Anda di halaman 1dari 5

Tips menanam bibit anggrek

1. Siapkan arang, akar pakis atau sabut kelapa, rendam dengan fungisida dengan
dosis 2cc/liter air selama 6 jam.
2. Keluarkan bibit anggrek dengan sepotong kawat yang dibengkokkan ujungnya
[berbentuk U]
3. Bibit dicuci sampai seluruh agar lepas dari bagian akarnya.
4. Rendam dalam larutan fungisida [physan] dengan dosis 2cc/liter air selama 5
menit, kemudian keringkan diatas Koran.
5. Tanam secara berkelompok pada pot 15 atau 18, letakkan ditempat teduyh
dengan cahaya ±35% dan tidak tembus air hujan.
6. Biarkan selama dua hari, jangan disiram. Hari ketiga siram secara menyeluruh
samapi basah dengan larutan fungisida [physan], dosisi 2cc/liter air ditambah vit
B1 dengan dosis 0,3cc/liter air, lakukan penyemprotan fungisida setiap minggu.
7. Tanaman disiram setiap hari hanya bagian atasnya saja dengan penyiraman
halus menggunakan spray.
8. Setelah tanaman segar pada minggu ke 3, pupuk dengan NPK kadar N tinggi
[Hyponex atau Gaviota] dengan dosis 0,5gram/liter air. Lakukan pemupukan pada
minggu berikutnya dengan dosis 1gram/liter air, selanjutnya lakukan pemupukan
setiap 2x seminggu.
9. Insectisida [curscon atau decis] dapat dibersihkan setelah tanaman berakar [±1
bulan]
10. Dengan pemeliharaan rutin maka pohon anggreka akan tumbuh sehat dan
pada bulan ke 5 dipindahkan kedalam pot tunggal.

Tips merawat anggrek Dendrobium Remaja

a. Letakkan anggrek ditempat dengan cahaya ±35% atau dibawah naungan


paranet 65%.
b. Siram 2x sehari pada kondisi tidak hujan.
c. Beri pupuk anorganik seperti hyponed atau gaviota 2x seminggu dengan NPK
rata [20-20-20], dosis 1gram/liter air, disemprotkan pada bagian bawah daun.
d. Pada minggu II dan IV pemupukan dicampur vit B1 dengan dosis 0,3cc/liter air.
e. Beri pupuk organic [fish emulsion] setiap minggu pada sore hari dengan dosis
2cc/liter air, disemprotkan kearah akar.
f. Beri fungisida [dithane atau antracol] setiap minggu diaplikasikan dengan
insectisida [curacon, decis dll] setiap 2 minggu sekali pada sore hari, disemprotkan
secara merata kesemua bagian tanaman [akar, batang, daun dan bunga] dengan
dosis 2gram/liter air atau 2cc/liter air.
g. Penggantian media tanaman dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan
menggunakan media arang dan akar pakis.
h. Setelah keluar tanda untuk berbunga, pemupukan dilakukan seperti anggrek
dewasa.
i. Dengan pemeliharaan rutin maka pohon anggrek akan tumbuh sehat dan cepat
berbunga.

Tips merawat Anggrek Dendrobium Dewasa.

a. Letakkan anggrek ditempat dengan cahaya ± 45% atau dibawah naungan


paranet 55%.
b. Siram 2x sehari pada kondisi tidak hujan
c. Beri pupuk anoragnik seperti Hyponex atau gaviota pada minggu I dan III
dengan NPK rata [20-20-20] dosis 1 gram/liter air, disemprotkan pada bagian
bawah daun. Untuk mendapatkan hasil yang baik berikan 2x seminggu.
d. Beri pupuk anorgnik seperti Hyponex atau gaviota pada minggu II dan IV
dengan unsure “P” tinggi, dosis 1 grm/liter air dicampur vit B1 dengan dosis
0,3cc/liter air, disemprotkan pada bagian bawah daun. Lakukan 2x seminggu7.
e. Beri pupuk organic [fish emulsion] setiap minggu pada sore hari dengan dosis
2cc/liter air, disemprotkan kearah akar.
f. Beri fungisida [dithane atau antracol] setiap minggu diaplikasikan dengan
insectisida [curacon, decis dll] setiap 2 minggu sekali pada sore hari,
disemprotlkan secara merata kesemua bagian tanaman [akar, batang, daun dan
bunga] dengan dosis 2gram/liter atau 2cc/liter air.
g. Penggantian media tanaman dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan
menggunakan arang dan akar pakis.
h. Dengan pemeliharaan rutin maka pohon anggrek akan tumbuh sehat dan
berbunga sepanjang tahun.

