapkan masalah
2. Kaji
10.00 penurunan fungsi hambatan mobilitas 2. Mengetahui
kemampuan
WITA otot fisik teratasi dengan kemampuan
pasien dalam
kriteria hasil: pasien dalam
mobilisasi.
1. Pasien melakukan
3. Dampingi dan
melakukan mobilisasi.
bantu pasien
pergerakan dan
3. Memberik
saat mobilisasi
perpindahan
an
dan bantu
2. Pasien penuhi reinforcement
meningkat kebutuhan positif
dalam aktivitas ADL pasien. terhadap
4. Ajarkan dan
fisik. pasien.
dukung pasien
3. Pasien mampu
dalam latihan
mobilisasi 4. Dapat
ROM aktif
secara bertahap. mempertahank
dan pasif.
an tingkat
kemampuan
mengerakkan
5. Ajarkan pasien
persendian
bagaimana
secara normal
merubah
dan lengkap.
posisi dan
memberikan
5. Edukasi yang
bantuan jika
tepat akan
diperlukan.
memberikan
pemahaman
yang jelas
pada pasien
sehinnga
pasien dapat
melakukan
perubahan
posisi dengan
cara yang
benar.
4 Jumat, Konstipasi Setelah diberikan 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
28 Juni berhubungan asuhan keperawatan dan gejala penyebab
2018 dengan kurangnya selama 2 x 24 jam, konstipasi terjadinya
pukul aktifitas fisik diharapkan masalah konstipasi
2. Anjurkan
09.45 ditandai dengan gangguan konstipasi pasien untuk 2. Nutrisi serat
WITA pasien teratasi dengan diet tinggi tinggi untuk
mengatakan tidak kriteria hasil: serat. melancarkan
BAB sejak 3 hari 1. Bebas dari defekasi
3. Memantau
yang lalu, pasien ketidaknyam
bising usus
terlihat tidak anan dan 3. Mengukur
dan distensi
nyaman dan konstipasi bising usus
perut.
terjadi distensi 2. Mengidentifi mengetahui
abdomen kasi indikator kerja dari
4. Mendorong
untuk peristaltik
meningkatan
mencegah usus.
asupan
konstipasi
cairan. 4. Cairan yang
3. Defekasi
cukup
dapat
5. Anjurkan dibutuhkan
dilakukan
pasien pada untuk menjaga
satu kali
penggunaan massa tinja
sehari
yang tepat tetap lembut.
dari obat
5. Penyalahgunaa
pencahar.
n obat
pencahar
menyebabkan
otot dan saraf
kolon
berfungsi tidak
cukup dalam
6. Kolaborasi menghasilkan
pemberian dorongan
laksatif untuk buang
air besar.
Dalam jangka
panjang, usus
besar menjadi
aton, buncit,
dan tidak
merespon
secara normal
terhadap
adanya tinja.

