NEGERI
(Makalah Ilmiah)
Oleh :
NAMA : HARIANSYAH
NPM : 0715041044
i
KATA
PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDU …………
…………………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……..
....
.. i
L
KATA PENGANTAR …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…….. .. ii
DAFTAR …………
………………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
…………
……..
.. iii
iii
ISI
BAB
BAB I PENG
PENGER
ERTIA
TIAN
N DAN
DAN RUAN
RUANG
G LING
LINGKU
KUP
P TE
TEKN
KNIK
IK
KIMIA
1. Pengertian Teknik Kimia …………………………………………………….. 1
2. Ruang Lingkup
Lingkup Teknik Kimia ……………………………………………….. 3
c. Peristiwa Perpindahan
Perpindahan Massa ………………… ………………………….
…………………………. . 6
f. Termodinamika …………………………………………………………….
……………………………………………………………. 9
BAB II PERAN
RAN DAN KONDIS
NDISII TEK
TEKNIK
NIK KIMIA DI INDU
INDUS
STRI
INDONESIA
1. Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan Daerah dan Nasio nal …………… 16
3. Kondisi
Kondisi Perindustr ian Kimia
Kimia Indonesia ……………………………………. .. 19
2. Saran ……………………………………………………………………….… 21
iii
BAB I
PENGERTIAN DAN RUANG
LINGKUP
TEKNIK KIMIA
¤ Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat sesuatu,
sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang
sering digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung
maka teknik kimia menurut bahasa adalah pr oses/cara membuat sesuatu yang bahan
dasanya berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan
dalam kehidupan sehari- hari.
Chem
Chemica
icall Eng
Engine
ineer
ering
ing adal
adalah
ah ilmu
ilmu tekn
teknik
ik atau
atau reka
rekayas
yasaa yan
yang
g mem
mempe
pela
laja
jari
ri
pemro sesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang
jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam
perancangan dan pemeliharaan proses-pr oses kimia, baik dalam skala kecil maupun
dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia.
Insinyur teknik kimia yang peker jaannya bertanggung jawab terhadap perancangan
perancan gan
dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur
proses" ( process
( process ).
engineer
¤ Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu
tentang rekayasa bahan kimia yang mempro ses bahan mentah menjadi bahan jadi
dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah
induknya semua ilmu yang diketemukan
diketemukan dalam kehidupan sehari-
sehari- hari.
hari.
¤ Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam
penger tiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja
dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti
suatu zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan o leh Kimia Dasar.
Namun kita akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-
iv
zat yang sudah diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik
kimia tidak menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi
bahan-bahan jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang
produksi di dalam kehidupan sehari-hari. Seper ti halnya membuat sebuah sabun,
mungkin banyak o rang yang beranggapan bahwa sabun diketemukan o leh orang
Kimia Dasar, namun sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan
harga ekonomis itu hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia. Jadi salahlah
anggapan o rang yang mengatakan bahwa semua o rang teknik kimia konteksnya tidak
jauh dar i mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal skala yang
dipelajarinya juga jauh ber beda, o rang-orang Kimia dasar biasanya melakukan
percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-o rang Teknik Kimia yang
biasa melakukan perco baan dengan skala besar dikarenakan perco baan tersebut akan
diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia
dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajar an maupun pekerjaan yang akan
dihadapinya.
¤Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak dan
beragam, seperti pakaian, makanan, o bat-obatan, r umah tinggal, alat-alat rumah
tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan
dalam jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah.
Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai,
sehingga tujuan penyediaan kebutuhan tersebut
tersebut dapat tercapai.
tercapai. Dalam teknologi
proses inilah peran pendidikan teknik kimia diperlukan.
Bidang teknik kimia mempelajar i cara mengubah secara ekonomis suatu bahan
melalui proses kimia ataupun fisika menjadi bahan lain yang bermanfaat dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu
merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien
dan pro duktif.
Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia, minyak
dan gas bumi, tekstil, po limer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal
perancangan alat proses, ser ta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi
tersebut, lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan-
v
penelitian teknik kimia, pemasaran per alatan proses dan bahan kimia, serta sebagai
konsultan bidang teknik kimia.
Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan tinggi
teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada masa
yang akan datang.
Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan
master lulusan dalam dan luar neger i, fasilitas laboratorium yang lengkap
(laborato rium ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia,
teknologi pembuatan benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil)
diharapkan dapat menghasilkan tenaga ahli
ahli teknik kimia
kimia yang berkualitas.
berkualitas.
vi
¤ Ruang Lingkup yang menjadi dasar Teknik
Teknik Kimia antara lain :
NERACA MASSA
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa
ini memberikan
memberikan persamaan dasar
dasar neraca massa :
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi
massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif. Pada
umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa yang melalui
suatu sistem. Pada per hitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun dengan
memperhitungkan total massa ko mponen-komponen senyawa kimia yang melalui
sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (conto h: karbon). Bila dalam sistem
yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam per samaan neraca massa ditambahkan
variabel [pro duksi] sehingga persamaan
persamaan neraca massa menjadi:
vii
Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial.
Suatu neraca massa integral menggunakan
menggunaka n pendekatan kotak hitam dan
d an berfo kus pada
karakter istik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, ner aca massa diferensial berfokus
pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik
menyeluruh) . Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus
diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan
bagaimana lingkungan mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem
dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan
dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi
sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti
studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem
(pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fo kus dan tujuan studi yang
dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu
diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan
senyawa kimia
kimia apa
apa saja yang terlibat
terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.
NERACA ENERGI
Energi masuk
masuk = Energi keluar
keluar + Energi
Energi akumulasi
akumulasi
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel pro duksi, neraca energi tidak
memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya
dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,-
viii
misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memper hitungkan energi kalor saja, maka
persamaan neraca energi akan menjadi
dengan Kalor bernilai negatif jika kalor diko nsumsi. Neraca energi digunakan
produksi
secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geo grafi.
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan
untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan
konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
berhubunga n. Dalam Sistem
Internasio nal, SI, massa diukur dalam satuan kilo gram. Alat yang digunakan untuk
mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat
selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi ber at
kita di bumi dan di bulan berbeda.
F=
m*g.
W=m*g
,
di mana W menyatakan
menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat o rang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub
akan lebih besar
besar dari pada beratnya di katulistiwa).
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar
dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan-
ix
gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).
REAKSI
KIMIA
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang
melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya ber kaitan dengan
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses
ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil
(produk). Berlangsungnya pro ses ini dapat memerlukan energi (r eaksi endotermal) atau
melepaskan energi (reaksi eksotermal).
- Terbentuknya endapan
- Terbentuknya gas
"Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk
berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara memperkecil
ukuran zat tersebut. Conto h :
Kentang yang diiris tipis lebih cepat matang dibandingkan kentang yang
berukuran besar dan belum diiris tipis.
x
Conto h:
Susu yang dilar utkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu yang
dilarutkan dengan air.
'''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat
digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa
merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Dalam Sistem Internasional,
Internasional, [SI], massa diukur
diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang
digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat,
massa disetiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan
sama, akan tetapi ber at kita di bumi dan di bulan berbeda.
F= m x
g.
W= m x
g
Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih
besar dar i pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan
gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi
(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).
xi
TERMOKIMI
A
Termokimia ialah cabang kimia yang ber hubungan dengan hubungan timbal
balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secar a umum,
termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim
dari termodinamika kimia .
Tujuan utama termo dinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan
penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.
Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan per ubahan energi yang terjadi
dalam pro ses-pro ses berikut :
1. reaksi kimia
2. perubahan fase
3. pembentukan larutan
Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang
ditegaskan dalam termodinamika :
Ener gi dalam U
()
Entalpi ( H ).
).
Entropi ( S )
Ener gi bebas Gibbs
Gibbs G
()
TERMODINAMIKA
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
xii
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya
merujuk pada termo dinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, pro ses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung
bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak ber hubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungan :
sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung
gas teriso lasi.
xiii
sistem ter tutup : terjadi pertukaran energi ( panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem
tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja
dengan lingkungan. Apakah suatu sistem
sistem terjadi pertukaran panas, kerja
kerja atau
keduanya biasanya dipertimbangkan
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat teriso lasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke
sistem sama dengan ener gi yang keluar dari sistem.
Keadaan ter mo dinamika : Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam ko ndisi yang
ditentukan, ini disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termo dinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan.
Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem
sistem itu membentuk keadaan
tersebut, disebut fungsi keadaan dar i sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya
mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari
sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan
dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara pro perti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.
Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan ter sebut.
sebut.
Terdapat empat Hukum Dasar yang ber laku di dalam sistem termod inamika, yaitu:
xiv
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka
maka ketiganya dalam saling setimbang
setimbang satu dengan lainnya.
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalo r yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
Hukum kedua termo dinamika terkait dengan entro pi. Hukum ini menyatakan
menyataka n
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
maksimumnya.
Hukum ketiga termodinamika ter kait dengan temperatur no l absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entr opi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol abso lut bernilai nol.
¤ Ruang Lingkup yang menjadi pendukung Teknik Kimia yaituMekanika fluida dan
Material.
Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari
fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida
statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam sementara
fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara mekanis,
sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan tangensial.
Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti bentuk
wadahnya.
xv
Asumsi : Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida
membuat beberapa asumsi
asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi
ini kemudian diter jemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus
dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat ber laku.
Mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti:
@ Hukum kekekalan massa
massa
@ Hukum kekekalan mo mentum
@ Hipo tesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.
Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida
bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika
diberi tekanan. Cairan terkadang dapat dimodelkan sebagai fluida inko mpresibel
sementara semua gas tidak bisa.
Selain itu, terkadang visko sitas dar i suatu fluida dapat diasumsikan bernilai nol
(fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan bersifat tidak viskos. Jika
suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam suatu cara (seperti dalam
pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai kecepatan nol. Untuk fluida yang
viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya geser antara fluida dengan batas
sistem akan memberikan
memberikan resultan kecepatan nol pada
pada batas fluida.
Hipotesis kontinum : Fluida disusun oleh mo lekul-molekul yang bertabrakan
satu sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu.
Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap
terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (‘’Reference
Element of Vo lume’’) pada orde geo metr is jarak antara mo lekul-molekul yang
berlawanan di fluida. Pr operti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam
REV. Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari
dari mo lekul diskrit diabaikan.
diabaikan.
Hipo tesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya,
asumsi hipo tesis kontinum dapat memberikan hasil dengan
den gan tingkat akurasi yang tidak
diinginkan. Namun demikian, bila kondisi
kond isi benar, hipotesis ko ntinum menghasilkan
hasil yang sangat akurat.
Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika statistik. Untuk
menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau mekanika statistik,
angka Knudsen permasalahan har us dievaluasi. Angka Knudsen didefinisikan sebagai
xvi
rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular ter hadap suatu skala panjang fisik
representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu benda dalam suatu-
fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali panjang diameter suatu
partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.
Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara global seperti El Niño
atau daya angkat
an gkat udara pada sayap, penyelesaian per samaan Navier-Stokes hingga saat
ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer. Kasus-kasus mekanika fluida
yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer dipelajari dalam bidang ilmu
tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional.
xvii
lurus secara linier dengan gr adien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser.
Definisi ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir tanpa-
terus
dipengaruhi gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai conto h, air adalah fluida
Newtonian kar ena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.
Sebaliknya, bila fluida non-Newto nian diaduk, akan tersisa suatu "lubang".
Lubang ini akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati
pada material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida no n-
Newtonian diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih
tipis" (dapat dilihat pada cat) . Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya
memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu.
t adalah tegangan
tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida
Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya ber gantung pada
temperatur dan tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida.
Jika fluida bersifat inko mpresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida,
persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam ko ordinat kartesian) adalah
t i adalah
adalah tega
tegangan
ngan gese
geserr pada
pada bidang
bidang ith dengan arah jth , vi adalah kecepatan
j
pada arah ith , x j adalah koordinat berarah jth
¤ Ruang Lingkup secara keseluruhan teknik kimia antara lain : teknik bioproses (atau
xviii
xix
BAB II
PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA
DI PERINDUSTRIAN INDONESIA
Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Hansen dalam seminar nya yang bertemakan
Workshop o n Cleaner Production yang banyak menekankan mengenai pentingnya
sustainable development dalam ko nteks proses produksi dan ko nsumsi, Rabu 11
Mei 2005 lalu, "Hanya ahli-ahli teknik kimialah yang mampu memproduksi
barang yang ekonomis dengan mutu luar biasa yang dapat membantu pemerintah
dalam pembangunan daerah".
