44
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
10
Gambar 1.Anatomi lidah. Gambar 2. Inervasi otot ekstrinsik
10
Pada bagian dorsal lidah dan intrinsik lidah.
terdapat tonjolan yang dibentuk dari
Sensorik lidah berfungsi
lamina propria yang tertutup epitel
untuk pengecapan yang diinervasi
disebut papilla lingua yang berfungsi
sebagai alat pengecapan. Menurut oleh n. lingualis cabang n.
bentuknya papilla lingua dibagi mandibularis yang merupakan
menjadi 4 yaitu papilla sirkumvalata, cabang ke tiga dari N. trigeminus
papilla fungiformis, papilla filiformis sedangkan sekretomotorik diinervasi
9,10 oleh korda timpani cabang dari N.
dan papilla foliata (gambar 1).
fasialis. Bagian posterior lidah baik
Otot lidah terdiri dari otot
sensorik maupun sekretomotorik
ekstrinsik yaitu m. hioglosus,
m.stiloglosus dan m. genioglosus
diinervasi oleh N.
12,13
serta otot intrinsik yaitu m. glosofaringeus (gambar 3).
longitudinalis lingua superior dan
inferior, m. transversus lingua dan m.
45
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
13
Gambar 3. Inervasi lidah.
Gambar 4.
13
Vaskularisasi lidah.
46
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
47
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
48
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
waktu lama dapat meningkatkan respon karsinoma lidah. Iritasi kronis yang
enzim sitokrom p450 yang berfungsi untuk terus menerus berlanjut dari gigi
mengaktivasi protokarsinogen menjadi yang kasar atau runcing, gigi yang
karsinogen. Kemungkinan mekanisme yang karies, akar gigi dan gigi palsu yang
letaknya tidak sesuai akan dapat
lain adalah rusaknya aktivitas makrofag dan 3,17
berkurangnya jumlah T limfosit. memicu terjadinya keganasan.
49
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
Gambar 7. Bentuk
ulkus pada
karsinoma
18
lidah.
Ulkus
tipe
eksofitik
jarang
metastasis
sedangkan tipe infiltratif, ulseratif dan
3,5
fungating sering metastasis. Pada
stadium lanjut, ulkus mengalami
infiltrasi lebih dalam dengan tepi yang
2,18
mengalami indurasi. Di negara
Barat, 75% karsinoma lidah ditemukan
pada bagian anterior lidah dan 25%
pada bagian posterior pangkal lidah
sedangkan di negara Asia sebaliknya. 5,13
Classifiaction (gambar 8).
Pemeriksaan palpasi Gambar 8. Level kelenjar
bimanual pada tumor primer sangat getah bening leher bening menurut
penting dilakukan karena ukuran Sloan Kattering Memorial Cancer
tumor yang teraba biasanya lebih 13
Center Classifiaction.
besar dibandingkan yang terlihat.
Berdasarkan kondisi yang ditemukan Palpasi daerah leher penting
pada palpasi ditentukan lokasi, dilakukan untuk menentukan
ukuran, jarak dari ujung lidah, garis lokasi, ukuran, permukaan,
tengah dan sulkus terminalis, ada konsistensi dan mobilitas
tidaknya invasi ke dasar mulut dan pembesaran kelenjar getah bening
frenulum lidah serta mobilitas leher. Karsinoma lidah dapat
1,2,5
tumor. bermetastasis jauh ke paru dan
Karsinoma lidah mudah 1,5
hati.
metastasis ke kelenjar getah bening
regional. Kelenjar getah bening leher
50
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
4.3 Histopatologi
Pemeriksaan histopatologi
untuk diagnosis pasti prabedah A
merupakan prosedur yang sangat
penting. Pada tahap awal, diagnosis
ditegakkan berdasarkan pemeriksaan
sitologi eksfoliatif dari bahan
kerokan ulkus atau lesi dengan
pengecatan Papanicolaou atau
Hematoksilin eosin. Bila ditemukan
sel ganas dilanjutkan dengan biopsi B
untuk diagnosis pasti. Lesi kecil
yang secara klinis mencurigakan
suatu keganasan langsung dilakukan
biopsi eksisional dengan mengikut
sertakan jaringan normal 0,5 - 1
sentimeter dari tepi lesi dan
dilakukan pemeriksaan potong beku
atau vriescoupe (VC) pada tepi-tepi C
sayatan. Pada tumor yang besar
dilakukan punch biopsy dengan
menggunakan cunam seperti forceps Gambar 9. Histopatologis karsinoma
3
Blakesley atau biopsi insisional sel skuamosa.
