Anda di halaman 1dari 17

JURNAL FISIKA EKSPERIMENTAL I

LAPORAN
FISIKA EKSPERIMENTAL I
Mengukur Jari – Jari Tetes Minyak dan Muatan Listrik Elektron Dengan Eksperimen
Tetes Minyak Milikan
_________________________________________________________________
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Rabu Tanggal: 26 Maret 2014 Jam : 10.40-12.20

Oleh :
Nama : Novi Tri Nugraheni
Nim : 081211333009

Anggota Kelompok :
1. Muhimatul Fadlilah A. Nim : 081211331130
2. Khoirotun Nisa Nim : 081211332007
3. Ratna Yulia Sari Nim : 081211332002

Dosen Pembimbing : Andi Hamim Zaidan, S.Si, M.Si, P.hD.

LABORATORIUM FISIKA MODERN


UNIVERSITAS AIRLANGGA

1
EKSPERIMEN TETES MINYAK MILIKAN
Novi Tri Nugraheni1,2, Muhimatul Fadlilah Arfianda1, Puspita Ningtiyas2, Ratna Yulia Sari3
1
Author Address Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Jalan Mulyorejo Kampus C Unair, Surabaya 60115
Email: novitri.nugraheni@yahoo.com

Abstrak. Salah satu konstanta penting dalam fisika adalah nilai muatan listrik yang dibawa oleh sebuah
elektron. Eksperimen Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk menentukan jari-jari dan muatan listrik tetesan minyak
serta muatan listrik dari elektron. Eksperimen ini dilakukan dengan cara menyemprotkan minyak kedalam plat sejajar
Milikan lalu amati satu butiran minyak dengan mikroskop, catat waktu naik dan waktu turun butiran selama 3 kali putara.
Kita juga mengukur tegangan saat butiran tepat diam. Setelah itu mencari kecepatan untuk mencari jari-jari dan muatan
elektron. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan jari-jari tetes minyak pertama (
) . Dan untuk minyak kedua r = ( ) Jumlah muatan pada metode I dengan tetes
minyak pertama dan kedua berturut-turut adalah 1.32 x 10 -19 C dan 1.11 x 10 -19 C. Sedangkan jumlah muatan pada
metode II dengan tetes minyak pertama dan kedua berturut-turut adalah 24.9 x 10 -19 C dan 19.9 x 10 -19 C. Muatan
electron berdasarkan metode pertama dengan tetes minyak pertama dan kedua adalah 1.156 x 10 -19 C dan 0.927 x 10 -19
C. Sedangkan dengan metode II yaitu 21.8 x 10 -19 C dan 17.4 x 10 -19 C.

Keywords: Elektron, Jari-jari tetes minyak, muatan electron, medan listrik, gaya gravitasi.

1 Pendahuluan
Elektron adalah suatu dasar penyusun atom yang bermuatan neagtif. Pengukuran muatan elektron
dilakukan oleh ilmuwan fisika Robert A. Milikan (1869 – 1953) dengan melakukan eksperimen dengan
meneteskan minyak melalui dua plat logam dengan beda potensial yang dapat diatur sehingga gaya
elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti. Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan
mengalami percepatan kebawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut
dihambat oleh gaya stokes. Sehingga akan terjadi keseimbangan gaya - gaya antara gaya gravitasi dan gaya
listrik diantara dua plat konduktor tersebut. Pengukuran yang dilakukan R. Milikan mampu mendapatkan nilai
muatan untuk 1-150 ion. Pengukuran muatan listrik elektron oleh milikan adalah dengan menyemprotkan
minyak paraffin ke ruang antar plat sejajar Milikan dan mengamati gerakan tetes minyak dengan mikroskop.
Dengan mikroskop dapat diamati dan diukur kecepatan vertical tetes minyak tersebut. Setiap satu skala yang
terlihat pada lensa okuler mikroskop dikonversi ke meter.
Ketika tidak ada medan listrik E dalam dua keeping sejajar. Tetes minyak jatuh ke bawah hanya
disebabkan oleh gaya gravitasi dan diperlambat oleh gaya gesek udara(gaya Stokes dan gaya Archimedes).
Gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut adalah:

