Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SAHRI RAMADHAN

NPM : 17160509898

PRODI : KPI III

MK : IAD

Ket : disusun guna memenuhi tugas Quis mata kuliah Ilmu Alamiyah Dasar

SOAL

1. Apakah alasan penulis mengatakan bahwa “dunia lama tidak terpencil dan terpisah satu sama
lainya, sepanjang zaman, pemikiran manusia memang bersifat Universal, dan kemajuannya pun
termasuk kemajuan manusia juga”

**

Rasa ingin tahu manusia bersifat tanpa batas, untuk mendapatkan pengetahuan. hal ini dapat dilihat
dari perkembangan pola fikir manusia, dimulai dari masa yang paling klasik yakni mencari
eksistensi tuhan,sebagai kebutuhan spritual seseorang (tahap theology), kemudian tahap metafisik
(filsafat) dimana manusia sudah mulai menggunakan akal untuk mendapatkan pemahaman tertentu
dalam bidangnya. Kemudian beralih ke masa pemikiran secara ilmiah berdasarkan pengamatan
yang pada dasarnya adalah akhir dari perjalanan pola pikir manusia, karena di tahap ini manusia
seakan sudah dapat menyimpulkan apa yang mereka cari melalui pengamatan yang sah. Dari
beberapa pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa pemikiran manusia bersifat universal.
Dimana pemikiran manusia dimulai dari kehidupan spiritual sampai kepada kehidupanya di dunia
nyata. Dalam artian manusia mencari jalan untuk menapaki kehidupanya,akal dijadikan tolak ukur
oleh manusia untuk kemajuan kehidupanya di Alam. Maka kematangan akal pun akan berdampak
juga pada kemajuan manusia

2. pada zaman pertengahan kekuasaan raja-raja Bani Umayyah , dan berhasil melakukan perluasan
wilayah islam, mengapa umatislam juga mendapatkan berbagai pengetahuan baru ?

**

Dalam upaya perluasan wilayah , muawiyah selalu memfokuskan segala kekuatan nya untuk
perluasan daerah di lua jazirah Arab, sampai pada akhirnya islam dapat mengusai benua asia-benua
eropa, maka tak heran bahwa islam mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru, terlebih ekspansi
ke dunia barat di lakukan secara besar-besaran pada masa itu, sebagaimana kita ketahui bahwa barat
adalah basis ilmu pengetahuan terutama dalam bidang filsafat. Kemudian banyak buku-buku
Yunani pada masa bani umayah diterjemahkan ke dalam bahasa persia,,sejak saat itulah banyak
ilmu pengetahuan asing mulai diserap oleh orang-orang islam.
3.mengapa kaum muslimin lebih dekat dengan karya Aristoteles dari pada filosofis lainya?

**

Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif, Dimana dalam kajian nya adalah sistem
penalaran yang menelah prinsip-prinsip menyimpulkan yang sah,ciri-ciri umum dari penalaran ini
adalah analitis (kesimpulan yang di tarik dari sebuah analisa).penyimpulan deduktif ,yaitu
pengambilan kesimpulan dari prinsip atau dalil menuju kepada contoh-contoh (kesimpulan dari
umum ke khusus). Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa prinsip logika aristoteles
adalah prinsip penalaran yang jelas karena bersifat Rasional maka tak heran jika umat islam lebih
dekat dengan karya Aristotales, di samping dia adalah Filsuf terbesar pada jamanya, pemikiranya
pun hampir sama dengan prinsip-prinsip keislaman.

4.karya filsafat yang baru manakah yang di pandang sebagai penemuan asli filsafat islam ?

dan mengapa di klaim sebagai filsafat islam ?

**

Yakni sebuah buku yang secara keliru di nisbatkan kepada Aristoteles yakni buku Theologia atau
Rububiyyah (ketuhanan) yang di terjemahkan oleh Ibnu Naimimiah Al-himashi. Dibenarkan oleh
Platinus bukan Aristoteles. Terdapat perbedaan antara aliran dua Filsuf tersebut dimana Aristoteles
didasari kepada wujud alam (Filsafat Alam) sedangkan Filsafat platinus di dasari pada yang satu
(Suprame Immerterial Force)

Dari dua asas yang berlainan tersebut ditemukanlah persesuaian, akhirnya metafisika atas yang
Satu. Munculah Filsafat baru yang berupa penggabungan dari kedua asas tersebut,dan filsafat ini
di klaim sebagai penemuan asli filsafat islam.

5. dari wacana di atas yang menggambarkan situasi sejarah, pikirkanlah apa yang dapat anda
simpulkan dan anda kembangkan dari pengetahuan di atas dengan situasi saat ini manusia hadapi

**

Dari pemaparan di atas dapat saya simpulkan bahwa perjalanan manusia mengunakan akal sebagai
alat untuk mengukur BENAR atau TIDAK adalah sebagai upaya kemajuan dirinya dalam
menjalani kehidupan, ada dorongan yang secara alamiah yang membuat manusia memikirkan apa
yang di lihat dan di rasakanya.bahwa mereka merasakan pengetahuan adalah sebagai kebutuhan
layaknya makan dan minum. Maka manusia menarik satu kesimpulan ada dua corak yang
mewarnai kehiduanya yaitu Ilmu (filsafat) dan Agama (kebutuhan spritual), kemudin dalam
kehidupan Dewasa ini dua corak ini menjadi problem menurut pendapat masing-masing,ada yang
memisahkan filsafat dengan agama,di sisi lain ada pula yang berusaha menggabungkan dua elemen
ini.
6.ringkaslah wacana di atas kedalam 1 lembar kertas tentang sejarah proses perpindahan
pengetahuan dari orang orang yunani hingga sampai kepada orang orang islam di baghdad.

**

Pada awal perkembangan islam, sebenarnya kaum muslimin tidak bermaksud


mengutif tentang kajian filsafat dari pihak manapun, kekayaan literatur yunani
dari disiplin keilmuan, budaya hingga peradabanya yang berlangsung dua
abad sebelum zaman kristen. Merupakan mukjizat yangmenimbulkan decak
kagum semua anak manusia adalah berkat jasa abad pertengahan.

Ilmu-ilmu yunani berkembang di Athena dan Alexabderia (mesir) berpindah


ke timur hanya di daerah-daerah dimana penduduknya berkomunikasi dengan
bahasa Suryan dan Persia

Kemudian banyak dari buku-buku yunani yang di terjemahkan kedalam


bahasa arab pada masa bani abbasyah, nampaknya khalifah pada masa itu
mempunyai ketertarikan yang kuat dalam bidang keilmuan, sebagaimana kita
ketahui bahwa pada masa bani abbasyah adalah masa-masa keemasan kaum
muslimin dalam bidang keilmuan banyak ilmuan-ilmuan dari berbagai bidang
yang muncul pada masa itu

Fase pertama dimulai pada masa khalifah mansyur-harun arrasyid fase ini
menimbulkan terjemahan karya komentator-komentator Aristoteles kemudian
terjemahan karya plato dan buku-buku dalam bidang kedokteran

Fase kedua pada masa khalifah Al-makmun di fase ini aktifitas terjemahan
banyak melakukan pengulangan dan koreksi pada fase pertama.

Fase ketiga fase ini berhasil menerjemahkan sebagian besar karya Aristoteles
seperti buku logika “mantiq aristhu” dan kitab fisika al-tha’biah

Anda mungkin juga menyukai