Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemberlakuan Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi yangg
lebih menyeluruh, tentunya hal ini juga menyanggkut pengelolaan sumber daya
manusia. Salah satu upaya untukk mengelola dan meningkatkan sumber daya
manusia, pemerintah harus memiliki keperdulian untukk memperbaiki
perencanaan, pengeloaan, dan penyelenggraan pendidikan di wilayahnya masing-
masing.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005)
tentang Standar Nasional Pendidikan, landasan hukum tersebut mengamanatkan
agar kurikulum pendidikan bagi pendidikan tingkat dasar dan tingkat menengah
disusun oleh satuan pendidikan dengaan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yangg
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Hal ini harus diwujudkan dalaam pengembangan silabus dan pelaksanaannya
yangg disesuaikan dengaan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan
kondisi daerah. Dengaan demikian, daerah atau sekolah memiliki kewenangan
untukk merancang dan menentukan hal - hal yangg akan diajarkan, pengelolaan
pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan suatu proses belajar
dan mengajar.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa
pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian
makalah. Diantaranya yaitu :

1. Apa definisi silabus ?


2. Bagaimana prinsip pengembangan silabus ?
3. Bagaimana Unit waktu dan Isi Silabus ?
4. Bagaimana pengembangan silabus?

1
5. Bagaimana langkah-langkah pengembangan silabus ?
6. Bagaimana pengembangan silabus berkelanjutan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk dapat mendeskripsikan definisi silabus.
2. Untuk dapat mendeskripsikan prinsip pengembangan silabus.
3. Untuk dapat mendeskripsikan Unit waktu dan Isi Silabus.
4. Untuk dapat mendeskripsikan pengembangan silabus.
5. Untuk dapat menjabarkan langkah-langkah pengembangan silabus.
6. Untuk dapat mengevaluasi pengembangan silabus berkelanjutan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Silabus


Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
2.2 Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutahir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.

3
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi Spiritual, social,
pengetahuan dan keterampilan.
2.3 Unit, Waktu dan Isi Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusun silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan persemester,
pertahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran persemester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran
dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur kurikulum.
4. Isi silabus pada kurikulum 2013 meliputi:
a. Identitas mata pelajaran
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. kompetensi inti,
d. kompetensi dasar
e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi;
g. pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar
i. alokasi waktu
j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam
sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

4
2.4 Pengembangan Silabus
1. Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau pada Kelompok Kerja Guru
(KKG), dan Dinas Pendidikan.
2. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah, dan lingkungannya.
3. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum
MGMP/KKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup MGMP/KKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman dalam
bidangnya masing-masing.

2.5 Langkah-langkah pengembangan silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Dalam mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran,
sebagaimana tercantum pada SI, kita perlu memperhatikan:
a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI.
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar, kita perlu mempertimbangkan:

5
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah;
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
h. alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi
dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup
yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah:
a. kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional;
b. kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan
oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar;
c. harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran;
d. penentuan urutan kegiatan pembelajaran;
e. rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung
dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar
siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

6
pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, serta potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan, kinerja, pengukuran
sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian:
a. penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
b. penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya;
c. sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang
belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa;
d. hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan;
e. sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus

7
diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik
wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara
sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber
belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
2.6 Pengembangan Silabus Berkelanjutan
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing
guru. Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan masukan hasil evaluasi belajar, evaluasi proses (pelaksanaan
pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

8
SILABUS MATA PELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri Singaraja


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : X
Semester : Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI-4 (Keterampilan) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Indikator Pencapaian Kegiatan Alternatif


Kompetensi Dasar Materi Pokok JP
Kompetensi Pembelajaran Penilaian
4.10 Mengevaluasi 4.10.1 Menilai masalah, Isi teks negosiasi: 2 a. Menjelaskan ciri Pengetahuan
bagaimana cara a. permasalahan;
pengajuan, penawaran teks negosiasi a. Tes tulis
menyampaikan b. pengajuan;
dan persetujuan dalam pengajuandalam c. penawaran; b. Menjelaskan cara b. Tes lisan
bernegosiasi. d. persetujuan/ kesepakatan
teks negosiasi lisan menyampaikan c. Penugasan
4.10.2 Menilai masalah, yang tercapai.
bagaimana cara