Gaya gravitasi yakni gaya ke bawah yang dialami tetes minyak

(1)

Gaya gesek, gaya yang arahnya melawan gaya gravitasi dalam hal ini sama dengan gaya Stokes

(2)
Gaya Archimedes, yakni gaya dengan arah ke atas

(3)
dengan , , , , , masing-masing merupakan massa tetes minyak, massa udaradengan volum sama
dengan tetes minyak, viskositas udara, jari-jari tetes minyak, dan kecepatan gerak tetes minyak ke bawah. Dari
ketiga gaya tersebut didapat resultan gaya yang dialami oleh tetes minyak yang memenuhi:

(4)

Bila , maka persamaan (4) dapat ditulis menjadi:

2
(5)
dengan merupakan berat tetes minyak setelah dikurangi oleh gaya Archimedes. Bila ,
dengan , , adalah rapat minyak tetes minyak dan rapat massa udara, maka dengan mengganti
akan diperoleh resultan gaya tetes minyak :

atau √ (6)

Pada plat sejajar dialirkan medan listrik sedemikian hingga tetes minyak bergerak ke atas dengan kecepatan
. Bila tegangan antar plat U dan jarak antar kedua plat adalah d, maka dan gaya yang bekerja pada
tetes minyak tersebut adalah:
(7)
atau
(8)
Untuk tetes minyak yang melayang diantara plat sejajar karena pengaruh medan listrik E, maka persamaan (8)
menjadi:
(9)
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa terdapat dua metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk
menentukan muatan electron:
1. Mengukur kecepatan jatuh bebas sebelum diberikan medan listrik dan mengukur tegangan , sehingga
tetes minyak diam diantara dua plat sejajar. Formulasi metode ini dapat dilakukan dengan subtitusi
persamaan (6) dan persamaan (9), sehingga diperoleh:
√ (10)
dengan
2. Mengukur kecepatan jatuh tetes minyak dalam ruang bebas medan listrik dan kecepatan naik pada
tegangan tentu . Formulasi metode ini dilakukan dengan subtitusi persamaan (6) ke dalam persamaan (8)
sehingga diperoleh:
( )√ (11)

Lalu nilai yang diperoleh dari kedua persamaan di atas digunakan untuk menghitung banyak butiran
dengan rumus:
dengan nilai (12)

Muatan electron merupakan muatan diskrit ( terkuantisasi), yaitu kelipatan bilangan bulat dari
muatan dasar ( )

2 Metode
Jenis praktikum tetes minyak milikan ini yakni kuantitatif. Hal ini dikarenakan output data yang
dihasilkan berupa nilai waktu tetes minyak naik turun akibat pengaruh medan listrik yang didasari variasi
tegangan sehingga nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak serta muatannya.
Pada percobaan ini yang diukur adalah waktu tempuh butiran untuk naik dari posisi tengah sebagai titik acuan
sampai batas atas serta waktu tempuh untuk turun dari posisi batas atas kembali ke posisi semula. Sehingga
nantinya akan didapatkan kecepatan yang nantinya digunakan untuk mencari nilai jari-jari butiran minyak
serta muatan minyak dan elektronnya.
Percobaan ini dilakukan dengan cara disiapkan alat dan bahan diantaranya mikroskop, sprayer,
minyak paraffin, sumber cahaya, powes supply, stop watch dan system peralatan Milikan.

