NIM : 5183250030
MEDAN
DESEMBER 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya penulis bisa menyelesaikan critical jurnal Review ini. Penyusunan critical
jurnal review ini penulis menyadari bahwa kelancaran penulisan critical jurnal review
adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
kelancaran penulisan critical jurnal review ini
Dalam penulisan critical jurnal review ini, penulis telah berusaha menyajikan
yang terbaik. Penulis berharap semoga critical jurnal review ini dapat memberikan
informasi sertamempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR
1.2 Tujuan Penulisan CJR
1.3 Manfaat Penulisan CJR
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL
2.1 Identitas Jurnal
2.2 Ringkasan Isi Jurnal
BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS
3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal Utama
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal Pembanding
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
REKOMENDASI
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CJR
Dalam mempelajari suatu hal kerap sekali kta membutuhkan referensi
untuk mendukung ilmu yang akan kita pelajari. Namun terkadang kita
bingung mencari sumber referensi yang akan kita pakai karena tidak
mengetahui info tentang referensi yang kita pakai.
Salah satu referensi yang cukup awan di pakai adalah jurnal. Namun, dari
begitu banyaknya jurnal yang ada di dunia dan begitu banyak judul penelitian
yang di terbitkan kita tidak lantas dapat memilih jurnal mana yang akan kita
pakai. Untuk mengatasi hal itu maka di lakukanlah kegiatan CRITICAL JURNAL
REVIEW ini untuk membantu dalam memberikan review jurnal yang akan di
gunakan sebagai referensi oleh pembacanya. Terutama untuk judul yang
di ingin di pelajari. Sehingga, memberikan kemudahan kepada pembaca.
B. Tujuan penulisan CJR
Mengkritisi atau membandingkan satu topik materi kuliah menggambar
teknik dalam dua atau lebih jurnal yang berbeda.
C. Manfaat CJR
Identitas jurnal 2
Judul : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS KOMPUTER PADA MENGGAMBAR TEKNIK
Penulis : Nur Basuki dan Harun Sitompul
ISSN : ISSN: 2355-4983
4
BAB II. RINGKASAN ISI JURNAL 1
I. PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN MENGGAMBAR TEKNIK
Gandung Purwanto (2002) dalam buku Menggambar Teknik Dasar, menjelaskan
bahwa gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan ketentuan cara-
cara, ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh ahli-ahli
teknik. Menggambar teknik merupakan suatu teknik menggambar dasar yang diajarkan
mulai dari menggoreskan sepenggal garis yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau
rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar mungkin
berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah sebuah
bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum. Menggambar teknik memiliki
fungsi sebagai media penyampaian informasi yang komunikatif karena gambar dapat di
mengerti, terukur (memiliki skala), akurat (presisi tepat teknis), efektif (tepat dalam
penggunaannya), serta estetik (keindahannya). Gambar teknik yang komunikatif dan
lengkap (skala, notasi, legenda) tidak akan menimbulkan tafsiran yang berbeda bagi
orang yang melihatnya, karena gambar yang dibuat telah mengikuti kesepakatan gambar
berdasarkan standar internasional.
II. PEMBAHASAN
2. 1. Menggambar Teknik Bangunan
Dalam menggambar teknik bangunan dapat dilakukan dalam bentuk 2D (dua dimensi)
dan 3D (tiga dimensi). Dalam menggambar teknik bangunan harus mampu membuat
gambar yang paling mendasar, yaitu:
a. Gambar Denah
b. Gambar Potongan
c. Gambar Tampak
2.2 Gambar Denah
Gambar denah adalah pandangan dari atas dengan potongan horizontal suatu
bangunan setinggi 1m dari ketinggian 0.00 dengan bagian atas bangunan
dibuang/dihilangkan. Fungsi denah antara lain untuk menunjukkan fungsi ruang,
susunan ruang, sirkulasi ruang, dimensi ruang, letak pintu dan bukaan, isi ruang, fungsi
utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu..
5
b. Gambar potongan ruang-ruang yang diperlukan atau gambar irisan ruang- ruang.
c. Gambar potongan detail atau gambar detail.
