Anda di halaman 1dari 12

DISAIN SINKRONISASI KEBIJAKAN UNTUK

PENANGGULANGAN DAMPAK KESEHATAN AKIBAT


PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

LATAR BELAKANG
Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan atau
oleh dunia internasional pertama kali secara serius
dilakukan melalui kegiatan First Assessment Report of the Selanjutnya pada
Intergovernmental Panel of Climate Change (IPCC) pada tahun 1996 dilakukan
pertemuan United Nations Conference on Environment pertemuan kedua yang
and Development, Rio de Janeiro di tahun 1992. lebih komprehensif dengan
(Haryanto,2007). membentuk kelompok
kerja yang melibatkan
berbagai lembaga dunia yaitu WHO, WMP & UNEP (McMichael et al., 1996). Pada
assesmen ketiga di tahun 2001 diketemukan fakta bahwa kesehatan manusia dipengaruhi
lingkungan dan kondisi sosial yang “upstream”. Sedangkan pada assesment ke empat di
tahun 2004 disimpulkan bahwa masih sangat sedikit data yang reliabel untuk
membuktikan hubungan antara kenaikan suhu secara linier akibat perubahan iklim
dengan dampaknya terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan keterlibatan dari para ahli
kesehatan masyarakat dan kedokteran masih sangat minim (Haryanto,2007).

Pada akhir tahun 2007 kemarin digelar konferensi internasional tentang


perubahan iklim di Bali, dan sebagai konsekuensinya Indonesia selaku tuan rumah
memiliki beban moral untuk dapat melakukan berbagai kebijakan & upaya terobosan
nyata untuk mengembangkan strategi penanggulangan dampak perubahan iklim terhadap
kesehatan masyarakat. Disisi lain saat ini pemerintah sedang berupaya keras
mengesahkan RUU Pelayanan Publik, selain itu regulasi standar pelayanan minimal
(SPM) yang juga bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan hak konstitusional
masyarakat secara bertahap sampai sekarang hanya ada dua bidang yang telah berhasil
membuat SPM yaitu bidang kesehatan (SK Menkes RI No 1457 tahun 2003 dan
lingkungan hidup (SK Meneg LH RI No 197 tahun 2004).

Berdasarkan beberapa kondisi tersebut saat ini perlu dianalisis tingkat relevansi
dan kemungkinan sinkronisasi berbagai agenda kegiatan antara kebijakan yang ada di
SPM bidang kesehatan dan SPM bidang lingkungan hidup terkait upaya melindungi
kepentingan publik terhadapn bahaya dampak kesehatan akibat perubahan
lingkungan/iklim.

Sedangkan untuk analisis dan pembahasan memakai kerangka konsep dari model
penerapan SPM yang dimodifikasi dari berbagai sumber regulasi pemerintah seperti
terlihat dalam gambar berikut:

1
KERANGKA KONSEP PENERAPAN SPM
Muatan Inti: Mengacu pada
• Jenis Pelayanan Dasar
• Indikator dan Nilai SPM Pemda menyusun rencana
• Pengorganisasian SPM pencapaian SPM
• Batas waktu pencapaian
SPM
Dituangkan dalam

Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
Target tahunan
(RPJMD)
pencapaian SPM

Rencana Strategis Satuan


Dituangkan dalam Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD)

Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Klasifikasi belanja daerah


dengan pertimbangan
kemampuan keuangan daerah
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD)

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Berdasarkan


Perangkat Daerah (RKA-SKPD)

Gambar 2 : Kerangka Konsep Penerapan Standar Pelayanan Minimal (PP 65 Tahun


2005, Permendagri Nomor 6 Tahun 2007 dan Permendagri RI No 79 th 2007)

TUJUAN:

2
1. Memetakan jenis pelayanan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
kesehatan dan SPM lingkungan hidup yang dianggap paling relevan dengan upaya
penanggulangan dampak kesehatan akibat perubahan lingkungan/iklim yang saat ini
ada di Indonesia.
2. Menganalisis berbagai alternatif peluang sinkronisasi kebijakan penanggulangan
dampak kesehatan akibat perubahan lingkungan/iklim berdasarkan petunjuk tenkis
penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan dan lingkungan
hidup di Indonesia