3
Gambar Eksperimen Tetes Milikan
Langkah percobaan yaitu :
1. Menyemprotkan minyak ke dalam plat sejajarMilikan dengan cara menyemprotkan minyak tersebut.
2. Mengatur teropong yang terdapat di samping Chamber Milikan untuk mengamati tetes minyak yang
telah disemprotkan tersebut sedemikian sehingga dapat terlihat dengan jelas tetes-tetes minyak
tersebut.
3. Mengamati salah satu dari beberapa tetes yang ada, kemudian menentukan kecepatan jatuh tetes
tersebut. Dengan mengukur jarak tempuh dan waktu yang diperlukan (1 skala yang terlihat pada
okuler dikonversi ke meter dalam dengan x adalah jumlah skala). Menamakan kecepatan ini dengan v1
dan melakukan dengan pengukuran sebanyak tiga kali.
4. Mengalirkan tegangan listrik pada dua keping pelat sejajar tersebut sehingga dihasilkan medan listrik
yang dapat menahan tetes minyak sehingga diam di antara dua pelat, menamakan tegangan ini sebagai
U1.
5. Memperbesar tegangan listrik sehingga tetes bergerak melawan arah gravitasi, menamakan tegangan
ini sebagai U2.
6. Menentukan kecepatan tetes minyak akibat gaya listrik U, menamakan sebagai v2, melakukan
sebanyak tiga kali seperti langkah 3.
7. Menabulasikan hasil pengamatan yang dilakukan dalam sebuah tabel.

3 Hasil dan Pembahasan


Eksperimen Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan
menentukan nilai muatan butiran minyak tersebut. Pada eksperimen ini terjadi 2 pergerakan butiran minyak
parafin yaitu pergerakan ke atas dan pergerakan ke bawah. Saat butiran minyak bergerak ke atas, butiran
minyak tersebut hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi sedangkan pada saat butiran minyak mencapai batas
garis atas, untuk membelokkan pergerakan minyak, pengamat perlu menekan tobol switch pembalik pada
mikroskop untuk memberikan tegangan diantara kedua plat sehingga timbul medan listrik yang dapat
membelokkan pergerakan butiran minyak dari batas atas menuju batas tengah. Sehingga pada gerak
pembelokan tetes minyak dari batas atas menuju batas tengah selain dipengaruhi oleh gaya gravitasi,
pergerakan tetes minyak juga dipengaruhi oleh medan listrik yang ditimbulkan oleh adanya tegangan listrik
diantara kedua plat. Jadi ketika pergerakan tetes minyak yang diamati oleh pengamat dengan menggunakan
mikroskop bergerak keatas, pada keadaan yang sebenarnya justru sebaliknya. Tetes minyak tersebut bergerak
kebawah karena gaya gravitasi dengan arah ke bawah yang mempengaruhi pergerakannya. Begitu pula
sebaliknya, ketika pengamat mengamati pergerakan tetes minyak melalui mikroskop bergerak ke bawah, pada
kenyataannya pergerakan tetes minyak tersebut bergerak ke atas melawan gaya tarik gravitasi yang berarah ke
bawah karena adanya medan listrik yang diberikan oleh pengamat.
Pada eksperimen ini data yang akan didapatkan adalah data waktu yang diperlukan oleh tetes minyak
parafin untuk menempuh batas atas dan batas bawah.. Berdasarkan data hasil pengamatan, terdapat selisih
waktu nilai tetes minyak dari batas bawah ke batas atas (naik) dan batas atas ke batas bawah (turun). Dimana
waktu tempuh tetes minyak dari atas ke bawah memiliki waktu yang cukup singkat dari pada waktu minyak
turun. Hal itu dikarenakan gaya yang mempengaruhi pergerakan naik tetes minyak hanya gaya gravitasi
sehingga pergerakan tetes minyak dipercepat kebawah. Sebaliknya, pada pergerakan tetes minyak ke bawah
(yang sebenarnya ke atas), gaya gravitasi bumi yang berarah ke bawah (pusat bumi) harus mengalami gaya
listrik yang arahnya berlawanan dengan arah gaya gravitasi bumi sehingga percepatan yang dialami oleh tetes
minyak ini akan lebih kecil daripada percepatan yang dialami tetes minyak ketika tidak ada medan listrik yang
mempengaruhinya. Berikut ini adalah data pengamatan yang diperoleh :

