Anda di halaman 1dari 2

TRIAGE

No. Dokumen : No Revisi : Halaman


Rumah Sakit 01
GRAHA SEHAT 007/RSGS/SPO/II/2017 1/2
Ditetapkan :
Direktur,
Tanggal Terbit :
S P O
03 Oktober 2017

dr. Kertodinoto
Pengertian Proses triage pasien adalah suatu proses seleksi pasien Instalasi Gawat
Darurat agar tindakan berikutnya atau tindakan selanjutnya sesuai
dengan kondisi pasien.
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan seleksi pasien IGD.
Kebijakan PeraturanDirekturNo. 002/RSGS/Per/II/2017 tentang Panduan Triage
di Rumah Sakit Graha Sehat.
Prosedur 1. Semua pasien yang berobat di IGD RS harus dilakukan triage
sebagai seleksi atau pemilahan berdasar tingkat kegawatannya.
Triage bukan untuk mendiagnosis penyakit pasien melainkan
untuk mengenali dan menanggulangi kegawatan pasien
dikarenakan penyakitnya.
2. Petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan triage
adalah Dokterjaga IGD (sebagai Triage officer) dibantu perawat
IGD dengan perangkat yang dibutuhkan minimal Stetoscope,
Tensimeter, Berkas Rekam Medis IGD serta alat tulis. Adapun
pelaksanaannya sebagai berikut :
a. Triage dilakukan oleh petugas yang disebut Triage officer,
yang bertindak sebagai triage officer adalah dokter jaga
IGD dibantu oleh perawat IGD.
b. Pasien dating diterima oleh petugas / perawat IGD.
c. Keluarga pasien mendaftar diSub Unit TPP dan Informasi.
d. Dokte rjaga IGD melakukan anamnesa atau hetero
anamnesa dan pemeriksaan pada pasien secara lengkap
untuk menentukan prioritas penanganan. Dilakukan
Primary Survey secara legeartis untuk mencari tanda
kegawatan sesuai urutan C-A-B. Primary Survey dilakukan
maksimal selama 2 (dua) menit
3. Setelah masalah terindentifikasi, ditentukan kategori pasien
sesuai kategori. Triage Officer mengklasifikasikan pasien
berdasarkan triage (dengan stiker) :
KodeWarna Kegawatan

Hijau Tidak Gawat tidak darurat

Kuning Tidak Gawat tapi darurat

Merah Gawat darurat

Hitam Pasien sudah meninggal


TRIAGE

Rumah Sakit No. Dokumen : No Revisi : Halaman


GRAHA SEHAT 007/RSGS/SPO/II/2017 01 2/ 2
Prosedur a. Pada ruang triage juga dilakukan klasifikasi pasien :
Hijau: pasien yang tidak gawat. Tidak membutuhkan tindakan
darurat. Memang pasien ini sedang sakit tapi pengobatannya
Tidak secara darurat. Misalkan ;pasien yang cukup diobati secara
rawat jalan. Tidaklah sama Antara tindakan darurat dengan
tindakan penyembuhan.
b. Kuning : pasien gawat namun masih ada jeda waktu untuk
melakukan tindakan darurat untuk mengatasi kegawatannya.
Misalnya ;pasien patah tulang tertutup, maka tindakan reposisinya
boleh ditunda namun menghilangkan nyeri harus segera
dilakukan. Mengatasi nyeri adalah tindakan daruratk arena nyeri
yang sangat akan berpotensi terjadinya neurogenic syok yang bias
membawa kematian.
c. Merah : pasien gawat yang membutuhkan tindakan darurat
langsung segera. Misalnya ;pasien dengan luka yang berdarah
sehingga darah mengalir maka tindakan darurat untuk
menghentikan perdarahan harus segera dilakukan. Pasien dengan
Infark Mioakard Akut harus dilakukan tindakan segera untuk
mengatasi / mencegah ventrikel fibrilasi yang seringkali menjadi
sebab kematian. Kode warna merah diberikan juga untuk pasien
sangat gawat yang membutuhkan tindakan resusitasi. Resusitasi
diupayakan dengan melakukan tindakan life support berupa CPR
dan atau DC Shock
d. Hitam : pasien dating sudah dalam keadaan meninggal.
1) Tidak ada respon terhadap semua rangsang
2) Tidak ada respirasi spontan
3) Tidak ada aktifitas jantung
4) Tidak ada respon pupil
5) Tidak ada tindakan kedaruratan, dilakukan perawatan jenazah.
Unit Terkait IGD

Anda mungkin juga menyukai