Anda di halaman 1dari 8

Peran Orang Tua Dalam… (Lusiyana Pratiwi) 1 8 0

PERAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA


DESA GINTUNGAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO
THE ROLES OF PARENTS IN PREVENTING JUVENILE DELINQUENCY IN
GINTUNGAN VILLAGE, GEBANG DISTRICT, PURWOREJO REGENCY

Oleh : lusiyana pratiwi, pendidikan luar sekolah,universitas negeri yogyakarta, lusiyana21@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran orang tua dalam mencegah terjadinya
kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, (2) Faktor yang
menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian
ini yaitu: 5 orang tua yang mempunyai anak remaja berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang berumur 14
sampai 21 tahun, dan 5 tokoh masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Kabupaten Purworejo. Objek penelitian ini meliputi: peran orang tua dan faktor yang menyebabkan
kenakalan remaja. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan trianggulasi sumber dan metode.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) orang tua di Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo
sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, peran sebagai pendorong, peran sebagai teman, peran sebagai
konselor, dan peran sebagai komunikator tetapi orang tua masih belum bisa menjalankan perannya sebagai
panutan dikarenakan orang tua belum bisa menjalankan ibadah bersama anaknya dan belum bisa menjadi
teladan untuk anak, dan sebagai pengawas karena orang tua belum bisa memantau aktivitas bersama teman-
temannya. (2) faktor yang menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Desa Gintungan Kecamatan Gebang
Kabupaten Purworejo adalah karena faktor diri sendiri karena remaja masih mempunyai kontrol diri yang
lemah, faktor rumah tangga bahwa lingkungan keluarga yang dialami oleh remaja yang menyimpang
dikarenakan kondisi ekonomi dan kesibukan orang tua sehingga mempengaruhi tingkat emosional anak,
faktor masyarakat dikarenakan pergaulan sangat rentan dan cenderung ke hal negatif dan faktor sekolah
bahwa banyaknya teman ditemui di lingkungan sekolah yang memiliki latar belakang berbeda-beda
menyebabkan remaja mudah terpengaruh dengan perilaku menyimpang yang dilakukan temannya.

Kata kunci: Peran orang tua, Kenakalan Remaja

Abstract
This research aimed to describe: (1) the roles of parents in preventing juvenile delinquency, and (2)
factors caused juvenile delinquency in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency. This
research was a descriptive research which used a qualitative approach. The participants in this research
were five parents who had adolescent children between the ages 14 to 21 years old, five adolescents between
the ages 14 to 21 years old, and five community leaders who lived on Gintungan Village, Gebang District,
Purworejo Regency. The objects of this research were the roles of parents and factors caused juvenile
delinquency. The data were collected through conducting observation, interview, and documentation. The
technic used in analyzing the data were doing data reduction, data display, and making conclusion. Data
triangulations used to explain data validity were sources and method triangulation. This research showed
that: (1) the parents in Gintungan Village, Gebang District, Purworejo Regency had accomplished their
roles as an educator, supporter, friend, counselor, and communicator. However, the parents had not
accomplished their roles as a role model because the parents had not been able to pray together with their
children and be a model to their children, and an observer because the parents had not been able to observe
their children’s activities with their friends, and (2) factors caused juvenile delinquency in Gintungan
Village, Gebang District, Purworejo Regency were adolescent factors in which adolescents have low self-
control, family factors in which adolescents lived in deviant family environment and dealt with parents who
are busy which influenced adolescents’ emotional feeling, society factors in which the society tended to do
181 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

negative things, and school factors in which adolescents met their friends who came from different family
background and influenced them to do juvenile delinquency.
Keywords: the roles of parents, juvenile delinquency