MANFAAT:
1. Mengetahui pemetaan secara lebih sistematis dari berbagai jenis pelayanan sesuai
SPM Bidang Kesehatan & Lingkungan Hidup yang sedang dijalankan pemerintah
Indonesia yang dianggap paling relevan dengan kebijakan penanggulangan dampak
kesehatan akibat perubahan iklim di Indonesia
2. Mengetahui peluang keberhasilan upaya sinkronisasi antara berbagai kebijakan
penanggulangan dampak kesehatan akibat perubahan lingkungan/iklim berdasarkan
SPM bidang kesehatan dan lingkungan hidup di Indonesia

METODOLOGI:
Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan data sekunder
berupa aturan/produk regulasi dari berbagai sumber referensi di Departemen Kesehatan,
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, WHO serta beberapa hasil penelitian dari para
pakar nasional dan internasional yang relevan dengan topik dampak kesehatan akibat
perubahan iklim.
Sebagai kerangka dasar analisis dari penelitian ini menggunakan konsep analisis
kebijakan publik berorientasi masalah yang terdiri atas tahapan: identifikasi masalah,
prediksi, preskripsi, deskripsi dan evaluasi kebijakan publik. Sedangkan untuk
pembahasan menggunakan pendekatan analisis kebijakan yang terbagi menjadi tiga jenis
pendekatan yaitu empiris, valuatif dan normatif yang akan digunakan secara integratif.
(Dunn,1999)

HASIL & PEMBAHASAN:

MATRIK 1 : PEMETAAN JENIS PELAYANAN SPM BIDANG


KESEHATAN YANG TERKAIT UPAYA PENANGGULANGAN DAMPAK
KESEHATAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM

3
JENIS PELAYANAN SASARAN TARGET

Pelayanan Unit kerja yang dalam Target 2005 : 50 %


Kesehatan memberikan Target 2010 : 70 %
Lingkungan pelayanan/jasa
 Institusi yang potensial
dibina menimbulkan
risiko/dampak
kesehatan;
mencakup RS,
Puskesmas, Sekolah,
Instalasi pengolahan
air minum,
perkantoran, industri
rumah tangga, dan
industri kecil serta
tempat
penampungan
pengungsi.
Pelayanan Menekan kepadatan Target 2005 : 95 %
Pengendalian jentik nyamuk Aedes Target 2010 : > 95 %
Vektor yang berperan sebagai
 Rumah/Bangun vektor
an Bebas Jentik penyakit di rumah
Nyamuk Aedes atau bangunan yang
meliputi perumahan,
perkantoran, tempat
umum, sekolah,
gudang, dsb
Pelayanan Tempat-tempat Umum Target 2005 : 45 %
Hygiene Sanitasi (TTU) adalah suatu Target 2010 : 85 %
di Tempat Umum tempat yang Tempat umum yang
 Tempat Umum dimanfaatkan oleh memenuhi syarat
yang masyarakat umum adalah terpenuhinya
Memenuhi seperti hotel, terminal, akses
Syarat pasar, sanitasi dasar (air,
pertokoan, depot air jamban, limbah,
isi ulang, bioskop, jasa sampah), terlaksananya
boga, tempat wisata, pengendalian vektor,
kolam renang, tempat higiene sanitasi
ibadah, restoran dan makmin, pencahayaan
lain-lain. dan
ventilasi sesuai dengan
kriteria, persyaratan
dan atau standar
kesehatan.

4
MATRIK 2 : PEMETAAN JENIS PELAYANAN SPM BIDANG
LINGKUNGAN HIDUP YANG TERKAIT UPAYA PENANGGULANGAN
DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM

JENIS PELAYANAN SASARAN TARGET

Pelayanan
perlindungan
sumber air:
1) Jumlah Sumber air di 1) Target s/d tahun 2006 :
sumber air di hutan lindung 25 %.
hutan lindung mencakup segi 2) Target s/d tahun 2007 :
yang dilindungi kuantitas dan 30 %.
(100%) kualitas air (tidak
3) Target s/d tahun 2008 :
termasuk sumber 60 %.
air dalam kawasan 4) Target s/d tahun 2009 :
hutan konservasi). 80 %.
5) Target s/d tahun 2010 :
100%.
2) Jumlah mata Mata air di luar 1) Target s/d tahun 2006 :
air di luar hutan hutan lindung 25 %.
lindung yang adalah air yang 2) Target s/d tahun 2007 :
dilindungi (100%) keluar dari 30 %.
permukaan tanah 3) Target s/d tahun 2008 :
yang lokasinya di 60 %.
luar hutan lindung 4) Target s/d tahun 2009 :
80 %.
5) Target s/d tahun 2010 :
100 %
3) Jumlah Kawasan Target sampai dengan
kawasan tertentu penyangga tahun 2006 = 1 (satu)
yang ditetapkan (recharge area) kawasan
sebagai kawasan sumber air adalah
penyangga (satu kawasan
kawasan) penopang untuk
menjaga
keberadaan dan
kelestarian
sumber air serta
menjaga fungsi
perlindungan
Pelayanan
pencegahan
pencemaran air:
Usaha dan atau Setiap jenis usaha 1. Target s/d tahun 2006 :

