Pada percobaan ketiga, tabung I kami isi dengan 1 ml larutan MgCl2 0,2
M kemudian kami tambahkan dengan 1ml NH4OH 0,5 M, sehingga larutan
tersebut berwarna putih keruh. Sedangkan pada tabung II kami isi dengan 1 ml
larutan MgCl2 0,2 M kemudian kami tambahkan dengan 1 ml NH4OH 0,5 M dan
1 ml NH4Cl, larutan tersebut berubah menjadi jernih tak berwarna. Jadi, pada
percobaan ketiga ini kesetimbangan dipengaruhi oleh volume.
MgCl2(aq) + NH4OH(aq) → NH4Cl(aq) + Mg(OH)2(aq)
X. Pembahasan
Pada dasarnya reaksi ada yang berkesudahan dan ada yang tidak
berkesudahan, reaksi yang berkesudahan seperti reaksi pembakaran CO dengan
O2 menjadi CO2, setelah CO2 terbentuk, reaksi tersebut berkesudahan, reaktan
berupa CO dan O2 habis dan terbentuk CO2. Pada reaksi yang bolak balik
(berjalan dua arah) reaksi ini tidak berkesudahan, melainkan akan kembali lagi
reaksi ini disebut reaksi reversible, sehingga konsentrasi pereaksi dan produk
tetap. Dalam Azas Le Chatelier menyatakan: “Bila pada sistem kesetimbangan
diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga
pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya.” Perubahan dari keadaan
kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi
atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan, dan
pergeseran kimia tersebut di pengaruhi oleh beberapa factor antara lain
konsentrasi, tekanan, volum, temperature dan katalis.
Pada percobaan ketiga, tabung I kami isi dengan 1 ml larutan MgCl2 0,2
M kemudian kami tambahkan dengan 1ml NH4OH 0,5 M, sehingga larutan
tersebut berwarna putih keruh. Sedangkan pada tabung II kami isi dengan 1 ml
larutan MgCl2 0,2 M kemudian kami tambahkan dengan 1 ml NH4OH 0,5 M dan
1 ml NH4Cl, larutan tersebut berubah menjadi jernih tak berwarna. Jadi, pada
percobaan ketiga ini kesetimbangan dipengaruhi oleh volume.
Pada percobaan keempat reaksi antara 1ml NaNO3 dengan 5 tetes H2SO4
dan 5 tetes FeSO4 jenuh yang menyebabkan larutan menjadi berwarna jingga.
Ketika larutan ditambahkan H2SO4 pekat memutari dinding tabung secara
perlahan, mula-mula larutan pada dasar tabung berubah menjadi coklat dan
kemudian terbentuk cincin coklat pada bagian tengah tabung. Penambahan H2SO4
pekat harus hati hati dan tenang karena cincin coklat mudah rusak. Cincin coklat
terbentuk karena penacampuran antara larutan besi (II) sulfat dan asam sulfat
pekat.
XI. Kesimpulan
Perubahan konsentrasi
Jika konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah yang berlawanan dari zat yang konsentrasinya
diperbesar .
Jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, kesetimbangan akan
bergeser ke arah zat yang diperkecil.
Perubahan volume atau tekanan
Jika tekanan diperbesar (atau volume diperkecil), kesetimbangan
akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi yang lebih kecil.
Jika tekanan diperkecil (atau volume diperbesar), kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi yang lebih besar.
Perubahan suhu
Jika suhu dinaikan, maka kesetimbangan reaksi bergeser ke arah
reaksi endoterm. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi
bergeser ke arah reaksi eksoterm.
XII. Jawaban Pertanyaan
1.
H2 + I2 2HI
m :0.25 0.22
r : 0.22 0.22 0.44
s : 0.03 0 0.44
Kc = (0.44*0,44 ) / 0.03
Kc = 6.45
Jika I2 mula mula 8,95 gr maka
H2 + I2 2HI
m :x 0.07
r : 0.22 0.22 0.44
s : 0.03 0 0.44
(…………….) (…………..)