PENDAHULUAN dalam menjalani proses-proses perkembangan


Kenakalan remaja dalam studi jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada
masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam masa kanak-kanaknya. Dimana masa kanak-
periaku menyimpang. Dalam prespektif kanak dan masa remaja berlangsung begitu
perilaku menyimpang masalah sosial terjadi singkat, dengan perkembangan fisik, psikis,
karena terdapat penyimpangan perilaku dari dan emosi yang begitu cepat.
berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari Orang tua mempunyai peranan di
nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku dalam pertumbuhan dan perkembangan
menyimpang dapat dianggap sebagai sumber pribadi seorang anak. Sebab keluarga
masalah karena sangat dapat membahayakan merupakan lingkungan pertama dari tempat
tegaknya sistem sosial. Jensen (Sarlito W. kehadiranya dan mempunyai fungsi untuk
Sarwono, 2002:256) membagi kenakalan menerima, merawat, dan mendidik seorang
remaja menjadi empat jenis, antara lain: anak. Jelaslah keluarga menjadi tempat
1. Kenakalan remaja yang menimbulkan pendidikan yang pertama yang dibutuhkan
korban fisik pada orang lain: perkelahian, setiap anak, sebab pendidikan itu pada
pemerkosaan, perampokan, pembunuhan, prinsipnya adalah untuk meletakan dasar dan
dan lain-lain. arah bagi bagi seorang anak tersebut. Anak
2. Kenakalan yang menimbulkan korban dapat menjadi mandiri, penuh tanggung jawab
materi, contohnya perusakan, pencurian, terhadap tugas dan kewajibanya,
pencopetan, pemerasan. menghormati sesama manusia dan hidup
3. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan sesuai martabat dan critanya. Sebaliknya
korban pihak orang lain: pelacuran, pendidikan yang salah dapat membawa akibat
penyalahgunaan obat, hubungan seks yang tidak baik bagi perkembangan pribadi
bebas. anak.
4. Kenakalan yang melawan status, misalnya Secara psikologis, kenakalan remaja
m engingkari status anak sebagai pelajar merupakan wujud dari konflik-konflik yang
dengan cara membolos, minggat dari tidak terselesaikan dengan baik pada masa
rumah, membantah perintah mereka dan kanak-kanak maupun remaja para pelakunya.
sebagainya. Menurut Aristoteles (Sarlito 2006:21)
Pada saat ini semakin berkembang mengatakan jika umur 14-21 tahun masuk
bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan masa dewasa muda (young manbood).
oleh remaja. Kenakalan remaja biasa Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh
dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal remaja dibawah usia 17 tahun sangat beragam
182 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

mulai dari perbuatan yang amoral dan anti kenakalan remaja di Desa Gintungan
sosial. Kenakalan remaja ini sering dilakukan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo.
oleh remaja yang kebutuhan ekonominya METODE PENELITIAN
kurang sehingga mereka melakukan Terkait dengan judul dan
kenakalan bahkan bukan hanya kenakalan permasalahan yang diangkat maka penelitian
saja tetapi tindakannya sudah termasuk ini berkisar pada permasalahan yang diangkat
kejahatan kriminal atau pidana. maka penelitian ini berkisar pada
Mengingat remaja sebagai generasi permasalahan manusia dan konteksnya. Untuk
muda yang merupakan sumber daya manusia itu penelitian ini akan mengungkap peristiwa,
yang sangat potensial sebagai penerus cita- suatu keadaan yang berhubungan dengan
cita bangsa, yang memiliki peranan yang manusia dengan mendeskripsikan,
sangat penting. Mereka memerlukan menguraikan dan menggambarkan “Faktor-
perlindungan dan pembinaan serta bimbingan faktor yang Mempengaruhi Kenakalan
untuk menjamin kebutuhan fisik, mental, dan Remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang
spiritual secara utuh. Dalam memberikan Kabupaten Purworejo”. Untuk mengungkap
perlindungan dan bimbingan kepada remaja, permasalahan dan penyebabnya harus
diperlukan dukungan yang positif, partisipasi dilakukan melalui suatu penelitian yang
aktif dari semua semua pihak terutama orang membahas konteks sosial dengan tepat bisa
tua. Dalam hal ini orang tua perlu membina dilakukan dengan pendekatan kualitatif.
mentalitas anak remaja dengan menanamkan Moleong, (2005:4) mendefinisikan metode
nilai agama. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
Adapun rumusan masalah yang di kaji menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: tertulis atau lisan dari orang-orang dan
(1) Bagaimana peran orang tua dalam perilaku yang dapat diamati.
mencegah terjadinya kenakalan remaja di Penelitian dilakukan selama bulan
Desa Gintungan Kecamatan Gebang Februari hingga Mei 2016 di Desa Gintungan,
Kabupaten Purworejo? (2) Apa faktor yang Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo.
menyebabkan timbulnya kenakalan remaja di Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
Desa Gintungan Kecamatan Gebang in adalah kualitatif dengan metode deskriptif.
Kabupaten Purworejo?. Teknik penentuan subjek dilakukan degan
Sesuai dengan permasalahan yang teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah
dikemukakan di atas, maka penelitian ini 5 orang tua yang mempunyai anak remaja
bertujuan untuk: (1) Untuk mendiskripsikan berumur 14 sampai 21 tahun, 5 remaja yang
peran orang tua dalam mencegah terjadinya berumur 14 sampai 21 tahun, dan 5 tokoh
masyarakat yang mengetahui tentang
183 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