Didalam penjelasannya Prof. Hansen menggunakan teo ri sustainablility yang
artinya keberlanjutan pembangunan. Teor i tersebut dapat dijabarkan ke dalam tiga
aspek utama yaitu ekonomi,
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Disana dikatakan sekali lagi
bahwa ahli Teknik Kimialah yang menguasai ketiga aspek tersebut. Ko nsep
keberlanjutan yang dalam ko nteks ekonomi secara eksplisit harus terwujud dalam
kesejahteraan (pr osperity), ekoefisien, dan pertanggungjawaban sosial. Dalam
konteks lingkungan, konsep keberlanjutan harus mendukung ekologi, mengangkat
yang “di bawah”,
bawah”, serta mendukung kapitalisme alamiah (natural capitalism).
Terakhir, dalam konteks sosial, keberlanjutan berar ti mewujudkan keadilan
(equity) , kapitalisme pemegang kepentingan (stakeholder capitalism), serta
pertumbuhan yang cerdas (smart growth).
Untuk memperkaya pemahaman mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan,
Prof. Hansen mengangkat pula isu–isu lingkungan mutakhir, seperti pemanasan
global dan perubahan iklim yang menyertainya serta kerusakan lingkungan akibat
polusi dan emisi kegiatan antro pogenik. Secara khusus, beliau mengangkat
mengenai imej industri kimia yang buruk. Bahkan, 79–90 persen limbah B3
Amerika Serikat ber asal dari hasil manufaktur kimia. Sisanya, juga sebagian besar
berasal dari proses penyulingan minyak. Menurut Pan–euro pean survey (CEFIC),
12 Juli 2004, rating po sitif industri kimia berada di urutan keenam, dengan nilai
persentase hanya 48 persen. Ini hanya sedikit lebih baik dari industri minyak (45
persen) dan industri nuklir (35 per sen).
Seharusnya, pembangunan berkelanjutan menjadi motivator tambahan untuk
kemajuan dunia
d unia bisnis. Prof. Hansen lalu memberikan conto h mengenai industr i
bir di Afrika Selatan. Yang patut dipuji dari industri bir di Afrika Selatan adalah
sikap mereka yang telah mengimplementasikan proses berkelanjutan dalam
industri mer eka. Hasilnya mengagumkan : secara ekonomi, ongkos pr oduksi
mereka sangat rendah.
rendah. Penggunaan air baku mereka dapat ditekan menjadi sangat
rendah; 3 liter air untuk 1 liter bir. Di banyak industri yang telah
mengimplementasikan proses industri yang berkelanjutan, efisiensi mereka
meningkat dan industri–industri itu memperoleh imej po sitif (green image). Proses
industri yang berkelanjutan menjadi mar ket differentiator bagi mereka dan pemicu
untuk terus berinovasi.
¤ Dalam Pembangunan
Pembangunan Nasio nal, sekali
sekali lagi teknik kimialah yang berperan
berperan luas &
menguasai semua bidangnya. Contohnya saja dalam hal teknologi pangan dan
makanan. Banyak makanan dan minuman yang telah diproduksi oleh orang-orang
teknik kimia dalam ko nteks yang luas dan dengan harga yang ekonomis. Orang-
orang teknik kimia pun bukan hanya
han ya ber gelut dengan konteks produksi namun
n amun
mereka juga dapat
dapat bergelut dibidang
dibidang lainnya seperti :
Process Engineer,
Project Eng ineer,
Plant Operatio n/production dalam pengo perasian pabrik,
Plant Technical Service,
Quality Control,
Research and Development (R&D),
Enviro nment
nment Risk Assessor ,
Enviro nment Safety and
Health,
Technical Sales,
Customer Technical Sales,
xx
Peneliti dalam bidang penelitian dan pengembangan,
Ko nsultan dalam pembangu nan atau operasi pabrik,
Tenaga edukatif dalam bidang pendidikan.
