Anda di halaman 1dari 10

Makalah "Perkembangan dan Pertumbuhan Siswa SD " Makalah PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN SISWA SD Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi


Pendidikan Dosen Pengampu: Dra. Hj. Nur Wahyumiani, M.Pd Oleh : Kelompok IV/A2-12
Dana Kristina (12144600049) Tri Wulan Sari (12144600060)
Didik Setyawan (12144600071) PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2013 KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami
sampaikan kepada semua pihak terutama teman-teman yang telah membantu baik moril
maupun spirituil sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Juga ucapan terima kasih kami sampaikan kepada yang terhormat Ibu Dra. Hj. Nur
Wahyumiani, MPd selaku dosen bidang studi Psikologi Pendidikan yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kami yakin makalah ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran yang bersifat membangun
guna menyempurnakan makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan prestasi. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat menjadi amal ibadah kami dalam mengemban amanah Allah SWT
dan berguna untuk teman-teman semua. Yogyakarta, 16 Oktober 2013 Penyusun DAFTAR
ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i DAFTAR ISI
............................................................................................ ii KATA PENGANTAR
.............................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar
Belakang ..........................................................................................1 B. Rumusan Masalah
.....................................................................................2 C. Tujuan
....................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan 1. Pengertian Pertumbuhan
............................................................................ 3 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan ......................................3 3. Ciri-Ciri Pertumbuhan Secara Umum
........................................................ 4 4. Karakteristik Peserta Didik Sekolah Dasar
.................................................4 B. Perkembangan 1. Pengertian Perkembangan
.......................................................................... 6 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan .................................... 6 3. Ciri-Ciri Perkembangan Secara Umum
...................................................... 7 C. Perkembangan Pada Peserta Didik Sekolah Dasar
1. Perkembangan Fisik .................................................................................. 7 2.
Perkembangan Intelek ............................................................................... 9 3.
Perkembangan Afektif .............................................................................. 11 4.
Perkembangan Minat Anak Sekolah Dasar ................................................12 5.
Perkembangan Bahasa ............................................................................... 13 6.
Perkembangan Sosial ................................................................................. 15 D. Peranan
Kelompok dan Permainan ............................................................ 16 E. Penyesuaian Sosial
.................................................................................... 18 F. Penyesuaian Diri Pada Anak
Sekolah Dasar .............................................. 19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
............................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi tentang perkembangan dan
pertumbuhan manusia merupakan usaha yang terus berlangsung dan berkembang. Seiring
dengan perkembangannya, studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia telah
menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam tentang apa dan
bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan manusia baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif. Sampai dengan saat ini kajian mengenai perkembangan dan pertumbuhan
manusia telah banyak menunjukkan manfaat yang signifikan. Dan salah satu manfaat dari
berkembangnya disiplin ilmu tentang perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika
kita berbicara pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri. Nah,
dalam hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan manusia
sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Pendidikan ialah usaha sadar orang dewasa /
pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak kearah
kedewasaan. Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik
orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan perkembangan anak agar
dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah kedewasaan yang diharapkan. A.
Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan? 2. Apa ciri-ciri
pertumbuhan? 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan? 4. Apa saja
karakteristik anak didik SD? 5. Apa yang dimaksud dengan perkembangan? 6. Apa
ciri-ciri perkembangan? 7. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan? 8. Apa
saja perkembangan pada peserta didik Sekolah Dasar? B. Tujuan 1. Untuk mengetahui
pengertian pertumbuhan. 2. Untuk mengetahui ciri-ciri pertumbuhan. 3. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan. 4. Untuk mengetahui
karakteristik peserta didik SD. 5. Untuk mengetahui pengertian perkembangan. 6.
Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan. 7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempegaruhi perkembangan. 8. Untuk mengetahui perkembangan pesert didik Sekolah
Dasar. BAB II PEMBAHASAN A. PERTUMBUHAN 1. Pengertian Pertumbuhan
Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan–perubahan yang bersifat kuantitatif yang
menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-
organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan
semakin tinggi badannya. Jadi pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran,
volume, serta jumlah sel yang ditandai dengan pertambahan panjang, berat, dan tinggi
makhluk hidup yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula) dan
kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan sering disebut juga sebagai proses perubahan dan
proses pematangan fisik. Dalam pertumbuhan, macam-macam bagian tubuh itu mempunyai
perbedaan tempo kecepatan. Misalnya saja, pertumbuhan alat-alat kelamin berlangsung
lambat pada kanak-kanak tapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya
pertumbuhan susunan syaraf pusat berlangsung paling cepat pada masa kanak-kanak,
kemudian menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak dan berhenti pada masa pubertas.
Contoh pertumbuhan adalah bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya
kelenjar-kelenjar sex. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan a. Faktor
Sebelum Lahir Peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus,
keracunan sewaktu berada dalam kandungan dan lain-lain. b. Faktor Ketika Lahir
Pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh tekanan dari dinding rahim ibu
sewaktu ia dilahirkan. c. Faktor Sesudah Lahir Pengalaman traumatik pada kepala, kepala
bagian dalam terluka karena bayi jatuh. d. Faktor Psikologis Bayi ditinggalkan oleh ibu,
ayah, atau kedua orang tuanya. Anak tersebut mengalami kehampaan psikis, kering dari
perasaan sehingga mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmaniah.
3. Ciri-ciri Pertumbuhan Secara Umum a. Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan
ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. b. Dalam pertumbuhan dapat terjadi
perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul
mulai dari masa konsepsi hingga dewasa. c. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi
hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar
timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu. d. Dalam pertumbuhan
terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut
pada daerah aksila, pubis, atau dada. 4. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar Menurut
Nasution (1993 : 44) masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam tahun hingga sebelas atau duabelas tahun. Usia ini ditandai
dengan mulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam
kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap dan tingkah lakunya. Masa usia sekolah
dianggap oleh Suryobroto (1990 : 119) sebagai masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah. Tetapi dia tidak berani mengatakan pada umur berapa tepatnya anak matang
untuk masuk sekolah dasar. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak
lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya, masa ini dapat diperinci
menjadi dua fase, yakni : 1. Masa Kelas Rendah Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-
anak pada masa ini antara lain adalah sebagai berikut : a) Adanya korelasi positif yang
tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah. b) Adanya
sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c)
Adanya kecenderungan memuji sendiri. d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan
anak lain, kalau hal itu dirasainya menguntungkan untuk meremehkan anak lain. e) Kalau
tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. f) Pada
masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai yang baik, tanpa mengingat
apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. 2. Masa Kelas Tinggi
Sekolah Dasar Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah sebagai
berikut : a. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. b. Amat
realistik, ingin tahu dan ingin belajar. c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap
hal-hal dan mata pelajaran khusus. d. Pada umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau
orang-orang dewasa lainnya. e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak
terikat lagi pada peraturan tradisional namun mereka membuat peraturan sendiri. B.
PERKEMBANGAN 1. Pengertian Perkembangan Perkembangan yang dimaksud diatas
merupakan istilah dalam pengertian umum yang diartikan sebagai: “serangkaian perubahan
dalam susunan yang berlangsung secara teratur, progresif, jalin-menjalin dan terarah kepada
kematangan atau kedewasaan“. Perkembangan secara khusus diartikan sebagai “perubahan-
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental
psikologis manusia,” seperti halnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek
pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama, kecerdasan, dan sebagainya,
sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak
pengetahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosialnya, moral, keyakinan agama
dan sebagainya. Sehingga perkembangan anak sering kali diibaratkan dengan mekar-
berkembangnya kuncup bunga yang belum ada gunanya, yang kemudian mekar membesar
jadi sekuntum bunga, harum baunya, dan berwarna indah. 2. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan a. Faktor Herediter (warisan sejak lahir, bawaan) b. Faktor
Lingkungan yang menguntungkan, atau yang merugikan c. Kematangan fungsi-fungsi
organis dan fungsi-fungsi psikis, dan d. Aktivitas anak sebagai subyek bebas yang
berkemauan, kemampuan seleksi, bisa menolak atau menyetujui, punya emosi, serta usaha
membangun diri sendiri. Contoh perkembangan adalah : a. Bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, misalnya
dalam perkembangan bahasa, emosi, intelektual, dan perilaku. b. Perkembangan periode
bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan anak berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan,
tetapi disini juga terdapat perubahan struktur dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan
bentuk anak. 3. Ciri-ciri Umum Perkembangan a. Perkembangan selalu melibatkan
proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem
reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin. b. Perkembangan memiliki
pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala
menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal. c. Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana
menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. d. Perkembangan setiap individu
memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda. Perkembangan dapat
menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan harus melewati
tahap demi tahap (Narendra, 2002). C. Perkembangan Anak Sekolah Dasar 1.
