PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari kita sering melihat adanya gelombang.
Baik air, sungai, air kolam, maupun air laut. Apakah sebenarnya gelombang itu? Manusia
sejatinya di kehidupannya tidak pernah luput dari lingkungan gelombang. Tidak saja
gelombang yang dapat dilihat oleh mata, termasuk juga gelombang elektromagnetik
yang tidak dapat kita lihat kecuali cahaya. Gelombang tersebut misalnya gelombang
radio, gelombang televisi, dan sebagainya.
Selain dari contoh gelombang yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari
gelombang juga terdapat dalam bencana alam misalnya yang paling serng nampak
adalah delombang tsunami , gelombang gunung meletus, gelombang gempa ,dan
gelombang angin tornado .
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Gelombang adalah getaran , dan getaran itu bergerak dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan media tertentu atau bahkan gelombang bisa bergerak
tanpa melalui media seperti di ruang hampa, jadi bisa disimpulkan gelombang itu
adalah getaran yang bisa berulang dan bisa merambat melalui media tertentu atau
bahkan tanpa media sekalipun, dan gelombang juga terdapat pada medium karena
adanya perubahan bentuk yang menimbulkan gaya pegas dimana dapat berjalan
dan juga dapat memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya
tanpa membuat pertikel medium berpindah secara permanen.
Linear apabila gelombang yang berada di semua titik tertentu di medium itu bisa
dijumlahkan
Terbatas apabila gelombang terbatas, dan selain itu disebut sebagai gelombang tak
terbatas
Isotropik apabila ciri-ciri fisiknya “sama” di arah yang berbeda
Seragam apabila ciri fisiknya tidak berupah di titik yang berbeda
Gelombang tranversal dimana gelombang ini memiliki arah getaran tegak lurus
terhadap arah perrambatan. Ilustrasi dan juga istilah yang ada di gelombang
transversal
1. Puncak Gelombang {gunung }: adalah titik tertinggi di gelombang
2. Dasar Gelombang {lembah}: adalah titik dasar atau yang terendah di suatu
gelombang
3. Bukit Gelombang : adalah bagian dari gelombang yang menyerupai gunung
dengan titik yang tertinggi atau puncak dari gelombang
2
4. Panjang Gelombang : adalah jarak antara dua puncak atau bisa juga dua
lembah gelombang
5. Amplitudo {A} : adalah simpangan yang terjauh dari garis keseimbangan
6. Periode {T} : Waktu yang diperlukan utnuk bisa menempuh jarak dua puncak
atau dua buah lembah yang berurutan, atau lebih gampangnnya anda bisa sebut
kalau waktu yang diperlukan untuk membentuk suatu gelombang
Gelombang Longitudinal
3
2. Pembiasan Gelombang
Jika gelombang datang pada suatu permukaan batas yang memisahkan dua
daerah dengan laju gelombang berbeda, sebagian gelombang akan dipantulkan
dan sebagian yang lain akan ditransmisikan (diteruskan). Pembelokan berkas
gelombang yang diteruskan disebut pembiasan (refraksi).
3. Difraksi Gelombang
Jika sebagian gelombang membentur atau dibatasi oleh suatu penghalang,
penjalaran gelombang menjadi lebih rumit. Bagian muka gelombang yang tidak
terhalang tidak begitu saja menjalar dalam arah berkas lurus seperti yang kita
perkirakan.
4
4. Interferensi Gelombang
Ketika dua gelombang koheren (memiliki frekuensi dan selisih fase tetap)
bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang. Peristiwa interferensi
dapat kita lihat dengan mudah pada tangki riak. Jika dua sumber koheren S 1 dan
S2menghasilkan dua muka gelombang lingkaran, kedua muka gelombang itu
akan bertemu dan membentuk pola interferensi pada permukaan air.
5. Dispersi Gelombang
Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang
merambat melalui suatu medium. Suatu medium dimana laju gelombang tidak
bergantung pada panjang gelombang atau frekuensinya disebut
medium nondispersif.
6. Polarisasi Gelombang
Jika salah satu ujung tali ke penumpu, kemudian pegang salah satu ujung tali lainnya.