Gambar tampak adalah gambar wujud luar bangunan yang dilihat secara dua dimensi
dari sisi muka maupun samping. Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan
dimensi bangunan, proporsi, gaya arsitektur, warna & material, estetika
6
abjad dan angka. Garis kerja dalam gambar rencana dan potongan harus tajam dan
padat, dengan lebar yang sama dan nilai yang tetap. Ada 5 (lima) jenis garis dasar :
a. Titik-titik (.......................................)
b. Garis pendek (_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ )
c. Garis panjang (__ __ __ __ __ __ __ __ __ )
d. Garis ekstra panjang (___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ )
e. Garis menerus (_____________________________ )
Pada teknik menggambar juga ada 5 (lima) macam lebar garis dasar :
a. Ekstra tebal
b. Tebal
c. Medium
d. Tipis
e. Ekstra tipis
Semua garis harus dimulai dan diakhiri dengan tegas, ujungnya harus bertemu, selalu
mempunyai kaitan yang logis dengan garis- garis lainnya dari permulaan sampai akhir.
Pada teknik menggambar juga diperlukan obyek pendukung yang digunakan untuk
membaca gambar teknik, yaitu :
a. Skala Digunakan untuk mengecilkan atau memperbesar ukuran penyajian obyek
gambar, agar obyek gambar dapat dituangkan diatas kertas gambar dalam keadaan
mudah dimengerti. Pemakaian skala pada gambar berarti menyajikan perbandingan
nyata dari benda. Skala kecil biasanya akan sedikit memperlihatkandengan jelas detail
yang akan di kehendaki secara penuh.
b. Legenda Legenda yaitu sistem penggambaran untuk memperlihatkan jenis bahan,
struktur/susunan yang berlaku umum dan dapat dimengerti oleh semua pihak yang
berhubungan dengan pekerjaan penggambaran tersebut.
c. Notasi material Notasi material yaitu notasi yang dibuat pada gambar untuk
menjelaskan bagian- bagian gambar yang lain pada lembar yang sama atau lembar
lainnya, seperti menjelaskan tempat dan jenis konstruksi yang harus dibuat pada saat
pekerjaan dilaksanakan
7
komunikasi penting bagi orang teknik, meliputi perancang, pekerja, dalam suatu industri.
Tetapi menggambar teknik juga dapat memberikan kemudahan dalam membuat produk
yang diinginkan untuk tugas menggambar teknik pada matakuliah menggambar teknik
maupun oleh industry. Pengajaran menggambar mesin yang selama ini dilakukan tidak
terorganisir dengan baik, sehingga perolehan belajar mahasiswa rendah yaitu sebesar
63,45% menguasai, selebihnya mahasiswa belum mampu memahami dan
mengaplikasikan gambar kerja dalam menggambar teknik dengan baik dan benar
(Mursid, 2010:2). Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang ada. Untuk itu perlu adanya peningkatan prestasi belajar menggambar
teknik dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran dan keberhasilan belajar menggambar teknik.
Dalam era globalisasi saat ini, peningkatan proses dan hasil pembelajaranmenggambar
teknik harus dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Bila hal ini tidak dilakukan,
ketinggalan kita dengan negara lain akan semakin jauh. Kecenderungan baru (trend)
teknologi pembelajaran menggambar teknik seharusnya dicermati dan secara skala
prioritas kita laksanakan, sesuai dengan tekad dan kemampuan kita bersama. Perubahan
tersebut menurut Sukardjo (2000) mengikuti kecenderungan (trend) tertentu, di
antaranya: kurikulum yang semula berorientasi pada materi menggambar teknik
(subject matter oriented) cenderung berubah menjadi kurikulum yang berorientasi pada
hasil (output oriented) dan proses (process oriented) mencapai hasil. Pembelajaran yang
semula berpusat pada guru atau dosen (teacher centered) cenderung berubah menjadi
berpusat pada mahasiswa (student centered). Pengorganisasian kelas yang semula
bersifat konvensional berubah menjadi kelompok, bahkan individual. Buku ajar yang
semula berisi seluruh konsep cenderung berubah menjadi buku ajar yang berisi satu
konsep dalam bentuk paket-paket belajar. Media pembelajaran yang semula berupa
media konvensional cenderung berubah menjadi media elektronik
Mahasiswa yang sudah terbiasa mengikuti pelajaran secara konvensional akan
mengalami kesulitan apabila mereka diarahkan untuk belajar secara mandiri. Karena
belajar secara individual membuktikan disiplin belajar yang tinggi, mempunyai kemauan
yang kuat untuk belajar mencapai sukses memiliki motivasi untuk berprestasi dan
adanya persaingan antar mahasiswa untuk mencapai tingkat prestasi yang optimal.
