Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Psikologi Pendidikan adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala
kejiwaan terhadap anan didik dalan situasi pendidikan. Psikologi disebut juga dengan ilmu
jiwa. Mempelajari psikologi pendidikan sangat penting apalagi bagi seorang pendidik, guna
supaya terciptanya suatu kondisi belajar yang efektif.
Berbicara mengenai psikologi pendidikan sangat luas pembicaraannya. Oleh karena
itu dalam makalah ini akan dibatasi pada persoalan-persoalan motivasi dan hal-hal yang
berkaitan dengannya. Mengingat hal tersebut sangat berhubungan erat dalam pencapaian
suatu tujuan.

Rumusan Masalah
Apa itu motivasi,
fungsi teori-teori mengenai motivasi tersebut.

Tujuan
 Memahami lebih dalam tentang motivasi manusia khususnya motivasi berprestasi.
 Membagi ilmu yang kita dapat tentang motivasi pada umumnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN MOTIVASI

Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu kata movere yang berarti bergerak.
Dalam konteks sekarang, motivasi dapat didefinisikan sebagai proses psikologi yang
menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai
suatu tujuan.
Kemudian motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu. Atau seperti yang dikatakan Sertain motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu
tujuan atau perangsang.
Sertain juga menggunakan kata motivasi dan drive untuk pengertian yang sama. Ia
mengatakn pada umumnya suatu motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan kompleks
di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive).
Tujuan (goal) adalah yang menentukan/membatasi tingkah laku organisme itu. Jika
yang kita tekankan ialah faktanya/obyeknya, yang menarik organisme itu, maka kita
pergunakan istilah “perangsang”.Pada tahun 1943, pakar psikologi motivasi Abraham
Maslow memaparkan teori hierarki kebutuhan dari motivasi yang sekarang menjadi terkenal.
Maslow menyatakan bahwa psikologoi motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan
dasar, yaitu :
a) Psikologi
Kebutuhan dasar yang utama, antara lain kebutuhan akan makanan, minum,
udara untuk bertahan hidup.
b) Keamanan
Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan
emosional.
c) Cinta
Keinginan untuk dicintai dan mencintai.
d) Penghargaan
2
Kebutuhan akan reputasi, kebanggan, dan pengakuan dari orang lain
e) Aktualisasi diri
Keinginan untuk menjadi apa yang ia ingin jadi.
Konsep penting motivasi belajar
Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan
mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Motivasi belajar bergantung pada teori yang
menjelaskannya, dapat merupakan konsekuensi dari penguatan, suatu ukuran kebutuhan
manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidak cocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau
kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan
pemerdayaan atribusi. Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat
siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam, strategi
pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas dan memberikan umpan balik dengan sering
dan segera. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan
ganjaran yang memiliki kontigen, spesifik dan dapat dipercaya.

Klasifikasi Motif-motif
Sertain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut :
a. Physiological drive dan
b. Social motives

Yang dimaksud dengan Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat


fisologis/jasmaniah. Seperti lapar, haus, dan sebagainya.
Sedangkan Social motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan
manusia yang lain dalam masyarakat. Seperti dorongan estetis, ingin selalu berbuat baik dan
sebagainya.
Woodworth mengadakan klasifikasi motif-motif sebagai berikut :
Mula-mula ia membedekan motif itu menjadi dua bagian unlerned motives (motif-motif
pokok yang tidak dipelajari) dan learned motives (motif-motif yang dipelajari).
Yang masuk kedalam unlerned motives ialah motif yang timbul disebabkan oleh
kekurangan-kekurangan dalam tubuh. Seperti lapar, haus dan sebagainya.

Fungsi Motif-motif
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak

3
2. Motif itu menentukan arah perbuatan
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita.

Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan
atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Bagi seorang manajer, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan pegawai atau
bawahan dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya sehingga tercapai tujuan organisasi
yang dipimpinnya.
Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para
siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya
sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam
kurikulum sekolah.
Sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju ke
depan kelas dan dapat mengerjakan hitungan matematika di papan tulis. Dengan pujian itu,
dalam diri anak tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri, di samping itu timbul
keberaniannya sehingga ia tidak takut dan malu lagi jika disuruh maju ke depan kelas.