Jika anda menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah, sebuah gelombang merambat
sepanjang tali.
Gelombang pertama yang anda peroleh dengan cara menggerakkan tali ke arah atas
dan ke arah bawah disebut polarisasi vertikal dan gelombang kedua yang anda peroleh
dengan cara menggerakkan tali ke arah samping disebut polarisasi horizontal.
5
2.4 Jenis- Jenis Gelombang Yang Terjadi Pada Alam
1. Gelombang Tsunami
1) Defenisi
6
Rumus sederhana dari kecepatan gelombang tsunami adalah :
Dimana:
v : Kecepatan gelombang tsunami
h : Kedalaman pusat gempa
Ditengah lautan dimana kedalaman laut cukup besar, maka kecepatan
gelombang juga besar, demikian pula periode gelombang, sedangkan
amplitudonya kecil dan panjang gelombangnya bisa mencapai puluhan
kilometer.
Jika gelombang mendekati pantai dimana kedalaman laut berkurang,
kecepatan gelombangnya pun semakin kecil, tetapi diimbangi dengan
berkurangnya periode gelombang dan bertambahnya amplitudo (tinggi
gelombang), sesuai dengan hukum Kekekalan Energi.
Patahan Naik dan Patahan Turun di Dasar Laut
Patahan Naik di Dasar Laut
Apabila Tsunami disebabkan oleh patahan naik maka permukaan air di atas
episenter tiba-tiba terangkat ke atas dan menjalar ke seluruh arah
penjalaran,
7
mendorong permukaan air ke segala arah dan lebih cepat dari biasanya.
1. Accelerometer
Jarak antara satu alat dengan yang lain dalam sebuah regional yakni sekitar
seratus kilometer. Dengan jarak tersebut, gelombang gempa akan terekam dalam
8
waktu beberapa detik saja. Data yang terekam kemudian dikirim menuju pusat
melalui satelit komunikasi VSAT. Kemudian akan dilakukan analisis terhadap
data sehingga diketahui titik pusat gempa . Ketika gempa yang terjadi memenuhi
kriteria tsunami, maka peringatan bencana tsunami akan diumumkan.
BMKG juga memasang alat berupa GPS geodetik dan tide gauge di seluruh
penjuru Indonesia sehingga membentuk jaringan GPS dan tide gauge. GPS
geodetik difungsikan untuk tujuan mitigasi gempa bumi Sedangkan tide gauge
bertujuan untuk mendeteksi pasang surutnya air laut pasca terjadinya gempa
bumi
Tide gauge memang sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
perubahan permukaan laut, baik secara mekanik maupun secara otomatis. Alat
ini memiliki komponen pressure, sensor radar dan sensor pelampung. Tide
gauge paling ideal dipasang di dekat titik lempeng di tengah laut yang tenang.
Namun pada kenyataannya, alat ini sering dipasang di zona laut tenang meski
tidak dekat dengan titik lempeng). Hal itu dikarena mahalnya biaya pemasangan.
Setidaknya ada sejumlah 40 GPS dan 80 tide gauge yang rencananya akan
dipasang dan dikontrol oleh Bakosurtanal. Kegunaan kedua alat tersebut adalah
untuk mengamati gerakan lempeng bumi. Data arah gerakan lempeng bumi
diiperlukan untuk memprediksi daerah- daerah yang rawan gempa di masa
selanjutnya. Data yang diperoleh akan dikirim secara langsung ke BMKG pusat
menggunakan VSAT.
9
3. Buoy
Buoy adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penanda yang dipasang di laut.
Pada awalnya buoy dipasang untuk aktivitas bongkar muat kapal laut. Namun,
alat ini kemudian juga difungsikan untuk mengamati tsunami yang mungkin
terjadi di kawasan tersebut Buoy memiliki pemberat yang disebut sinker. Sinker
ini terhubung dengan buoy menggunakan rantai yang panjangnya dua kali
kedalaman laut yang dipasang buoy. Pada umumnya, buoy memiliki warna
terang seperti warna kuning agar mudah dikenali dan tidak tertabrak oleh kapal.