4
Tabel 2.1 Tetes Minyak Pertama
Data Pengamatan Waktu dan Tegangan
Pengukuran Jumlah Skala Waktu (AB) Waktu (CE) U1 U2
Loop 1 10 6.44 sekon 8.45 sekon 390 volt 600 volt
Loop 2 10 6.12 sekon 7.44 sekon 410 volt 600 volt

Data Pengamatan Kecepatan dan Tegangan


No Pengukuran U1 U2
Kecepatan Naik Kecepatan Turun (Volt)
Untuk Loop ke- n (Volt)
1 Loop – 1 310 600
2 Loop – 2 550 600
Tabel 2.2 Tetes Minyak Kedua
Data Pengamatan Waktu dan Tegangan
Pengukuran Jumlah Skala Waktu (AB) Waktu (CE) U1 U2
Loop 1 10 07.25 sekon 08.59 sekon 380 volt 600 volt
Loop 2 10 08.06 sekon 09.30 sekon 420 volt 600 volt

Data Pengamatan Kecepatan dan Tegangan


No Pengukuran U1 U2
Kecepatan Naik Kecepatan Turun (Volt)
Untuk Loop ke- n (Volt)
1 Loop – 1 380 600
2 Loop – 2 420 600

Setelah mendapatkan nilai kelajuan tetes minyak parafin baik yang bergerak naik karena pengaruh
gaya gravitasi bumi dan ke bawah karena pengaruh medan listrik. Selanjutkan kita dapat menentukan besar
jari-jari tetes minyak untuk setiap pengamatan. Namun pada perhitungan besar jari-jari tetes minyak ini, nilai
kelajuan tetes minyak yang digunakan adalah nilai kelajuan yang hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi
karena pada keadaan tersebut tetes minyak berada pada keadaan alaminya tanpa ada pengaruh dari luar. Besar
jari-jari minyak pertama adalah dan besar jari-jari minyak kedua adalah
Adapaun data hasil pengamatan dan perhitungan dengan menggunakan metode I yaitu :
Metode I
Tetes Minyak ke-
q(C) qc ( C ) n e(C)
Tetes Minyak 1 1.32 x 10 -19 1.156 x 10 -19 1 elektron 1.16 x 10 -19
Tetes Minyak 2 1.11 x 10 -19 0.927 x 10 -19 1 elektron 0.97 x 10 -19
Adapun juga data hasil pengamatan dan perhitungan dengan menggunakan metode II yaitu :
Metode II
Tetes Minyak ke-
q(C) qc ( C ) n e(C)
Tetes Minyak 1 24.9 x 10 -19 21.8 x 10 -19 14 elektron 1.7 x 10 -19
Tetes Minyak 2 19.9 x 10 -19 17.4 x 10 -19 11 elektron 1.6 x 10 -19

Pada percobaan ini menggunakan minyak paraffin yang memiliki massa jenis .
Pada saat minyak paraffin disemprotkan dan masuk ke dalam ruang antar plat mengalami gerak jatuh bebas
yang diakibatkan oleh gaya gravitasi. Saat butiran minyak jatuh terjadi gesekan terhadap udara ( fluida) dan
cahaya lampu sehingga butiran minyak terionisasi. Ionisasi menghasilkan electron yang melekat akan melekat
ke butiran minyak, sehingga tetes minyak menjadi bermuatan. Saat switch pembalik digerakkan ke atas maka
tetes minyak yang bermuatan negative akan bergerak mengikuti gerakan switch pembalik yaitu tetes minyak
akan mendekati plat kutub positif. Data yang diperoleh dari percobaan ini yaitu waktu saat tetes minyak naik
dari batas garis bawah sampai batas garis atas dan waktu ketika tetes minyak turun dari batas garis atas ke
batas garis bawah. Pada saat butiran naik waktu yang diperlukan lebih lama daripada saat butiran turun
sehingga kecepatan saat naik lebih kecil daripada kecepatan saat turun. Semakin kecil waktu yang dibutuhkan
butiran minyak untuk naik dan turun maka semakin besar kecepatannya. Semakin besar kecepatan gerakan

5
butiran minyak maka jari-jari tetesan minyak semakin besar akan menyebabkan muatan tiap butiran minyak
juga semakin besar.