kenakalan remaja dan bertempat tinggal di menghadapi masalah orang tua, dan orang tua
Desa Gintungan Kecamatan Gebang tidak membela anaknya ketika melakukan
Kabupaten Purworejo. Setting penelitian kesalahan.
dilakukan di rumah penelitian adalah di c. Peran Sebagai Panutan
rumah orang tua yang memiliki anak usia 14- Peran orang tua sebagai panutan di
21 tahun, pada saat orang tua sedang Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
melakukan pola asuh dengan anaknya. Kabupaten Purworejo sebagian orang tua
Metode pengumpulan data menggunakan bisa menjalankan peranya sebagai panutan
wawancara, observasi dan dokumentasi. dan masih ada orang tua yang belum bisa
Instrumen penelitian yaitu peneliti sendiri dan menjalakan peranya sebagai panutan,
dibantu pedoman dokumentasi, observasi dan dikarenakan orang tua masih belum bisa
wawancara. Uji keabsahan data menggunakan menjalankan beribadah bersama-sama
trianggulasi sumber dan metode. dirumah dan menjadi teladan dan panutan
HASIL.PENELITIAN.DAN yang baik untuk anak-anaknya dirumah.
PEMBAHASAN d. Peran Sebagai Pengawas
1. Peran Orang Tua Dalam Mencegah Peran orang tua sebagai pengawas di
Kenakalan Remaja Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
a. Peran Orang Tua Sebagai Pendidik Kabupaten Purworejo bahwa orang tua belum
Peran orang tua sebagai pendidik di bisa menjalankan peranya sebagai pengawas
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, karena belum bisa mengawasi sikap dan
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalakan perilaku anaknya secara penuh, ketika anak
perannya sebagai pendidik karena orang tua keluar dari rumah orang tua susah untuk
sudah bisa mengetahui perubahan fisik dan memantau anak-anaknya dan orang tua tidak
psikis pada anak, orang tua sudah bisa mengenal teman dari anak-anaknya.
menanamkan nilai- nilai agama dan sopan e. Peran Sebagai Teman
santun pada anak. Peran orang tua sebagai teman di
b. Peran Sebagai Pendorong Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
Peran orang tua sebagai pendorong di Kabupaten Purworejo orang tua sudah bisa
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, menjalankan perannya sebagai teman yaitu
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalakan orang tua sudah bisa menjadikan anak
peranya sebagai pendorong karena orang tua sebagai sahabat sendiri dengan selalu
dapat memberikan dorongan dalam mencurahkan perhatian dan memberikan
menghadapi masalah, dorongan untuk tanggung jawab ke anak secara penuh, dapat
berperilaku baik, mendorong menjaga sopan berdialog dengan hangat kepada anak dan
santun, menanamkan percaya diri dalam ketika anak mengungkapkan masalahnya
184 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

