TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Ikterus adalah suatu keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh
pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak
terkonjugasi yang berlebih.ikterus secara klinis akan mulai tampak pada bayi
baru lahir bila kadar bilirubin darah 5-7 mg/dl2 (IDAI, 2010, h.147).
yaitu kerusakan otak akibat perlekatan bilirubin indirek pada otak (Hidayat,
2011, h. 3).
setelah lahir, dan ditandai dengan peningkatan cepat bilirubin serum. (fraser
minggu pada bayi cukup bulan dan lebih dari 2 minggu pada bayi prematur,
atau ketika bayi menjadi letargis dan kemampuan menyusu buruk (Sinclair
Ikterus patologi jika ditemukan adanya kuning pada hari kedua setelah
lahir, atau ditemukan pada hari ke 14 atau juga ditemukan pada bayi kurang
bulan, feses berwarna pucat serta daerah lutut dan siku juga tampak sekali
10
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
11
patologis adalah suatu keadaan pada bayi baru lahir dimana kadar
pada konjungtiva, kulit dan mukosa disetai feses berwarna kuning dan
2. Etiologi
a. Ikterus
b. Ikterus patologis
2) Asal etnik, mereka yang berasal dari korea, cina serta jepang dan
(b) Defek metabolisme sel darah merah (SDM) : defek enzim sel
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
12
203).
5) Pertama kali diberi susu >12 jam setelah bayi lahir, dan pemberian
11) Induksi oksitosin : obat ini akan diangkut ke hati dengan cara
yang diproses.
12) Berat badan lahir rendah, pada bayi BBLR lebih sering mendapat
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
13
13) Jenis kelamin laki-laki, kadar bilirubin indirek lebih tinggi pada bayi
laki-laki,
14) Pengeluaran tinja terlambat, pada bayi mekonium kaya akan bilirubin,
mengikat-albumin
3. Faktor predisposisi
a. Ikterus prahepatik
terjadi pada hemolisis sel darah merah (ikterus hemolitik). Kapasitas sel
adanya disfungsi sel hati. Akibatnya bilirubin indirek akan meningkat dan
yang berasal dari dalam tubuh seperti yang terjadi pada reaksi
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
14
larut dalam air. Sebagai akibat bendungan, bilirubin ini akan mengalami
dan dalam air kemih akan menurun. Akibat penimbunan bilirubin direk,
maka kulit dan sklera akan berwarna kuning kehijauan. Kulit akan terasa
bila penyumbatan terjadi antara sel hati dan duktus koledokus dan
2007, h. 521).
konjugasi di dalam aliran darah. Bilirubin direk ini larut didalam air
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
15
2) Sirosis Hepatitis
3) Tumor
a. Faktor ibu
1) Hipertensi
2) Diabetes maternal
lahir dari ibu dengan Diabetes Melitus (DM) biasanya lebih besar,
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
16
b. Faktor bayi
1) Prematuritas
2) Sefalhematom
periosteum karena tarikan atau tekanan jalan lahir, dan tidak pernah
Jenis kelamin
4. Patofisiologi
disebabkan oleh kerusakan sel darah merah (SDM). Ketika sel darah merah
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
17
hemoglobin terpecah menjadi dua fase fraksi: heme dan globin. Bagian
globin (protein) digunakan lagi oleh tubuh, dan bagian heme diubah menjadi
bilirubin tidak terkonjugasi, suatu zat tidak larut yang terikat pada albumin.
Rata-rata, bayi baru lahir memproduksi dua kali lebih banyak bilirubin
beredar dan lebih pendeknya lama hidup sel darah merah (SDM) (hanya 70
sampai 90 hari, dibandingkan 120 hari pada anak yang lebih tua dan orang
Akan tetapi, usus bayi yang steril dan kuramg motil pada awalnya
kurang efektif dalam mengekresikan urobilinogen. Pada usus bayi baru lahir ,
kemudian diserap oleh mukosa usus dan ditranfor ke hati. Proses ini dikenal
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
18
148)
4) Ikterus yang disertai berat lahir kurang dari 2000 gram, masa gestasi
h. 57)
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
19
6) Persistensi ikterus klinis selama 7-10 hari pada bayi aterm atau 2 minggu
Penilaian
dan dengan menekan sedikit kulit yang akan diamati untuk menghilangkan
kadar bilirubin 1 dan 2, atau secara klinis (Kramer) dilakukan di bawah sinar
biasa (day-light).
