Abstract
The aims of this experiment are firstly to coducted a catalytic converter secondly, to find out to
what extend Copeer and Crom ( CuCr ) as catalyst is effecient. To measure the concentration of
Carbon Monoxide and Hidro Carbon on frame there are two conditions required. First is when the
engine is on, and second is when CuCr catalytic converter is applied using gas analyzer. This
experiment results in the fact that the use of CuCr catalytic convertyer with the varian number of its
cell reduces the production of Carbon Monoxide and Hidro Carbon of premium automobile
PENDAHULUAN
Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia yang terus meningkat telah
menyebabkan persoalan serius dalam hal peningkatan pencemaran udara. Hal ini
disebabkan karena tidak sebandingnya angka pertumbuhan jalan yang hanya 2 % per tahun
jauh sekali dengan angka pertumbuhan kendaraan bermotor yang telah mencapai 20 % per
tahun. Pertumbuhan tersebut jelas akan membawa pengaruh meningkatnya pemakaian
Bahan Bakar Minyak dan dengan sendirinya polusi udara akibat dari emisi buang
kendaraan bermotor menjadi tidak dapat terelakkan lagi.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mereduksi emisi gas CO adalah
dengan pemasangan Catalytic Converter yang dipasang pada system saluran pembuangan
emisi gas. Penelitian terdahulu menjelaskan bahwa katalis berbahan Kuningan ( CuZn )
dapat digunakan untuk mereduksi emisi gas buang Carbon Monoksida untuk berbagai
variasi putaran mesin dan variasi jumlah sel katalis. Oleh sebab itu pada penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penggunaan logam lain selain kuningan sebagai katalis.
Penelitian ini merancang bangun Catalytic Converter berbahan Tembaga dan Crom
( CuCr ) sebagai katalisnya dan ingin mengetahui pengaruh pemakaian katalis ini terhadap
emisi gas CO dan HC pada motor bensin sebelum dan sesudah pemakaian Catalytic.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu problem mengatasi pencemaran udara dengan
pendekatan dan pemanfaatan teknologi rekayasa
TINJAUAN PUSTAKA
Polusi udara dapat dirasakan semakin hari kian meningkat terutama di daerah yang
kepadatan lalu-lintasnya cukup tinggi serta di lokasi industri padat yang kurang
memperhatikan dampak lingkungan ( Pramudya, 2001 ).
Sedangkan dilihat dari jenis bahan bakar yang digunakan oleh kendaraan,
besarnya kontribusi emisi gas buang yang diteliti oleh Pertamina ditunjukkan pada
tabel 2 dibawah ini : ( Pertamina Jakarta, 2001 )
Catalytic Converter.
Catalytic converter merupakan alat yang digunakan sebagai kontrol emisi
gas buang yang diletakkan setelah exhaust manifold pada system pembuangan
kendaraaan bermotor ( Husselbee, 1985 ).
Katalis.
Katalis merupakan suatu zat yang mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi
tidak dikonsumsi dalam reaksi dan tidak mempengaruhi kesetimbangan kimia pada
akhir reaksi. Di dunia industri katalis telah digunakan secara luas, terutama pada
industri kimia. Akhir-akhir ini katalis juga digunakan untuk menangani masalah
polusi udara, terutama untuk mengurangi emisi gas Carbon Monoksida pada
kendaraan bermotor.
Bahan – bahan yang dapat digunakan sebagai katalis adalah menggunakan
logam – logam mulia antara lain Platinum, Rhodium dan Palladium. Namun karena
jumlahnya terbatas dan harga mahal maka membatasi pemakaiannya. Pada
penelitian terdahulu telah dilakukan pengujian dengan mengganti bahan katalis
dengan material substrat logam Tembaga (Cu) untuk penelitian pertama dengan
Chasing ( tabung ) berbahan Galvanis pada mesin uji Toyota Corona 2000 CC tahun
1980.
Pada penelitian berikutnya katalis dirubah menjadi logam kuningan (Cu Zn)
dengan Chasing berbahan Stainlees Steel pada mesin uji Daihatsu Espass 1600 CC
tahun 1997. Dari hasil penelitian pertama dengan berbagai variasi sel katalis
didapatkan hasil yang signifikan, bahwa material logam Cu tersebut dapat
mereduksi emisi gas Carbon Monoksida sebesar 38.05 % dari konsentrasi 3,18 %
turun menjadi 1,97 %. Sedang pada material kuningan dapat mereduksi emisi gas
Carbon Monoksida sebesar 46 % dari konsentrasi 1,50 % turun menjadi 0,81 %.
Dari hasil penelitian tersebut maka dikembangkan lagi penelitian dengan
menggunakan logam Tembaga dan Krom Paduan ( CuCr ) sebagai katalis yang akan
diujikan pada kendaraan bermotor roda empat motor bensin.
• Material Substart.
Material substrat untuk konstruksi bagian dalam terbuat dari Paduan
Tembaga dan Crom ( CuCr ) yang berbentuk plat berukuran 30 x 120 cm dengan
ketebalan 0,6 mm. Plat tersebut kemudian dipotong dan dibentuk oval disesuaikan
dengan bentuk chasingnya dan ½ luasan diberi lubang berdiameter 2 mm, jarak
antar lubang 3 mm dan jumlah plat 15 buah.
• Chasing.