orang tua langsung merespon dengan baik secara terbuka mengenai masalah yang
dengan menanyakan yang apa yang menjadi dihadapinya serta orang tua sudah dapat
masalah anaknya dan mencari jalan keluar menyimpan rahasia anak dan melakukan
yang terbaik untuk anaknya. komunikasi kepada anak dari percakapan
f. Peran Sebagai Konselor kecil atau sederhana menjadi percakapan yang
Peran orang tua sebagai konselor di serius, bicara selayaknya orang tua dan anak
Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, tidak ada batasan.
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan 2. Faktor yang Menyebabkan Kenakalan
peran sebagai konselor karena sudah dapat Remaja Desa Gintungan Kecamatan Gebang
memberikan gambaran dan pertimbangan Kabupaten Purworejo.
nilai positif dan negatif, sehingga mereka a. Faktor dari Dalam Diri Sendiri
mampu belajar mengambil keputusan yang Faktor-faktor dari diri sendiri
terbaik. Sebagai konselor orang tua tidak menyebabkan remaja melakukan kenakalan
dituntut untuk menghakimi remaja tersebut, remaja. Remaja di Desa Gintungan,
namun merangkul mereka yang bermasalah Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo
walaupun pernah menghukum anaknya ketika melakukan kenakalan remaja dikarenakan
anaknya melakukan kesalahan tetapi masih adalah melakukan kenakalan remaja atas
dalam batas kewajaran tidak sampai hukuman kemauan diri sendiri juga, adalah remaja
fisik atau penyiksaan, berbagai macam mempunyai kontrol diri yang lemah saat
hukuman orang tua ketika anak telah sedang marah ataupun dibuat marah dan
melakukan kenakalan remaja contohnya tidak rayuan teman senjata utama menjadi alasan
memberikan uang saku, tidak menyapa, dan saya melakukan apapun, pernah melakukan
mengunci pintu rumah agar anak sadar atas kenakalan remaja membolos sekolah,
kesalahan yang dia lakukan. mecontek dan sampai tindakan kriminalitas
g. Peran Sebagai Komunikator mencuri, minum miras, melakukan seks
Peran orang tua sebagai komunikator bebas, adalah setelah melakukan kesalahan
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, merasa menyesal karena melakukan
Kabupaten Purworejo sudah bisa menjalankan kenakalan remaja, ibarat nasi sudah menjadi
peranya sebagai komunikator dikarenakan bubur kalau penyesalah di akhir tiada guna.
masih ada orang tua sudah bisa menjalankan Seharusnya remaja sadar akan tindakannya
peranya. Orang tua dapat menahan amarahnya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
ketika sedang marah kepada anaknya dengan Ketika melangkah harus dipertimbangkan
tidak menghakimi anaknya dengan main terlebih dahulu, bisa memilah yang baik dan
tangan sendiri ketika anak melakukan benar.
kesalahan, anak remaja sudah bisa bercerita b. Faktor Rumah Tangga
185 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

Faktor-faktor rumah tangga dan tidak bisa mengontrol emosi jadi


menyebabkan remaja melakukan kenakalan langsung memukul temannya sendiri, karena
remaja. Remaja di Desa Gintungan, pertemanan juga salah satu faktor penyebab
Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan remaja karena merasa
melakukan kenakalan remaja dikarenakan temanya direndahkan sedangkan teman yang
oleh masalah keluarga dari kondisi ekonomi lain tidak rela temanya direndahkan, sehingga
orang tua, orang tua mempunyai teman wanita terjadilah perkelahian tersebut.
atau teman pria, hubungan dengan keluarga d. Faktor dari Sekolah
yang baik tetapi anak sering dimarahi Faktor masyarakat menyebabkan
dirumah sehingga anak tidak merasa betah remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja
berada di rumah, dan kesibukan orang tua di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang,
bekerja juga dapat mempengaruhi anak Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan
melakukan kenakalan remaja. remaja juga dari faktor lingkungan sekolah,
c. Faktor Masyarakat karena bertemu dengan teman-teman baru
Faktor masyarakat menyebabkan dari lingkungan dan latar belakang yang
remaja melakukan kenakalan remaja. Remaja berbeda, mereka diajak oleh teman untuk
di Desa Gintungan, Kecamatan Gebang, melakukan kenakala remaja karena merasa
Kabupaten Purworejo melakukan kenakalan solidaritas antar teman dengan dilakukan
remaja karena faktor lingkungan masyarakat secara bersama-sama karena menyenangkan,
yang pada awalnya melihat saja, lama dan bentuk kenakalan remaja yang diperbuat
kelamaan ditawari, dengan ditawari dan di sekolah adalah, mencontek, berkelahi di
diajak merokok atau menenggak miras remaja lingkungan sekolah, melanggar tata tertib
susah menolak, kenakalan yang pernah di sekolah, mencuri, dan merokok di sekolah.
perbuat di lingkungan masyarakat adalah, KESIMPULAN DAN SARAN
berkelahi, merokok, minum minuman keras, Simpulan
mencuri, terdapat pengaruh dari lingkungan Orang tua memiliki beberapa peran
rumah dengan orang yang suka berjudi, dalam mencegah kenakalan remaja di Desa
minum-minuman keras, merokok dan suka Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten
menawari remaja yang lain, pada awalnya Purworejo, sesuai dengan hasil penelitian dan
hanya ditawari lama kelamaan ketagihan, pembahasan dapat disimpulkan bahwa
hubungan dengan warga sekitar rumah baik- beberapa peran tersebut antara lain: (a)
baik saja, tempat melakukan kenakalan sebagai pendidik dapat dijelaskan bahwa
remaja dan alasan mereka melakukan orang tua sudah bisa mendidik anak-anaknya
kenakalan remaja adalah di sekolah, di (remaja) sejak dini dengan memperhatikan
lingkungan rumah, karena emosi yang tinggi perubahan fisik maupun psikisnya dan
186 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