382)
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
20
diantaranya seperti :
a. Mata berputar
b. Letargis
c. Kejang
6. Pemeriksaan Penunjang
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
21
yang membutuhkan tenaga ahli dan biyaya yang tidak sedikit. Beberapa
pemeriksaan yang perlu dilakukan, baik pada bayi maupun pada ibu.
Bayi
a. Pemeriksaan golongan darah ibu pada saat kehamilan dan bayi pada
saat lahir.
dibutuhkan.
c. Kadar bilirubin serum total diperlukan bila ditemukan ikterus pada 24 jam
d. Uji Coombs direk untuk mendeteksi adanya antibodi maternal pada sel
serum
kemungkinan inkompatibilitas
TORCH
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
22
e. Bayi tidak terpajan resiko insisi tumit berulang, yang mencakup atrofi
f. Akurat dalam menentukan kadar bilirubin serum bayi cukup bulan atau
a. Ketidakstabilan suhu
7. Penatalaksanaan medis
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
23
menyusu (makan)
851).
a. Fototerapi
dari 500 jam untuk menghindari turunnya energi yang dihasilkan oleh
biasanya diberikan pada neonatus dengan kadar bilirubin indirek lebih dari
2003, h. 63).
dengan menempatkan bayi langsung di bawah sumber sinar dan kulit bayi
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
24
kadar bilirubin serum dan kondisi individu setiap bayi, terutama jika ikterus
1) Untuk bayi prematur <1500 gram – antara 85 dan 140 µmol / L (5 dan
8 mg/dl)
2) Untuk bayi prematur >1500 gram, bayi sakit dan bayi dengan
3) Untuk bayi aterm sehat yang ikterus setelah 48 jam antara 280 dan
bayi sehat tidak memerlukan uji lebih lanjut hanya untuk mengidentifikasi
1) Pakaian bayi dibuka agar seluruh bagian tubuh bayi terkena sinar
cahaya
7) Berikan air susu ibu yang cukup. Pada saat memberikan ASI, bayi
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
25
2005; h.95).
4) Gangguan retina
5) Gangguan pertumbuhan
6) Kenaikan suhu
b. Transfusi tukar
yang cepat yaitu 0,3-1 mg/jam, anemia berat dengan gejala gagal jantung
dan kadar hemoglobin tali pusat 14 mg, dan uji Coombs direk positif.
(Hidayat, 2005, h. 95). Transfusi tukar akan dilakukan akan dilakukan oleh
dokter pada neonatus dengan kadar bilirubin indirek sama dengan atau
lebih tinggi dari 20 mg% atau secara lebih awal sebelum bilirubin
mencapai kadar 20mg%. Pada neonatus dengan kadar bilirubin tali pusat
lebih dari 4 mg% dan kadar hemoglobin tali pusat kurang dari 10 mg%,
hiperbilirubinemia.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
26
dimasukan harus dihangatkan dulu, dua jam sebelum transfusi tukar bayi
kali/ menit.
tubuh bayi. Setelah menunggu 20 detik, lalu darah bayi diambil lagi
yang diperkirakan 1,8 cc/kg BB. Jumlah darah yang ditransfusi tukar
Pada bayi yang lebih kecil, sakit atau sangat prematur, bayi
dengan hemolisis atau terjadi atau terjadi ikterus dalam 12-24 jam
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
27
2) 300-400 µmol / L (17-23 mg/dl) untuk bayi sakit dan prematur >1500
prosedur dan produk darah. Bayi dengan masalah medis lain dengan
bahwa, pada bayi sakit, transfusi tukar harus ditunda hingga resiko
c. Terapi obat
hepatik bilirubin
orang tua dapat menolak transfusi darah atau ketika tidak ada produk
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
28
mencakup :
2) Rasa cemas akibat pengambilan sampel darah bayi dan nyeri serta
4) Rasa cemas akan dampak pada sang bayi yang diinkubator, disinari
dihentikan
a. Perencanan
1) Observasi ikterus
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
29
kulit.
