Anda di halaman 1dari 4

MENDEKONTAMINASI DAN MEMBERSIHKAN

INSTRUMEN BEDAH, JARUM, DAN SEMPRIT


BAGAIMANA MENDOKUMENTASI DAN MEMBERSIHKAN
INSTRUMEN BEDAH (LOGAM)
DEKONTAMINASI
LANGKAH 1 : Setelah digunakan, rendamlah seluruh instrument disebuah wadah plastic
yang sudah diisi dengan larutan klorin 0,5% atau disinfektan lain yang tersedia
ditingkat local selama 10 menit untuk dekontaminasi. (langkah ini perlu untuk
membantu mencagah tranmisi HBV atau HIV/AIDS kepada staf klinik).
LANGKAH 2 : Gosoklah instrument dan peralatan lainnya tidak dapat dicuci dengan
segera, bilaslah peralatan-peralatan tersebut dengan air dan keringkan dengan
handuk untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya korosi.
PEMBERSIHAN
LANGKAH 3 : Gosoklah instrument dibawah permukaan air untuk mencegah percikan
materi infeksi. Gunakan sikat halus dan sabun cair atau deterjen dan air.
Pastikan membersihkan gigi geligi, lipatan dan sekrup-dapat menggunakan
sikat gigi bebas.
LANGKAH 4 : Bilas kembali dengan air bersih hingga sabun atau deterjen bersih. Sabun
atau deterjen dapat menggangu aksi kimia tertentu.
LANGKAH 5 : Keringkan dengan diangin-anginkan atau dengan lap bersih. Air dari
instrument basah akan mengencerkan zat kimia yang digunakan untuk DTT
yang membuatnya kurang efektif. (proses pengeringan tidak perlu untuk
instrument yang akan direbus atau dikukus).
LANGKAH 6 : Mulailah dengan sterilisasi (bila tersedia) atau DTT, (lihat Bab 11 atau 12).
BAGAIMANA MENDEKONTAMINASI MEMBUANG, ATAU
MEMPROSES KEMBALI JARUM DAN SEMPRIT
Memproses kembali dan membuang jarum hipodermik dan semprit adalah
sebuah masalah khusus. Jelasnya agar meminimalisasi resiko kecelakaan
Karena tertusuk jarum pada staf dan kerena jarum sukar untuk dibersihkan
dengan baik dengan sterilisasi maupun dtt secara memuaskan, maka alat ini
sebaiknya tidak digunakan kembali.
Memproses kembali jarum bekas menunjukkan penggunaan kurang
tepat atau alat medis sekali pakai dan ini bertanggung jawab atas berbagai
infeksi (kane dkk 1999; Philips dkk 1971; simonsen dkk 1999), tetapi dalam
hal tertentu (karena sumber daya terbatas) hal ini adalah satu-satunya pilihan
yang tersedia.
Instruksi
Apabila tersedia dan dapat diupayakan, jarum dan semprit steril (plastik)
sekali pakai dianjurkan bagi seluruh penggunaan pelayanan psien. Apabila
peralatan sekali pakai digunakan, penting untuk :
 Mempertahankan suplai yang memadai.
 Mendekontaminasi jarum dan semprit dan membuang diwadah anti bocor
segera setelah digunakan.
 Membuang wadahnya dengan membakar atau menguburnya.
Seperti dijelaskan diatas, apabila jarum dan semprit sistem sekali pakai akan
digunakan kembali, pendekatan paling aman adalah memprosesnya hanya
semprit, tetapi tidak jarum. Dalam hal ini, apabila baik jarum maupun semprit
harus digunakan kembali, perhatian khusus harus diambil untuk menghindari
kecelakaan Karena tertusuk jarum pada staf bagian pembersih selama
pemrosesan. Instruksi untuk membuang jarum dan semprit atau memroses
kembai baik semprit sendiri maupun kedua instrument dijelaskan di bawa ini.
MEMBUANG JARUM DAN SEMPRIT
LANGKAH 1 : Jangan memasang kembali tutup jarum atau memisahkan
jarum dan semprit.
LANGKAH 2 : Segerah setelah digunakan, lakukan dekontaminasi atas jarum dan semprit,
masukkan jarum dalam larutan klorin 0,5%, isilah dengan larutan dan bilaslah
tiga kali.
LANGKAH 3 : masukkan jarum dan semprit kedalam wadah benda tajam antibocor,
seperti boks kertas yang tebal, botol plastik, atau kaleng dengan penutup.