4
dengan pisau.
Histopatologi karsinoma (A) Well differentiated. Terlihat
lidah dapat berupa karsinoma sel proliferasi sel-sel skuamosa disertai
skuamosa yang merupakan pembentukan keratin (keratin pearl)
keganasan epitel yang paling sering (tanda panah) (B) Moderately
ditemukan. Jenis lain adalah differentiated. Terlihat proliferasi sel
karsinoma adenoid kistik, karsinoma (C) Poorly differentiated.
adenokarsinoma, sarkoma, Terlihat proliferasi sel karsinoma
rabdomiosarkoma dan tanpa adanya diferensiasi sel
1,2,11
limfangiosarkoma. sehingga sel sulit dikenali
Berdasarkan klasifikasi
Broder maka karsinoma lidah Sekitar 97% jenis
digolongkan menjadi well- karsinoma lidah adalah karsinoma
differentited (G-1), moderately well- sel skuamosa dimana yang paling
differentiated (G-2), poorly banyak adalah moderately well
differentiated (G-3) dan differentiated. Adenokarsinoma dan
3,5
undifferentiated (G-4). sarkoma didapatkan hanya sekitar 1-
2%
4.4 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi CT
Scan atau MRI dapat digunakan
untuk menentukan batas dan ukuran
tumor serta keterlibatan kelenjar
51
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
4,5
getah bening leher. Pembesaran T4a tumor N3 diameter > 6
kelenjar getah bening lebih dari satu invasi ke cm
korteks
sentimeter dapat dideteksi pada tulang,
pemeriksaan CT scan. Pemeriksaan otot lidah
CT scan juga dapat mendeteksi profunda
atau otot
penjalaran karsinoma lidah ke tulang luar
berupa nekrosis tulang, sedangkan lidah,
MRI dapat mendeteksi luasnya suatu sinus
maksila,
massa pada jaringan lunak. kulit
Pemeriksaan lain yang dapat wajah
T4b tumor ke
dilakukan untuk mendeteksi adanya
invasi
metastasis jauh adalah foto toraks celah
1,3,5
dan pemeriksaan fungsi hati. posterior
gigi
5. Stadium molar,
plat
Penentuan stadium karsinoma pterigoid,
lidah menggunakan metode basis
kranii, A.
klasifikasi stadium yang disepakati karotis
oleh Amerika Serikat (AJCC) dan int
Perancis (UICC) edisi 7 tahun Tabel 2. Penggolongan stadium
19
2010.
klinis karsinoma lidah berdasarkan
Tabel 1. Klasifikasi stadium TNM kesepakatan
karsinoma lidah berdasarkan Amerika Serikat (AJCC)
kesepakatan Amerika Serikat dan Perancis (UICC) edisi 7 tahun
19
(AJCC) dan Perancis (UICC) edisi 7 2010.
19
tahun 2010.
Tumor primer Kelenjar getah Metastasis Penggolongan stadium klinis
bening regional jauh
Tx Tumor Nx metastasis Mx Metastasis Stadium 0 Tis N0 M0
primer kel limfe jauh tidak Stadium I T1 N0 M0
tidak regional dapat Stadium II T2 N0 M0
dapat tidak dapat dinilai Stadium T3 N0 M0 ; T1/T2/T3 N1 M0
dinilai dinilai
TO tidak NO tidak teraba MO tidak ada III
tampak pembesaran metastasis Stadium T4A N0/N1 M0 ;
tumor kelenjar jauh IVA T1/T2/T3/T4A N2 M0
Tis tumor in N1 diameter < 3 M1 terdapat Stadium Semua T N3 M0 ; T4B semua
situ cm, tunggal, metastasis
ipsilateral jauh IVB N M0
T1 diameter N2a diameter 3-6 Stadium Semua T semua N M1
< 2 cm cm, tunggal, IVC
ipsilateral
T2 diameter N2b diameter < 6
antara 2- cm, 6. Penatalaksanaan
4 cm multipel, Penatalaksanaan karsinoma
ipsilateral
T3 diameter N2c diameter < 6
lidah meliputi pembedahan,
> 4 cm, cm, bilateral radioterapi, kemoterapi dan
1,3
atau kombinasi.
