Anda di halaman 1dari 20

Toh, teknik itu terbukti menghasilkan tabulampot jambu air yang rajin berbuah di kediaman

Andy. Sejak dicoba pada 2001, cara itu tak pernah gagal. Menurut Wijaya MS, pemilik Kebun
Pembibitan Mitra Cipaku, cara yang ditempuh manajer penjualan nasional di sebuah perusahaan
farmasi itu sangat logis. ?Minyak ikan mengandung giberelin,? kata mantan peneliti di Kebun
Percobaan Buah-buahan, Cipaku, Bogor, itu.
Menurutnya, giberelin dalam dosis rendah berperan memacu pertumbuhan bunga. Sementara
penyedap masakan kaya beragam asam amino. Salah satu asam amino itu berupa triptopan. Ia
merupakan bahan dasar pembentukan auksin eksogen (auksin yang dibuat di luar tubuh tanaman,
red). Dalam dosis dan waktu tepat, auksin yang diberikan pada tanaman dapat memacu
pertumbuhan bunga. ?Pemberian minyak ikan dan penyedap makan sekaligus berarti
memadukan auksin dan giberelin,? tutur Wijaya.
Pendapat Wijaya itu diamini Lanny Lingga, pemilik Seederama Nurseri. Menurutnya, auksin dan
giberelin dapat dipadukan untuk merangsang pembungaan sepanjang dosisnya tepat. ?Bila tidak
tepat, hasilnya bisa melenceng,? katanya. Contohnya, giberelin. Dalam dosis berlebih, ia
membuat pertumbuhan tanaman tidak terkendali, cenderung meraksasa.
Untuk mendapatkan ramuan auksin dan giberelin tepat, Andy menemukannya secara tak sengaja.
Ketika itu ada sisa 5 kapsul minyak ikan yang kedaluarsa. Iseng-iseng ia melarutkannya dalam 5
liter air, lalu menambahkan sebungkus penyedap masakan setara 5 g. Tanpa diduga, dalam
sebulan daun-daun jambu berubah menjadi lebih kokoh. Tunas bakal bunga pun mulai
bermunculan. Ingin sukses membuahkan tabulampot jambu air? Inilah jurus jitu Andy Kim.
Media tepat
Menurut Andy, kunci utama agar jambu air tumbuh sehat dan dapat dibuahkan ialah media tanam
yang tepat. Ia menggunakan media kompos dan cocopeat dengan perbandingan 4:1. Tanah merah
hanya digunakan sebagai pelengkap. Cukup 1?2 genggam sebagai perekat. ?Ini komposisi yang
saya sukai, tapi bukan paduan baku,? kata kelahiran Medan 48 tahun silam itu. Media itu dipilih
karena porous (mudah mengalirkan air,red) dan mudah didapat.
Di bagian dasar pot diberi pecahan bata merah setebal 3?5 cm yang telah direndam minyak ikan
selama 2 hari 2 malam. Enam kapsul minyak ikan dipecah dan dilarutkan dalam 5 l air. Larutan
itulah yang digunakan untuk merendam. Tujuannya agar pori-pori bata merah menyerap larutan
minyak ikan dan penyedap masakan. Diharapkan ketika perakaran jambu air menyentuh dasar
pot, maka ia akan bersentuhan dengan bata merah yang sudah diperkaya zat pengatur tumbuh
asal minyak ikan dan penyedap masakan.
Di atas lapisan pecahan bata merah, tambahkan lapisan sekam bakar setebal 3 cm. Sebelumnya,
sekam bakar dicampur dengan pasir 1 genggam. Setelah itu barulah media tanam dimasukkan,
tebalnya sekitar 3?4 cm. Masukkan bibit jambu air setinggi 75 cm di tengah-tengah pot, lalu
tambahkan media tanam di sekelilingnya. Padatkan media itu dengan tangan agar bibit tumbuh
tegak. Setelah penanaman selesai, siramkan sisa larutan minyak ikan yang dipakai merendam
pecahan batu bata.
Cahaya penuh
Andy meletakkan tabulampot itu di atas dak rumah. ?Jambu air memang membutuhkan cahaya
penuh, tapi cukup air,? ujar Wijaya. Agar kebutuhan air tercukupi, mula-mula Andy menyiram 2
kali sehari selama seminggu. ?Agar tanaman tidak stres,? kata Andy. Setelah itu penyiraman
dikurangi menjadi sehari sekali selama sebulan. Bulan berikutnya?selama 3 minggu?pemberian
air dikurangi lagi menjadi 2 hari sekali.
Pada saat tanaman berumur 2 bulan, menambahkan hara. Yaitu, NPK 15:15:15 sebanyak 2
sendok makan; KCl 1 sendok makan, minyak ikan 5 kapsul dan sebungkus penyedap masakan
bergambar mangkok merah?setara 5 g. Larutkan bahan-bahan tersebut dalam 5?6 l air lalu
siramkan pada media. Tambahkan pula kotoran kambing secukupnya?sekitar 3 l?pada media
tanam. Lakukan penyiraman seperti biasa 2 hari sekali selama 6 bulan. Tunas air dan bunga yang
muncul dibuang. Perlakuan itu memang bertujuan untuk menyuburkan tanaman.
Enam bulan berikutnya, tanaman tampil prima. Cirinya: daun lebar dan menghijau. Perakaran
dan percabangan kokoh. Andy mengulangi perlakuan seperti pada bulan kedua. Yang
membedakan, setelah perlakuan itu tabulampot tidak disiram selama 2?3 hari. Pada hari ke-3
perlakuan itu diulangi lagi. Baru setelah itu tanaman disiram sehari 2 kali, pagi dan sore.
Lazimnya, bunga muncul setelah 45?50 hari. Rata-rata bunga jambu air?tergantung varietas?
menjadi bakal buah setelah 1,5 bulan. Sebulan kemudian buah matang sudah bisa dinikmati. ?
Selama itu penyiraman jangan pernah putus. Tetap sehari 2 kali,