4 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan jari-jari tetes minyak pertama
( ) . Dan untuk minyak kedua r = ( ) Jumlah muatan pada
metode I dengan tetes minyak pertama dan kedua berturut-turut adalah 1.32 x 10 C dan 1.11 x 10 -19 C.
-19

Sedangkan jumlah muatan pada metode II dengan tetes minyak pertama dan kedua berturut-turut
adalah 24.9 x 10 -19 C dan 19.9 x 10 -19 C
Muatan electron berdasarkan metode pertama dengan tetes minyak pertama dan kedua adalah
1.156 x 10 -19 C dan 0.927 x 10 -19 C. Sedangkan dengan metode II yaitu 21.8 x 10 -19 C dan 17.4 x 10 -19 C.

Ucapan Terimakasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing Fisika Eksperimental I yakni Bapak
Andi Ahmad Zaidan, S.Si, M.Si yang telah membimbing praktikum dan terimakasih kepada teman-teman satu
kelompok atas kerjasamanya dalam melakukan praktikum.

Referensi
[1] Hidayah, Latifatul., 2012,Tetes Minyak Milikan, Jurnal Praktikum Fisika Modern Tetes Minyak
Milikan, 1-5.
[2] Widodo, Aris., 2013, Percobaan Tetes Minyak Milikan, Jurnal Praktikum Fisika Modern, 1-4.
[3] Zaidan, A., 2009, Pengantar Fisika Modern, tidak dipublikasikan.

6
LAMPIRAN I
Analisa Data Hasil Perhitungan Jarak dan Kecepatan Masing – Masing Loop
Berdasarkan hasil perhitungan waktu tiap loop dengan jumlah skala pada lensa okuler x = 10 maka dapat
diperoleh hasil jarak dan kecepatan masing – masing loop baik naik dan turun adalah sebagai berikut :
Jarak yang ditempuh oleh tetes minyak

1. Tetes Minyak Pertama


Loop 1 pada Waktu Naik

Loop 1 pada Waktu Turun

Loop 2 pada Waktu Naik

Loop 2 pada Waktu Turun

2. Tetes Minyak Kedua


Loop 1 pada Waktu Naik

Loop 1 pada Waktu Turun

Loop 2 pada Waktu Naik

Loop 2 pada Waktu Turun

Untuk rata – rata dan standar deviasi kecepatan turun dan naik maka dapat dilakukan cara sebagai berikut ini:
Kecepatan rerata :
1. Tetes Minyak Pertama
( )
̅
( )
̅
2. Tetes Minyak Kedua
( )
̅
( )
̅
Deviasi Standard
1. Tetes Minyak Pertama
∑ (̅ )

( )

7
( ) ( )

∑ (̅ )

( )
( ) ( )

2. Tetes Minyak kedua


∑ (̅ )

( )
( ) ( )

∑ (̅ )

( )
( ) ( )

8

Sehingga hasil bacaan kecepatan naik dan turun adalah :


1. Tetes Minyak Pertama

2. Tetes Minyak Kedua

9
LAMPIRAN II
Hasil Perhitungan Rerata Tegangan U1 Standard Deviasinya
Tegangan U1 adalah tegangan pada saat menjaga tetes minyak tetap berada diantara pelat dan U2 adalah
tegangan yang digunakan untuk membuat naik tetes minyak. Disini yang besarnya variatif adalah U1 sehingga
yang memiliki rata – rata dan standard deviasi adalah U1 sedang U2 memiliki nilai pasti yaitu 600 V (karena
disetting demikian) dan standard deviasi adalah 0.
Rata – rata U1 dan Standard Deviasinya
1. Tetes Minyak Pertama
̅

∑( ) (̅̅̅̅)

( )

∑( ) ( )

( )


volt

Sehingga diperoleh hasil bacaan :

2. Tetes Minyak Kedua


̅

∑( ) (̅̅̅̅)

( )

∑( ) ( )

( )


volt

Sehingga diperoleh hasil bacaan :

