Maulita Indrisari1, St. Rahimah2, Abd Halim Umar1, Ade Putri Allyah2
1
Akademi Farmasi Kebangsaan
2
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
ABSTRACT
139
dengan cara mengkonsumsi obat- alkaloid, saponin, Allicin. Bawang putih
obatan kimia yang mana biasanya obat juga mengadung enzim allinase,
kimia menimbulkan beberapa efek yang peroxidasedan myrosinase, serta bahan
tidak diinginkan, oleh karena itu lain seperti protein, mineral, vitamin,
masyarakat biasanya lebih tertarik lemak, asam amino (Sudarsono. 2016).
menggunakan obat tradisional, dimana Bawang putih diduga sebagai
obat tradisional memiliki efek samping afrodisiaka karena dapat membantu
lebih rendah dan harga yang relative meningkatkan serta melancarkan
lebih murah. Hal ini, yang mendorong sirkulasi aliran darah dalam tubuh.
penggunaan afrodisiaka sebagia Apabila sirkulasi darah meningkat maka
alternativepengobatan semakin diminati, kemungkinan aliran darah didaerah
terlebih afrodisiaka merupakan obat kelamin akan meningkat sehingga akan
tradisional yang berasal dari bahan- terjadi ereksi (Andareto 2015). Senyawa
bahan alami seperti tumbuhan pada bawang putih yang diduga memiliki
(Gendrowati, 2014). efek afrodisiaka adalah tannin, alkaloid,
Penggunaan obat tradisional saponin (Martha, 2013).
merupakan budaya yang banyak Berdasarkan hal tersebut maka
dimanfaatkan oleh masyarakat dilakukan penelitian untuk menguji
Indonesia sejak zaman nenek moyang, aktivitas afrodisiaka dari ekstrak bawang
banyak jenis tanaman yang dapat putih (Allium sativum) terhadap aktivitas
digunakan sebagai obat tradisional seksual pada mencit dengan parameter
misalnya daun jambu biji (Psidium ICC (Introducing, Climbing dan Coitus).
guajava) sebagai antidiare, kulit manggis
(Garcinia mangostana) sebagai METODOLOGI PENELITIAN
antioksidan, dan bawang putih (Allium Pengolahan Sampel
sativum) yang diduga memiliki efek Sampel bawang putih (Allium
afrodisiaka (Fratiwi 2015). sativum) yang diperoleh dikupas
Afrodisiaka merupakan semacam kulitnya, dicuci, dirajang, dikeringkan
zat perangsang yang dapat meningkatkan dan diserbukan.
gairah seks, Salah satu tanaman yang Ekstrasi Sampel
diduga memiliki efek afrodisiaka yaitu Sampel ditimbang sebanyak 500 g
bawang putih (Allium sativum), selain itu kemudian dimasukan kedalam bejana
bawang putih juga secara tradisional maserasi dan diekstraksi dengan
dipercaya dapat berfungsi sebagai anti pelarut etanol 70% selama 3 x 24 jam
hipertensi,dan anti bakteri. Bawang putih sambil diaduk kemudian disaring,
(Allium sativum) mengandung banyak setelah itu filtrat yang diperoleh
senyawa kimia, antara lain tannin, dikumpulkan dan diuapkan dengan
140
rotary evaporator hingga diperoleh CMC 1 % sebagai kontol Negatif
ekstrak kental. 2. Kelompok II diberi Sediaan Pasak
141
sekali tunggangan yang dilakukan bawang II 3510 1 30
putih
oleh mencit jantan III 3010 2 45
300
mg/kg Rata- 3596 1,6 38,3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rata
Tabel 1. Hasil Pengamatan Parameter ICC
pada hewan coba mencit setelah diberi
ekstrak etanol bawang putih
Dalam penelitian ini sampel yang
Pengamatan
digunakan adalah bawang putih.