(Botol bekas cairan intravena juga dapat digunakan, tetapi botol ini dapat
pecah).
LANGKAH 4 : Apabila tiga perempat kotak itu sudah penuh, segel, kapsulan, bakar atau
kuburkan.
MEMBUANG JARUM TETAPI SEMPRIT DIGUNAKAN KEMBALI
LANGKAH 1 : Jangan memasang kembsli tutup jarum atau memisahkan jarum dan
semprit.
LANGKAH 2 : Segerah setelah digunaka, masukkan larutan klorin 0,5% kedalam semprit
melalui jarum.
LANGKAH 3 : Lakukan dekontaminasi atas jarum dan semprit dengan memasukkannya ke
dalam larutan 0,5% selama 10 menit.
LANGKAH 4 : Dengan memakai sarung tangan rumah tangga, angkatlah jarum dan
semprit dari larutan dekontaminasi, bilaslah larutan dari jarum dan semprit.
LANGKAH 5 : Lepaskan jarum dari semprit, Apabila tersedia, gunakan pinset dan
peganglah jarum pada pangkalnya (dasar jarum yang berhubungan dengan
semprit) dan dengan hati-hati lepaskan dengan memutarnya.
LANGKAH 6 : Buanglah jarum di kotak antibocor,. (Apabila sepertiga kotak itu sudah
penuh, segellah dan bakar atau kuburkan).
LANGKAH 7 : Ambil semprit, cucilah semprit dalam air sabun dan bilaslah sekurang-
kurangnya tiga kali dengan air bersih.
LANGKAH 8 : Lakukanlah sterilisasi atas semprit dengan proses otoklaf atau disinfeksi
tingkat tinggi dengan merebusnya atau mengukus.
LANGKAH 9 : Simpan semprit yang telah disterilisasi atau DTT dalam container steril
atau DTT dengan tutup yang rapat.
Penggunaan kembali jarum dan semprit (tidak dianjurkan)
LANGKAH 1 : Jangan memasang kembali penutup jarum atau melepaskan jarum dari
semprit.
LANGKAH 2 : Segera setelah digunakan, masukkan larutan klorin 0,5% ke dalam semprit
melalui jarum.
LANGKAH 3 : Lakukan dekontaminasi atas jarum dan semprit dengan merendamkannya
dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
LANGKAH 4 : Dengan memakai sarung tangan rumah tangga, keluarkan dari larutan
dekontaminasi itu dan bilaslah larutan tersebut dari jarum dan semprit.
LANGKAH 5 : Gunakan pnset/korentang pisahkan jarum dan semprit dan bersihkan
dengan air sabun. (pastikan untuk membersihkan bagian pangkal jarum).
Masukkan jarum halus/kawat melalui pangkal jarum agar memastikan jarum
tidak tersumbat.
LANGKAH 6 : Gunakan pinset. Pasanglah kembali semprit dan jarum Bilas sekurang-
kurangnya tiga kali dengan memasukkannya kedalam air bersih dan pindahkan
air itu ke wadah lain agar tidak mengontaminasi air bilasan tersebut.
LANGKAH 7 : Gunakan pinset. Lepaskan jarum dari semprit.
LANGKAH 8 : Periksalah jarum dan semprit dari :
 Ujung jarum yang bengkok atau kerusakan lain.
 Pangkal jarum cocok dengan semprit, dan
 Penanda sempritnyang dapat dibaca (garis yang mengindikasi volume
– cc atau ml).
LANGKAH 9 : Buanglah jarum dan semprit yang rusak ke dalam kotak benda tajam anti-
bocor, Apabila isi kotak sudah tiga perempat, segel dan bakar lah atau
kuburkan.
LANGKAH 10 : Lakukan sterilisasi dengan cara otaklaf atau DTT atas jarum dan semprit
dengan merebus atau mengukusnya.
LANGKAH 11 : Simpan jarum dan semprit yang sudah disteril atau DTT dalam container
steril atau DTT dengan tutup yang rapat.
RUJUKAN
Kane A et al. 1999 transmission of hepatitis B, hepatitis C and human immunodeficiency viruses
through unsafe injections in the developing world: model-based regional estimates, bull world
health oran 77(10): 801-807
Philips 1 et al. 1971. Pseudomonas cepacian (multivorans) septicaemia in an intensive care unit.
Lance 1(695): 375-377
Simonsen I, et al 1999, unsafe injection in the developing world and transmission of bloodbome
pathoges: a review, Ball World Health Organ 77(10): 789-800

Anda mungkin juga menyukai