Anda di halaman 1dari 10

OIL FILTRASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami proses filtrasi (pembersihan partikel padat dari suatu fluida) dengan
menggunakan media penyaring yang berupa karbon aktif dan zeolit.
2. Mengoperasikan alat oil filtration yang ada di laboratorium Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya.

II. ALAT DAN BAHAN


2.1 Alat yang digunakan:
 Seperangkat alat Oil Filtrasi
 Gelas Kimia 250 ml
 Panci
 Water Proof Portable Meter
 Kertas pH
 Botol Aquadest

2.2 Bahan yang digunakan:


 Air Aquadest
 Air Kolam
 Karbon Aktif
 Zeolit

III. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

IV. DASAR TEORI


Penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan diendapkan. Range
filtrasi dalam industry mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang
kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan, padatan, atau keduanya. Suatu
saat justru limbah padatannya lah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum
dibuang. Didalam industry, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai presentasi yang besar. Sering kali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaringan seperti
selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dengan material harus disaring
beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan dibawah ini. Fluida mengalir melalui
media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut .
Penyaring dapat beroperasi pada :
 Tekanan diatas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
 Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
 Vakum pada bagian bawah.
Tekanan diatas atmosfer dapat dilaksanakan dengna gaya gravitasi pada cairan
dalam suatu kolom dengan menggunakan pompa atau blower, dengan gaya
sentrifugal. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring biasa jadi tidak lebih
baik dari pada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannyha dalam in dustri untuk suatu aliran
cairan Kristal kasar, penjernihan air minum dan pengolahan limbha cair. Penyaring
penjernihan (clarifying) dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue
memisahkan ;pdatan dengna jumlah relative besar sebagai suatu kue Kristal atau
lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan
untuk membersihkan cairan dan padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan
membersihkan sejumlah kecil padatan dan suatu gas atau percikan cairan jernih
semisal minuman. Partikel padat terperangkap di dalam medium penyaring yang atau
diatas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa,
yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dan partikel yang akan
disingkirkan.
Didalam penyaring aliran silang, umpan suspense mengalir dengan tekanan
tertentu diatas permukaan tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah
terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membrane keramik, logam atau
polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel
tersuspensi. Sebagian cairan mengalir.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau
pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu,
tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-
sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida
melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk
membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau
fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow).
Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu ku e
kristal atau lumpur. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk
membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang.
Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang
cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan
mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi
membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan
memekatkan partikel koloid dan molekul besar.

Jenis –jenis penyaring :


1. Filter klasifikasi
Filter ini dikenal juga sebagai filter hamparan tebal (deep bed filter), karena
partikel-partikel zat padat diperangkap di dalam medium filter dan biasanya tidak
ada lapisan zaat padat yang terlihat dari permukaan medium Filter ini biasanya
digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya kecil dan menghasilkan
gas yang bersih atau zat cair yang bening, seperti minuman.Klarifikasi
berbeda dengan penapisan karena pori medium filter ini jauh lebih besar dari
diameter partikel harus dipisahkan.partikel-partikel itu ditangkap oleh gaya-gaya
permukaan dan dibuat tidak bisa bergerak di dalam saluran aliran dan walaupun
mengakibatkan diameter efektif saluran itu menjadi lebih kecil, namun biasanya
tidak sampai menyebabkan saluran itu buntu.
2. Filter Ampas (Cake Filter)
Filter ampas digunakan untuk memisahkan zat padat yang kuantitasnya
besar dalam bentuk ampas atau kristal ataupun Lumpur. Biasanya filter ini
diperlengkapi untuk pencucian zat padat dan untuk mengeluarkan sebanyak-
banyaknya sisa zat cair dari zat padat itu sebelum zat padat itu dikeluarkan dari
filter. Medium filter pada filter ini relatif lebih tipis dibandingkan dengan yang
digunakan dalam medium filter Klarifikasi. Pada awal filtrasi sebagian partikel
padat masuk ke dalam pori medium dan tidak dapat bergerak lagi, tetapi segera
setelah itu bahan itu terkumpul pada permukaan septum. Setelah periode
pendahuluan yang berlangsung beberapa saat itu, zat padat itulah yang melakukan
filtrasi, bukan septum lagi. Ampas itu terlihat mengumpul sampai ketebalan
tertentu pada permukaan itu dan harus sewaktu-waktu dikeluarkan.