Membuahkan Tabulampot Jambu Air ( III )


Mengobati rasa penasaran tentang membuahkan tabulampot jambu air, Senen 16 Agustus 2010 kemarin
saya sempatkan mengambil foto terhadap tabulampot yang diperlakukan pemotongan akar dan di kocor
pupuk + asam amino.

Dari pengamatan, tingkat kerontokan bakal bunga hingga bunga mekar sampai menjadi pentil buah,
ternyata sangat kecil sekali alias masih normal (tidak lebih dari 10 %).
rontokkah aku ?? Alhamdulillah tidak...

Pada masa pembesaran buah ini,


karena tanaman berada dalam pot, jangan sampai telat untuk menyiram air (setiap hari). Buah pentil
akan berguguran jika kita lalai hal tersebut.

Berikan pupuk dengan kandungan K yang dominan pada masa ini.

Pemberian pupuk tersebut biasa saya lakukan dengan mengocor larutan pupuk yang terdiri dari 12 gram
pupuk berkandungan NPK 15:10:32 plus mikro, kedalam 10 liter air, dan diberikan ke tanaman 1 minggu
2 kali.

Untuk pot ukuran diameter 40 cm pada gambar diatas, saya berikan larutan pupuk 1,5 liter setiap kali
aplikasi.
jangan sampai telat penyiraman

masa pembesaran
Hal lain yang perlu diperhatikan pada masa ini adalah : pembungkusan terhadap buah pentil dan
pengendalian hama penyakit

Pembungkusan buah dilakukan sedini mungkin agar buah terhindar dari serangan lalat buah sehingga
tidak busuk dan mulus. Penjarangan dan seleksi buah juga bisa dilakukan untuk mendapatkan buah
masak yang berkualitas.
bungkus buah pentil dari serangan lalat buah

sekali lagi, jangan pernah telat siram / kekeringan


Sering kali daun jambu air terkena serangan kutu putih dan Aphid, jika daun kurang sehat, peranan dia
sebagai alat fotosintesis juga terganggu, sehingga pasokan energi untuk pembesaran buah juga kurang
maksimal. Pengendalian hama penyakit ini bisa disemprot dengan campuran larutan sabun cuci cair
ditambah sedikit insektisida. Pemberian pestisida organik lebih dianjurkan dalam hal ini, mengingat buah
akan kita konsumsi sendiri

Membuahkan Tabulampot Jambu Air ( I )


Jambu air di pot saya sekarang kok gak mau berbuah lagi mas ?...

