1. Peneliti
Ega Salma Farestu
Judul
Stres Kerja pada Karyawan yang Menangani ABK di “ Sekolah Asrama Autis-
Hiperaktif Argoa Mitra Klaten”
Topik
stres kerja, manajemen stres kerja
Rumusaan masalah
Apa saja sumber stres kerja, apa saja dampak stres kerja yang muncul, bagaimana
manajemen stres kerja, dan faktor-faktor yang mendorong stres kerja, pada karyawan
yang menangani ABK di “Sekolah Asrama Autis-Hiperaktif Arogya Mitra Klaten”
Hipotesis
Karyawan yang menangani ABK, memiliki tuntutan untuk mengajar dengan
kemampuan khusus, untuk memberikan pelayanan dengan baik. Dalam proses
pelayanan khusus tersebut, karyawan yang menangani ABK di sekolah khusus tentu
akan menemukan bermacam-macam kondisi yang dapat menimbulkan stres kerja. Stres
kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga membutuhkan
manajemen stres untuk mengatasi stres kerja.
Metode
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-fenomenologis (penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek, latar belakang
fenomena,proses, situasi, dan kenyataan yang dihadapi subjek), pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara dengan subjek
penelitian yaitu 2 orang guru, 2 orang asisten, 2 orang pendamping.
Temuan
Setiap subjek memiliki cara untuk memanajemen stres kerja mereka, baik secara
psikologis maupun fisiologis. Secara psikologis keenam subjek berusaha melakukan
pengendalian emosi negatif menjadi emosi positif. Kemudian, secara fisiologis,
beberapa subjek melakukan olahraga, menjaga pola makan, serta memperhatikan
jadwal tidur/istirahat. Terdapat pula cara dengan mengubah faktor lingkungan, seperti
penyesuaian metode pengajaran, agar memudahkan dalam menangani ABK, sedangkan
mengubah fakor individu dengan cara, lebih meningkatkan kesabaran, ketika
menghadapi ABK yang sulit diatasi. Terdapat pula usaha mandiri seperti menenangkan
diri, bercerita kepada sahabat, dan berdoa. Coping juga merupakan salah satu bagian
dari manajemen stres yang mereka gunakan, yaitu mereka cenderung untuk
menghadapi langsung masalah dalam pekerjaan dan mencoba memecahkannya. Serta
dengan coping yang fokus pada emosi, untuk meminimalkan efek emosional, dengan
cara mengendalikan kesabaran, dan menenangkan diri. Terakhir yaitu coping
menghindar, yaitu menghindar sumber stres kerja, seperti berganti dengan ABK lain
yang lebih mudah untuk ditangani.
Dafpus:http://digilib.uin-suka.ac.id/20865/1/11710001_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf
2. Peneliti
Fitria Linayaningsih
Judul
Strategi koping pada Guru SLB dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus
Topik
Strategi koping, guru, stres
Hipotesis
Metode
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus. Dalam
penelitian ini data diambil dengan cara observasi dan wawancara terhadap lima orang
guru SLB yang sudah memiliki pengalaman mengajar selama minimal 3 tahun.
Observasi dilakukan terhadap masing-masing subyek ketika sedang berada di sekolah
dan saat mengajar di kelas. Selain itu data penelitian ini juga diambil dengan melakukan
interview kepada masing-masing subyek (5 orang).
Temuan
Dalam menghadapi situasi yang menimbulkan stress, subyek memiliki beberapa cara
untuk mengatasinya, subjek lebih fokus mengatasi dan menghadapi masalahnya dengan
menggunakan problem focused coping yang cenderung berupa keaktifan diri,
perencanaan, penekanan kegiatan bersaing, kontrol diri dan dukungan sosial
instrumental. Subjek juga menggunakan emotion focused coping yang cenderung
berupa dukungan sosial emosional, interpretasi positif, penolakan dan religiusitas.
Strategi problem focus coping maupun emotion focus coping keduanya memiliki efek
yang positif terhadap subyek. Subjek yang dapat menggunakan strategi coping yang
baik maka dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik pula. Problem focus coping
lebih kepada perencanaan dalam menyelesaikan permasalahan langsung kepada
tindakan yang terarah sedangkan emotion focus coping membantu subyek untuk dapat
memberikan makna yang positif dari peristiwa yang dialami.
Dafpus:http://eprints.umk.ac.id/4904/13/Full_Prosiding_Semnas_Psi_UMK_2015.153-
165.pdf
- Selain itu emotion focused coping muncul karena di pengaruhi beberapa faktor
antara lain yaitu niat, komitmen dalam mengajar, keinginan untuk mendidik dengan
baik dan maksimal, memiliki rasa iba dan kasihan terhadap kondisi siswa tuna
grahita serta adanya dukungan keluarga.
- Emotion focused coping memberikan dampak pada sisi hidup subjek yaitu lebih
menghargai proses dan hasil belajar siswa, tidak ingin meninggalkan pekerjaan
sebagai guru SLB-C, memiliki harapan untuk masa depan siswa tina grahita serta
mengharapkan keberkaha hidup yang sedang dijalani.
Dafpus:http://digilib.uin-suka.ac.id/30294/2/13710076_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf
4. Peneliti
Idris Idriani
Judul
Efektivitas Problem Focused Coping dalam Mengatasi Stress Belajar Siswa pada
Pelajaran Matematika
Topik
Stres belajar, problem focused coping
Rumusaan masalah
Hipotesis
Mengkaji permasalahan stres belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan
teknik problem focused coping.
Metode
Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain true experimental, pre-test-
posttest control group desain. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Garut yang teridentifikasi mengalami stres belajar pada pelajaran
matematika dengan jumlah sampel sebanyak 38 orang. Instrumen yang digunakan yaitu
skala dan observasi.
Temuan
Problem focused coping sangat sesuai dalam menangani stres siswa, salah satu teknik
yang diterapkan adalah dengan memberikan bantuan berupa bimbingan dan konseling
dari guru.
Dafpus: https://ojs.unm.ac.id/JPPK/article/view/5896/5034
5. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
6. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
7. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
8. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
9. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
10. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
11. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
12. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
13. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
14. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
15. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
16. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
17. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
18. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
19. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan
20. Peneliti
Judul
Topik
Rumusaan masalah
Hipotesis
Metode
Temuan