7) Upayakan kulit selalu bersih dan kering, catat warna dan kondisi kulit
b. Pelaksanaan
ujung jari
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
30
kadar bilirubin (bayi aterm >12,5 mg/dL, bayi prematur >15 mg/dL).
turgor kulit.
8) Memantau suhu tubuh bayi dan suhu incubator. Suhu tubuh diukur 4-
10) Mengupayakan kulit selalu bersih dan kering, catat warna dan kondisi
11) Mengubah posisi tiap 2 jam, agar tubuh mendapat penyinaran seluas
mungkin.
inkompatibilitas Rh.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
31
tersebut
c. Evaluasi
2) Tanda vital dan suhu tubuh bayi stabil dalam batas normal
rangsangan visual
d. Data perkembangan I
Tanggal… Jam...
S : ibu mengatakan bayi BAB berapa kali sehari dan warnanya, BAK
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
32
melengking
9. Komplikasi
bulan dengan ikterus berat (bilirubin indirect lebih dari 20 mg%) dan disertai
penyakit hemolitik berat dan pada autopsi ditemukan bercak bilirubin di otak.
Cern- icterus secara klinis berbentuk kelainan syaraf spastis yang terjadi
tidak jelas tapi dapat disebutkan ialah mata yang berputar, letargis, kejang,
tak mau menghisap,gumoh, tonus otot meninggi, leher kaku dan opistotonus
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
33
dalam kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta
sebagai berikut :
ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini meliputi pengkajian riwayat, pemeriksaan
keperawatan saat ini atau catatan rumah sakit terdahulu, dan meninjau kembali
data hasil laboratorium dan laporan penelitian terkait secara singkat, data dasar
yang diperlukan adalah semua data yang berasal dari sumber informasi yang
berkaitan dengan kondisi bayi baru lahir. Bidan mengumpulkan data dasar awal
lengkap, bahkan jika ibu dan bayi baru lahir mengalami komplikasi yang
masalah dan diagnosis sama – sama digunakan karena beberapa masalah tidak
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
34
Berdasarkan masalah diagnosis saat ini, langkah ini adalah langkah yang
primer atau kunjungan prenatal periodik, tetapi juga saat bidan melakukan
masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik saat ini maupun yang dapat di
antisipasi bagi ibu atau orang tua adalah pihak yang nantinya melaksanakan
atau tidak melaksanakan rencana yang telah dibuat bersama. Oleh karena itu,
setiap tugas yang dilakukan pada setiap langkah ditetapkan setelah dirumuskan
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
35
Langkah ini dapat dapat dilakukan secara keseluruhan oleh bidan atau
dilakukan sebagian oleh orang tua, bidan, atau anggota tim kesehatan lain. pada
memenuhi kebutuhan ibu, seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua tentang
menjadi efektif bila bidan mengimplementasi semua tindakan dalam rencana dan
diatas.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
36
I. PENGKAJIAN
penunjang.
A. Data Subyektif
1. Identitas Pasien
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
37
2. Alasan datang :
4. Riwayat kesehatan:
(Haws, 2008, h. 202), kadar glukosa yang tinggi pada ibu hamil sering
lahir dari ibu dengan sel darah merah (DM) biasanya lebih besar, dan
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
38
851-852)
yang ikterus atau predisposisi etnik atau suku terhadap ikterus atau
bila terjadi asifiksia, lahir prematur, serta adanya infeksi neonatal. Hal
1102)
diberi ASI (IDAI, 2010, h. 153). Bayi dengan ikterus patologi menyusu
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
39
2011, h. 315).
b. Pola eliminasi
1) BAK
14). Hal ini disebabkan karena usus bayi yang steril dan kurang
2) BAB
usus bayi yang steril dan kurang motil sehingga gagal dalam
3) Aktivitas
2010, h. 843)
4) Pola istirahat
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
40
2009, h. 315).