10
LAMPIRAN III
Menentukan Jari – Jari Tetes Minyak Milikan
Menentukan jari – jari tetes minyak milikan dapat ditentukan dengan :

Dimana adalah viskositas udara 1,85 x 10-5 Pa.s dan


dan v1 adalah kecepatan turun sehingga :
1. Tetes Minyak Pertama

( )( )

( )( )

2. Tetes Minyak Pertama

( )( )

( )( )

11
LAMPIRAN IV
Penentuan Muatan Tetes Minyak Dengan Metode I
Pengukuran muatan tetes minyak dapat diperoleh dengan dua metode, pada bagian ini akan dibahas
pengukuran muatan tetes minyak dengan metode I (tanpa medan listrik) :

( )√

Dimana massa jenis dan d = 6 mm atau dituliskan


didalam satuan SI adalah 6 x 10-3 m dan η adalah viskositas udara 1,82 x 10-5 Pa.s Sehingga :
1. Tetes Minyak Pertama

( )√

( )( )( )
( )( )( )
( )( )( )
C
2. Tetes Minyak Kedua

( )√

( )( )( )
( )( )( )
( )( )( )
C

12
LAMPIRAN V
Penentuan Muatan Listrik Minyak Dengan Menggunakan Metode II
Untuk metode II dapat digunakan persamaan berikut ini :

( ) ( )

Dengan v1 adalah kecepatan turun dan v2 adalah kecepatan naik sehingga :
1. Tetes Minyak Pertama

( ) ( )

√ ( )
( ) ( ) ( )
√ ( )( )
( )( )( ) ( )
√ ( )( )
( )( )( )( )
C
24,9 C
2. Tetes Minyak Kedua

( ) ( )

√ ( )
( ) ( ) ( )
√ ( )( )
( )( )( ) ( )
√ ( )( )
( )( )( )( )
C
19,9 C

13
LAMPIRAN VI
Koreksi Cunningham Pada Hasil Metode I dan II
Koreksi Cunningham adalah suatu koreksi yang digunakan untuk menambah keakuratan dari hasil – hasil
pengukuran akibat adanya faktor lingkungan seperti tekanan udara. Bentuk muatan terkoreksi dengan koreksi
cunningham adalah :

( )
Dimana b = 6,13 x 10 cmHg.m dan nilai r adalah jari – jari tetes minyak dan p adalah tekanan udara disekitar
-6

yang mana p diambil 1 bar = 76 cmHg sehingga:

( ) ( ) ( )
( )

( ) ( )
Sehingga dari metode I, diperoleh muatan terkoreksi :
1. Tetes Minyak Pertama

( )

2. Tetes Minyak Kedua

( )

Sedangkan untuk metode II, diperoleh muatan terkoreksi:


1. Tetes Minyak Pertama

2. Tetes Minyak Kedua

14
LAMPIRAN VII
Menentukan Jumlah Elektron dalam Tetes Minyak dan Muatan Elektron
Dari hasil yang diperoleh dari metode I, banyak elektron dalam tetes minyak diperoleh:
1. Tetes Minyak Pertama

2. Tetes Minyak Kedua

Dari hasil yang diperoleh dari metode II, banyak elektron dalam tetes minyak diperoleh:
1. Tetes Minyak Pertama

2. Tetes Minyak Kedua

Sedangkan dari hasil metode I diperoleh muatan dasar elektron :


1. Tetes Minyak Pertama

2. Tetes Minyak Kedua

Sedangkan dari hasil metode II diperoleh muatan dasar elektron :


1. Tetes Minyak Pertama
= 1,7

2. Tetes Minyak Kedua


= 1,6
Dari dua hasil diatas diperoleh bahwa muatan dasar elektron memiliki kesalahan relatif :
Metode I
1. Tetes Minyak Pertama
| | | |

2. Tetes Minyak Kedua


| | | |

Metode II
1. Tetes Minyak Pertama
| | | |

2. Tetes Minyak Kedua

15
| |

| |

16
17

Anda mungkin juga menyukai