Perkembangan Fisik Perkembangan fisik peserta didik usia SD/MI meliputi pertumbuhan
tinggi dan berat badan. Perubahan proporsi atau perbandingan antar bagian tubuh yang
membentuk postur tubuh, pertumbuhan tulang, gigi, otot, dan lemak. Pertumbuhan dan
perkembangan fisik anak menentukan ketrampilan anak bergerak. Pertumbuhan dan
perkembangan mempengaruhi cara memandang dirinya sendiri dan orang lain, yang
berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain. Faktor yang
mempengaruhi perkembangan fisik Pertumbuhan fisik peserta didik usia SD/MI lebih lambat
dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan masa sebelumnya (masa bayi dan TK awal) dan
sesudahnya (masa puber dan remaja). Jadwal waktu pertumbuhan fisik tiap anak tidak sama,
ada yang berlangsung cepat, sedang atau lambat. Banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan fisik anak antara lain: 1. Pengaruh keluarga a. Faktor keturunan
Membuat anak menjadi gemuk dari pada anak lainnya. Perbedaan ras suku bangsa (orang
Amerika, Eropa, dan Australia cenderung lebih tinggi dari pada orang Asia). b. Faktor
lingkungan Akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan
anak tersebut. Lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap berat tubuh daripada tinggi
tubuh. c. Jenis Kelamin Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
dibandingkan dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. d. Gizi dan
kesehatan Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi tubuhnya dan relatif lebih
cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan anak yang bergizi kurang. Anak yang sehat
dan jarang sakit biasanya mempunyai tubuh sehat dan lebih berat dibanding dengan anak
yang sering sakit. e. Status sosial dan ekonomi Fisik anak dari kelompok ekonomi rendah
cenderung lebih kecil dibandingkan dengan keluarga ekonomi cukup atau tinggi. Keadaan
status ekonomi mempengaruhi peran keluarga dalam memberi makan, gizi dan pemeliharan
kesehatan serta kegiatan pekerjaan yang dilakukan anak. f. Gangguan Emosional Anak
yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenalin yang berlebihan. Hal ini menyebabkan berkurangnya hormon pertumbuhan pada
kelenjar pituitary, akibatnya anak mengalami keterlambatan perkembangan memasuki masa
puber. Bagi anak usia SD atau MI, reaksi yang diperlihatkan orang lain terutama oleh teman-
teman sebayanya terhadap ukuran dan proporsi tubuhnya mempunyai makna penting.