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
147-148)
2. Tingkat kesadaran
3. Tanda vital
a. Detak Jantung
di ruang antar iga. Bunyi jantung bayi baru lahir normalnya 110-160
kali per menit (Davies dan McDonald, 2011, h. 33). Pada bayi
b. Suhu
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
41
c. Respirasi
napas sebesar 40-60 kali per menit dianggap normal pada bayi
4. Atropometri
a. Berat badan
dan berta badannya akan menjadi dua kali berat badan lahir pada
akhir bulan ke-6 (Hidayat, 2008, h. 15). Pada bayi ikterus patologi
2010, h. 153).
b. LILA
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
42
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
kulit kepala bayi yang ikterus kuning dan terdapat benjolan atau
b. Muka
50). Apabila pada bayi ikterus warna kulit kuning (Saifuddin, 2008,
h.385)
c. Mata
bayi yang terkena ikterus terlihat warna skelera kuning (IDAI, 2010,
h. 147)
d. Telinga
2008, h. 68). Pada bayi dengan ikterus terlihat warna kuning pada
e. Mulut
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
43
h. 843)
f. Hidung
g. Leher
h. Dada
dada kuning dan terdapat retraksi dinding dada pada bayi kurang
i. Abdomen
pembesaran hati selain itu juga menilai keadaan tali pusat, dan
h. 385)
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
44
j. Punggung
385)
k. Ekstremitas
l. Genetalia
untuk bayi laki-laki dan untuk bayi perempuan labia mayora telah
m. Anus
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
45
n. Kulit
tungkai
dibawah dengkul
2008; h. 385)
o. Reflek
1) Morro
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
46
2) Rooting
patologi normal.
3) Sucking
4) Walking
5) Tonick neck
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
47
6) Babinski
p. Pemeriksaan Penunjang
bilirubin dan darah, darah tepi, kadar enzim G-6-PD, uji coombs,
A. Diagnosa kebidanan
1. Data Subyektif
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
48
2. Data Objektif
yang diberikan.
anemia, hitung sel darah putih untuk mendeteksi infeksi dan urine
B. Masalah
KOLABORASI
yang tepat dan sesuai dengan kadar bilirubin total (IDAI, 2010, h.158)
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
49
V. PERENCANAAN
Ikterus Patologi
1. Observasi ikterus
tingkatkan 25% dari kebutuhan normal, pantau haluaran dan turgor kulit.
7. Upayakan kulit selalu bersih dan kering, catat warna dan kondisi kulit tiap
VI. PELAKSANAAN
A. Ikterus Patologi
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
50
ujung jari
kadar bilirubin (bayi aterm >12,5 mg/dL, bayi prematur >15 mg/dL).
turgor kulit.
8. Memantau suhu tubuh bayi dan suhu incubator. Suhu tubuh diukur 4-
10. Mengupayakan kulit selalu bersih dan kering, catat warna dan kondisi
11. Mengubah posisi tiap 2 jam, agar tubuh mendapat penyinaran seluas
mungkin.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
51
inkompatibilitas Rh.
tersebut
VII. EVALUASI
2. Tanda vital dan suhu tubuh bayi stabil dalam batas normal
rangsangan visual
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
52
Data perkembangan I
Tanggal… Jam...
S : ibu mengatakan bayi BAB berapa kali sehari dan warnanya, BAK
O : pada pemeriksaan fisik, kulit bayi berwarna kuning pada bagian tubuh
melengking
yaitu :
1464/MENKES/PER/X/2010 pada :
normal
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013
53
bidan
a. Kompetensi ke-6 pada nomor 8 yaitu komplikasi yang lazim terjadi pada
merujuk secara cepat sesuai keadaan bayi dan anak yang mengalami
diambil.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tita Meti Masitoh, Kebidanan DIII UMP, 2013