5
Kegiatan dan atau kegiatan 20 %.
Mentaati yang potensial 2. Target s/d tahun 2007 :
Persyaratan menghasilkan air 30 %.
Administratif dan limbah memenuhi 3. Target s/d tahun 2008 :
Teknis persyaratan 60 %.
Pengendalian adminsitratif & 4. Target s/d tahun 2009 :
Pencemaran Air persyaratan teknis 80 %.
5. Target s/d tahun 2010 :
100 %.

6
JENIS SASARAN TARGET
PELAYANAN

Pelayanan
pemulihan
pencemaran air
pada sumber
air:
Sumber Air Kegiatan yang 1. Target s/d tahun 2006 :
Yang Telah dilakukan untuk 10 %.
Dipulihkan mengembalikan 2. Target s/d tahun 2007 :
Akibat kualitas sumber air 20 %.
Pencemaran Air. yang telah tercemar 3. Target s/d tahun 2008 :
ke dalam kondisi 30 %.
sesuai baku mutu 4. Target s/d tahun 2009 :
air yang telah 40 %.
ditetapkan 5. Target s/d tahun 2010 :
50 %.
Pelayanan
pencegahan
pencemaran
udara
1) Ruang 10% Ruang Terbuka 1) Tahun 2008 : 80%.
Terbuka Hijau Hijau (RTH) di lokasi 2) Tahun 2013 : 100%.
(RTH) di permukiman,
Lokasi industri, pusat
Permukiman, perdagangan dan
Industri, lokasi padat lalu
Pusat lintas adalah 10%
Perdagangan dari masing-masing
dan Lokasi luas wilayah lokasi
Padat Lalu permukiman,
Lintas industri, pusat
perdagangan dan
lokasi padat lalu
lintas yang telah
ditetapkan
peruntukannya
sebagai Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
2) Jumlah Sesuai UU Nomor 14 Pemantauan emisi
kendaraan Tahun 1992 tentang kendaraan wajib uji yang
wajib uji Lalu Lintas dan secara administratif
yang secara Angkutan Jalan terdaftar di Kabupaten/Kota
administratif Raya, antara lain melalui pelaksanaan

7
terdaftar di yaitu jenis mobil pengujian kendaraan
Kabupaten/K bus, mobil barang, bermotor secara berkala 2
ota yang kendaraan khusus, (dua) kali per tahun
bersangkuta kereta gandengan,
n dipantau kereta tempelan 1) Tahun 2008 : 50%.
emisinya dan kendaraan 2) Tahun 2013 : 100%.
(100%) umum yang
dioperasikan di
jalan