3. Filter putar-kontiniu (Continuous rotary filter)


Kerugian pada filter plat-dan-bingkai umumnya pada semua proses batch dan
tidak bisa digunakan untuk proses yang berkapasitas besar.
Aplikasi Dalam Industri Rotary vacuum Filter
· Industri perminyakan
· Pengolahan Air dan Limbah
· Kimia dan Farmasi
· Pengolahan Logam Mulia
· Pembuatan Kertas
· Industri Batubara
· Industri Kimia
· Industri pupuk
· Industri mesin
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Percobaan Minggu Pertama dan Kedua
1. Menyiapkan kurang lebih 5 liter air bersih yang sebelumnya telah dipanaskan
pada suhu 1000 C.
2. Memasukkan air ke dalam tabung reservoir D1.
3. Menghubungkan alat oil filtrasi dengan sumber listrik 1 fasa, kemudian
menghidupkan alat dengan cara menekan tombol "start".
4. Mengoperasikan filter 1/karbon aktif (minggu pertama):
a. Membuka katup - katup V1, V3, V9, dan V10 secara sendiri – sendiri.
b. Menutup katup - katup V2, V4, V5, V6, V7, dan V8.
5. Mengoperasikan filter 2/ zeolit (minggu kedua)
a. Membuka katup - katup V2, V4, V9, dan V10 secara sendiri – sendiri.
b. Menutup katup - katup V1, V3, V5, V6, V7, dan V8.
6. Memutar knop pompa G1 ke posisi 1.
7. Mengatur kecepatan feeding flow dengan menggunakan potensiometer.
8. Jika diperlukan untuk meningkatkan kemampuan penyaringan, menghidupkan
pompa vakum G2, menutup katup V9 dan mengatur penyaringan dengan
menggunakan katup V10.
9. Menampung air hasil filtrasi dari tabung reservoir D2 ke dalam gelas kimia.
10. Menganalisa air hasil filtrasi dan membandingkannya dengan air sebelum
dilakukan proses filtrasi.

5.2 Percobaan Minggu Ketiga


1. Menyiapkan kurang lebih 5 liter air sampel yakni air kolam penampungan yang
terdapat di Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. Memasukkan air ke dalam tabung reservoir D1.
3. Menghubungkan alat oil filtrasi dengan sumber listrik 1 fasa, kemudian
menghidupkan alat dengan cara menekan tombol "start".
4. Mengoperasikan filter 1/karbon aktif (minggu pertama):
a. Membuka katup - katup V1, V3, V9, dan V10 secara sendiri – sendiri.
b. Menutup katup - katup V2, V4, V5, V6, V7, dan V8.
5. Memutar knop pompa G1 ke posisi 1.
6. Mengatur kecepatan feeding flow dengan menggunakan potensiometer.
7. Jika diperlukan untuk meningkatkan kemampuan penyaringan, menghidupkan
pompa vakum G2, menutup katup V9 dan mengatur penyaringan dengan
menggunakan katup V10.
8. Menampung air hasil filtrasi dari tabung reservoir D2 ke dalam gelas kimia.
9. Menganalisa air hasil filtrasi dan membandingkannya dengan air kolam sebelum
dilakukan proses filtrasi.

VI. DATA PENGAMATAN


6.1 Percobaan Minggu Pertama dan Kedua
Parameter Filter Sebelum Filtrasi Sesudah Filtrasi
Karbon Aktif Kuning keruh dan terdapat
Bening
(Minngu Pertama) sedikit minyak
Warna
Zeolit Kuning keruh dan terdapat
Bening
(Minngu Kedua) sedikit minyak