Itulah pertanyaan pendek yang masuk ke inbox email saya beberapa waktu lalu.

Stress air dan Pemupukan yang tepat sebenarnya dapat dilakukan untuk merangsang pembungaan
tabulampot jambu air ini. Bahkan beberapa rekan ada yang melaporkan pemberian minyak ikan juga
signifikan merangsang keluarnya bakal buah.

Terlepas dari itu semua jadi teringat, beberapa tahun lalu sempat membaca sebuah artikel tentang
perlakuan merangsang kembali pembuahan terhadap jambu air di pot yang sudah lama mogok berbuah.
Percobaan dan pengamatan pun saya lakukan terhadap tabulampot jambu air yang sudah lama tidak
ganti media untuk membuktikannya, tanpa panjang lebar berikut ringkasannya :

 Siapkan media tanam, pisau yang tajam terlebih dahulu

 Keluarkan media jambu air dalam pot, usahakan jangan disiram medianya saat proses ini supaya
lebih ringan.

mudah dikeluarkan dari pot


pangkas akar

 Potong akar dengan pisau secara melingkar, lakukan merata pada tiap sisi sekitar sekitar 10 cm
an. Jambu air memiliki pertumbuhan akar yang cepat, oleh sebab itu perlu dilakukan
pengurangan secara berkala. Jangan lupa kurangi juga akar pada bagian bawah.

proses pemotongan akar

 Letakkan kembali tanaman pada pot semula, atau bisa diganti pot yang lebih besar. Terlebih
dahulu isi dasar pot dengan media yang telah disiapkan setebal kurang lebih 3-5 cm.
masukkan kembali ke pot

 Tambahkan kembali media tanam sampai seperti semula

tambah media baru


pastikan media memenuhi pot

 Siram pot dengan air hingga jenuh, ditandai dengan air sampai meluber dari dasar pot, bila
media dirasa kurang tambah lagi secukupnya.

 Ini bagian yang penting, setelah 1 minggu dari proses diatas, siramkan larutan Asam Amino dan
pupuk untuk Generatif (kandungan P dan K lebih dominan dari N), dosis yang digunakan, 1
sendok Pupuk (10 gram), 5 ml Asam amino dicampur ke dalam 3 liter air.

Kita tunggu perkembangannya


Melanjutkan tulisan terdahulu, berikut perkembangan tabulampot jambu airnya.....

selang beberapa minggu pasca aplikasi, calon bunga bermunculan


penampakan calon bunga di batang utama
Pada masa gambar diatas perhatikan penyiraman pada tambulampot. Telat siram sehari saja pada
saat musim kemarau, dapat dipastikan calon bunga kering dan rontok. Usahakan tabulampot
jangan sampai kekeringan atau terlalu basah.

berikan nutrisi yang memadai


jangan pernah telat siram / kering

bunga siap mekar


bunga mekar bersusulan

penampakan lebih dekat


rontokkah aku ??

 @aroma jaya : foto diatas adalah sosok jambu citra biasa, beberapa kali pemangkasan pada
cabang yang dulu sy lakukan mmg cuma menumbuhkan tunas baru,
dan ternyata kuncinya terletak pada stress akar, bisa di potong sebagian (jika akar sudah penuh)
atau stress air, dan ingat jangan di barengi dengan pemangkasan berat, sebab cuma memunculkan
tunas baru saja....
bila perlu lakukan pengeratan kira2 5 cm diatas media tanah terhadap batang paling bawah kira2
lebar 2 cm, spt membuang kulit tanaman saat kita mencangkok...
selamat mencoba....