8
JENIS SASARAN TARGET
PELAYANAN

3) Jumlah Kendaraan tidak wajib Pemantauan emisi


kendaraan uji adalah kendaraan kendaraan tidak wajib uji
tidak wajib uji
bermotor yang tidak yang secara administratif
yang scr wajib melakukan terdaftar di
administratifpengujian berkala Kabupaten/Kota melalui
terdaftar di sesuai dengan pelaksanaan uji petik di
Kab/Kota ketentuan Pasal 148 jalan sebesar 5 %.
yang ayat (1) PP Nomor 44
bersangkutan tahun 1993 tentang Target s/d tahun 2008 :
dipantau Kendaraan dan 5%
emisinya (5%)Pengemudi.
4) Jumlah usaha Usaha dan atau 1) Parameter debu untuk
dan atau kegiatan adalah badan semua sumber tidak
kegiatan hukum atau bergerak yang potensial
sumber tidak perorangan yang target s/d th 2008 :
bergerak yang melakukan aktifitas 100%.
memenuhi yang menimbulkan 2) Parameter sesuai
persyaratan pencemaran udara. dengan baku mutu
administratif Sumber tidak bergerak sumber tidak bergerak :
dan teknis adalah usaha dan atau a) Target s/d th 2010 :
pengendalian kegiatan yang 50% dari semua
pencemaran aktifitasnya secara sumber tidak
udara menetap yang bergerak potensial.
menghasilkan b) Target s/d th 2013 :
pencemaran udara 100% dari semua
sumber tidak
bergerak potensial.
Kualitas udara Ukuran batas atau 9 (sembilan) parameter
yang memenuhi kadar, zat, energi, dan baku mutu udara ambien
baku mutu udara atau komponen yang nasional pada :
ambient sesuai ada atau yang 1)
peraturan seharusnya ada dan Target s/d tahun 2008 :
perundang- atau unsur pencemar 50%
undangan yang yang ditenggang 2) Target s/d tahun 2013 :
berlaku keberadaannya dalam 100%.
udara ambien sesuai
dengan baku mutu yang
ditetapkan oleh
peraturan
Pelayanan TPS dan TPA 1) TPS yang memenuhi
pencegahan dan dioperasikan sesuai persyaratan teknis dan
penanggulangan persyaratan teknis dan lingkungan :

9
dampak lingkungan a) Target s/d th 2006 :
lingkungan 70%.
akibat sampah: b) Target s/d th 2010 :
Jumlah TPS dan 100%.
TPA 2) TPA yang memenuhi
dioperasikan persyaratan teknis :
sesuai Target s/d th 2010 :
persyaratan 100%.
teknis dan 3) TPA yang memenuhi
lingkungan persyaratan teknis dan
lingkungan :
Target s/d th 2015 :
100%

10
SINKRONISASI KEBIJAKAN PENCAPAIAN SPM KESEHATAN & LINGKUNGAN HIDUP
UNTUK PENANGGULANGAN DAMPAK IKLIM TERHADAP KESEHATAN DI INDONESIA

1. Identifikasi Pencapaian
5. Analisa
SPM Kesehatan & LH
3. Perhitungan Strategi &
dengan Kegiatan Biaya
Kebutuhan Biaya Prioritas
pendukungnya per
Pencapaian SPMRekapi Pencapaian SPM
Kegiatan tulasi (Metode SWOT)
Analisa Strategi
Identifikasi & Prioritas
Kegiatan

2.
JENIS PELAYANAN SPM BIDANG
Pengum
KESEHATAN:
pulan
SK Menkes RI No 1457 tahun 2003)
Data
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Diban
Pelayanan Pengendalian Vektor di
Pelayanan Hygiene Sanitasi di Tempat ngkan
Data Rencana
Umum 6.Biaya
Analisa
per
Rencana
kegiatan
JENIS PELAYANAN SPM BIDANG Penanggulangan
Proyeksi
LINGKUNGAN HIDUP: (SK Meneg LH RI No Dampak Iklim
Pembiayaan
197 tahun 2004) Pencapaian SPM
Pelayanan perlindungan sumber air
Pelayanan pencegahan pencemaran air
Rekapitulasi
Pelayanan pemulihan pencemaran air Rencana
4. Kondisi Pencapaian
pada sumber air Rekapit Pembiayaan
SPM saat ini ulasi
Biaya
Pelayanan pencegahan pencemaran
per
udara:
Kegiata

11
REFERENSI

1) Dunn William, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Ed. Kedua, Gajah


Mada University Press, Yogyakarta, 1999.
2) Haryanto Budi, Approach and Method of Studies On Health and
Infectious Diseases-Related To Climate Change, Makalah, ICCC 13th ,
Bali, 2007
3) Kepmenkes RJ No 1457 tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota
4) Kepmenkes RJ No 1091 tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota
5) Kepmeneg Lingkungan Hidup RI No 197 tahun 2004 Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Di Daerah Kota dan
Daerah Kabupaten
6) LGSP-USAID, Modul Service Improvement Action Plan, 2008.
7) Permendagri No 6/2007 tentang Petunju Teknis Penyusunan &
Penetapan Standar Pelayanan Minimal
8) Permendagri No 79/2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
9) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585)
10)Nugroho Adam, Manual Analisis Perencanaan dan Pembiayaan
Urusan Wajin dan Standar Pelayanan Minimal. Paper individu

12

Anda mungkin juga menyukai