1. Teori Motivasi
Beberapa teori motivasi yang akan dibicarakan dalam pasal ini aalah :

2. Teori Hedonisme
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang kan cenderung
menghindari hal-hal yang sulit dan menyusahkan atau yang mengandung resiko berat
dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya.

3. Teori Naluri
Menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang
akan dituju (mempertahankan diri, megembangkan diri dan megembangkan jenis) dan
perlu dikembagkan.

4. Teori Reaksi yang Dipelajari

4
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan
naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan
di tempat orang itu hidup.

5. Teori Daya Pendorong


Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri degan teori reaksi yang dipelajari.
Daya pendorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang
luas terhadap suatu arah yang umum.

6. Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya
adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.

Kasus Motivasi

Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kabupeten Mendung Kelabu dihadapkan


pada persoalan tingkat ketidakhadiran pegawai yang cukup tinggi. Pada hari setiap Senin dan
Jumat kurang lebih 26% pegawai tidak masuk kerja. Berdasarkan hasil rapat yang diikuti oleh
para pimpinan PAM tersebut, hal ini sudah membudaya dan sulit diperbaiki sebab banyak
karyawan yang mempunyai pekerjaan tambahan di luar kantor .

Basuki sebagai Kabag Kepegawaian, baru saja mengikuti pelatihan mengenai


pengembangan sumberdaya manusia pada salah satu perguruan tinggi ternama. Setelah
mengikuti pelatihan, Basuki terinspirasi untuk mengadakan perubahan dalam manajemen
kepegawaian. Karena setelah dianlisis secara ekonomi, tingkat ketidakhadiran pegawai ini
dapat merugikan perusahaan 1 juta Rupiah per minggu. Basuki yakin, dengan perubahan ini
akan dapat mengurangi kerugian.

Basuki mengajukan rencana untuk menyelesaikan masalah ini kepada atasannya,


Kepala Cabang PLN, yang bernama Badjuri. Rencana Basuki adalah sebagai berikut:

Setiap hari Jumat pukul 15.00 diadakan undian yang akan ditarik setiap minggu.
Kartu absen semua pegawai yang bekerja penuh mentaati jam kerja pada minggu itu akan
dimasukkan ke dalam kotak undian. Setiap minggu 2 orang pemenang akan mendapatkan
hadiah berupa Voucher Rp 500.000,- Pada setiap akhir bulan juga akan diadakan undian
bulanan dimana pegawai yang tidak pernah absen saja yang akan diikutkan dalam undian.
Undian bulanan menyediakan hadiah bagi satu pemenang berupa Voucer seharga 1 juta
Rupiah.

5
Setelah menyimak rencana Basuki dan mengadakan kalkulasi keuangan dengan
Kabag keuangan, Badjuri sebagai Kepala Cabang menyetujui rencana ini, dan langsung
diimplementasikan pada bulan berikutnya.

Setalah berjalan selama empat bulan, diadakan evaluasi terhadap tingkat


ketidakhadiran pegawai. Hasilnya berkat kebijakan tersebut tingkat ketidakhadiran per
minggu hanya sekitar 2 persen. Tetapi kemudian muncullah suatu persoalan. Beberapa
pegawai datang tapi tidak jelas melakukan pekerjaan apa, beberapa pegawai memaksakan diri
untuk datang ke kantor walaupun dalam keadaan sakit yang perlu istirahat, sehingga
memungkinkan terjadi penularan terhadap pekerja yang sehat.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Motivasi dapat didefinisikan sebagai proses psikologi yang menghasilkan suatu
intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Kemudian motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu. Atau seperti yang dikatakan Sertain motif adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan ke suatu
tujuan atau perangsang.

Saran
Penulis menyadari sebagai manusia biasa yang tak lepas dari kekurangan yang
membawa ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat kostruktif demi kesempurnaannya dimasa mendatang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.


http://www.anneahira.com/motivasi/motivasi-pelajar.htm
http://motivasi belajar.wordpress.com/2008/05/16/3/
http://blog.kenz.or.id

Anda mungkin juga menyukai