Pembelajaran individual bertujuan agar para mahasiswa belajar secara optimal dan
harus dapat mencapai tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dipelajarinya. Kelebihan
yang dimiliki dalam pembelajaran individual adalah adanya perlakuan khusus kepada
mahasiswa secara individual, yang berbeda minat, kemampuan, kebutuhan, serta
kecepatan belajarnya. Kesadaran dalam diri mahasiswa akan tanggung jawab terletak
pada kemauan, minat, ketekunan dan cita-cita yang tinggi
Melihat kenyataan tersebut, perlu adanya pengembangan media pembelajaran interaktif
berbasis komputer pada matakuliah menggambar teknik di Fakultas Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik. Dengan pengembangan media interaktif ini diharapkan dapat
8
membantu dosen dalam menjelaskan berbagai bahasanmateri kuliah, sehingga dosen
tidak lagi hanya bergantung pada buku pelajaran maupun diktat yang ada. Para
mahasiswa sebagai penerima materi perkuliahan, akan lebih mudah dalam memahami
materi yang disampaikan. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan media
pembelajaran interaktif untuk matakuliah menggambar teknik di jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan dengan berbagai macam software dan
Macromedia Flash Professional 8.0.
Kemampuan membaca gambar teknik mesin dapat dilihat dari hasil bacaannya, jadi
bukan prosedurnya, hal ini disebabkan karena kegiatan itu menyangkut proses mental
seperti misalnya keterampilan memecahkan masalah (Gronlund 1982:83-84). Gambar
teknik mesin harus dapat memberikan informasi untuk meneruskan maksud apa yang
diinginkan oleh perencana kepada pelaksana (tekniks). Demikian juga apa yang
diinginkan oleh perencana kepada pelaksana (teknisi). Demikian juga pelaksana harus
mampu membaca apa yang terdapat dalam gambar kerja untuk dibuat menjadi produk
yang sebbenarnya sesuai dengan keinginan perencana atau pemesan. Untuk itu standar-
standar, sebagai tata bahasa teknik, diperlukan untuk menyediakan ketentuan-ketentuan
yang cukup (Sato dan Sigiarto 1994:2)
Gambar teknik yang dibuat harus dapat memberikan pada bidang yang sesuai dan
aturan-aturan yang benar (Gisecke dkk. 1985:8). Untuk dapat menggunakan gambar
sebagai bahasa, orang perlu mempunyai kemampuan: memahami gambar teknik,
membuat sketsa-sketsa yang digambar secara bebas atau diagram-diagram detail,
penguasaan seluruh lingkup teknik menggambar yang khas bagi gambar kerjadalam
lapangan kejuruan yang relevan, dan membuat gambar rancangan lengkap (Nolker dan
Schoenfeldt 1988: 149- 150). Dari apa yang telah diuraikan tersebut dapat dimengerti
bahwa untuk dapat membaca gambar teknik mesin diperlukan kontruk (construct)
kemampuan membaca: aturan gambar, pandangan gambar, serta bentangan, detail dan
gambar susunan
Gambar teknik modern cenderung menstandarisasikan tanda-tanda (character)
bahasa gambar untuk menghilangkan kedaerahan dan bahasa daerah dan memberikan
kepada lingkungan industry, penerapan teknik dan ilmu pengetahuan suatu bahasa
gambar yang seragam dan efektif. Usaha yang sangat membantu ini, di Amerika serikat
merupakanhasil kerja dari Amerika National Standards Institute (ANSI). Bersama
American Societi for engineering education, Socity of Automotive Engineering dan
American Societi of mechanical Engineerings
Model pengembangan pembelajaran berfungsi mengarahkan kita untuk mendesaian
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran
agar teracapai pembelajaran yang efektif, efisien, berdaya guna menarik dan humanis.