Chasing adalah bagian luar dari catalytic Converter yang dipilih sesuai
bentuk umum yang sering digunakan terbuat dari plat baja. Chasing ini memiliki
penutup yang dapat dibuka dan ditutup dengan baut, saat pergantian variasi jumlah
sel kerangka bagian dalam. Chasing ini dipasang asbes yang berguna melindungi
bagian dalam dengan konstruksi luar, peredam getaran, insulator panas dan
menghindari kobocoran dari gas buang. Pada ujung Chasing dipasang Flange
Persiapan Pengujian.
• Alat-alat Pengujian.
Alat pengujian terdiri dari :
Mesin Uji Mesin Toyota Corona 2000 CC tahun 1980
Gas Anayzer merk Protech Flux 200-2 Infrared 2 Gas
Analyzer buatan Italy
Pencatat waktu ( Stop Watch ).
Termocoupel.
Thacometer.
• Pemanasan Mesin.
Tujuan dilakukannya pemanasan mesin adalah untuk mempersiapkan mesin
supaya pada kondisi kerja.
Analisis data.
Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif dengan melihat melalui
tampilan grafik-grafik yang ada untuk mengetahui seberapa berarti pengaruh
variasi – variasi yang dilakukan pada penelitian ini terhadap emisi gas buang CO
dan HC mesin uji.
Tempat Penelitian.
Pengujian dilakukan di laboratorium engine PT. Honley Motor Jl. Imam
Bonjol Semarang.
ANALISIS DATA
Dari data hasil pengujian dan pengukuran yang dilakukan saat penelitian ini akan
disajikan dalam bentuk deskriftif dalam bentuk gambar grafik. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah analisis data, pembahasan dan penarikan kesimpulan.
5
4.5
4
3.5
3
CO % 2.5
Tampa CC
2
CC CuCr
1.5
1
0.5
0
IDLE 1500 2500 2500 1500 IDLE
RPM
700
600
500
400
HC ppm
300 Tam pa CC
CC CuCr
200
100
0
IDLE 1500 2500 2500 1500 IDLE
RPM
SARAN
Mengingat Catalytic Converter Tembaga dan Crom ( CuCr ) dapat digunakan
sebagai alternatif pengganti Catalytic Converter yang sudah ada dipasaran, namum masih
ada kemungkinan untuk dikembangkan lagi dengan menggunakan logam lain yang dapat
dijadikan sebagai bahan katalis (variasi bahan).
DAFTAR PUSTAKA
1. Arismunandar, Wiranto, 1983, Penggerak Mula, Penerbit ITB, Bandung
2. Arya, W. Wisnu, 1999, Dampak Pencemaran Lingkungan, Cetakan Kedua, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta.
3. Arcadio P. Sincero Sr, Gregoria A. Aincero, 1995, Environmental Engineering A
Design Approach. A Prentice Hall Company, New Jersey.
4. Aryanto A, Razif M, 2000, Study Penggunaan Tembaga ( Cu ) Sebagai Catalytic
Converter Pada Knalpot Sepeda Motor Dua Tak Terhadap Emisi Gas CO
( jurnal ), Teknik Lingkungan, ITS.
5. Bapedal, 1996, Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara, Semarang.
6. Cahyono A, Razif M, Mursid M, Pengaruh Katalis Oksida Tembaga + Krom
Terhadap Putaran Mesin kendaran Bermotor ( jurnal ),Teknik Lingkungan
&Teknik Mesin ITS.
7. Darsono, Valentino, 1995, Pengantar Ilmu Lingkungan, Edisi revisi, Penerbit
UniversitasAirlangga, Yogyakarta.
8. Dirjen Perhubungan Darat, 2000, Program Langit Biru dan Konservasi Energi
(Jurnal).
9. Harsanto, 2001, Pencemaran Udara, Pengaruh Serta Cara Penanggulangannya
(Jurnal)
10. Heinz Heisler, 1995, Advanced Engine Tecnology Hodder Headline Group,
London.
11. Howard S Peavy, Donald R Rowe, George Tchaobanoglous, 1985, Environmental
Engineering, Megraw – Hill Book Co.
12. Intisari, 1998, Merenda Birunya Langit Kota ( Jurnal ).
13. Irawan B, 2004, Rancang Bangun Modifikasi Catalytic Converter Dengan Katalis
Material Substrat ( Cu ) dan Nikel ( Ni ) Pada Saluran Gas Buang Kendaraan
Bermotor untuk Meredusi Emisi Gas Buang Carbon Monoksida, Laporan
Penelitian, UNIMUS
14. Pelangi, 1997, The Study on The Intregated air Quality Management for Jakarta
Metropolitan Area ( Jurnal ).
Traksi. Vol. 4. No. 1, Juni 2006 jurnal.unimus.ac.id 40
15. Pelangi, 1999, Upaya Mengurangi Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor ( Jurnal ).
16. Sitepoe, Mangku , 1997, Usaha Mencegah Pencemaran Udara, Terbitan pertama,
PT Gransindo, Jakarta
17. Springer – Verlag New York Inc, 1970, Catalyst Hanbook. Walfe Scintific Book,
London – England.
18. Sunu, Pramudya, 2001, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001,
Terbitan pertama, PT. Gramedia Indonesia, Jakarta.
19. Surdia, Tata, 1985, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Pertama, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
20. Toyota Training Center, 2000, Emission Control Step Two.
21. V.A.W Heller, 1995, Fundamental Motor Vehicle Technology, Edisi ke-4, FIMI
Stanley Thorne ( Publisehers ) Ltd.
22. William L.Husselbee, 1985, Automotive Cooling Exhaust, Fuel and Lubricating
Systems. A Prentice Hall Company, Reston, Virginia.
23. Wolf, PC, 1971, Carbon Monoxide – Measurement and Monitorong in Urban Air
Environment, Sei and Technol.