RSUD PROF.DR. No Dokumen No. Revisi 00 Halaman 1/9
dr.W.Z. JOHANNES KUPANG
PANDUAN Tanggal Terbit Ditetapkan
PRAKTIK KLINIS Direktur RSUD Prof, Dr. W.Z Johannes Kupang (PPK)
Drg. Dominikus Minggu, Mkes
Pembina Utama Madya Nip. 19600731 198812 1 001 Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Anamnesis Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari Ditambah gejala penyerta 2 atau lebih: - Nyeri kepala - Nyeri retro orbita - Nyeri otot dan tulang - Ruam pada kulit - Kadang terdapat manifestasi perdarahan (perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena) - Riwayat bepergian ke tempat yang tinggi populasi infeksi virus dengue Pemeriksaan Fisik - Demam - Terdapat manifestasi perdarahan: Uji bending positif Petekie, ekimosis, purpura Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi Hematemesis dan stau melena - Pembesaran hati - Dapat terjadi syok yang ditandai dengan nadi cepat dan lemah sampai tidak teraba, penyempitan tekanan nadi (≤ 20 mmHg), hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang (>2 detik) dan pasien tampak gelisah - Derajat penyakit DBD (pada setiap derajat sudah ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi) • Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji bendung. • Derajat II : Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. • Derajat III : Didapatkan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembap dan anak tampak gelisah. • Derajat IV : Syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak terukur. Pemeriksaan - Trombositopenia (100 000/µl atau kurang) penunjang - Adanya kebocoran plasma karena peningkatan permeabilitas kapiler, dengan manifestasi sebagai berikut : Peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai standar Penurunan hematokrit ≥ 20%, setelah mendapat terapi cairan Efusi Pleura/Perikardial, Asites, Hipoproteinemia - Pemeriksaan lain Protein Non Struktural (NS1) IgG dan IgM Tatalaksana Medikamentosa Tatalaksana infeksi virus dengue bergantung pada derajat keparahan dari penyakit. Pasien yang memiliki gejala klinis demam tanpa ada tanda bahaya dapat diterapi berdasarkan simptomatis sedangkan pasien yang menunjukan tanda bahaya harus dimonitor ketat dengan terapi cairan secara parenteral. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada terapi spesifik untuk infeksi dengue virus, terapi dilakukan untuk mencegah komplikasi dari penyakit. Non Medikamentosa - Anak dianjurkan untuk bed rest. - Beri anak minum yang cukup. Dapat diberikan jus buah, air kelapa, sup dan minuman lain yang mengandung elektrolit dan glukosa untuk mengganti kehilangan cairan akibat demam dan muntah. Namun hindari inuman bersoda. - Jika anak di rawat jalan, eduukasi keluarga agar segera membawa ke rumah sakit jika tidak ada perubahan dengan obat, ada keluhan nyeri perut yang hebat, terus muntah, tangan dan kaki dingin dan lembab, anak terus rewel atau tidak sadar, manifestasi perdarahan ( feses hitam atau muntah kehitaman), tidak kencing >4-6 jam. Komplikasi - Ensefalopati dengue - Kelainan ginjal, akibat syok berkepanjangan dapat terjadi gagal ginjal akut - Edem paru, seringkali terjadi akibat overloading cairan. - Dapat terjadi ketidakseimbangan asam basa (berhubungan dengan diare dan muntah atau karena menggunakan cairan hipotonis untuk koreksi dehidrasi), gangguan elektrolit (hiponatremia dan hipokalsemia), infeksi nosokomial. - Kelebihan cairan Prognosis - Ad vitam : Dubia ad dubia - Ad functionam : Dubia ad bonam - Ad sanactionam : Dubia ad bonam Kepustakaan 1. Soedarmo SSP, Garna H, Hadinegoro SRS, Satari HI. Buku Ajar lnfeksi & Pediatri Tropis. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. 2. IDAI, WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta: IDAI; 2009. 3. WHO, UNICEF, UNDP. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control [Internet]. New York, USA: WHO; 2009. Available from: http://www.who.int/tdr/publications/documents/dengue- diagnosis.pdf 4. IDAI. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Pudjiadi A, Hegar B, Handryastuti S, Idris N, Gandaputra E, Harmoniati E, editors. Jakarta: IDAI; 2009.
Mengetahui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
dr.Regina Maya Manubulu,Sp.A dr.Woro I. Padmosiwi,Sp.A