6. Pemberian
laksatif dapat
membantu
mengatasi
sembelit
dengan
membuat feses
bergerak
dengan udah
di usus.

C. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
NO Hari/Tgl/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
Jam
Dx
1. Kamis, 28 Dx Mengukur tanda-tanda DS: pasien mengatakan badannya
Juni 2018 1, 3 vital masih sedikit lemas
Pk.10.15 DO: S: 360C, N: 80 x/menit
WITA RR: 18 x/menit, TD; 140/90 mmHg
Pagi
. 10.30 Dx 2 Memonitor kulit adanya DS: keluarga pasien mengatakan
kemerahan pada kulit pasien tidak ada
kemerahan.
DO: tidak terlihat adanya
kemerahan pada bagian tubuh
pasien.
10.40 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: posisi pasien berubah dari
terlentang menjadi miring dibantu
oleh keluarganya.
. 10.50 Dx 2 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan akan
menggunakan pakaian mengganti bajunya dan meminta
yang longgar bantuan istrinya.
DO: pasien terlihat sudah mengganti
baju dan dibantu oleh perawat dan
istrinya.
11.00 Dx 3 Mengkaji kemampuan DS: pasien mengatakan saat
pasien dalam mobilisasi mengubah posisi masih memerlukan
bantuan sebagian
DO: pasien terlihat dibantu sebagian
dalam mobilisasi
11.15 Dx 3 Mengajarkan dan dukung DS:-
DO: pasien terlihat kooperatif saat
pasien dalam latihan
bantu dan diajarkan latihan ROM
ROM aktif dan pasif
pasif.
11.45 Dx 3 Mengajarkan pasien DS: -
DO: pasien terlihat dibantu sebagian
bagaimana mengubah
saat memiringkan badan
posisi dan memberikan
bantuan jika diperlukan
12.30 Dx 1 Mengkaji adanya gelisah DS:-
DO: pasien terlihat sedang
yang meningkat,
beristirahat tidur siang.
peningkatan keluhan dan
dan tingkah laku yang
tidak sesuai.
Sore Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
14.00 DO: pasien terlihat meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya.
terapi melalui oral
Paracetamol 500 mg
14.15 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: posisi pasien berubah dari
terlentang menjadi miring dibantu
oleh keluarganya.
14.30 Dx 1 Memposisikan kepala DS:-
DO: kepala pasien terlihat lebih
pasien agak tinggi
tinggi dibandingkan tubuhnya
15.00 Dx 1 Mengajarkan dan dukung DS: pasien mengatakan tangan
pasien dalam latihan kanan dan kaki kanan sudah bisa
ROM aktif dan pasif seperti biasa tetapi masih sedikit
lemas.
DO: pasien kooperatif saat
dilakukan tindakan, dan mampu
melakukan ROM aktif dengan
perlahan.
16.00 Dx Mengukur tanda-tanda DS: -
DO: keadaan umum lemah
1, 3 vital
TD: 130/90 mmHg
N: 80 x/menit,RR : 18 x/menit
S: 36,60C
16.45 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: posisi pasien berubah dari
terlentang menjadi miring dibantu
oleh keluarganya.
17.00 Dx 2 Menjaga kebersihan kulit DS: -
DO: pasien hanya dilap saja diatas
pasien agar tetap bersih
tempat tidur.
dan kering
17.30 Dx 2 Mengoleskan lotion pada DS:-
DO: pasien sudah diberikan lotion
daerah yang tertekan
pada daerah punggung sampai
bokong, tangan dan kaki
18. 00 Dx 2 Merapikan tempat tidur DS:-
DO: tempat tidur pasien suah rapi
pasien
dan bersih.
18.15 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum obat
delegatif dalam pemberian
yang diberikan.
vitamin per oral B
complek
19.00 Dx 3 Menganjurkan keluarga DS: keluarga pasien mengatakan
untuk mendampingi dan pasien dalam memenuhi
membantu pasien kebutuhannya seperti makan, mandi
memenuhi kebutuhan dan berpakaian masih dibantu
ADL pasien sebagian oleh keluarga
DO: pasien terlihat saat melakukan
ativitasnya masih memerlukan
bantuan orang lain.
19.30 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: posisi pasien berubah dari
terlentang menjadi miring dibantu
oleh keluarganya
Malam Dx 1 Mengkaji adanya gelisah DS: pasien mengatakan tidak ada
20.00
yang meningkat, keluhan.
DO: pasien terlihat sedang
peningkatan keluhan dan
beristirahat.
tingkah laku yang tidak
sesuai.
21.00 Dx 1 Melakkan tindakan DS:-
DO: obat masuk, sebelum dan
delegatif dalam pemberian
sesudah memasukkan obat tetesan
piracetam 3 gr melalui IV
infus lancar.
perset
21.30 Dx 1 Memposisikan kepala DS:-
DO: kepala pasien terlihat lebih
pasien agak tinggi
tinggi dibandingkan tubuhnya
22.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum obat.
delegatif dalam pemberian
obat paracetamol 500 mg,
aspilet 80 mg melalui per
oral
2. Jumat, 29 Dx Mengukur tanda-tanda DS: -
DO: keadaan umum lemah
Juni 2018 1,3 vital
TD: 130/80 mmHg, N: 84 x/menit,
Pk 06.00
S: 360C, RR: 18 x/menit
06.15 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya.
vitamin dan analgetik
peroral paracetamol 500
mg, B complek
07.00 Dx 2 Menjaga kebersihan kulit DS: pasien mengatakan sudah di lap
pasien agar tetap bersih oleh istrinya
DO: pasien terlihat bersih.
dan kering
Pagi Dx 2 Mengganti alat tenun DS:-
08.30 DO: alat tenun pasien terlihat bersih
pasien
dan rapi.
08.45 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat sudah bisa
miring kanan miring kiri secara
mandiri.
09.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: obat masuk, saat sebelum dan
delegatif dalam pemberian
sesudah memasukkan obat tetesan
obat piracetam 3 gr
infus lancar.
melalui iv perset
09.30 Dx Mengukur tanda-tanda DS: pasien mengatakan batuk dan
1,3 vital pilek, batuk tidak berdahak, BAK
lancar, sudah 3 hari belum BAB
DO: TD:130/80 mmHg,
N: 82x/menit , RR: 18 x/menit,
S: 36,20C.
09.50 Dx 4 Memonitor tanda dan DS: pasien mengatakan belum BAB
gejala konstipasi sejak 3 hari yang lalu
DO: pasien terlihat tidak nyaman,
terdapat distensi abdomen.
10.00 Dx 4 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan akan
untuk diet tinggi serat. banyak buah dan sayuran.
DO: pasien terlihat paham tentang
apa di informasikan.
10.10 Dx 4 Mendorong pasien untuk DS: pasien mengatakan sudah
peningkatan asupan cairan minum 3 gelas dari bangun tidur
DO: pasien terlihat mengerti
11.00 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat sudah bisa
miring kanan miring kiri secara
mandiri.
11.05 Dx 1 Mengkaji adanya gelisah DS: keluarga pasien mengatakan
meningkat, peningkatan pasien tidak gelisah, dan biasa
keluhan dan tingkah laku mengobrol dengan anak dan istrinya
DO: pasien terlihat sedang
yang tidak sesuai
mengobrol dengan istrinya
11.45 Dx 3 Mengkaji kemampuan DS: pasien mengatakan pasien
pasien dalam mobilisasi. sudah bisa bergerak dan mengubah
posisi sendiri
DO: pasien terlihat mengubah posisi
secara mandiri
12.00 Dx 3 Mengajarkan dan DS:-
DO: pasien terlihat kooperatif dan
mendukung pasien dalam
sudah mampu melakukan ROM
latihan ROM aktif dan
aktif secara mandiri tetapi masih
pasif
lemas
12.30 Dx 3 Mengajarkan pasien DS: pasien mengatakan sudah bisa
merubah posisi dan mengubah posisi sendiri.
DO: pasien terlihat mandiri dalam
memberikan bantuan jika
mengubah posisinya
diperlukan
13.00 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat sudah bisa
miring kanan miring kiri secara
mandiri..
Sore Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
14.00 DO: pasien terlihat sudah meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya.
obat oral tremenza,
paracetamol 500 mg
15.00 Dx 4 Menganjurkan pasien DS: pasien mengatakan sudah
untuk diet tinggi serat
makan buah pepaya dan sayuran
DO: -
15.10 Dx 4 Mendorong pasien untuk DS: pasien mengatakan sudah
peningkatan asupan cairan minum 5 gelas dari tadi pagi
DO: pasien terlihat sedang minum
air
15.20 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat sudah bisa
miring kanan miring kiri secara
mandiri.
16.00 Dx Mengukur tanda-tanda DS: -
DO: Keadaan umum membaik
1,3 vital
TD: 130/80 mmHg,
N: 80 x/menit, S: 36,30C,
RR: 18x/menit
16.30 Dx 2 Memonitor kulit adanya DS: keluarga pasien mengatakan
kemerahan pada kulit pasien tidak ada
kemerahan.
DO: tidak terlihat adanya
kemerahan, lesi pada bagian tubuh
pasien.
16.35 Dx 2 Menjaga kebersihan kulit DS: -
DO: pasien sudah di lap dan pasien
agar tetap bersih dan
terlihat bersih
kering
16.50 Dx 2 Menganjurkan pasien DS:-
DO: pasien terlihat menggunakan
untuk menggunakan
baju yang tipis dan longgar
pakaian yang longgar
17.00 Dx 2 Menghindari kerutan pada DS:-
DO: tempat tiur pasien terlihat rapi
tempat tidur
dan bersih
17.10 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat mandiri dalam
mengubah posisi miring
17.30 Dx 2 Mengoleskan lotion pada DS: -
DO: bagian punnggung sampai
daerah yang tertekan
bokong,tangan dan kaki sudah
dioleskan lotion
18.00 Dx 3 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya
vitamin peroral B
complek
19.00 Dx 3 Mengajarkan dan DS: pasien mengatakan sudah bisa
mendukung pasien dalam melakukan sediri tetapi masih lemas
DO: pasien kooperatif saat
latihan ROM aktif dan
dilakukan latihan ROM
pasif
19.30 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat mandiri dalam
mengubah posisi miring