Reply


aroma jaya9 Jan 2012, 10:19:00

thanks pak hervin semoga berhasil

Reply


virus T20 Jul 2013, 13:40:00

Saya masih sangat awam dengan cara menanam tumbuhan, sy baru beli pohon jambu air citra
( krna anak sy sangat suka jambu air) dari pameran plora & fauna tp sy masih bingung mau di
tanam di pot atau tanah langsung, mohon sarannya mas....
Lalu apa sih bedanya tanam di pot dengan tanam langsung di tanah?
Thanks....

Reply
Replies
1.

HERVIN20 Jul 2013, 15:28:00

@virus T : jika ada lahan bisa di tanam di tanah, tapi jika kebetulan lahan terbatas, bisa di
pot. pada dasarnya di tanah dan di pot sama saja, bedanya kl di pot bisa di pindah2
kemana, menyesuaikan keadaan lahan.
secara umum pertumbuhan tanaman di tanah memang lebih bagus dari pada dipot, jika
keduanya dengan pemupukan dan perawatan yg sama.

jadi menurut saya sesuaikan dulu menurut keadaan lahan kita, (jika tanaman masih kecil,
sebaiknya memang di pot dulu saja)

selamat berkebun

Reply

Agus s26 Nov 2013, 13:21:00

saya punya jambu citra udah 1th blm berbunga,waktu sekarang tanaman saya pangkas daunnya
dan saya sisakan daunnya 3 pasang dipucuk dan sebelum dipangkas saya pupuk sbyk 3 sendok
makan pupuk NPK(16-16-16) dan minyak ikan dan penyedap rasa Apakah cara saya ini salah
atau tidak bang hervin? uuntuk merangsang bakal bunga apa harus dikasih MPK dan asam amino
? berapa banyaknya pemupukan jika diaplikasikan setiap 7 hari sekali......thank's bang hervin

Reply
Replies

1.

HERVIN5 Dec 2013, 11:30:00

@Agus : cara tsb tidak sepenuhnya salah, Pemberian MKP ato DKP dan amino semata
hanya menyesuaikan / mengarahkan tanaman ke vase generatif, karena unsur N nya tidak
ada dalam MKP ato DKP....

2.

HERVIN5 Dec 2013, 11:31:00

untuk dosis bisa di berikan 5-10 gram per liter diulang 7 hari sekali
Teknik Agar Jambu Air Cepat Berbuah Lebat
Diposting pada 3 May 2017 oleh Mba Seli

Agar Jambu Air Cepat Berbuah Lebat – Untuk menghasilkan buah jambu air yang lebat, manis,
segar dan berwarna bagus ada dua macam faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor eksternal yaitu iklim, cuaca, musim, kondisi geografis tempat menanam
buah jambu air, curah hujan, angin dan lain-lain. Sedangkan faktor internalnya yaitu perlakuan
terhadap tanaman seperti penyiraman, pemupukan, perontokan, penyiangan hama, penyemprotan
dan lain-lain.

Kita tidak bisa mengubah faktor eksternal, tetapi kita bisa menyikapinya sesuai dengan kondisi
yang terjadi. Misalnya, kita tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari pada musim
penghujan. Agar jambu dapat berbuah seperti yang diharapkan, maka tidak bisa lepas dari proses
awal pertama kali menyiapkan bibit buah jambu air, menyiapkan media tanam sampai ke teknik
penanaman buah jambu air.

1. Pemupukan Buah Jambu Air

Tanaman jambu air dilakukan pemupukan kurang lebih tiga bulan setelah masa tanam. Setelah
itu tiga bulan kemudian baru dilakukan pemupukan lagi. Pemupukan kedua berupa pupuk
kandang (kotoran kambing) sebanyak 15 kg, TS sebanyak 100-150 gram. Dosis ini diberikan lagi
3-4 bulan berikutnya. Dosis tersebut digunakan untuk satu pohon atau satu pot.