membimbing/ mengajarkan tentang nilai-nilai kepada anaknya dengan tidak main tangan,
agama, sopan santun serta norma yang serta anak sudah bisa bercerita secara terbuka
berlaku di lingkungan keluarga dan mengenai masalah yang dihadapinya, sebagai
masyarakat; (b) sebagai pendorong bahwa orang tua sudah dapat menyimpan rahasia
orang tua sudah bisa menjalankan perannya anak dan orang tua melakukan komunikasi
sebagai pendorong dengan mendorong atau kepada anak dari percakapan kecil atau
memotivasi anaknya untuk menanamkan sederhana menjadi percakapan yang serius,
keberanian, berperilaku baik, menjaga sopan bicara selayaknya orang tua dan anak tidak
santun dan memiliki rasa percaya diri untuk ada batasan.
menjalani kehidupan di masyarakat; (c) Kenakalan remaja dapat berasal dari
sebagai panutan bahwa belum semua orang beberapa faktor, dari hasil penelitian dan
tua di Desa Gintungan menjalankan perannya pembahasan dapat disimpulkan bahwa faktor-
sebagai panutan bagi anak-anaknya faktor tersebut antara lain: (a) faktor dari
dikarenakan orang tua masih belum bisa dalam diri sendiri bahwa remaja masih
menjalankan beribadah bersama-sama di mempunyai kontrol diri yang lemah sehingga
rumah, menjadi teladan dan panutan yang mudah terhasut oleh rayuan orang lain untuk
baik untuk anak-anaknya di rumah; (d) orang melakukan hal-hal yang melanggar nilai dan
tua belum menjalakankan perannya sebagai norma yang berlaku; (b) faktor rumah tangga
pengawas dengan cara orang tua dikarenakan atau keluarga bahwa lingkungan keluarga
orang tua belum bisa mengawasi pergaulan yang dialami oleh remaja yang menyimpang
anak-anaknya dengan memantau aktivitas di dikarenakan kondisi ekonomi sehingga
luar rumah kepada teman-temannya dan mempengaruhi tingkat emosional yang di
lingkungan sekitar; (e) sebagai teman bahwa alami orang tua dan anak, dan kesibukan
orang tua sudah dianggap sebagai teman orang tua dalam bekerja sehingga waktu
sekaligus sahabat oleh anaknya sendiri, orang dengan anak hanya sedikit; (c) faktor dari
tua dan anak dapat menciptakan dialog yang masyarakat bahwa pergaulan yang dialami
hangat dan akrab dengan berbincang-bincang oleh remaja sangat rentan cenderung ke hal
serta saling menceritakan masalah yang negatif karena terpengaruh oleh lingkungan
sedang terjadi; (f) sebagai konselor bahwa dan pergaulan dengan teman sebaya baik dan
orang tua sudah memberikan gambaran dan buruk serta ditambah dengan sistem kontrol
pertimbangan nilai positif dan negatif diri yang lemah; (d) faktor dari sekolah bahwa
sehingga mereka mampu belajar mengambil banyaknya teman ditemui di lingkungan
keputusan yang terbaik; (g) peran sekolah yang memiliki latar belakang
komunikator bahwa orang tua sudah dapat berbeda-beda menyebabkan remaja mudah
menahan amarahnya ketika sedang marah
187 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi Vol VI Nomor 02 Tahun 2017

terpengaruh dengan perilaku menyimpang


yang dilakukan temannya.
Saran
1. Bagi pemerintah
Perhatian pemerintah terhadap remaja
perlu ditingkatkan terkait jumlah
kenakalan remaja yang semakin meningkat
dan perlu adanya pengarahan atau
sosialisasi untuk remaja.
2. Bagi orang tua
Agar dapat meningkatkan peranya untuk
membimbing anak untuk mencegah
terjadinya kenakalan remaja.
3. Bagi masyarakat
Peran aktif masyarakat sekitar perlu
ditingkatkan terkait kegiatan yang
melibatkan remaja terkait gotong-royong
dan kegiatan keagamaan maupun materi
untuk mendukung kegiatan remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito W. (2002). Psikologi


Remaja. Jakarta: Rineke Cipta.

Sarlito W. S. (2006). Psikologi Remaja.


Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Lexy, J Moeloeng. (2005). Metodelogi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai