dalam rangka :
A. Definisi
Bila ingin mendapatkan dana dari donor maka lembaga mempunyai tanggung
jawab untuk:
Piramida ini membantu menggambarkan beberapa prinsip, dan akan berguna sebagai alat
untuk menganalisis situasi pendanaan organisasi.
Pyramid of Donors
Setiap organisasi nonprofit pasti mempunyai fundraising constituency, yang menjadi
dasar dari piramida di atas. Bagaimana konstituensi tersebut didefinisikan dan dikembangkan
bervariasi, tergantung tipe organisasi, sejarahnya, dan lingkungan sekitarnya.
Tujuan penting untuk program pemberian tahunan adalah akuisisi donor untuk pertama
kali, yang akan membuat adanya kenaikan satu tingkat dari dasar piramida. Sekalinya donor
memberikan hadiah pertama, tujuan program untuk donor tersebut berubah menjadi retention
dan upgrading, yang akan membuatnya menjadi donor tetap dan meningkatkan ukuran hadiah
selanjutnya (Seiler, 2011a). Jika hadiah tahunan donor mencapai tingkat tertentu yang telah
ditentukan sebelumnya, maka akan didefinisikan sebagai leadership annual giving (LAG)
(Lowman, 2012).
Seperti pada gambar piramida yang mengerucut ke atas, jumlah individu pada tingkat
atas akan semakin kecil. Tidak semua anggota konstituensi akan menjadi first-time donor; tidak
semua yang melakukannya akan menjadi donor tetap; tidak semua donor tetap akan menjadi
donor LAG, tidak semua donor LAG akan membuat major gift, dan hanya sedikit yang
kemungkinan akan membuat principal gift. Piramida tersebut menunjukkan adanya
perkembangan dimana hubungan pemberi donor dengan organisasi akan berubah seiring
berjalannya waktu.
Penulis menekankan nilai pengaruh yang dimiliki oleh seseorang terhadap partisipasi
pihak lain, sebagai hasil dari komunikasinya melalui jaringan sosial. Pengaruh tersebut mungkin
memberikan individu tersebut nilai yang tinggi kepada organisasi, yang tidak tergambarkan di
model piramida tradisional (Dixon & Keyes, 2013). Meskipun begitu, fundraising pyramid tetap
menjadi konsep pokok yang sering digunakan. Piramida tersebut menjelaskan bagaimana praktisi
mengharapkan tindakan sebagian besar donor dari waktu ke waktu dan sebagai gambaran
program pendanaan dalam hal distribusi keterlibatan donor pada titik tertentu.
Pyramid of Programs
Piramida tersebut menunjukkan gambaran program permohonan, yaitu yang berada pada
sisi kiri piramida. Piramida juga menunjukkan bagaimana organisasi nonprofit membangun
program pendanaannya dari waktu ke waktu. Organisasi nonprofit yang baru memulai program
pendanaan biasanya akan memulai dari dasar piramida, berfokus pada pengembangan
konstituensi dan meminta hadiah tahunan. Tetapi jika organisasi ingin terus berkelanjutan dan
tumbuh, maka perlu untuk pindah ke piramida diatasnya.
Proportionate Giving
Proportionate giving berarti bahwa orang akan memberikan sesuai proporsi kapasitas
finansialnya dan adalah hal yang tidak realistis untuk mengasumsikan bahwa semua donor akan
memberikan jumlah yang sama. Donor tersusun dalam piramida, tidak berada pada tingkat yang
sama.
Fundraising Process
Fundraising merupakan proses yang dimulai dari organisasi atau lembaga dan
didalamnya terdapat interaksi dengan donor melalui seperangkat aktivitas terencana. Kelly
(1988) menekankan bahwa kesuksesan merupakan hasil dari aksi terencana, yang dirancang
dengan baik dan dimplementasi secara sistematis. Proses fundraising dideskripsikan sebagai
siklus dengan tetap menekankan pada rasa menghargai terhadap donor. Namun berdasarkan
perspektif dari organisasi yang mengatur program, fundraising merupakan proses yang terus
berjalan, bukan proses siklus. Pendapat lain menyatakan bahwa proses fundraising merupakan
proses linear. Seperti pada bagan di bawah, proses tersebut merupakan proses linear dalam
fundraising. Namun pada praktiknya, hal ini tidak sama dengan apa yang dituliskan pada bagan
tersebut.
Define
mission, establish
goals, identify
needs, develop the
Identify,
case
qualify, and
research prospects
Establish
relationshops with
prospects
(cultivation)
Solicit
goals
Acknowl
edge gifts, recognize
donors
Steward
gifts and
relationships
1. Menyiapkan organisasi
Organisasi harus secara jelas mendefinisikan misi, tujuan serta sasaran dari
program, yang dilakukan melalui proses strategic planning.
2. Mengidentifikasi dan meneliti prospek
Pemilihan donor dalam organisasi harus mencerminkan kebutuhan sumberdaya
dalam organisasi. Proses ini dilakukan dengan melakukan pencarian informasi mengenai
prospek untuk mengetahui kapasitas mereka dan bagaimana mereka bisa memenuhi
kebutuhan organisasi.
3. Mengembangkan hubungan (cultivation)
Ketika prospek sudah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengembangkan
hubungan dengan donor tersebu. Pembangunan hubungan tersebut disebut kultivasi.
Pentingnya kultivasi tergantung pada besarnya dan tujuan dari hibah yang ingin diterima.
Jika tujuannya adalah hibah yang besar, maka kultivasi yang dilakukan intens dan jangka
panjang. Jika sasarannya adalah hibah kecil, maka kultivasinya hanya sedikit.
4. Permohonan
Permohonan (meminta hibah) merupakan tahap penting dalam proses ini. Hal
utama dalam proses permohonan ini adalah timing. Winstein (2009) mendefinisikan
bahwa waktu yang tepat untuk melakukan permohonan adalah ketika pemohon sudah
mengembangkan hubungan yang positif dengan prospek. Terdapat tiga strategi dalam
permohonan, diantaranya:
a. Speculatice fundraising. Pada tahap ini, kebanyakan aktivitas berhubungan dengan
permohonan, penerimaan dan pemberitahuan hibah
b. Project or campaign fundraising. Pada tahap ini, volume permohonan lebih rendah,
dan karena hibahya biasanya lebih luas daripada hibah donor secara umum, maka
detail dari kebutuhan proyek harus didiskusikan secara matang.
c. Sequential fundraising. Pada tahap ini, permohonan hibah dilakukan pada berbagai
macam donor.