Cara pemberian pupuk kandang :

Pupuk kandang yang telah disiapkan dibenamkan ke dalam media tanam di dalam pot secara
merata. Pupuk TS dibenamkan di bagian pinggiran dalam pot. Setelah pemberian pupuk, pot
disiram merata sampai basah. Setelah itu penyiraman rutin dilakukan setiap pagi hari kalau
belum turun hujan.

Meskipun media tanam terdiri dari pupuk kandang, pupuk organik juga masih tetap diperlukan
untuk menanam bibit tanaman. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15)
sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram
NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, kemudian siram hingga cukup
basah.

Cara Penggunaan Pupuk Organik NASA:

 SUPERNASA 2 sendok + POWER NUTRITION 5 sendok di campur dengan 20 liter air dan siramkan
ke akar untuk 10 pohon ( perpohon 2 liter). lakukan 2 bulan sekali
 6 tutup botol POC NASA + 2 tutup botol HORMONIK + 1/2 tutup Aero-810 + 8 tutup
Pestona campurkan dengan 14 liter air (1 tangki) untuk menyemprot daun jambu seminggu
sekali. Lakukan penyemprotan pagi hari sebelum jam 10 pagi.

2. Penyiraman dan Penggemburan Media Tanam

Merawat tanaman buah jambu air terutama yang menggunakan media pot harus memerhatikan
beberapa faktor. Yaitu :

 Penyiraman saat musim kemarau dilakukan sekali sehari agar pohon jambu air tidak dehidrasi.
Jika penyiraman menggunakan air PAM yang mengandung kaporit, sebaiknya diendapkan dulu
semalam baru esoknya dapat digunakan untuk menyiram.

 Usahakan air siraman jangan sampai menggenang lebih dari 12 jam. Karena genangan air bisa
memicu penyakit busuk akar. Penyiraman dilakukan tergantung tergantung musim, pada musim
panas minimal sehari sekali, begitu juga sebaliknya. Waktu penyiraman pagi bisa dilakukan
sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 16.00.

 Usahakan media tanam bibit tanaman tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena
penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil.
Hati-hati, jangan sampai Anda merusak akarnya.

 Penggantian tanah. Media tanah cukup diganti setahun sekali. Atau lebih baik lagi jika dilakukan
dua kali dalam setahun. Jika akar sudah jebol, lebih baik media segera diganti.

3. Mengurangi Daun Jambu Air

Perontokan daun tanaman dilakukan setelah tanaman jambu air berumur 6-8 bulan, atau 3-4
bulan setelah pemupukan awal.

Cara perontokan ialah dengan membuang daun pada tiap ranting pohon. Daun yang disisakan
hanya 4 lembar saja yang berada di pucuk -pucuknya. Pekerjaan ini dilakukan saat kondisi
tanaman sehat dan subur. Perontokan daun sebaiknya dilakukan setelah pemupukan. Jika kondisi
cuaca panas sekali perontokan dapat ditunda. Perontokan daun jambu air ini berfungsi untuk
merangsang pohon jambu berbuah.

Selain perontokan daun bisa juga diterapkan teknik pemangkasan. Tujuan pemangkasan yaitu
untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak pendek, dan agar cabang tanaman serta
pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan pertama dilakukan ketika tanaman berumur kurang
dari setahun, dan tinggi batang sekitar 75-100 cm dari permukaan drum.
Cara pemangkasannya adalah saat pemangkasan perdana, pilih 3 cabang primer. Apabila panjang
cabang primer lebih dari 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder.

Hanya dipilih tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang
sekunder hingga tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Dari ketiga cabang
tersier inilah nantinya akan terjadi pembungaan dan pembuahan.

4. Penyemprotan ZPT

ZPT yaitu zat pengatur tumbuh. Penyemprotan ZPT dilakukan setelah tanamannya kuat dan
sehat dan setelah pemupukan lanjutan pertama. Sebaiknya dilakukan saat cuaca tidak begitu
panas.

