Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY “ H“ DENGAN ASMA

Nama mahasiswa : Eri Yanuar Akhmad B.S


Tempat praktek : PTSW “Budi Luhur” Kasongan Bantul
Tanggal : 9 – 14 Desember 2008

Identitas diri klien


Nama : Ny “ H “
Umur : 86 th
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangtalun, Ngawis, Karangmojo, Gunung Kidul

Status perkawinan: Janda


Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Lama bekerja :-
Sumber : Kelayan dan petugas panti
Tgl masuk panti : 25 Februari 2003

I. Riwayat Kelayan
1. Pekerjaan
Kelayan mengatakan dulu bekerja sebagai buruh tani tapi karena sudah tua di
rumah saja dan karena tidak ada yang mengurus dimasukkan ke panti oleh
anak-anaknya.

2. Masuk Panti
Kelayan mengatakan masuk panti karena anak-anaknya tidak mampu secara
ekonomi untuk mengurus dirinya makanya dimasukkan ke panti.

3. Jumlah Keluarga yang masih ada


Kelayan mengatakan mempunyai tiga putra dan 7 cucu.
Genogram

Keterangan:

: Laki-laki
: Perempuan

: Klien

+ : Meninggal

III. Riwayat Keluarga

Kelayan menyatakan riwayat keluarga sehat – sehat saja,paling hanya batuk dan pilek
saja.

IV. Riwayat Penyakit


1. Keluhan utama saat ini:
Pada saat dilakukan pengkaian kelayan mengatakan bahwa asmanya kumat dan
merasa sesak.

2. Apa yang dipikirkan saat ini:


Kelayan mengatakan bahwa tidak ada yang dipikirkan saat ini cuma asmanya saja
yang sering menghambat aktivitas sehari-harinya.

3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini:


Kelayan mengatakan tidak ada yang paling dipikirkan karena keluarganya juga
kemarin sudah menjenguk waktu lebaran.
4. Riwayat penyakit dahulu:
Kelayan mengatakan bahwa menderita asma sejak berumur 5 tahun, dan merasa
belum pernah menderita penyakit apapun yang berat kecuali asma.

V. Pengkajian
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelayan mengatakan sehat itu adalah bila tidak mengalami suatu penyakit yang
dirasakan mengganggu aktivitas sehari-hari.
dan keadaan sakit bila merasa badannya tidak enak hingga tidak bisa bangun.
Bila merasa sakit akan periksa oleh petugas di poliklinik panti dan diberi obat
sementara sebelum diperiksa oleh dokter pada setiap hari rabu.
Kelayan mengatakan merasa bersyukur karena masih diberi kesehatan sampai usia
tua ini.

2. Pola nutrisi
Jumlah : 3 x sehari, sesuai jatah panti. Kelayan menyatakan nafsu makannya baik
dan selalu menghabiskan porsi yang diberikan. Kelayan tidak mempunyai
pantangan makan. Kelayan minum 4 – 5 x sehari air putih dan segelas teh manis.

3. Pola eliminasi:
Kelayan mengatakan BAB biasanya 3 hari sekali. BAB lancer tidak sembelit. BAK
lancar, dengan frekuensi 5-6 x sehari

4. Pola aktivitas dan latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan / minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah / berjalan V
Ambulasi / ROM V
Keterangan:
0 : mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.

5. Pola tidur dan istirahat


Kelayan tidur sekitar 5-7 jam perhari, kadang terbangun pada malam hari dan dapat
tidur kembali. Kelayan tidak pernah tidur siang.

6. Pola perceptual
Penglihatan : Kelayan mengatakan masih bisa melihat dengan jelas bahkan jarak jauh
sekalipun.

Pendengaran : masih dapat mendengar dengan jelas, tidak menggunakan alat bantu
dengar.

Pengecap : Masih dapat membedakan rasa antara manis, pahit, asam dan asin.

Sensasi : Masih dapat membedakan panas, dingin, sakit maupun nyeri.

7. Pola persepsi diri


a. Gambaran diri
Kelayan merasa tidak terganggu dengan keadaanya/penampilan sekarang ini,
kelayan merasa tetap bersyukur dengan bagaimanapun keadaan tubuhnya, asalkan
sehat walaupun kadang nafasnya tesengal-sengal.
b. Ideal diri
Kelayan merasa keadaannya tidak mengganggu semangat untuk mencari
keselamatan untuk kehidupannya diakhirat nanti.
c. Harga dri :
Kelayan merasa mempunyai kepuasan dan kebanggaan terhadap dirinya walaupun
mengalami asma, karena masih merasa mampu merawat dirinya sendiri bila
dibandingkan dengan yang lainnya.
d. Identitas diri
Kelayan sudah menerima keadaannya, tidak merasa malu dengan keadaannya,
menerima dan masih merasa diperhatikan oleh petugas dan teman-temannya satu
wisma
e. Peran diri :
Kelayan masih mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya mencuci
pakaian, mengambil makanan dari dapur.