¤Didalam proses perubahan yang sangat cepat, seorang mahasiswa teknik kimia
harus mampu berdaya saing tinggi dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dalam
konteks pelajaran, penelitian, dan pengembangan pada masyarakat. Pada era
globalisasi ini, semua pasar-pasar dunia akan mencari or ang-orang yang memiliki
daya saing tinggi dan menguasai semua bidang kehidupan. Seiring dengan tujuan
negara ke arah pembangunan/industrialisasi, maka Pendidikan di Jurusan Teknik
Kimia lebih diarahkan sebagai : “Project Engineer, Designer, Process Engineer,
Peneliti dan Pendidik”. Oleh karena itu peranan mahasiswa teknik kimia dalam
proses perubahan sangatlah dibutuhkan. Seorang mahasiswa teknik kimia harus
mampu berpikir cerdas, ber akhlak mulia, dan dapat bekerja keras demi
tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang telah diikrarkan oleh para pejuang kita
62 tahun yang lalu.
¤Didalam pro ses perubahan ini pula, Mahasiswa Teknik Kimia harus mampu
menciptakan hal baru yang belum pernah ada dan juga menerapkan ilmu-ilmu
yang telah didapatnya terutama untuk pelaksanaan o perasi, pengelolaan dan
perancangan. Selain itu Mahasiswa teknik kimia dituntut untuk dapat-
xxi
mengembangkan diri agar mampu berkreasi di dalam tugas pengembangan,
perancangan serta pengkoo rdinasian pekerjaan pengolahan bahan mentah menjadi
produk dalam skala besar melalui proses kimia dan atau fisika dengan
mempertimbangkan aspek teknis relevan, ekonomis yang berwawasan lingkungan.
lingkungan.
¤Pada saat sekar ang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indo nesia berada
dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan
kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerintah pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia
untuk menunjang kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investor-
investor asing yang telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia.
Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan
diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia
menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di
Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang
berlimpa-limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak
Bumi dan Batu Baranya. Banyak investo r-investor asing bersaing untuk
mendapatkannya. Namun bangsa kita masih terlalu bodoh
bod oh untuk hal tersebut. Oleh
karena itu, bangsa kita belum dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal
jika saja ahli- ahli kita bersatu untuk mengeksplo rasi dan memanfaatkannya,
jangankan negara yang sedang berkembang, negara maju pun dapat terkalahkan
oleh negar a kita.
xxii
Indonesia, dan masih banyak lagi. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat
dikatakan penunjang industri-industri di Indonesia. Namun tidak jarang dari
perusahaan-per usahaan tersebut sering melupakan satu hal penting yang harus
dipatuhi yaitu dampak lingkungan dan keselamatan bagi masyarakat disekitar
industri. Ko ndisi industri Indonesia jika dilihat dari aspek dampak lingkungan dan
keselamatan, sudah jauh dari batas aman. Banyak para pengusaha-pengusaha yang
tidak mau tahu tentang dampak yang disebabkan oleh perusahaan yang
dipimpinnya. Dan sudah banyak pula ter jadi bencana-bencana
bencana-bencan a yang disebabkan
oleh kurangnya per hatian mereka terhadap lingkungan hidup. Anehnya,
pemerintahpun juga tidak begitu merespon tindakan-tindakan yang telah diambil
para pengusaha kita. Pemerintah hanya berkata bahwa hal tersebut sudah termasuk
kategori aman dan terstandarisasikan internasio nal. Namun tetap saja kejadian-
kejadian tersebut terulang kembali. Seperti halnya pembuangan limbah, banyak
perusahaan-per usahaan yang menggunakan zat kimia dalam prosesnya namun
tidak memper hatikan limbah yang telah dihasilkannya. Limbah itu sendiri adalah
buangan yang dihasilkan dar i suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu
tidak dikehendaki
dikehenda ki lingkungan karena tidak memiliki nilai eko no mis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini ter diri dari bahan kimia o rganik dan ano rganik. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah. Limbah industri dapat digolongkan menjadi 4
bagian : Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan par tikel, Limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) yang mana semuanya itu berbahaya jika terkena oleh
manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita masyarakat Indonesia terus
memantau dan melihat kondisi perindustrian negara kita agar kita tidak terkena
dampak yang dihasilkan oleh Perindustrian yang sedang berkembang di negara
kita ini.
xxiii
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat
berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah
didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru
untuk memajukan bangsa Indo nesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas,
berakhlak mulia, dan bekerja keras.
xxiv
DAFTAR
PUSTAKA
xxv