Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN

SKRINING

RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS


Jln. Yos Sudarso no. 13 Lubuklinggau
Telp. (0733) 321013
DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI SKRINING 1

BAB II RUANG LINGKUP SKRINING 2

BAB III TATA LAKSANA SKRINING 3

BAB IV DOKUMENTASI 5
BAB I

DEFINISI SKRINING

Skrining (screnning) merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk

memisahkan orang yang sehat dari orang yang mempunyai keadaan patologis yang

terdiagnosis atau mempunyai resiko tinggi.(Kamus Dorland ed. 25 :974). Menurut

Rochjati (2008), skrining merupakan pengenalan diri secara pro – aktif pada ibu hamil

untuk menentukan adanya masalah atau resiko.

Sehingga skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi

penyakit atau kelainan pasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan

kebutuhan pasien saat kontak pertama. Ketarangan hasil skrining digunakan untuk

mengambil keputusan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan dan

merujuk pelayanan kesehatan lainnya dengan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan

misi dan sumber daya rumah sakit. Skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi

visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik,

laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya. Skrining dilakukan apabila

pasien tiba di rumah sakit, pada saat pasien di transportasi emergency atau disumber

rujukan.
BAB II

RUANG LINGKUP SKRINING

Skrining dilakukan pada area :

1. Loket pendaftaran Rawat Jalan

2. Loket pendaftaran IGD

3. Custumer cervice Rawat Jalan / IGD

4. Poliklinik

5. IGD

Skrining dilakukan melalui :

1. Kriteria triage

2. Evaluasi visual atau pengamatan

3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik

4. Laboratorium klinik atau diagnostic imajing sebelumnya


BAB III

TATA LAKSANA SKRINING

Skrining dilakukan melalui :

1. Kriteria triase

2. Evaluasi visual atau pengamatan

3. Pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik

4. Laboratorium klinik atau diagnostic imajing sebelumnya

A. Kriteria Triase

Triase adalah seleksi pasien sesuai tingkat kegawat daruratan sehingga

pasien terseleksi dalam mendapatkan pertolongan sesuai tingkat kegawatannya.

Triase di RSUD Dr.SOBIRIN menggunakan system labeling warna, pasien

ditentukan apakah gawat darurat, gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat atau

tidak gawat tidak darurat. Pasien yang telah diseleksi diberi label warna pada

listnya, sesuai dengan tingkat kegawatannya.

Adapun pemberian labeling warna sesuai dengan tingkat kegawatan, sebagai

berikut :

1. Pasien gawat darurat diberi label warna merah

2. Pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat diberi label warna

kuning

3. Pasien tidak gawat dan tidak darurat diberi label warna hijau

4. Pasien yang telah dinyatakan meninggal diberi warna hitam

Initial Assesement (Penilaian Awal)

Pasien yang masuk melalui IGD (Instalasi Gawat Darurat) maupun poliklinik

memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat. Waktu berperan sangat
penting oleh karena itu diperlukan cara yang mudah, cepat dan tepat. Proses awal ini

dikenal dengan Initial Assesement (penilaian awal).

Untuk di triase IGD petugas melakukan penilaian kesadaran dengan menggunakan

kriteria AVPU ;

A : Alert

V : Respon to verbal

P : Respon to pain

U : Unrespon

Penilaian awal ini intinya adalah

1. Primary survei yaitu penanganan ABCDE dan resusitasi. Disini dicari

keadaan yang mengancam nyawa dan apabila menemukan harus dilakukan

resusitasi. Penanganan ABCDE yang dimaksud adalah :

A : Airway dengan control cervical

B : Breathing dan ventilasi

C : Circulation dengan control perdarahan

D : Disability, status neurologis dan penilaian GCS

E : Exposure buka baju penderita tapi cegah hipotermi

Langkah selanjutnya harus dipertimbangkan pemakaian kateter urin (folley

catheter), kateter lambung (NGT), pemasangan heart monitor dan

pemeriksaan laboratorium atau rontgen.

2. Secondary survey

Pemeriksaan teliti dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari

depan belakang dan setiap lubang dimasukkan jari (tube finger in every

orifice).

a. Anamnesis melalui pasien, keluarga atau petugas pra hospital yang

meliputi :
A : Alergi

M : Medikasi / obat-obatan

P : Past illness / penyakit sebelumnya yang menyertai

L : Last meal / terakhir makan jam berapa bukan makan apa

E : Event / hal-hal yang berhubungan dengan sebab cedera

b. Pemeriksaan fisik meliputi : inspeksi, palpasi, dan perkusi. Periksa

dengan teliti apakah adakah perubahan bentuk, tumor, luka dan sakit

(BTLS). Pemeriksaan punggung dilakukan dengan log roll

(memiringkan penderita dengan tetap menjaga kesegarisan tubuh). Cek

tanda-tanda vital.

B. Evaluasi Visual Pengamatan

 Pasien yang secara pengamatan visual dalam keadaan gawat dan

memerlukan pertolongan segera langsung diarahkan ke IGD.

 Pasien yang secara pengamatan visual tidak memerlukan pertolongan segera

dianjurkan ke poliklinik.

 Jika RS belum mempunyai pelayanan spesialistik tertentu maka pasien

disarankan untuk rujuk.

C. Pemeriksaan Fisik atau Hasil Dari Pemeriksaan Fisik Psikologik

Pemeriksaan fisik head to toe meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi,

termasuk juga pemeriksaan psikologik.

D. Laboratorium atau Pemeriksaan Imaging Sebelumnya

Pasien yang sudah membawa hasil laboratorium atau pemeriksaan imaging

sebelumnya diarahkan ke poliklinik yang sesuai.

Skrining dan test diagnosis standar sebelum pasien dirawat adalah :


1. Kasus Umum :

 Pemeriksaan laboratorium : Hematologi (haemoglobin, leukosit,

eritrosit, trombosit, hitung jenis)

 Kimia klinik standar (ureum, kreatinin, SGOT/SGPT)

 Hasil EKG (untuk pasien jantung dan pasien dewasa > 40 tahun)

2. Pre Operatif

 Pemeriksaan laboratorium : Hematologi (haemoglobin, leukosit,

eritrosit, trombosit, hitung jenis)

 Kimia klinik standar (ureum, kreatinin, SGOT/SGPT)

 Pemeriksaan thorax foto/rontgen foto

 Elektrokardiografi/rekam jantung

 Hasil konsul pre operatif (penyakit dalam, kardiologi, pulmonology, dll)

3. Perawatan Tuberkulosis

 Pemeriksaan laboratorium : Hematologi (haemoglobin, leukosit,

eritrosit, trombosit, hitung jenis)

 Pemeriksaan thorax foto/rontgen foto


BAB IV

DOKUMENTASI

Semua hasil skrining di catat dalam Rekam Medis IGD dan Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai