Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Pelayaran atau angkutan laut merupakan bagian dari transportasi yang

tidak dapat dipisahkan dengan bagian dari sarana transportasi lainnya dengan

kemanpuan untuk menghadapi perubahan ke depan, mempunyai karakteristik

karena mampu melakukan pengangkutan secara massal. Dapat

menghubungkan dan menjangkau wilayah satu dengan yang lainnya melalui

perairan, sehingga mempunyai potensi kuat untuk dikembangkan dan

peranannya baik nasional maupun internasional sehingga mampu mendorong

dan menunjang pembangunan nasional demi meningkatkan kesejatraan

masyarakat sesuai dengan mandat pancasila serta Undang-Undang dasar 1945.

Pelayaran dalam hal waktu kerja maupun kedisiplinan dalam hal

pengaturan-pengaturan yang berkaitan dengan masalah angkutan baik

angkutan barang maupun penumpan sesuai dendan konvensi internasional di

bidang pelayaran (IMD). Untuk itu kebijakan pemerintah harus dijalankan

sesuai dengan petunjuk pelaksanan didukung oleh loyalitas tentunya akan

mendorong hasil yang di inginkan oleh pemerintah sendiri sebagai regulator

maupun demi keselamatan para penumpan dan barang.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini :
1. Apakah pengertian pelayaran?
2. Apa saja alat navigasi ?

1
1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari pelayaran.

2. Untuk mengetahui alat dan jenis mengetahui.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pelayaran

Pelayaran merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara


untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan
selamat aman dan ekonomis. Sebagai Negara kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan, sejak lama masyarakat Indonesia telah melakukan pelayaran secara
tradisional, dengan dibekali pengetahuan secara turun-temurun.

Perkembangan ilmu pelayaran berawal sejak manusia menggunakan laut


untuk berenang, menyelam, berperahu dan dalam mengambil sumber daya alam
yang berada di laut, misalnya seperti ikan, udang, kepiting dan lain-lain.
Keingintahuan yang dalam mengenai samudra menimbulkan minat untuk
melakukan berbagai pelayaran.

Pengalaman dan pengetahuan perlahan didapatkan mulai dari cara


mengemudikan kapal, menggunakan angin untuk berlayar, mengetahui perubahan
arus dan gelombang dan mengetahui pengaruh bintang dan matahari terhadap
kondisi laut. Aktivitas pelayaran yang meningkat seiring dengan waktu
mengakibatkan manusia tersebar dari pulau ke pulau.

Ilmu pelayaran diperoleh nenek moyang secara otodidak. Selama


pelayaran, para penjelajah maupun pedagang mengumpulkan dan menukarkan
informasi dari hasil pengamatan mereka mulai dari morfologi pantai hingga pada
jalur pelayaran. Mereka menyajikannya dalam bentuk peta yang awalnya masih
sederhana.

Penggunaan peta pun mulai populer di kalangan pedagang dan penjelajah


untuk menggambarkan letak suatu daerah. Bagaimanapun, para penjelajah pada
saat itu masih mendapat kesulitan dalam menentukan arah yang tepat.

Pada zaman itu juga ditemukan bahwa bumi memiliki medan magnet di
bagian Utara dan Selatan. Penemuan ini kemudian dikembangkan dalam
pembuatan kompas untuk menunjukkan arah dalam melakukan pelayaran, yang
merupakan unsur penting dalam pelayaran.

3
Sebab, ia menjadi alat navigasi yang membantu menentukan arah dan tempat. Alat
lain yang juga dibutuhkan adalah astrolobe, untuk menentukan lokasi menurut
pengukuran tinggi matahari. Pelaut kita sudah mengenal kompas dari kapal-kapal
Arab dan Persia yang sudah berabad-abad datang ke perairan Indonesia.

Pelayaran besar di masa yang lalu telah memberi kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan mengenai laut baik secara fisik, kimia dan biologi. Kemajuan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi mampu menciptakan instrumen/alat yang bisa
mengukur dengan ketepatan dan ketelitian. Inovasi teknologi telah menjadi kritis
pada Perang Dunia II.

Berbagai instrumen seperti sonar, radar, pendetektsi tekanan, dan perekam


kedalaman dikembangkan. Baik sarana seperti kapal-kapal modern di buat sebagai
alat transportasi antar pulau dengan kecepatan dan kapasitas penumpang yang
cukup besar.

Kapal bawanh laut juga diciptakan untuk meneliti keadaan di bawah laut, baik itu
bentuk dari dasar laut maupun biota-biota laut.

1) Secara garis besar ilmu pelayaran dapat dibagi atas : Ilmu Pelayaran Datar,
yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda bumiawi (Pulau, Gunung,
Tanjung, Suar, dlsb),sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu
tempat ke tempat lain.
2) Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan
benda benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang,dlsb), sebagai pedoman
dalam membawa kapal dari satu tempat ke tempat lain.
3) Navigasi Electronics, Yaitu Ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat alat
elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR,LORAN,
DECCA,dan sebagainya.

2.2 Alat Navigasi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita miliki saat ini, telah
memberikan kemudahan dalam berbagai pelayaran. Sistem navigasi yang semakin
modern memudahkan kita untuk mengetahui arah pelayaran dengan cermat.

4
Pelaut adalah sang navigator di atas kapal, ilmu melayari kapal harus di
pahami. Ilmu pelayaran adalag ilmu yang mengajari kita cara membawah sebuah
kapal dari satu tempat ke tempat lain dengan aman.
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan
sebenarnya atau di peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan
Peta, Radar, Arpa, GMDSS, Live Saving Equipment, dan buku buku
publikasi serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.Sebelum
kompas ditemukan, navigasi dilakukan dengan melihat posisi benda-benda langit
seperti matahari dan bintang-bintang dilangit, yang tentunya bermasalah kalau
langit sedang mendung. Kapal-kapal sekarang sudah canggig canggih baik dari
system elektronik yg terus bermunculan sehingga mempermudahkan kita dalam
menentukan posisi kapal. Salah satunya adalah perangakat navigasi, semua pelaut
harus mengenal dan dapat menggunakannya semaksimal mungkin agar tercapai
keselamatan dalam rute pelayarannya, salah satu alat alat tersebut sebagai berikut:

1. Peta
peta merupakan perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran dua
dimensi (pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang
diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu.

Gambar 01. Peta

1. Proyeksi peta menurut jenis bidang proyeksi dibedakan :


 Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal.
 Proyeksi Kerucut,
 Proyeksi Silinder

5
2. Proyeksi peta menurut kedudukan bidang proyeksi dibedakan :
 Proyeksi norma,
 Proyeksi miring
 Proyeksi transversal.

3. Proyeksi peta menurut jenis unsur yang bebas distorsi dibedakan:


 Proyeksi conform, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan
besarnya sudut
 Proyeksi equidistant, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan
besarnya panjang jarak
 Proyeksi equivalent, merupakan jenis proyeksi yang mempertahankan
besarnya luas suatu daerah pada bidang lengkung

2. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang selalu menunjuk kearah Utara,
dengan melihat arah Utara-Selatan pada Kompas dan dengan membandingkannya
dengan arah Utara Peta kita sudah dapat mengorientasikan posisi pada peta.

Gambar 02. Kompas

Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah
penunjuk magnetis yang bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet
bumi secara akurat. Kompas memberikan rujukan arah tertentu, sehingga sangat
membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang ditunjuknya adalah

6
utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan
sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini
membantu perkembangan perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh
lebih aman dan efisien dibandingkan saat manusia masih berpedoman pada
kedudukan bintang untuk menentukan arah.
Alat apa pun yang memiliki batang atau jarum magnetis yang bebas bergerak
menunjuk arah utara magnetis dari magnetosfer sebuah planet sudah bisa
dianggap sebagai kompas. Kompas jam adalah kompas yang dilengkapi dengan
jam matahari. Kompas variasi adalah alat khusus berstruktur rapuh yang
digunakan dengan cara mengamati variasi pergerakan jarum. Girokompas
digunakan untuk menentukan utara sejati.

3. GPS (Global Positioning System)


GPS Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global
Positioning Satelite/GPS adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi
koordinat bumi secara tepat yang dapat secara langsung menerima sinyal dari
satelit. Perangkat GPS modern menggunakan peta sehingga merupakan perangkat
modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat
udara.

Gambar 03. GPS

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit


yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang
mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat

7
penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah,
dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia,
Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS
(kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah singkatan, ini adalah
salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu
kebijakan penting dalam program GPS).[1] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th
Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini sekitar
US$750 juta per tahun,[2] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan
pengembangan.

4. Radar
Radar sangat bermanfaat dalam navigasiKapal laut dan kapal terbang modern
sekarang dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain, cuaca/
awan yang dihadapi di depan sehingga bisa menghindar dari bahaya yang ada di
depan pesawat/kapal.Radar (radio detection and ranging, yang berarti deteksi dan
penjarakan radio) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur
jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat dan hujan. Istilah radar
pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan
Inggris RDF (Radio Directon Finding). Gelombang radio kuat dikirim dan sebuah
penerima mendengar gema yang kembali. Dengan menganalisa sinyal yang
dipantulkan, pemantul gema dapat ditentukan lokasinya dan kadang-kadang
ditentukan jenisnya. Walaupun sinyal yang diterima kecil, tapi radio sinyal dapat
dengan mudah dideteksi dan diperkuat.

8
Gambar 04. Radar

Gelombang radio radar dapat diproduksi dengan kekuatan yang diinginkan,


dan mendeteksi gelombang yang lemah, dan kemudian diamplifikasi( diperkuat )
beberapa kali. Oleh karena itu radar digunakan untuk mendeteksi objek jarak jauh
yang tidak dapat dideteksi oleh suara atau cahaya. Penggunaan radar sangat luas,
alat ini bisa digunakan di bidang meteorologi, pengaturan lalu lintas udara, deteksi
kecepatan oleh polisi, dan terutama oleh militer.

5. Telegraf
Telegraf merupakan sebuah mesin untuk mengirim dan menerima pesan pada
jarak jauh.mengunahkan Kode Morse dengan frekwensi gelobang radio, kode
morse adalah metode dalam pengiriman informasi, dengan menggunakan
standard data pengiriman nada atau suara,cahaya dengan membedakan ketukan
dash dan dot dari pesan kalimat, kata,huruf, angka dan tanda baca. Kode morse
dapat dikirimkan melalui peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.

Gambar 05. Telegraf

9
6. Sonar (sound navigation and ranging),
Sonar merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa
Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik
yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi
kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar,
yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee. Sonar
merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

Gambar 06. Sonar

Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah
permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data
suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada
monitor.

7. EPIRB
Cara kerja EPIRB melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue
(SAR) berbasis satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara
yaitu Perancis, Kanada, Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada

10
tahun 1979. Misi program Cospas-Sarsat adalah untuk memberikan bantuan
pelaksanaan SAR dengan menyediakan distress alert dan data lokasi secara akurat,
terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas internasional. Tujuannya
agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi suatu
distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan
probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut mengemabangkan
suatu sistem satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243
MHz dan 406 MHz. Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB)adalah
beacon 406 Mhz untuk pelayaran merupakan elemen dari Global Maritime
Distress Safety System (GMDSS) yang didesain beroperasi dengan sistem the
Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan dalam konvensi internasioal
bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari 2009, sistem Cospas-
Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas
merupakan akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov
sedangkan Sarsat merupakan akronim dari Search And Rescue Satellite-Aided
Tracking.

Gambar 07. EPIRB

Prinsip Kerja :
Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan
ke Local User Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded
data dan lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre
(MCC) di manage. Bila posisi tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC

11
yang bersangkutan, bila di dalam wilayahnya makan akan diteruskan ke instansi
yang bertanggung jawab.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayaran merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara


untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan
selamat aman dan ekonomis, dan Ilmu pelayaran diperoleh nenek moyang secara
otodidak.

Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan


sebenarnya atau di peta, adapun alat navigasi seperti Peta, Kompas, GPS, Sonar,
Telegraf, Radar, dan EPIRB.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, Kami sangat mengaharapkan kritik dan sran dari
dosen dan mahasiswa untuk perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk mengetahui daln menambah wawasan yang lebih luas untuk ke
arah yan lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

https:// cari dokumen.com//…/ kesehatan-kerja-di sector maritime-_


544b8bbb7d7bc7bc.

Pelayanannautica.blgspot.com//2013/03/alat-alat-navigasi di atas- kapal.

html

Pelayanan notica. Blogspot.com/2011/05/ ilmu pelayaran.19.html

14

Anda mungkin juga menyukai