Malam Dx 1 Memposisikan kepala DS:-
20.00 DO: kepala pasien terlihat lebih
pasien agak tinggi
tinggi dibandingkan tubuhnya
21.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: obat masuk, tetesan infus
deegatif dalam pemberian
lancar saat sebelum dan sesudah
obat piracetam 3 gr
memasukkan obat
melalui iv perset
22.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS: -
DO: pasien terlihat meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya
obat oral tremenza dan
paracetamol 500 mg
22.30 Dx 1 Mengkaji adanya gelisah DS: pasien mengatakan tidak ada
yang meningkat, keluhan
DO: pasien terlihat beristirahat
peningkatan keluhan dan
tingkah laku yang tidak
sesuai
3. Sabtu, 30 Dx Mengukur tanda-tanda DS: -
DO: keadaan umum membaik
Juli 2018 1,3 vital
TD: 130/80 mmHg, S: 360C
05.30
RR: 18 x/menit, N: 80 x/menit
06.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum
delegatif dalam pemberian
obatnya
obat oral tremenza, B
complek, dan paracetamol
06.30 Dx 2 Menjaga kebersihan kulit DS: pasien mengatakan sudah di lap
agar tetap bersih dan oleh istrinya
DO: pasien terlihat bersih
kering
06.40 Dx 2 Mengoleskan lotion pada DS:-
DO: daerah pungung sampai
daerah yang tertekan
bokong, kaki dan tangan sudah
dioleskan lotion
07.00 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS: pasien mengatakan sudah bisa
mengubah posisi sendiri
DO: pasien terlihat miring kanan
Pagi Dx 4 Memonitor tanda dan DS: pasien mengatakan sudah BAB
08.00 DO: tidak ada distensi abdomen dan
gejala konstipasi
pasien terlihat nyaman
08.30 Dx 2 Mengkaji kulit adanya DS: keluarga pasien mengatakan
kemerahan kulit pasien tidak ada kemerahan
DO: kulit pasien terlihat tidak ada
kemerahan dan lesi
08.40 Dx2 Menganjukan pasien DS:-
DO: pasien terlihat sudah
untuk menggunakan
menggunakan pakaian yang longgar
pakaian yang longgar
dan tipis
09.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: oabt masuk, tetesan infus
delegatif dalam pemberian
lancar sebelum dan sesudah
obat piracetam 3 gr
memasukkan obat.
melalui iv perset
09.30 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS: pasien mengatakan sudah bisa
mengubah posisi sendiri
DO: pasien terlihat miring kanan
10.00 Dx 3 Membantu dan DS: pasien mengatakan sudah bisa
mendampingi pasien saat mengubah posisi sendiri dan makan
mobilisasi dan membantu sendiri dan hanya membutuhkan
memenuhi kebutuhan bantuan saat di lap saja.
DO: pasien terlihat sudah mandiri
ADL
saat mobilisasi.
10.30 Dx 3 Mengajarkan dan DS: pasien mengatakan sudah bisa
mendukung pasien dalam melakukan gerakan sendiri
DO: pasien terlihat mandiri dalam
latihan ROM aktif
melakukan latihan ROM
11.00 Dx Mengukur tanda-tanda DS: -
DO: keadaan umum membaik
1,3 vital
TD: 130/80 mmHg, N: 80 x/menit
RR: 18 x/menit, S: 360C
12.00 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS:-
DO: pasien terlihat mandiri dalam
mengubah posisi dari terlentang ke
posisi miring
Siang Dx 1 Melakukan tindakan DS:
14.00 delegatif dalam pemberian DO: pasien terlihat meminum
obat oral tremenza dan obatnya
paracetamol 500 mg
14.30 Dx 1 Mengkaji adanya gelisah DS:-
DO: pasien terlihat sedang
yang meningkat,
beristirahat tidur siang.
peningkatan keluhan dan
tingkah laku yang tidak
sesuai
15.00 Dx 3 Mengkaji kemampuan DS: pasien mengatakan pasien
pasien dalam mobilisasi sudah bisa bergerak dan mengubah
posisi sendiri
DO: pasien terlihat mengubah posisi
secara mandiri
15.15 Dx 2 Mengubah posisi pasien DS: pasien mengatakan sudah bisa
mengubah posisi sendiri
DO: pasien terlihat mandiri dalam
mengubah posisi dari terlentang ke
posisi miring
16.00 Dx Mengukur tanda-tanda DS: pasien mengatakan tidak ada
1,3 vital keluhan
DO: keadaan umum membaik
TD : 120/80 mmHg, S: 36,20C
N: 80 x/menit, RR: 18x/menit
17.00 Dx 2 Mengkaji kulit adanya DS: keluarga pasien mengatakan
kemerahan kulit pasien tidak ada kemerahan
DO: kulit pasien terlihat tidak ada
kemerahan dan lesi
17.15 Dx 2 Menjaga kebersihan kulit DS: -
DO: pasien sudah di lap dan pasien
agar tetap bersih dan
terlihat bersih
kering
18.00 Dx 1 Melakukan tindakan DS:-
DO: pasien terlihat meminum
delegatif alam
obatnya.
memberikan vitamin
peroral B complek
19.00 Dx 3 Mengajarkan dan DS: pasien mengatakan sudah bisa
mendukung pasien dalam melakukan gerakan sendiri
DO: pasien terlihat mandiri dalam
latihan ROM aktif
melakukan latihan ROM.

D. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi formatif Paraf

1 Kamis, 28 Resiko Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan badannya masih


Juni 2018 perfusi jaringan otak sedikit lemas
O : Hasil ttv pasien
Pukul 20.00 yang berhubungan
TD : 140/90 mmhg
wita dengan penurunan aliran S : 36ºC
N : 80x/menit
darah ke otak
RR : 18x/menit
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4

Kamis, 28 Resiko kerusakan S: Keluarga pasien mengatakan pada


Juni 2018 intergritas kulit kulit pasien tidak ada kemerahan
O: Tidak terlihat adanya kemerahan
Pukul 20.00 berhubungan dengan
pada bagian tubuh pasien
wita tirah baring lama
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

Kamis, 28 Hambatan mobilitas S : Pasien mengatakan masih susah


Juni 2018 fisik berhubungan untuk memiringkan badan secara
Pukul 20.00 dengan penurunan mandiri
O : Pasien terlihat dibantu sebagian saat
wita fungsi otot ditandai
memiringkan badan
dengan pasien
A : Masalah hambatan mobilitas fisik
mengatakan lemah pada
belum teratasi
tangan kanan dan kaki P : Lanjutkan intervensi 1,2,dan 4
kanan dengan kekuatan
otot 444 555
444 555
2 Jumat, 29 Juni Resiko Ketidakefektifan S:-
2018 perfusi jaringan otak O: Keadaan umum pasien lemah ,
Pukul 20.00 Hasil ttv pasien TD : 130/80 mmhg
yang berhubungan
S : 36ºC
wita
dengan penurunan aliran N : 84x/menit
RR : 18x/menit
darah ke otak
A : Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
Jumat, 29 Juni Resiko kerusakan S: Pasien mengatakan sudah dilap oleh
2018 intergritas kulit keluarganya
Pukul 20.00
berhubungan dengan O: Pasien terlihat rapi dan bersih
wita
tirah baring lama A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien

Jumat, 29 Juni Hambatan mobilitas S :Pasien mengatakan sudah bisa


2018 fisik berhubungan bergerak dan mengubah posisi secara
Pukul 20.00
dengan penurunan mandiri
wita
fungsi otot ditandai O :Pasien terlihat mengubah posisi
dengan pasien secara mandiri
mengatakan lemah pada A : Masalah teratasi
tangan kanan dan kaki P : Pertahankan kondisi pasien
kanan dengan kekuatan
otot 444 555
444 555

Jumat, 29 Juni Konstipasi berhubungan S : Pasien mengatakan belum BAB


2018 dengan kurangnya sejak 3 hari yang lalu
Pukul 08.00
aktifitas fisik ditandai O:Pasien terlihat tidak nyaman, terdapat
wita
dengan pasien distensi abdomen
mengatakan sudah tidak A : Masalah belum teratasi
BAB sejak 3 hari yang P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4 dan 5
lalu dan pasien terlihat
tidak nyaman dan
terdapat distensi
abdomen.