Apabila ukuran-ukuran dan proporsi tubuh anak berbeda jauh dengan teman sebayanya anak
akan merasa kelainan, tidak mampu dan rendah diri. 2. Perkembangan Intelek Struktur
pengetahuan Pengertian kognitif meliputi aspek struktur intelek yang dipergunakan untuk
mengetahui sesuatu, dan dalamnya terdapat aspek: persepsi, ingatan, pikiran, simbol,
penalaran, dan pemecahan persoalan. Perkembangan kognitif merupakan proses dan hasil
individu dengan lingkungannya. Selain itu, struktur pengetahuan juga menjelaskan tentang
tingkat kecerdasan peserta didik pada usia SD. Dengan adanya beberapa kecerdasan tiap
individu, maka memungkinkan terjadinya kecerdasan ganda (multiple intelligence), sehingga
perlu diadakannya semacam tes untuk mengetahui tingkat intelegensi tiap individu yang biasa
disebut dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ merupakan hasil bagi usia mental dengan usia
kronologis atau kalender dikalikan seratus. Dengan berpegang pada satuan ukuran IQ, maka
kecerdasan dikategorikan dalam tabel berikut (Sukmadinata, 2003): IQ Kategori 140-……
Genius 130-139 Sangat cerdas 120-129 Cerdas 110-119 Di atas normal 90-109 Normal 80-89
Di bawah normal 70-79 Bodoh 50-69 Debil 25-49 Imbecil ……..-25 Idiot Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan intelek Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelek peserta didik usia SD atau MI, antara lain: 1. Kondisi organ
penginderaan sebagai saluran yang dilalui pesan indera dalam perjalanannya ke otak
(kesadaran). 2. Intelegensi mempengaruhi kemampuan anak untuk mengerti dan memahami
sesuatu. 3. Kesempatan belajar yang diperoleh anak. 4. Tipe pengalaman yang didapat
anak secara langsung akan berbeda jika anak mendapat pengalaman seara tidak langsung dari
orang lain atau informasi dari buku. 5. Jenis kelamin karena pembentukan konsep anak
laki-laki atau perempuan telah dilatih sejak kecil dengan cara yang sesuai dengan jenis
kelamin. 6. Kepribadian pada anak dalam memandang kehidupan dan menggunakan suatu
kerangka acuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Dalam perkembangan intelek,
dapat juga terjadi kendala dan berbahaya yang mempengaruhi perkembangan anak secara
keseluruhan, di antaranya: 1. Kelambanan perkembangan otak yang dapat mempengaruhi
kemampuan bermain dan belajar di sekolah serta penyesuaian diri dan sosial anak, yang
dikarenakan oleh tingkat kecerdasan di bawah normal dan kurangnya mendapat kesempatan
memperoleh pengalaman. 2. Konsep yang salah yang disebabkan oleh informasi yang
salah, pengalaman terbatas, mudah percaya, penalaran yang keliru, dan imajinasi yang sangat
berperan, pemikiran tidak realistis, serta salah menafsirkan arti. Kesulitan dalam
membenarkan konsep yang salah dan tidak relistik. Hal ini biasanya berkenaan dengan
konsep diri dan sosial yang bisa membingungkan anak. 3. Perkembangan Afektif Industry
vs litferioriry/Produkttvltns (6;0 – 11 ;00) Anak mulai mampu berpikir deduktif, bermain dan
belajar menurut peraturan yang ada. Dimensi psikososial yang rnuncul pada masa ini adalah:
sense of industry, sense of inferiority Anak didorong untuk membuat, melakukan dan
mengerjakan dengan benda-benda yang praktis. dan mengerjakannya sampai selesai sehingga
menghasilkan sesuatu. Berdasarkan hasilnya mereka dihargai dan di mana perlu diberi
hadiah. Dengan demikian rasa/sifat ingin menghasilkan sesuatu dapat dikembangkan. Pada
usia sekolah dasar ini dunia anak bukan hanya lingkungan rumah saja melainkan mencakup
juga lembaga-lembaga lain yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan individu.
Pengalaman-pengalaman sekolah anak mempengaruhi industry dan inferiority anak. Anak
dengan IQ 80 atau 90 akan mempunyai pengalaman sekolah yang kurang memuaskan
walaupun sifat indtistri dipupuk dan dikembangkan di ruitiah. Ini dapat menimbulkan rasa
inferiority (rasa tidak mampu). Keseimbangan industry dan inferiority bukan hanya
bergantung kepada orang tuanya, tetapi dipengaruhi pula oleh orang-orang dewasa lain yang
berhubungan dengan anak itu. 4. Perkembangan Minat Anak SD Meichati (1975)
mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif, dan menguasai individu secara
mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Secara operasional, Lilawati (1988)
mengartikan minat adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap suatu kegiatan sehingga mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan
tersebut dengan kemauan sendiri. Sinambela (1993) mengartikan minat adalah sikap positif
dan adanya rasa ketertarikan dalam diri anak terhadap suatu aktivitas tertentu. Jadi dapat
diartikan bahwa minat adalah kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa
tertarik, dan cenderung senang terhadap suatu aktivitas sehingga mereka mau melakukan
aktivitas tersebut dengan kemauannya sendiri. Minat terdiri dari dua aspek, yaitu : 1.
Aspek kognitif, berupa konsep positif terhadap suatu obyek dan berpusat pada manfaat dari
obyek tersebut. 2. Aspek afektif, nampak pada rasa suka atau tidak senang dan kepuasan
pribadi terhadap obyek tersebut. Minat pada anak dipengaruhi oleh dua faktor : 1. Faktor
personal, merupakan faktor-faktor yang ada pada diri anak itu (meliputi usia, jenis, kelamin,
intelegensi, sikap, dan kebutuhan psikologi). 2. Faktor instusional, merupakan faktor-
faktor di luar diri anak (melalui pengaruh orang tua, guru, dan teman sebaya). Dari segi
materi dan pengamatan lapangan, kami dapat menyimpulkan bahwa minat pada anak SD
pada pada sesuatu umumnya tergantung pada beberapa hal, yaitu: 1. Kemauan anak
terhadap kegiatan tersebut (meskipun ada dorongan yang besar dari orang-orang tertentu,
misalnya orang tua, kalau dia tidak mempunyai keinginan yang tinggi terhadap kegiatan
tersebut dia tidak akan melakukan kegiatan tersebut) 2. Karakter masing-masing anak.
3. Suasana hati / keinginan hati (mood) Minat anak SD terhadap suatu kegiatan lebih
tergantung pada pengaruh teman sebayanya. Mereka lebih cenderung “ikut-ikutan“ dalam
melakukan suatu kegiatan (pengaruh lingkungan). Pada dasarnya mereka lebih mempunyai
minat yang tinggi kepada suatu aktivitas yang menarik perhatian mereka dan yang memberi
kesenangan pada mereka. Anak sekolah dasar kurang begitu tertarik kepada hal-hal yang
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. 5. Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan
media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan, pendapat, perasaan dengan
menggunakan simbol-simbol yang disepakati bersama, kemudian kata dirangkai berdasarkan
urutan membentuk kalimat yang bermakna dan mengikuti aturan atau tata bahasa yang
berlaku dalam suatu komunitas atau masyarakat, bahasa dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
bahasa lisan, bahasa tulis, dan bahasa isyarat. Keterampilan dalam berbahasa memiliki 4
aspek atau ruang lingkup, yaitu: a) Keterampilan mendengarkan b) Keterampilan
berbicara c) Keterampilan membaca d) Keterampilan menulis Di sekolah dasar,
keterampilan mendengarkan meliputi kemampuan memahami bunyi bahasa, perintah,
dongeng, drama, petunjuk, denah, pengumuman, berita, dan konsep materi pelajaran.
Keterampilan berbicara meliputi kemampuan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi secara lisan mengenai perkenalan, tegur sapa,pengenalan benda, fungsi anggota
tubuh, kegiatan bertanya, percakapan, berita, deklamasi, memberi tanggapan, pendapat/saran,
dan diskusi. Keterampilan membaca meliputi ketrampilan memahami teks bacaan melalui
membaca intensif dan sekilas. Keterampilan menulis meliputi kemampuan menulis
permulaan, dikte, mendeskripsikan benda, mengarang, menulis surat, undangan, dan
ringkasan paragraf. Faktor Kendala dalam Mempelajari Ketrampilan Berbahasa Meskipun
pada umumnya pula perkembangan keterampilan berbahasa anak sama, namun tetapada
perbedaan individual.berikut ini adalah beberapa faktor penyebab perbedaan tersebut: 1.