kontralateral
6.1 Pembedahan
52
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
53
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
54
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
55
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
56
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
18).18,21,22
C
Gambar 18. Diseksi leher.
(A) Diseksi leher
supraomohioid
(B) Diseksi leher radikal
dimodifikasi
22
(C) Diseksi leher radikal.
A
6.2 Radioterapi
Karsinoma lidah dapat
dilakukan dengan terapi radiasi
eksternal maupun radiasi internal.
Sebelum radioterapi harus
diperhatikan higiene rongga mulut
yang baik dengan membersihkan
atau mencabut gigi yang karies,
mencegah dan mengeliminasi
5
sumber infeksi dari dental.
Pada tumor primer T1 dengan
lokasi dimana saja pada lidah dapat
57
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
58
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
59
Diagnosis dan...(Sri SH, Widodo AK)
DAFTAR PUSTAKA
1. Munir M. Tumor ganas rongga http://emedicine.medscape.com/
mulut. Dalam: Soepardi EA, article/847955-overview#a0101.
Iskandar N, Bashiruddin J, Accessed
Restuti RD, ed. Buku ajar ilmu February 3, 2012
kesehatan telinga hidung 8. Trapero JC, Sanchez JC,
tenggorok kepala leher. Edisi 6. Sanchez BP, Gutierre JS, Moles
Jakarta: Balai penerbit Fakultas MG, Martinez AB. Update on
Kedokteran Universitas molecular pathology in oral
Indonesia; 2007.hal.156-8 cancerandprecancer.
2. Collins SL. Squamous cancer Anticancer Research
of the oral cavity, oropharynx 2008;28:1197-205
and pharyngeal walls. In: 9Levina PA, Seidman D.
Ballenger JJ, ed. Diseases of Neoplasma of the oral
the neck, throat, ear, head and cavity. In: Bailey BJ,
th
neck. 14 edition. Philadelphia: Pillsbury III HC, Johnson
Lea & Febiger; 1991.p.335-444 JT, Kohut RI, Tardy ME,
3. Hasibuan S. Prosedur deteksi eds. Head and neck
dini dan diagnosis kanker surgery- otolaryngology.
rongga mulut. 2004. Available Philadelphia: JB Lippincott
from : Co; 1993.p.1160-75
http://repository.usu.ac.id/bitstre 10. Netter FH. Atlas of human
am/123456789/1159/1/fkg- th
anatomy. 4 edition.
sayuti2.pdf, Accessed January Philadelphia: Saunders
16, 2012 Elsevier; 2006.p.58.
4. Kentjono WA. Pembedahan 11. Lucarini JW. Oral and
pada tumor parotis dan kanker oropharyngeal cancer.
rongga mulut. Majalah 2011. Available from :
Kedokteran Tropis http://www.ots
Indonesia 2006;17:20-38 1.narod.ru/oxford/part4/oral
5. Zhuming G, Quan Z. Karsinoma cancer.htm.
lidah. Dalam: Desen W, ed. Alih Accessed January
bahasa: Japaries W. Onkologi 12, 2012
klinis. Edisi 2. Beijing: Science 12. Ellis H. Clinical anatomy – a
Publication; 2008.hal.297-304 revision and applied anatomy for
6. Gosselin BJ. Malignant tumors clinical student. 8
th
60
Jurnal THT-KL.Vol. 5, No.1, Januari – April 2012, hlm. 44 - 61
61