Anda di halaman 1dari 4

MODUL 6 DECODER DAN ENCODER

Alfi Liqo Nur Inayati (K1C015006)


Asisten: Siti Hardiyati
Tanggal Percobaan: 7/12/2017
PAF15321P-Praktikum Elektronika Digital
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak Encoder disusun dari gerbang logika yang


menghasilkan keluaran biner sebagai hasil
Rangkaian logika dibagi menjadi dua, yaitu rangkaian
tanggapan adanya dua atau lebih variabel
logika kombinasional dan rangkaian logika sequensial. masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan
Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian yang aljabar boole, tergantung dari kombinasi-
kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan. kombinasi gerbang yang digunakan. Sebuah
Sedangkan rangkaian logika sequensial adalah rangkaian encoder harus memenuhi syarat perancangan m
yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan ≤2n. Variabel m adalah kombinasi masukan dan n
dan keluaran sebelumnya atau dapat juga dikatakan adalah jumlah bit keluaran sebuah encoder.
rangkaian yang bekerja berdasarkan urutan waktu.
Encoder dan Decoder termasuk rangkaian logika
kombinasional. Encoder - Decoder adalah sebuah rangkaian
hasil gabungan dari Encoder yang dapat mengubah data
inputnya menjadi kode biner dan Decoder yang dapat
mengubah data bine.
Kata kunci: Encoder, Decoder

1. PENDAHULUAN
Encoder merupakan rangkaian logika
kombinasional yang berfungsi untuk mengubah / Tabel 2.1 Fungsi keluaran encoder
mengkodekan sinyal masukan diskrit menjadi Dari tabel diatas, dapat dibut fungsi keluaran
keluaran kode biner. Selain itu rangkaian encoder sebagai berikut :
merupakan aplikasi dari gerbang OR. Sedangkan
decoder mempunyai sifat yang berkebalikan Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
dengan enkoder yaitu merubah kode biner Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
menjadi sinyal diskrit.
Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian
2. STUDI PUSTAKA gerbangnya dapat dibuat seperti gambar berikut :
Rangkaian logika secara garis besar dibagi
menjadi dua, yaitu rangkaian logika
kombinasional dan rangkaian logika sequensial.
Rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian
yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh
kondisi masukan. Sedangkan rangkaian logika
sequensial adalah rangkaian yang kondisi
keluarannya dipengaruhi oleh kondisi masukan
dan keluaran sebelumnya atau dapat juga
dikatakan rangkaian yang bekerja berdasarkan
urutan waktu. Enkoder dan Dekoder termasuk Gambar 2.1 Rangkaian encoder 8 ke 3
rangkaian logika kombinasional. 2.2 Dekoder
2.1 Encoder Dekoder adalah rangkaian kombinasi yang akan
memilih salah satu keluaran sesuai dengan

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 1


konfigurasi input. Rangkaian dekoder merupakan 3.2 CARA KERJA
kebalikan dari rangkaian enkoder yang harus
A. Decoder
memenuhi syarat perancangan m ≤ 2n. Dimana
variabel m adalah kombinasi keluaran dan n
adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi Mulai
masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi
keluaran [1].
Papan digital
Breathgboard
IC TTL 74LS04, 74LS11
Kabel penghubung

- Membuat rangkaian logika decoder pada


Tabel 2.2 Fungsi Keluaran decoder [2] Gambar 3.1
- Menghubungkan rangkaian yang telah
Berdasarkan output dari Tabel Kebenaran di atas, dibuat dengan papan digital.
dibuat rangkaian decoder yang merupakan - Menyalakan tombol power.
aplikasi dari gerbang AND seperti ditunjukkan
pada Gambar 2.2

Tabel kebenaran
gerbang logika

Selesai

B. Encoder
Gambar 2.2 Rangkaian decoder 3x8 [2]
Mulai
3. METODELOGI

3.1 ALAT DAN BAHAN


Papan digital
1. Papan digital Breathgboard
IC TTL 74LS32
2. Breathgboard
Kabel penghubung
3. IC TTL 74LS04, 74LS11, 74LS32
4. Kabel penghubung

- Membuat rangkaian endcoder desimal


BCD seperti pada Gambar 3.2
- Menghubungkan rangkaian yang telah
dibuat dengan papan digital.
- Menyalakan tombol power

Tabel kebenaran
gerbang logika

Selesai

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 2


desimal yang akan ditampilkan oleh sebuah
penampil Seven Segment (Seven Segment
Display). Penampil Seven Segment ini terdiri dari
7 buah segmen yang disusun sedemikian rupa
membentuk angka 8. Tiap-tiap segmen tersebut
diberi tanda dengan huruf a, b, c, d, e, f dan g.
Segmen-segmen yang banyak dipakai adalah yang
menggunakan prinsip lampu LED. Dekoder BCD
ke seven segment mempunyai masukan berupa
bilangan BCD 4-bit (masukan A, B, C dan D).
Gambar 3.1 Rangkaian Logika Decoder Bilangan BCD ini dikodekan sehingga membentuk
kode tujuh segment yang akan menyalakan ruas-
ruas yang sesuai pada seven segment. Masukan
BCD diaktifkan oleh logika ‘1’, dan keluaran dari
dekoder adalah aktif low.

5. KESIMPULAN
Dari praktikum rangkaian ekivalen dapat
disimpulkan bahwa:
1. Decoder adalah suatu rangkaian logika yang
Gambar 3.2 Rangkaian Logika Encoder dapat dipergunakan untuk merubah bilangan
biner menjadi bilangan desimalyang dapat
4. HASIL DAN ANALISIS dilihat oleh mata kita. Seperti rangkaian
lainnya, maka decoder pun mempunyai jalan
4.1 HASIL masukkan(input) dan jalan keluaran (output).
A. Decoder
6. DAFTAR PUSTAKA
Tabel 4.1. Data pengukuran rangkaian decoder
[1] Ulum, Syaiful. 2017. Modul Praktikum
A C B Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Elektronika Digital Laboratorium Sistem
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 Elektronika Telkom University.
0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 Bandung:Telkom University.
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 [2] http://prima.lecturer.pens.ac.id/ElkaDigit1/
1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 Modul13.pdf diakses 13 Desember 2017,
1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 pukul 10.00 WIB.
1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
B. Encoder
Tabel 4.2 Data pengukuran rangkaian encoder

Input Y3 Y2 Y1 Y0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 1 1 1 1

4.2 ANALISIS
Decoder jenis ini dapat dipergunakan untuk
mengubah hilangan biner ke dalam bilangan
Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 3
LAMPIRAN

Laporan Praktikum – Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika – FMIPA Unsoed 4

Anda mungkin juga menyukai