Tips melakukan Repotting Anggrek.

Tujuan repotting adalah untuk penggantian media, atau karena pertumbuhan


tanaman sudah mulai jelek ataupun untuk pembelahan [perbanyakan].
1. Rendam tanaman dalam air ± 1 jam, supaya akar mudah dilepas dari pot
2. Tarik tanaman dan lepaskan dari arang yang menempel
3. Buang semua akar tua, sisakan akar muda
4. Bagi tanaman minimal satu kelompok 3 batang
5. Tanam dipot dengan media arang dan pakis yang sudah direndam fungisida
[antracol atau dithane], tinggi permukaan media tidak boleh lebih tinggi dari
pangkal batang.
6. Sebelum akar melekat kuat pada media, tanaman tidak boleh goyang, dengan
cara mengikat pada penyangga
7. Setelah ditanam, tanaman diletakkan ditempat teduh boleh lansung disiram,
lakukan penyiraman 2x sehari
8. Siram keesokkan harinya dengan vit B1, dosis 0,3cc/liter air
9. Lakukan penyemprotan fungisida dengan dosis 2cc/liter air + vit GB1 dengan
dosis 0,33cc/liter air setiap minggu
10. Pupuk anorganik hanya diberikan kalau akar baru sudah keluar
11. Insectisida diberikan kalau akar sudah melekat erat
12. Selanjutnya lakukan perawatan seperti perawatan anggrek dewasa
Kesalahan yang sering dilakukan dalam memelihara Anggrek

a. Anggrek tidak perlu dipupuk, tetapi cukup disiram. Anggapan selama ini, media
dapat menyuplei makanan. Sebenarnya fungsi media tanam hanya sebatas
mengatur tegaknya tanaman. Untuk menyuplay makanan perlu pupuk dengan
kandungan lengkap.
b. Menyiram secara berlebihan. Anggrek memerlukan kondisi kelembaban tinggi
namun tidak boleh terlalu basah. Untuk itu perlu diperhatikan frekwensi
penyiraman, intensitas cahaya matahari, sirkulasi udara dan jenis media tanam.
c. Anggrek hanya memerlukan sedikit sinar matahari. Sebagian besar tanaman
anggrek tidak memerlukan intensitas cahaya matahari penuh, tetapi memerlukan
panjang penyinaran berkisar 12 jam, kecuali Cattleya justru membutuhkan kondisi
gelap lebih panjang.
d. Anggrek dirangsang terus-menerus dengan pupuk bunga. Dengan memberikan
pupuk bunga secara terus menerus, tanaman tidak diberi kesempatan untuk
menumbuhkan tunas daun baru. Akhirnya tanaman kehabisan energy, lemah dan
mati.
e. Penaburan pupuk pada media tanam. Menaburkan pupuk secara langsung pada
media tanam justeru membuat anggrek busuk dan kering, sebaiknya gunakan
pemupukan dilakukan lewat penyemprotan dibawah daun pada sa’at yang tepat.
Penggunaan pupuk tabor hanya diperkenankan yang bersifat slow release.

Catatan

1. Penyiraman sehari-hari tergantung cuaca


2. Pemberian anti tungau [akarisida], anti siput/keong [molussida] dan anti
bakteri [bakterisida] hanya dilakukan apabila diperlukan.
3. Setelah dilakukan pengobatan, keesokan harinya tanaman jangan disiram
4. Untuk meningkatkan efektifitas pengobatan, sebaiknya ditambahkan 0,3%
bahan pelarut, perata dan perekat seperti agristik/apsa
5. Apabila terjadi serangan hama dan penyakit, semua obat-obatan diganti
dengan yang bersifat sistemik.

Pupuk dan obat-obatan untuk Anggrek :

a. Pupuk anorganik : Hyponex, gaviota, pokon, vitabloom, dll


b. Pupuk organic : Fish emulsion “Alaska”, albatross, orgasol, dll
c. Anti hama [insectisida] : curacon, supracide, decis, dursban, dll
d. Anti jamur [fungisida] : duthane M-45, antracol, physan, tyram, dll
e. Anti bakteri [bakterisida] : agrimycin, agrept, dll
f. Anti tungau : kelthane, omite, dll
g. Anti keong [molusida] : metapar, metapelet, metadex, dll.

Anda mungkin juga menyukai