9
Indikator Pencapaian Kegiatan Alternatif
Kompetensi Dasar Materi Pokok JP
Kompetensi Pembelajaran Penilaian
maupun tertulis. menyampaikan pengajuan d. Portofolio:
penawarandalam
penawaran
bernegosiasi.
4.10.3 Menilai masalah, c. Menjelaskan
bagaimana cara
syarat tercapainya
menyampaikan
pencapaian persetujuan
persetujuan dalam
(Kepekaan)
bernegosiasi.
4.10Menyampaikan 4.10.1 Mengungkapkan cara a. Menganalisis Keterampilan:
pengajuandalam
pengajuan, penawaran, faktor penentu a. Penilaian
bernegosiasi.
persetujuan dan 4.10.2 Mengungkapkan cara keberhasilan unjuk kerja
penawarandalam
penutup dalam teks negosiasi b. Proyek/
bernegosiasi.
negosiasi secara lisan 4.10.3 Mengungkapkan cara b. Menggunakan penugasan
pencapaian
atau tulis. alasan yang tepat
persetujuan dalam
bernegosiasi. untuk melakukan
4.10.4 Memberikan
pengajuan dan
tanggapan hasil kerja
teman atau kelompok penawaran dalam
lain secara lisan
negosiasi lisan
berupakekurangan dan
kelebihan dilihat dari c. Menjelaskan

10
Indikator Pencapaian Kegiatan Alternatif
Kompetensi Dasar Materi Pokok JP
Kompetensi Pembelajaran Penilaian
kejelasan isi dan pola-pola
kalimat
penyajian teks
negosiasi
4.11 Menganalisis isi, 4.11.1 Menentukanstruktur: Struktur teks negosiasi: 2 a. Menentukan Pengetahuan
orientasi (pengajuan, a. orientasi dan
struktur (orientasi, bagian-bagian a. Tes tulis
penawaran, dan b. permasalahan(pengajuan,
pengajuan, penawaran, persetujuan), penawaran, dan (struktur) teks b. Tes lisan
4.11.2 Menentukanstruktur: persetujuan).
persetujuan, penutup) negosiasi c. Penugasan
permasalahan
dan kebahasaanteks (pengajuan, Kebahasaan b. Menyebutkan d. Portofolio:
penawaran, dan a. pasangan tuturan dalam
negosiasi. unsur-unsur surat
persetujuan), teks negosisi dan
4.11.3 Menentukan cirri b. bahasa yang santun. penawaran dan
kebahasaan (pasangan
pemesanan
tuturan dan
kesantunan) dalam barang
teks negosiasi.
c. Mengidentifikasi
pasangan tuturan
dalam teks
negosiasi
d. Mengidentifikasi

11
Indikator Pencapaian Kegiatan Alternatif
Kompetensi Dasar Materi Pokok JP
Kompetensi Pembelajaran Penilaian
kalimat
persuasive dalam
teks negosiasi
4.11Mengkonstruksikan 4.11.1 Menyusun teks a. Menyusun teks Keterampilan:
negosiasi dengan
teks negosiasi dengan negosiasi lisan a. Penilaian
memerhatikan struktur
memerhatikan isi, teks. dalam bentuk unjuk kerja
4.11.2 Menyusun teks
struktur (orientasi, catalog b. Proyek/
negosiasi dengan
pengajuan, penawaran, memerhatikan aspek b. Menyusun teks penugasan
kebahasaan.
persetujuan, penutup) negosiasi lisan
4.11.3 Mempresentasikanteks
dan kebahasaan. negosiasi yang telah dalam bentuk
disusun.
naratif

Mengetahui Singaraja,
Kepala SMA Negeri Singaraja Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Nama Nama

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Adapun manfaat silabus untuk guru sebagai pedoman dalam menyusun
perencanaan pelaksanaan pembelajaran, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
suatu proses pembelajaran serta pengembangan sistem penilaian.
Pengembang silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru
(PKG), dan Dinas Pendidikan.
Langkah-langkah pengembangan silabus meliputi mengkaji standar
kompetensi dan kompetensi dasar, mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran,
mengembangkan kegiatan pembelajaran, merumuskan indikator pencapaian
kompetensi, penentuan jenis penilaian , menentukan alokasi waktu, serta
menentukan sumber belajar.

3.2 SARAN
Berdasarkan penjelasan diatas, maka akan lebih baik jika seorang guru
bersama kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah dapat
mengembangkan sendiri silabus untuk menjabarkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian sesuai dengan daaerahnya
masing-masing. Dengan demikian pembelajaran menjadi bermakna karena
bersifat kontekstual bagi peserta didik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Contoh Silabus SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud Tahun
2017
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005)
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Suherli. Suryaman. M., Septiaji. A., Istiqomah. (2017). Buku Guru Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud.
Supinah. 2008. Penyusunan SIlabus dan Rencana Perencanaan Pembelajaran
(RPP) Matematika SD Dalam Rangka Pengembangan KTSP. Yogyakarta:
PPPPTK Matematika.
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

14

Anda mungkin juga menyukai