6.2 Percobaan Minggu Ketiga


No Parameter Sebelum Filtrasi Sesudah Filtrasi
1. Warna Keruh Bening
2. Turbidity (NTU) 72,3 64,2
3. pH 6 6
4. ORP (mV) 294,1 270,5
5. Conductivity (s) 194,3 196,1
6. TDS (ppm) 190,1 188,4
7. Salinity(ppm) 186,7 184,2
8. Resistivity(k) 2,630 2,606
DO (%) 1,9 2,5
9.
DO (ppm) 0,15 0,2
VII. ANALISA PERCOBAAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa filtrasi
merupakan proses pemisahan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya
pada medium penyaringan atau septum yang diatasnya padatan akan terendapkan.
Adapun medium penyaringan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu berupa
karbon aktif. Sebelum air sampel dimasukkan ke dalam filter, filter terlebih daulu
dibersihkan menggunakan air panas. Hal ini dilakukan guna membersihkan pori –
pori pada filter karbon aktif maupun zeolit, sehingga proses filtrasi dapat berfungsi
dengan baik.
Dari data hasil percobaan pada minggu pertama dan kedua, terlihat bahwa air
panas yang dimasukkan ke dalam tabung reservoir D1 mengalami perubahan warna
yakni dari bening menjadi kuning keruh dan terdapat sedikit minyak pada permukaan
air. Minyak yang terdapat pada permukaan air hasil filtrasi ini berasal dari filter
karbon aktif maupun zeolit yang sudah lama tidak dibersihkan.
Selanjutnya pada percobaan minggu ketiga, terlihat bahwa air kolam (air
sample) setelah difiltrasi mengalami perubahan warna dari keruh menjadi bening.
Selain itu, air hasil filtrasi di minggu ketiga ini kemudian juga dianalisa
menggunakan alat water proof portable dan turbiditimeter. Dari hasil pengukuran
dengan kedua alat ini, didapatkan penurunan nilai turbiditas/ kekeruhan dan TDS
yang sebelumnya masing – masing 72,5 NTU dan 190,1 ppm mejadi 64,2 NTU dan
188,4 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa bahan organik dan anorganik yang
tersuspensi dan terlarut seperti mikroorganisme telah diserap oleh karbon aktif.
Sedangkan jika dilihat dari parameter conductivity, terlihat bahwa sampel
setelah difiltrasi mengalami peningkatan nilai konduktivitas yang menunjukkan
bahwa sample air mengalami peningkatan kemampuan dalam menghantarkan arus
listrik. Hal ini disebabkan kaena karbon aktif juga memiliki kemampuan
menghantarkan listrik. Dari data hasil pengamatan ini juga dapat dianalisa bahwa
nilai conductivity berbanding terbalik dengan nilai resistivity. Hal ini disebabkan
karena semakin besar hambatan, maka semakin kecil pula kuat arus yang mengalir
melalui pengantar tersebut.
Kemudian jika dilihat dari nilai DO, terlihat sampel yang setelah difiltrasi
memiliki nilai DO yang lebih besar yakni yang semulanya 1,9% menjadi 2,5%,
dimana ini berarti yang telah difiltrasi dengan karbon aktif memiliki kandungan
oksigen (O2) yang tinggi. Adanya O2dalam air ini sangat dibutuhkan untuk proses
respirasi dan metabolisme organisme hidup. Sedangkan jika dilihat dari nilai salinity,
terlihat bahwa nilai salinity dari air kolam mengalami penurunan dari yang
semulannya 186,7 ppm menjadi 184,2 ppm. Adapun hal ini menunjukkan bahwa
banyaknya kandungan NaCl yang terlarut didalam air kolam semakin berkurang
disebabkan karena sudah terserap oleh karbon aktif.

VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwaa:
1. Percobaan oil filtrasi ini merupakan percobaan yang bertujuan untuk melihat
perubahan warna dan parameter pengukuran lainnya seperti pH, ORP,
conductivity, TDS, salinity, resistivity, dan DO pada suatu zat cair dengan cara
penyaringan.
2. Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air yang meliputi
parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis.
3. Pembersihan filter menggunakan air panas bertujuan untuk membersihkan pori-
pori pada filter agar proses filtrasi dapat berfungsi dengan baik.
4. Pada percobaan minggu pertama dan kedua, terjadi perubahan warna sebelum dan
sesudah filtrasi yaitu dari bening menjadi kuning keruh dan terdapat sedikit
minyak.
5. Pada percobaan minggu ketiga, terjadi perubahan warna sebelum dan sesudah
filtrasi yaitu dari yang sebelumnya berwarna keruh berubah menjadi bening.

IX. DAFTAR PUSTAKA


Jobsheet. 2018. Penuntun Praktikum Satuan Operasi 1. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya
GAMBAR ALAT

Seperangkat Alat Oil Filtration Gelas Kimia

pH Indikator Botol Aquadest

Waterproof Portable Meter Panci


DATA PENGAMATAN

Sampel air kolam sebelum dilakukan Proses Filtrasi berwarna keruh.

Sampel air kolam setelah dilakukan Proses Filtrasi berwarna bening.

Anda mungkin juga menyukai