Kesehatan Anak yang sehat lebih cepat belajar berbicara dibandingkan dengan anak yang
kurang sehat, sebab perkembangan aspek aspek motorik dan aspek mental berbicaranya lebih
baik sehingga lebih siap untuk belajar berbicara. 2. Kecerdasan Anak yang memiliki
kecerdasan tinggi, akan belajar berbicara lebih baik dan memiliki penguasaan bahasa erat
kaitannya dengan kemampuan berpikir. 3. Jenis kelamin Anak perempuan lebih dalam
belajar bahasa daripada anak laki-laki, baik dalam pengucapan, kosa kata maupun keseringan
berbahasa. 4. Keluarga Semakin banyak jumlah anggota keluarga akan semakin sering
anak mendengar dan berbicara. Demikian pula anak pertama lebih baik perkembangan
berbicaranya karena orang tua lebih banyak memiliki waktu untuk berbicara dan berbahasa.
5. Keinginan dan Dorongan Komunikasi Semakin kuat keinginan dan dorongan untuk
berkomunikasi dengan orang lain terutama teman sebaya, akan semakin kuat pula usaha anak
untuk berbicara dan berbahasa. 6. Kepribadian Anak yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik dan memiliki kepribadian yang baik cenderung memiliki kemampuan bicara dan
berbahasa lebih baik daripada anak yang mengalami masalah dalam penyesuaian diri. 6.
Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial pada perilaku sosial anak tergantung dari
perbedaan harapan dan tuntutan budaya dalam masyarakat tempat anak tumbuh kembangkan
tugas perkembangannya. Dalam belajar hidup bermasyarakat diperlukan tiga proses dalam
bersosialisasi, yaitu: 1. Belajar berperilaku yang dapat diterima sosial. 2. Memainkan
peran sosial yang dapat diterima 3. Perkembangan sikap sosial. Jika peserta didik tidak
mampu melakukan 3 proses sosialisasi diatas maka peserta didik tersebut berkembang
menjadi orang yang nonsosial, asosial, dan anti sosial. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan peserta didik melakukan sosialisasi adalah sebagai berikut: 1.
Kesempatan dan waktu untuk bersosialisai dengan orang lain. 2. Kemampuan
berkomunikasi dengan kata-kata yang dapat dimengerti peserta didik maupun orang dewasa
lain. 3. Motivasi peserta didik untuk mau belajar bersosialisasi. 4. Metode belajar efisien
dan bimbingan bersosialisasi. Pengalaman sosial awal memegang peranan penting bagi
perkembangan dan perilaku sosial selanjutnya. Sebab pengalaman sosial awal cenderung
menetap. Jadi mudah atau sulitnya perkembangan sosial anak selanjutnya tergantung pada
baik buruknya si anak mempelajari sikap dan perilaku sosial. Selain itu, pengalaman sosial
awal juga berpengaruh terhadap partisipasi sosial anak. Anak yang mempunyai pengalaman
sosial awal yang baik cenderung lebih aktif dalam kegiatan kelompok social begitu juga
sebaliknya. Para peserta didik usia SD atau MI yang berada pada posisi anak akhir akan
mulai membentuk kelompok bermain yang selanjutnya berkembang menjadi kelompok
belajar dan melakukan aktifitas pada masa anak. Sedangkan peserta didik kelas 5 atau 6
kadang-kadang sudah mengalami masa puber. Pada masa ini seorang peserta didik
mengalami perubahan fisik sensual yang pesat. Sehingga seorang anak cenderung menarik
diri dari kelompoknya, kurang dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Juga
terjadi kemunduran minat untuk bermain dan melakukan aktifitas kelompok serta cenderung
bersikap antisosial. D. Peranan Kelompok dan Permainan Pada masa anak akhir, kelompok
atau geng anak memegang peranan penting dalam perkembangan social. Jika pada masa anak
awal terbentuk kelompok bermain yang terbentuk secara spontan, informal dan sementara,
maka kelompok yang terbentuk pada masa anak akhir mempunyai struktur yang lebih tegas
dan formal. Ada yang menjadi pemimpin dan pengikut. Mereka melakukan beberapa
aktivitas seperti bermain, hiburan, minat dan hoby, bahkan kadang mencoba menggangu
orang lain. Kelompok pada masa anak akhir merupakan usaha anak untuk menciptakan suatu
masyarakat yang sesuai bagi pemenuhan kebutuhannya. Pengaruh kelompok terhadap
sosialisasi anak dilakukan dalam hal : 1. Membantu anak bergaul dengan teman sebaya
dan berperilaku yang dapat diterima secara social dan kelompoknya. 2. Membantu anak
mengembangkan kesadaran yang rasional dan skala nilai untuk melengkapi atau mengganti
nilai orang tua yang sebelumnya cenderung diterima anak sebagai kata hati yang otoriter.
