Bedah Jurnal
Bedah Jurnal
Metodologi Penelitian
a. Bahan
Bahan yang digunakan meliputi Garam Fe(NH4OH)2SO4, Larutan Hidroksilamin
HCl 5 %, Larutan 1,10-fenantrolin 10%, Larutan CH3COONa 5 %, H2SO4, Aquades, dan
sampel air yang mengandung logam besi.
b. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini, selain alat seperti gelas kimia, botol
semprot, spatula, corong pendek, dan pipet tetes yang lazim digunakan di laboratorium kimia,
digunakan juga alat lainnya seperti labu takar 100 ml dan 25 ml yang berfungsi untuk
menyimpan larutan deret standard an larutan sampel serta digunakan juga pipet ukur 10 ml
untuk memasukkan larutan tesebut ke dalam labu ukur. Selain itu, digunakan juga instrument
berupa spektrofotometer UV-VIS untuk mengukur absorbansi larutan.
c. Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan Induk Fe(II) 100 ppm Pertama, menimbang ± 0,0700 g garam
Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O. Melarutkan garam itu dalam gelas kimia lalu memindahkannya
kedalam labu takar 100 ml. menambahkan 5 ml asam sulfat 2M untuk menghidrolisis.
Menambahkan aquadest ke dalam labu takar hingga tanda batas dan menghomogekannya.
Hasil
Spektrofotometri UV-VIS dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi logam besi
yang terkandung dalam sampel pada panjang gelombang 510 nm. Serapan cahaya dari
spektrofotometer ini mengakibatkan adanya transisi elektronik, yaitu promosi elektron-
elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi
berenergi lebih tinggi. Konsentrasi sampel yang didapat yaitu sebesar 0,4373 ppm.
Daftar pustaka
Khasanah Nisa Nur,dkk. Studi Aplikasi Metode Spektrofotometri pada Penentuan Kandungan
Logam Besi dalam Sampel Air. Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung
Validasi Metode Spektrofotometri pada Uji Kadar Sediaan Injeksi Obat Hewan
Enrofloksasin
Materi dan Metode
Bahan yang disiapkan yaitu sampel obat hewan injeksi yang mengandung
enrofloksasin, natrium hidroksida/N aOH (Merck) dan standar enrofloksasin (Sigma-Fluka).
Alat yang dipakai dalam pengujian adalah sebagai berikut: neraca digital (Libror), magnetic
stirrer,vortex mixer (Iuchi), labu ukur 50 mL, 100 mL, 1000 mL (Scott-Duran), pipet
volumetrik (Pyrex-Iwaki-A), kuvet dan spektrofotometer UV-Vis double beam (Shimadzu).
Uji Presisi
1. 50-100 mg enrofloksasin dipipet dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL
2. Kemudian diencerkan dengan pelarut NaOH 0,1 N.
3. Pengenceran bertingkat dibuat menggunakan pelarut NaOH 0,1 N sehingga diperoleh
konsentrasi akhir 10 ) μg /mL..
Pada uji Uji Presisi Absorbansi sampel diukur dengan spektrofotometer UV/Vis pada panjang
gelombang maksimum 271 nm.
UjiAkurasi
1. Timbang 10 mg standar enrofloksasin
2. Kemudian dilakukan pengenceran hingga diperoleh konsentrasi akhir 10 μg/mL.
Pada UjiAkurasi Absorbansi larutan terse but diukur menggunakan spektrofotometer UV/Vis
pada panjang gelombang maksimum 271 nm.
Uji Linearitas
1. Timbang 10 mg standar enrofIoksasin
2. Kemudian dibuat pengenceran bertingkat pada 5 konsentrasi (BPOM, 2009) digunakan NaOH
0,1 N sehingga didapatkan konsentrasi 1,25; 2,5; 5,0; 10 dan 20 μg/mL
Pada Uji Linearitas Absorbansi tiap konsentrasi tersebut diukur menggunakan spektrofotometer
UVNis pada panjang gelombang 271 nm.
Daftar pustaka
Ambarwati, dkk. 2013. Validasi Metode Spektrofotometri pada Uji Kadar Sediaan Injeksi Obat
Hewan Enrofloksasin. Jurnal Sainveteriner ISSN : 0126 – 0421.