Anda di halaman 1dari 2

Analisis

Aset tetap yang dimiliki oleh PT Kino Indonesia Tbk terdiri dari tanah, bangunan,
kendaraan, peralatan dan mesin.

PT Kino Indonesia Tbk dalam pengukuran aset tetapnya disajikan dengan menggunakan
2 (dua) model. Aset tetap berbentuk tanah diukur dengan metode revaluasi, sedangkan aset
tetap lainnya diukur dengan metode biaya.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah langsung dikreditkan ke akun ‟Surplus
revaluasi aset tetap” pada pendapatan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan
revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, dalam hal ini kenaikan revaluasi sehingga sebesar penurunan
nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah
dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang
bersangkutan, jika ada.

Metode penyusutan aset tetap PT Kino Indonesia Tbk menggunakan metode garis lurus.
Dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

- Bangunan : 10 - 40 tahun

- Kendaraan : 4 - 8 tahun

- Peralatan : 3 – 8 tahun

- Mesin : 4 – 20 tahun

Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai
aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah,
mana yang lebih pendek.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Saat aset dijual atau
dilepaskan, harga perolehan, akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai dikeluarkan
dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode aset tersebut
dihentikan pengakuannya.

Biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Penyusutan
aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada
pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba atau rugi pada saat terjadinya.
Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat
aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi
lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang
sisa manfaat aset tetap terkait.

Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan,
setiap akhir periode, bila diperlukan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap Catatan Atas Laporan Keuangan atas aset
tetap dari PT Kino Indonesia Tbk dengan PSAK 16 Aset Tetap, maka dapat disimpulkan bahwa
perlakuan akuntansi untuk aset tetap yang dimiliki PT Kino Indonesia Tbk sesuai dengan yang
tertera pada PSAK 16 Aset Tetap.

Anda mungkin juga menyukai