8. Pola peran hubungan


Di dalam komunikasi sehari-hari kelayan tidak mengalami hambatan. Dalam
berkomunikasi menggunakan bahasa jawa. Hubungan komunikasi dengan kelayan
lainnya maupun petugas baik, kelayan cukup ramah dan pembawaannya tenang.

9. Pola managemen koping stress


Kelayan selalu pasrah kepada Tuhan atas apapun yang terjadi.

10. Sistem nilai dan keyakinan


Klien beragama Islam, berusaha untuk menjalankan ajarannya. Klien juga rajin
mengikuti kegiatan keagamaan. Kelayan selalu sholat tepat 5 waktu jika asmanya
tidak kumat.

VI. Pemeriksaan Fisik


1. Pemeriksaan fisik
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis
 TD : 170/90 mmHg. Nadi: 88 x/menit, Respirasi 30 x/menit
 Temperatur : 36.5°C, BB : 35 Kg dan TB : 156 Cm
 Kepala : Kulit kepala dan rambut bersih
 Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
 Thorak : Bentuk dada simetris, retraksi otot dada (+),turgor kulit baik, suara
paru :wheezing.
 Abdomen : Tidak ada Ascites, tidak kembung, nyeri tekan (- )
 Ekstremitas : Tidak ada kelainan, kuku jari tangan dan kaki bersih.
2. Pemeriksaan Panca Indera
a. Penglihatan (mata) :
- Bola mata : simetris tidak ada kelainan
- Konjunctiva : tidak anemis
- Sklera : tidak ikterik
- Reflek pupil : +/+
- Visus : 6/6
b. Pendengaran(telinga) :
- Bentuk telinga simetris
- Nyeri tekan tidak ada
- Liang telinga : serumen tidak ada
- Gangguan pendengaran tidak ada.
c. Pengecapan( mulut )
- Gigi geligi ada yang goyang dan dirasakan nyeri, ada beberapa yang tanggal.
- Lidah bersih
- Sensasi rasa manis ,asin dan pahit(+)
d. Sensasi(kulit)
- Sensasi nyeri (+), sensasi taktil (+), sensasi suhu (+)
- Turgor kulit : baik
e. Penciuman(hidung)
- Lubang hidung simetris
- Septum nasi : lurus
- Konka : normal
- Tidak ada sekret.
VII. Analisa data
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: Kelayan mengatakan giginya yang Nyeri akut Agen Injury fisik
goyang rasanya sakit sekali, membuat
susah tidur

DO: Gigi klien terlihat goyang

DS:Kelayan mengatakan susah jika asmanya Pola nafas tidak Hiperventilasi


kumat dan tidak bisa bernafas dan efektif
beraktifitas seperti saat ini

DO : RR : 32 x/ menit, terdengar wheezing,


klien tampak sesak nafas

VIII. Diagnosa Sesuai Prioritas


1. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan Agen Injury fisik.

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI
N
Pola nafas tidak TIU: 1.Auskultasi suara nafas, catat adanya
efektif b.d Setelah dilakukan perawatan suara tambahan
hiperventilasi selama 1 minggu klien dapat 2. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR.
mendemonstrasikan batuk efektif, 3. Monitor pola pernapasan abnormal
menunjukkan jalan nafas yang 4.Ajarkan nafas dalam.
paten secara mandiri.
TIK: Setelah dilakukan 3 hari
perawatan kelayan dapat
mendemonstrasikan nafas dalam,
menunjukkan jalan nafas yang
paten.
Nyeri akut TIU: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan Setelah dilakukan perawatan komprehensif termasuk lokasi,
dengan Agen selama 1 minggu kelayan mampu karakteristik, durasi, frekuensi,
Injury fisik mengontrol nyeri. kualitas dan faktor presipitasi
TIK: 2. Observasi reaksi nonverbal dari
Setelah dilakukan 3 hari ketidaknyamanan
perawatan kelayan dapat tahu 3. Ajarkan tentang teknik non
penyebab nyeri, mampu farmakologi.
menggunakan tehnik 4. Tingkatkan istirahat
nonfarmakologi untuk mengurangi
nyeri, mencari bantuan,
menyatakan rasa nyaman setelah
nyeri berkurang.

