Anda di halaman 1dari 2

RESUME LATEKS KARET ALAM

Oleh : Yoga Prasetia

Lateks merupakan sistem koloid yang terdiri dari partikel karet dan partikel bukan karet
(protein dan fofolipid yang terdispersi di dalam serum). Lateks dapat dihasilkan dengan cara
penyadapan tanaman. Tanaman yang paling banyak di gunakan untuk menghasilkan karet yaitu
pohon Havea Brasiliensis. Lateks yang didapatkan dari Havea Brasiliensis ini nama kimia nya
adalah cis-1,4-poliisoprena. Adapun komposisi lateks Havea Brasiliensis bila disentrifugasi
antara lain adalah :

1. Frasi karet (37%)


2. Fraksi Wey Wysling (1-3%)
3. Fraksi serum (48%)
4. Fraksi dasar (14 %)

Karet alam merupakan karet yang dihasilan langsung dari tanaman dari hasil penyadapan.
lateks yang dihasilkan langsung dari penyadapan tanaman ini biasa disebut disebut dengan
lateks segar (lateks kebun). Lateks kebun umumnya tidak stabil. Ketidak stabilan ini disebabkan
karena rusaknya komponen pelindung karet oleh beberapa fator, misalnya udara bebas atau zat-
zat yang dapat menyebabkan lateks cepat mengalami koagulasi menggumpal. Oleh arena itu
untuk menjaga kestabilan lateks pada kondisi yang ideal diperlukan bahan-bahan penstabil lateks
(anti koagulasi) seperti ammoniak, surfaktan emal (pengemulsi), dan zat-zat lain yang dapat
mencegah terjadinya percepatan penggumpalan demi mendapatkan lateks berkualitas sesuai yang
diinginkan.
Kemudian selain lateks kebun juga ada yang dinamakan lateks pekat. Lateks pekat
merupakan lateks yang diperoleh dari hasil pemekatan lateks kebun. Tujuan dari pemekatan ini
adalah untuk meningkatkan Kadar Karet Kering (KKK). Lateks pekat yang mencapai Kadar
Karet Kering 60% memiliki mutu yang baik untuk pengolahan industri karet. Proses pemekatan
lateks kebun biasanya dilakukan cara pemusingan (sentrifugasi). Karena kapasitasnya tinggi dan
pemeliharaannya lebih mudah. Metode yang dapat dilakukan untuk mendapatkan Kadar Karet
Kering (KKK) yang pada prinsipnya adalah memisahkan karet dari lateks dengan cara
pembekuan, pencucian, dan pengeringan. Dengan prosedur sebagai berikut :
1. Lateks dituangkan kedalam cawan yang sebelumnya telah diketahui beratnya, secara
perlahan kemudian dicatat beratnya (berat lateks adalah berat total/berat wadah)
2. Lateks dibekukan dengan asam asetat atau asam format 2% dan dipanaskan di dalam
penangas air atau waterbath pada suhu 800C sampai serum menjadi jernih.
3. Koagulan atau bekuan digiling menjadi crepe dengan ketebalan 1-2 mm, dan dicuci.
4. Krep kemudian dikeringkan di dalam oven, setelah itu didinginkan di dalam desikator
dan ditimbang dalam neraca analitik.

Adapun rumus untuk mendapatkan Kadar Karet Kering (KKK) adalah :

Berat Karet Kering


𝐾𝐾𝐾 = 𝑥 100%
Berat Karet Total

Anda mungkin juga menyukai