Penyemprotan ZPT dilakukan setiap 2 minggu sekali kalau cuaca dan kesehatan pohon
memungkinkan, dosis yang digunakan yaitu 1 cc Atonik per 1-2 liter air. Tanaman JANGAN
lupa disiram air kecuali saat sedang hujan.

Selain disemprotkan Atonik, jambu air disemprot juga dengan insektisida pembasmi serangga,
dengan dosis 2 cc per liter air. Ketika berumur setahun, sejak ditanam, jambu air biasanya sudah
dapat berbuah.

Dapat juga dilakukan penyemprotan menggunakan pupuk anorganik, salah satu jenis pupuk
anorganik yang bagus adalah pupuk “Farmpion”.

Pupuk “Farmpion” mempunyai kandungan hara makro yang bersifat instant water soluble (100%
larut dalam air) dan bebas kandungan C1 (free of Cholorine) Sedangkan unsur mikro dalam
bentuk chelated (siap serap dan tidak diikat oleh tanah). Pupuk “Farmpion” ramah lingkungan,
karena tidak akan menyebabkan tanah menjadi asam, sangat efektif karena anjuran aplikasi
Farmpion fertilizer dengan spray / semprot, sehingga kehilangan akibat tercuci, menguap dan
infiltrasi sangat kecil, dan penyerapan unsur hara tanaman dapat langsung tersuplai melalui daun,
batang, dan akar yang terkena cairan semprot pupuk. Unsur makro (N-P-K) semua dalam bentuk
tersedia. Nitrogen (N) dalam bentuk nitrat (NO3), Phasphate (P) dalam bentuk P2O5 Kalium (K)
dalam bentuk K2O. Unsur second makro (Ca, Mg, dan S) dan unsur hara mikro (B, Mn, Fe, Zn,
Mo, dan Cu) sudah tersedia dalam satu kali aplikasi, sehingga kebutuhan hara tanaman dapat
tersedia secara bersamaan, semua unsur yang terkandung dalam pupuk majemuk lengkap.

Para Pembudidaya Jambu Madu Hijau menempuh banyak cara untuk menghasilkan buah
berkualitas tinggi. Pekebun di Kabupaten Bantul Yogyakarta, Bayu Ari Sidi, menyiapkannya
sejak memperoleh bibit Jambu Madu Hijau. Ia terlebih dahulu menanamnya di tanah, tidak
langsung di pot seperti dilakukan pekebun lain. Tujuannya agar batang cepat besar. “Dengan
ditanam di tanah terlebih dahulu, periode berbuahnya memang tertunda, tetapi batangnya jadi
besar”.
Media khusus
“Batang besar akan kuat menopang buah yang lebat,” kata pemilik 2.000 pohon jambu madu
deli hijau itu. Program selanjutnya ialah membentuk percabangan tipe 1-3-9, atau 1-3-7. Bayu
baru memindahkan pohon ke kantong tanam 3—5 bulan kemudian. Isto Suwarno menempuh
cara serupa. Pekebun di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, itu memilih media campuran:
tanah di bawah pohon bambu, sekam di bawah kandang ayam, pupuk untuk jambu madu
menggunakan pupuk kandang kambing ettawa, dan dolomit.

Perbandingannya tanah 2 bagian, sekam 1 bagian, pupuk kandang 1 bagian, dan dolomit
secukupnya. “Saya memilih media tanam yang berkualitas agar pertumbuhan tanaman optimal,”
ujar Isto yang mengebunkan 1.000 pohon. Ia tak serta-merta menggunakan media tanam itu,
tetapi mengaduk hingga rata kemudian menyiram hingga lembap, lalu menutup dengan terpal.

Pekebun jambu madu sejak 2013 itu membiarkan media itu terfermentsi selama sebulan hingga
siap pakai. Pada awalnya Isto mengisi kantong tanam dengan media itu hanya sepertiga bagian.
Sebab, ia memberi pupuk untuk jambu madu susulan setiap 3 bulan sebanyak 3—5 genggam per
tanaman. Kebanyakan pekebun menggunakan pupuk kotoran hewan. Kotoran puyuh dan guano
mengandung fosfat tinggi. “Unsur fosfat dibutuhkan agar jambu madu lebih produktif,” ujar Isto.