CATATAN PERKEMBANGAN
NO WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
1. Selasa, 9 1.Mengkaji kelayan secara S: Kelayan mengatakan memiliki riwayat
Desember komprehensif asma, dan sekarang sedang sesak
2008 j. 2.Memotivasi kelayan untuk O:Kelayan tidur dengan posisi sujud, RR
08.00 – memeriksakan di poliklinik. :30 x/menit, wheezing saat diauskultasi
14.00 3.Mengajarkan nafas dalam A: Masalah belum teratasi
P:- Ajarkan nafas dalam
- Motivasi ke poliklinik

1. Rabu, 10 1.Mengkaji kelayan secara S: Kelayan me ngatakan masih sesak tapi


Desember komprehensif tidak seberat kemarin karena sudah
2008 jam 2.Pengawasan minum obat minum obat dan melakukan nafas dalam.
08.00 – (pagi) O: Kelayan mendemonstrasikan nafas
14.00 3. Menganjurkan nafas dalam dalam, minum obat, dan auskultasi
dan istirahat terdengar wheezing, RR : 26 x/menit
4.Pengawasan minum obat A: Masalah teratasi sebagian
(siang) P:- Motivasi nafas dalam saat sesak nafas
memberat
- Motivasi istirahat
- Motivasi minum obat teratur

1. Kamis, 11 1. Mengkaji kelayan secara S: Kelayan mengatakan keadaannya baik,


Desember komprehensif. berusaha untuk melaksanakan anjuran
2008 jam 2. Pengawasan minum obat perawat dan mengucapkan terimakasih.
08.00. 14.00 (pagi) O: KU: baik, kelayan terlihat antusias
3. Motivasi nafas dalam saat dengan anjuran perawat, RR : 20 x/menit
sesak nafas dan istirahat A: Masalah teratasi
4. Pengawasan minum obat P:- Motivasi nafas dalam dan isatirahat jika
(siang) kambuh
5. Melakukan evaluasi - Motivasi minum obat teratur
- Jika kambuh dan obat habis segera ke
poliklinik.

2. Selasa,9 1. Mengkaji kelayan secara S : Kelayan menyatakan nyeri di bagian


Desember komprehensif gigi, terus menerus, dan pengen dicabut ke
2008 j. 2. Mengajarkan nafas dalam pusksesmas tapi nunggu panti
08.00 – 3. Motivasi periksa ke poliklinik O : Gigi kelayan goyang di bagian depan
14.00 4. Motivasi istirahat dan geraham belakang
5. Kompres hangat di pipi A: Masalah belum teratasi
P :- Motivasi nafas dalam
- Konsul ke panti
- Motivasi ke poliklinik
2. Rabu, 10 1. Mengkaji kelayan secara S : Kelayan mengatakan masih nyeri dan
Desember komprehensif berkurang sedikit setelah minum obat
2008 jam 2. Motivasi nafas dalam (analgesik) dari poliklinik dan nafas dalam
08.00 – 3. Pengawasan minum obat O : Gigi kelayan goyang, minum obat, kata
14.00 (pagi) panti belum ada yang mengantar karena
4. Motivasi nafas dalam dan tidak ada fasilitas transport dan
istirahat hujan,melakukan nafas dalam
5. Pengawasan minum obat A : Masalah teratasi sebagian
(siang) P : - Motivasi nafas dalam
6. Konsul panti - Motivasi minum obat
7. Memberikan reinforcement - Motivasi istirahat
positif atas yang telah
dilakukan
2. Kamis,11 1. Mengkaji kelayan secara S : Kelayan mengatakan sudah tidak terasa
Desember komprehensif nyeri dan hilang setelah minum obat
2008 jam 2. Pengawasan minum obat (analgesik) dari poliklinik.
08.00. 14.00 (pagi) O : Gigi kelayan masih goyang, kelayan
3. Motivasi istirahat sudah minum obat.
4. Pengawasan minum obat A : Masalah teratasi
(siang) P : - Motivasi nafas dalam
5. Memberikan reinforcement - Motivasi minum obat
positif atas yang telah - Motivasi istirahat
dilakukan - Motivasi klien untuk proaktif ke
poliklinik minta dicabut giginya.

Anda mungkin juga menyukai