3 Sabtu, 30 Juni Resiko Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan tidak ada


2018 perfusi jaringan otak keluhan
Pukul 20.00 yang berhubungan O: Keadaan umum pasien membaik
wita dengan penurunan aliran TD : 130/80 mmhg
S : 36ºC
darah ke otak
N : 80x/menit
R : 18x/menit
A:Masalah resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Sabtu, 30 Juni Resiko kerusakan S : Pasien mengatakan sudah dilap oleh
2018 intergritas kulit istrinya dan dioleskan lotion pada
Pukul 20.00 berhubungan dengan daerah yang tertekan
wita tirah baring lama O : Pasien terlihat rapi dan bersih
A :Masalah resiko kerusakan
intergritas kuli teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
Sabtu, 30 Juni Hambatan mobilitas S : Pasien mengatakan sudah bisa
2018 fisik berhubungan mengubah posisi sendiri dan makan
Pukul 20.00 dengan penurunan sendiri dan hanya membutuhkan
wita fungsi otot ditandai bantuan saat dilap saja
dengan pasien O :Pasien terlihat sudah mandiri dalam
mengatakan lemah pada mobilisasi
tangan kanan dan kaki A :Masalah hambatan mobilitas fisik
kanan dengan kekuatan teratasi
otot P : Pertahankan kondisi pasien
444 555
444 555

Sabtu, 30 Juni Konstipasi berhubungan S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB


2018 pukul dengan kurangnya O: Tidak ada distensi abdomen dan
08.00 wita aktifitas fisik ditandai pasien terlihat nyaman
dengan pasien A : Masalah konstipasi teratasi
mengatakan sudah tidak P : Pertahankan kondisi pasien
BAB sejak 3 hari yang
lalu dan pasien terlihat
tidak nyaman dan
terdapat distensi
abdomen.

No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif Paraf

1. Sabtu, 30 juni Resiko Ketidakefektifan S :Pasien mengatakan tidak ada keluhan


2018 perfusi jaringan otak O: Keadaan umum pasien membaik
Pukul 20.00 yang berhubungan TD : 130/80 mmhg
S : 36ºC
wita dengan penurunan aliran
N : 80x/menit
darah ke otak 1 RR : 18x/menit
A: Masalah resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
2. Sabtu, 30 juni Resiko kerusakan S : Pasien mengatakan sudah dilap oleh
2018 intergritas kulit istrinya dan dioleskan lotion pada
Pukul 20.00 berhubungan dengan daerah yang tertekan
wita tirah baring lama O : Pasien terlihat rapi dan bersih
A: Masalah resiko kerusakan
intergritas kuli teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien
3. Sabtu, 30 juni Hambatan mobilitas S :Pasien mengatakan sudah bisa
2018 fisik berhubungan mengubah posisi sendiri dan makan
Pukul 20.00 dengan penurunan sendiri dan hanya membutuhkan
wita fungsi otot ditandai bantuan saat dilap saja
dengan pasien O : Pasien terlihat sudah mandiri dalam
mengatakan lemah pada mobilisasi
tangan kanan dan kaki A :Masalah hambatan mobilitas fisik
kanan dengan kekuatan teratasi
otot 444 555 P : Pertahankan kondisi pasien
444 555

4. Sabtu, 30 Juni Konstipasi berhubungan S : Pasien mengatakan sudah bisa BAB


2018 pukul dengan kurangnya O: Tidak ada distensi abdomen dan
08.00 wita aktifitas fisik ditandai pasien terlihat nyaman
dengan pasien A : Masalah konstipasi teratasi
mengatakan sudah tidak P : Pertahankan kondisi pasien
BAB sejak 3 hari yang
lalu dan pasien terlihat
tidak nyaman dan
terdapat distensi
abdomen.

Anda mungkin juga menyukai