Bahkan untuk mendapatkan kualitas Jambu air madu yang baik pupuk untuk jambu madu pun
harus masih ditambah dengan pupuk kandang setiap dua pecan sekali sebanyak 300 gram—an
per pohon. Pekebun lain, Hasrizal, menggunakan pupuk organik berbahan kotoran ayam
sebanyak 5 kg per tanaman, terutama saat berbunga dan berbuah. Meski demikian, pemupukan
dengan zat kimia tetap diberikan.

TANAM BIBIT JAMBU MADU DI LAHAN UNTUK BESARKAN BATANG.

Pekebun memberikan pupuk NPK dengan nitrogen tinggi sejak bibit Jambu Madu Hijau
hingga tanaman berumur 5—6 bulan dengan dosis 1 sendok teh setiap 2 pekan. Atau 1 sendok
makan pupuk mutiara 25-7-7. Setelah tanaman Jambu Madu Hijau remaja, pekebun
memberikan pupuk berimbang 16-16-16. Setelah 9—10 bulan, pohon mulai berbunga. Saat
belum mekar, seleksi bunga dengan membuang setiap bunga di tengah.

Dua pekan setelah bunga mekar, bungkus bakal buah Jambu Madu Hijau dengan plastik putih.
Seleksi buah harus tetap dilanjutkan. Hingga pada akhirnya hanya tersisa 4—6 buah per
dompolan. Untuk menambah kemanisan buah, perlu pemangkasan ranting dan sebagian daun.
Dengan demikian batang, cabang, dan buah tetap dapat berfotosintesis. Pemangkasan ringan
dilakukan tiap bulan sekali, sedangkan pemangkasan berat dilakukan sebulan sekali khususnya
pascapanen jambu air madu

PERAWATAN SAAT BERBUAH JAMBU MADU HIJAU


Saat pembungaan Jambu Madu Hijau maka faktor terpenting untuk menjadikan bunga manis
ialah penyiraman. Lakukan penyiraman tiap pagi dan sore. Bahkan bila panas terik pada siang
hari maka tanaman harus disiram. Karena pentingnya pemberian air sehingga banyak pekebun
menyiapkan jaringan irigasi sebelum menata pohon. Ada yang memanfaatkan pipa polivinil
klorida (PVC) beserta kran, atau menggunakan selang plastik hitam atau bening untuk
mengalirkan air ke wadah tanam.

Setiap tanaman jambu madu deli mendapat air sekitar 6 liter. Dengan perawatan intensif,
pekebun memetik 4 kg pada panen perdana per musim. Setelah berumur 3 tahun, jambu
menghasilkan 10—15 kg per tanaman per musim secara stabil. (sumber :trubus)

Jambu Madu adalah jenis tumbuhan yang tidak sulit dalam menanamnya, walau memang
memerlukan keseriusan dalam perawatan, tetapi dapat dikatakan mudah, soalnya segala yang
diperlukan untuk menanamnya gampang untuk didapatkan, yang penting kita dapat menjiwainya
sekaligus memiliki keinginan untuk membesarkannya sampai berbuah. Dibawah ini akan saya
jelaskan secara sederhana cara menanam dan apa saja alat bahan yang diperlukan.

1. Siapkan Pot yang besar dengan bentuk yang ada di foto atau polibet ukuran 60 atau
60x70, Pot memang lebih baik dari polibet, pot bisa bertahan 10 tahun, tetapi anda harus
melubanginya terlebih dahulu, dan kalau polibet bisa bertahan 5-6 tahun dan memang
sudah memiliki lubang.

2. Kompos (kotoran lembu, kambing dan ayam yang sudah lama), karena kesuburan jambu
madu ini sangat tergantung sekali dari kompos yang anda berikan, semangkin bagus
kualitas komposnya maka akan semangkin cepat besar dan berbuah pohonnya.