10
1) Defenisi
Pengertian Gunung Meletus – Gunung merupakan salah satu dari banyak sumber
daya alam yang ada di bumi. Gunung adalah permukaan yang menonjol di atas
permukaan bumi. Pada bagian tonjolan gunung tersebut terdapat saluran lurus
berbentuk garis vertikal semacam pipa alami.
Pipa ini menjadi penghubung antara perut bumi dengan kerak bumi atau
permukaan bumi. Perut bumi berisi banyak jenis cairan panas, seperti batuan cair
dan juga magma. Suatu waktu magma dan material-material yang berada di dalam
perut bumi akan mengalami permasalahan.Hal itu bisa juga disebabkan oleh
getaran bumi yang disebut dengan gempa tektonik, magma yang ada di dalam perut
bumi akan keluar secara berkala ke permukaan bumi. Magma tersebut keluar
melalui pipa alami yang sangat tinggi yang berada di dalam perut bumi.
Berikut ini beberapa variable yang diperlukan untuk mengukur Tinggi Letusan (TL)
11
Dengan data – data diatas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
dH1 = eBK – ePosko dH2 = (JD) x tan (SP)
= 2.700 – 472 = 17.500 x tan 20o
=2.228 m = 17.500 x 0,369
= 6.369, 48 m
Pada awalanya alat ini hanya bisa digunakan untuk menentukan dari arah mana
gempa bumi terjadi. Dengan perkembangan teknologi yang semakin
berkembang, maka kemampuan seismometer pun telah ditingkatkan, sehingga
bisa merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti
ini disebut Seismometer Broadband.
12
2. Tiltmeter:
Untuk kasus sebuah gunung berapi, biasanya para ilmuwan akan memasang
Tiltmeter di banyak titik, mulai dari kaki gunung hingga dataran-dataran
tertinggi yang diperkirakan sebagai jalur aliran lava.
3. Gelombang Gempa
Defenisi
(1) Gelombang longitudinal atau gelombang primer (P), yaitu gelombang yang
merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat pertama kali oleh
seismograf dengan kecepatan antara 7 – 14 km per detik dan periode gelombang
5 – 7 detik.
13
(2) Gelombang transversal atau gelombang sekunder (S), yaitu gelombang yang
merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat sebagai gelombang
kedua oleh seismograf dengan kecepatan antara 4 – 7 km per detik dan periode
gelombang 11 – 13 detik.
Δ = {(S – P) – 1} × 1 megameter
b. Gelombang transversal tercatat pada jam 08 26’ 40″ Berapa jarak Garut dari
episentrum gempa?
Jawab:
=15/60 × 1.000 km
= 250 km
14
4. Gelombang Angin Tornado
1) defenisi
Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan
cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran
namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang
ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan
yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan
rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum
menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-
480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di
permukaan dengan lebih dari 100 km.
Proses terjadinya tornado
15
2) Alat ukur angin
1. Anemometer,
Anemometer merupakan suatu alat pengukur kecepatan angin dan pengukur
suhu yang sangat cocok bagi Anda yang berprofesi sebagai nelayan dan
sejenisnya untuk menentukan arah mata angin dan badai
2. Wind vane,
Untuk menentukan kecepatan angin kita perhatikan skala dari gerakan keping logam.
Pada alat Wind Force terdapat keping logam yang bisa naik turun saat ada angin dan
terdapat besi yang melengkung dengan ruji-ruji sebanyak 7. Bila kecepatan angin
lemah maka keping logam bergerak naik sedikit, sebaliknya bila angin kuat maka
keping logam dapat naik lebih tinggi.
3. Windsock,
alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin.
Biasanya ditemukan di bandara – bandara.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gelombang adalah getaran , dan getaran itu bergerak dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan media tertentu atau bahkan gelombang bisa bergerak
tanpa melalui media seperti di ruang hampa, jadi bisa disimpulkan gelombang itu
adalah getaran yang bisa berulang dan bisa merambat melalui media tertentu atau
bahkan tanpa media sekalipun, dan gelombang juga terdapat pada medium karena
adanya perubahan bentuk yang menimbulkan gaya pegas dimana dapat berjalan
dan juga dapat memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya
tanpa membuat pertikel medium berpindah secara permanen.
17