3. Mempelajari sikap social yang pantas melalui pengalamannya dalam menyukai orang
an cara menikmati kehidupan serta aktivitas kelompok. 4. Membantu kemandirian anak
dengan cara memberikan kepuasan emosional melalui persahabatan dengan teman-teman
sebaya. Permainan atau bermain merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan dengan sukarela tanpa ada
paksaan/tekanan dari luar apalagi kewajiban. Melalui permainan atau bermain, anak tidak
hanya memperoleh kesenangan tetapi mereka juga dapat mempelajari sesuatu. Permainan
atau bermain mempunyai empat manfaat yaitu : 1. Latihan fungsi baik fungsi motorik
maupun kognitif. 2. Sarana sosialisasi, anak dapat belajar bekerjasama dan saling tolong
menolong dalam bermain. 3. Mengukur kemampuan terutama untuk permainan yang
dilombakan. 4. Menempa emusi/sikap melalui kegiatan untuk mentaati aturan permainan
dan bersikap sportif. E. Penyesuaian Sosial Penyesuaian sosial berarti keberhasilan
seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap
kelompok paa khusunya. Anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik mempelajari
berbagai ketrampilan seperti kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Di
bawah ini adalah beberapa criteria penyesuaian social yang baik. 1. Ketrampilan nyata
Perilaku social anak sesuai dengan standar kelompok dan memenuhi harapan kelompok.
2. Penyesuaian diri terhadap berbagai kelompok Anak dapat menyesuaikan diri bukan
hanya dalam kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok lainnya. 3. Sikap
sosial Anak menunjukkan sikap yang menyenangkan terhadap orang lain serta ikut
berpartisipasi dan berperan dalam kelompok serta kegiatan social. 4. Kepuasan pribadi
Karena anak dapat bersosialisasi dengan baik dan dapat berperan dalam kelompok, maka
anak akan merasa kepuasan tersendiri. Teman sebaya sangat berperan dan berpengaruh
terhadap kemampuan penyesuaian sosial peserta didik usia SD. Penerimaan atau penolakan
teman kelompok akan berdampak pada perkembangan aspek-aspek lainnya seperti emosi,
konsep diri, dan kepribadiannya. Pada masa anak akhir, ada teman biasa yang hanya
memenuhi kebutuhan anak untuk berada dalam kelompoknya, teman bermain yang dapat
melakukan aktivitas bermain bersama-sama, dan teman akrab yang memungkinkan anak
dapat berkomunikasi melalui pertukaran ide, rasa percaya, meminta nasehat dan berani
mengkritik. Jumlah teman peserta didik usia SD sangat bervariasi, tetapi seiring bertambah
usia maka jumlah temanpun semakin banyak. Pemilihan teman biasanya terjadi karena
adanya kesamaan sifat, minat, nilai-nilai dan kedekatan geografis/lokasi. Pergantian teman
dapat terjadi karena perubahan minat, mobilitas social, atau perpindahan likasi tempat
tinggal. Melalui pergantian teman, anak dapat belajar hal-hal yang penting dalam
perkembangan sosial. F. Penyesuaian Diri Pada Anak Sekolah Dasar Penyesuaian diri pada
anak sekolah dasar terlihat dalam proses sosialisasi, anak menunjukkan perilaku sesuai
aturan-aturan sosial yang ditentukan. Anak pun mulai membutuhkan teman dekat. Yaitu
teman sebagai orang yang dapat membantu jika dibutuhkan. Umumnya teman dekat ini
adalah kelompok sebayanya. Kelompok sebaya dapat sebagai model dalam berperilaku, di
mana anak cenderung meniru perilaku kelompoknya. Jika mempunyai teman berperilaku
sesuai tuntutan masyarakat, anak pun akan mengikutinya. Berbagai karakteristik dari
kelompok sebaya menunjukkan bahwa kelompok sebaya memiliki keunikan tersendiri yang
mungkin tidak dijumpai di kelompok yang lain. Hal ini pula yang membuat anak sebagai
anggota kelompok dapat mempelajari pola-pola perilaku anggota kelompoknya. Meskipun
kelompok sebaya merupakan hal yang diutamakan dalam perkembangan seorang anak,
namun peran guru maupun orang tua tetap diperlukan dalam menanamkan norma yang sesuai
dengan tuntutan lingkungan agar apa yang dituntut oleh kelompok seimbang dengan apa yang
dituntut oleh lingkungan Dalam menyesuaikan diri dengan kelompoknya, anak pun belajar
tentang peran jender. Adanya peran yang berbeda, membuat adanya aturan bagi anak laki-laki
dan perempuan. Proses perkembangan jender dalam diri seseorang sebenarnya bisa
dikarenakan faktor biologis, kemampuan kognitif dan sosial. Namun dari kesemuanya itu
justru lingkungan sosiallah misalnya bagaimana interaksi dan pengalaman anak dengan orang
tua, pengaruh dari guru, teman sebaya, media masa, pelajaran, dan lain-lain yang paling
berperan dalam perkembangan jender. Walaupun kenyataan menunjukkan bahwa peran
jender tidak bisa diabaikan di lingkungan masyarakat, namun sebagai orang tua maupun guru
hendaknya dapat mengajarkan pada anak bahwa peran tersebut dapat berganti karena semua
itu sangat tergantung dari kebutuhan, situasi, minat dan keterampilan yang dimiliki. Itulah
sebabnya kadangkala dijumpai seorang pria yang menekuni karirnya di bidang seni tari,
sementara seorang wanita menekuni karirnya di bidang keteknikan, dan lain-lain. Yang perlu
ditanamkan adalah bahwa kita harus menghargai apa yang dilakukan anak, bukan karena
anak itu laki-laki atau perempuan. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan
pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Sedangkan Sifat dan ciri-ciri
pertumbuhan dan perkembangan adalah dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran
dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain. Faktor pendukung pertumbuhan dan
perkembangan manusia adalah pertumbuhan fisik, kecerdasan, sosial, bahasa, bakat khusus,
sikap nilai dan moral, dan interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
Perkembangan anak sekolah dasar meliputi: 1) perkembangan fisik yang dipengaruhi oleh
keluarga, jenis kelamin, status ekonomi dan sosial, gizi dan kesehatan, dan gangguan
emosional. 2) perkembangan intelektual. 3) perkembangan afektif. 4) pekembangan minat
anak SD minat ada dua yaitu minat kognitif dan minat afektif. 5) perkembangan bahasa
meliputi keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. 6) perkembangan sosial. Adapun manfaat mempelajari pertumbuhan
dan perkembangan peserta didi SD/MI bagi pendidik yaitu: • Memberikan gambaran
tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, sosial dan moral. •
Memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik. DAFTAR PUSTAKA
http://zhuldyn.wordpress.com/materii-lain/perkembangan-peserta-didik/perkembangan-
berpikir-anak-sd/ http://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-perkembangan.html
http://master-spink.blogspot.com/2011/07/makalah-pertumbuhan-dan-perkembangan.html
http://kelloblack.blogspot.com/2012/03/makalah-perkembangan-dan-pertumbuhan.html

Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Anda mungkin juga menyukai