Fungsi lain sebagai alat berkomunikasi dan petunjuk dalam perencanaan aktivitas yang
akan dilaksanakan pada pengelolaan atau pengambilan keputusan. Model Dick & Carey
9
(2005 : 9) adalah salah satu contoh model pengembangan yang berorientasi pada hasil,
karena penerapan konsep-konsep dan prinsip-prinsip perancangannya akan
menghasilkan bahan belajar mandiri.
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) Menghasilkan media
pembelajaran interaktif berbasis komputer pada matakuliah menggambar teknik yang
berkualitas, mudah dipelajari dan dipahami mahasiswa serta dapat digunakan untuk
pembelajaran individual; dan (2) Untuk melihat hasil implementasi media pembelajaran
interaktif berbasis komputer pada matakuliah menggambar teknik.
10
BAB III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Jurnal 1
Kelebihan
Penggunaa kosakata yang sederhana dan mudah di mengerti
Kajian masalahnya tersusun rapi
Sistematika penulisan baik
Mengulas secara rinci tentang menggambar teknik sehingga lebih mudah untuk di
pahami
Isi dari materi menarik dan sangat cocok untuk pembaca pemula
Kekurangan
Permasalahan yang di singgung terlalu luas di jabarkan
Kurangnya pendapat sendiri dalam tulisan
Penyampaian sumber data kurang maksimal
Jurnal 2
Bahasa yang di gunakan sangat baku, sehingga tidak menimbulkan kesalahan
persepsi
Data yang di sampaikan sangat baik, dan sesuai pembahasan
Penyajian data sangat baik dan mudah di mengerti
Lebih menyinggung kepada metode penelitian dalam menggambar teknik
Kekurangan
Penulisan terlalu rapat dan kurang menarik sehingga membuat pembaca jenuh
Pembahasan topik sangat panjang dan membosankan
Penyajian data kurang menarik
Penyampaian materi tidak di jabarkan satu-persatu
11
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:
B. Rekomendasi
Pemggunaan kata dan bahasa yang sederhana dapat di pilih untuk
mempermudah pemahaman terhadap materi yang di singgung dalam jurnal.
Juga penyajian data kiranya di buat lebih sederhana agar dapat menjangkau
para pembaca ataupun penulis pemula. Ketelitian dalam memilih kata dan
gaya bahasa yang tepat dapat menjadi salah satu faktor yang dapat
meminimalisir kesalahpahaman dan perbedaan pandangan antara penulis
dan pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Asla, Grant W. Reid. 2001. Grafik Lansekap. Jakarta : Erlangga
Chandra, Handi. 2012. SketchUp 8 untuk Eksterior Realistik. Palembang : Maxikom
Ching, Frank. 1992. Grafik Arsitektur, Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga
Hadiyanto, Ahmad. 2004. Modul Gambar Dasar Teknik, Jakarta
Han, J. Oei Tek. 1987. Teknik Menggambar Dekor Dalam Gambar Interior.
Yogyakarta :Kanisius
Purwanto, Gandung. 2002. Menggambar Teknik Dasar: Yogyakarta : Kanisius
Soepadmo, Gatot. 2012. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Jakarta : Griya Kreasi
Syaputra, Aditia. 2012. Mahir Sekejap Desain Arsitektur dengan Google SketchUp.
Yogyakarta : MediaKom
http://faizal- nabillah.blogspot.com/2012/05/cara- membuat-denah-rumah-yang-baik.html
http://muhammadyahyasblog.blogspot.com/2 011/11/gambar-teknik.html
http://said- architeck.blogspot.com/2012/08/pengerti an-denah-tampak-dan-potongan.html
13