3. Tanah yang gembur artinya tanah khumus, bakaran atau tanah yang sehat, jangan tanah
kuning yang biasa dijadikan untuk menimbun,

4. Sekam padi atau apa saja yang dapat merenggangkan tanah agar tidak terlalu padat,
seperti di langkat tempat saya, ada abu arang atau jonggos sawit yang sudah lama, juga
dapat dijadikan sebagai perenggang tanah, bahkan klau ada menggunakan jonggos sawit
(janjang sawit yang buahnya sudah rontok, sudah dibakar dan hancur) ini juga dapat
sebagai pupuk yang dapat memperbesar batangnya

Cara Menanam:

1. Campur terlebih dahulu tanah, kompos dan sekam padi, dengan ukuran 50% tanah, 30%
kompos dan 20% sekam padi di tempat terpisah.

2. Kemudian masukan kedalam pot atau polibet dengan ketinggian 5cm.

3. Kemudian ambil bibit dan buka atau koyakan polibet bibit dan masukkan bibit ke dalam
pot/polibet yang sudah diisi tanah, kompos dan sekam padi.

4. Kemudian ambil tanah, kompos dan sekam padi yang masih ada kemudian masukkan
kedalam pot/polibet dan isi sampai penuh setinggi tanah bibit jambu madunya.

5. Kalau anda menggunakan polibet maka ada lipat saja polibetnya agar tidak ketinggian.
NB. Tanah yang diisi memang sengaja tidak penuh setinggi polibet atau potnya agar jika
pohonnya sudah mulai besar kemudian ditambah kompos secara bertahap, agar pohon selalu
mendapatkan kompos atau pupuk yang
Jambu Madu akan dapat tumbuh subur dan berbuah maksimal, jika kita tidak hanya
memberikan pupuk alami seperti kompos (kotoran lembu, kambing, ayam dll), tetapi kita juga
harus memberikan pupuk kimia. Untuk pupuk kimia sebenarnya anda dapat menanyakan
ketukang pupuk, pupuk apa yang anda inginkan, kalau memang anda menginginkan batangnya
besar dan kuat, atau daunnya lebat dan atau anda menginginkan cepat berbuah semua ada
pupuknya, dan silahkan anda mengunakannya asal sesuai aturan jangan sampai berlebihan
karena akan menyebabkan kematian atau kersakan pada pohon jambunya.
Namun dari pengalaman dan pengamatan saya dan hasil diskusi yang saya lakukan
terhadap para petani-petani jambu madu, untuk standartnya anda dapat memberikan pupuk NPK
Mutiara 16-16 berwarna biru, Yang didalamnya sudah ada kandungan yang berguna untuk
menyuburkan batang, daun, akar dan buah. Namun jika anda ingin mencampurnya dengan pupuk
kimia yang lain itu silahkan saja. Sekarang yang perlu diperhatikan adalah dosis dan aturan
penggunaanya.
1. Berikan pupuk 10 s/d 15 hari sekali, hal ini dapat anda lakukan dimulai dari bibit yang baru anda
beli sekitar umur 3 / 4 bulan dari penyetekan, dan diberikan secara teratur.
2. Ukuran jumlahnya 1 sendok teh, jika pohonnya masih kecil atau berumur 3 bulan dari bibit yang
anda beli yang berumur 3 / 4 bualan dari penyetekan. Dan setelah itu pohonnya sudah besar dan
berumur dewasa, anda dapat memberinya 2 sendok teh.
3. Cara memberinya bisa dengan menaburkannya di samping pohon jambu tersebut, atau lebih baik
anda dapat mengorek sedikit tanah disamping pohonnya, memasukan pupuknya kemudian
menutupnya kembali. Hal ini menghindari keluarnya pupuk dari lubang pot ketika disiram.
4. Perhatian jangan terlalu banyak memberikan pupuk kimia, hal ini sering terjadi dikarena kan
pemilik ingin sekali pohon jambunya cepat berbuah, namun bukan cepat berbuah malah yang
terjadi adalah sebaliknya pohonnya cepat mati

Anda mungkin juga menyukai