N Perlaku Replik Climbi Coit
Introduci Dim ana ekstrak etano l bawan g
o an asi ng us
ng
(Kali) (Deti p u t i h (Allium sativum) diduga memiliki
(Detik)
k)
kandungan senyawa seperti
I 3110 0 0 Flavonoid, alkaloid, dan saponin yang
Kontrol
II 3130 1 12 berkhasiat
(-)
1 sebagai afrodisiaka. Pada penelitian ini
III 3010 0 0
Na-
digunakan parameter ICC (Introducing,
CMC Rata- 3083 0,3 4
Climbing,dan Coitus) dilakukan selama 5
Rata
hari pengamatan dalam rentang waktu 2
I 3130 2 29
Kontrol jam. Ekstrak dibagi dalam 3 kelompok
(+) II 3810 2 40 perlakuan yaitu ekstrak etanol b a w a n g
2 Jamu III 3240 2 50 p u t i h (Allium sativum) dengan dosis 150
Pasak mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 300 mg/kg
Rata- 3393 2 39,6
Bumi BB.
Rata
Hasil penelitian efek ekstrak etanol
Ekstrak I 3101 0 0
bawang putih (Allium sativum)
bawang
II 2940 1 20 sebagai afrodisiaka pada mencit jantan
putih
3 III 3230 1 22 dengan parameter ICC (Introducing,
150
Climbing,dan Coitus) didapatkan hasil
mg/kg Rata- 3090 0,6 14
BB Rata sebagai berikut :
Ekstrak I 3310 2 30
bawang
II 3350 1 20
putih
4 III 3120 0 0
200
mg/kg Rata- 3260 1 16,6
1. Introducing
BB Rata
5 Ekstrak I 4270 2 40
142
Introducing 2Climbing
3596
3 1,6
3083 3 3260 1
9 3090 0,6
0,3
3
143
terjadi hanya 1-2 kali per 2 jam dalam memiliki efek afrodisiaka yang paling
masa kawin menit jantan. efektif karena mempunyai hasil yang tidak
berbeda jauh dengan kontrol positif jamu
3. Coitus
pasak bumi.
Coitus
39,6
Senyawa yang diduga memiliki
38,3 aktivitas afrodisiaka pada bawang putih
adalah saponin, flavonoid, dan alkaloid,.
4 14 16,6
Senyawa saponin meningkatkan libido
melalui mekanisme kerja langsung pada
sistem saraf pusat dan jaringan gonat.
Saponin berperan dalm biosintesis DHEA
(Dehydroepiandrosteron) sehingga
Gambar 3. Grafik rata-rata Introducting meningkatkan kadar testoteron dalam
pada aktifitas seksual mencit jantan. tubuh dan memacu libido. Flavonoid
Pengamatan Coitus dapat dilihat dari memiliki peran dalam meningkatkan
lama tunggangan yang dilakukan oleh hormon testoteron dan mendorong
mencit jantan, pada pemberian ekstrak perilaku seksual pada pria. Serta alkaloid
bawang putih dengan dosis ekstrak 150 memiliki aksi perifer, yaitu dengan
mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 300 mg/kg membantu relaksasi otot polos yang
BB terjadi peningkatan waktu tunggangan memicu terjadinya ereksi. Alkaloid
berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh, diketahui memiliki peranan dalam
seiring meningkat dosis ekstrak menginduksi vasodilatasi sehingga
pemberian menimbulkan ereksi dan meningkatkan
dilatasi pembuluh darah pada alat kelamin
Berdasarkan gambar 3 menunjukkan
pria. Melalui berbagai mekanisme inilah,
bahwa perlakuan tidak jauh berbeda,
senyawa aktif dalam bawang putih
dimana rata-rata lama tunggangan yang
menimbulkan peningkatan libido sehingga
dilakukan oleh mencit jantan berkisar
mampu mendorong perilaku seksual dan
antara 10-45 detik. Hal ini tidak berbeda
disebut dengan efek afrodisiaka
dengan penelitian dari Alam (2013) yang
.KESIMPULAN
menunjukkan bahwa aktivitas seksual
Berdasarkan hasil penelitian uji
mencit berupa Coitus biasanya terjadi
efektivitas ekstrak etanol bawang putih
sekitar 30-120 detik.
(Allium sativum) sebagai afrodisiaka pada
Berdasarkan parameter ICC hewan coba mencit jantan (Mus
(Introducing, Climbing, Coitus) dosis musculus) dengan parameter ICC
ekstrak etanol bawang putih 300 mg/kgBB (Introducing,Climbing,Coitus) maka dapat
144
disimpulkan bahwa pemberian ekstrak Medicine University. Lampung.
etanol bawang putih (Allium sativum) 2015.
145