Anda di halaman 1dari 6

BUPATI SOLOK

Arosuka, 17 Juli 2018


Kepada Yth;
1. Kepala SKPD seKabupaten Solok
2. Camat seKabupaten Solok
3. Kepala Puskesmas
4. Walinagari seKabupaten Solok
Di
Tempat
HIMBAUAN
Nomor :
TENTANG
KEWASPADAAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Solok dengan cara :
1. Melaksanakan gerakan 3 M Plus di lingkungan rumah yaitu
a. Menguras bak mandi minimal 1 kali seminggu
b. Menutup rapat tempat penampungan air
c. Menimbun dan membakar botol- botol bekas dan kaleng- kaleng bekas
d. Menggunakan obat anti nyamuk (Pagi dan Sore)
2. Melaksanakan gotong royong Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara
rutin dan membersihkan lingkungan rumah, sekolah, perkantoran dan lingkungan
tempat tinggal.
3. Meningkatkan Daya Tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi, minum air putih, buah- buahan dan sayur –sayuran.
Penyakit Demam Berdarah sangat berbahaya ditandai dengan gejala :
1. Demam
2. Badan lemah dan Lesu
3. Nyeri ulu hati
4. Sakit kepala dan Nyeri Otot
5. Manifestasi perdarahan dibawah kulit, mimisan,gusi berdarah,dll

Apabila ada gejala- gejala seperti diatas segera dibawa ke puskesmas, Pustu /
Poskesri serta fasilitas kesehatan lainnya.

Untuk Pelaksanaan dari himbauan ini maka di harapkan:


1. Camat dan Walinagari membacakan dan mensosialisasikan himbauan ini kepada
masyarakat baik pada kegiatan- kegiatan sosial ataupun kegiatan
kemasyarakatan ( pertemuan, pengajian, mesjid, moshalla dsb ).
2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melaksanakan Penyuluhan tentang
bahaya DBD dan pengobatan pasien demam.

BUPATI SOLOK,

H. GUSMAL, SE, MM

Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Solok


Jalan Raya Solok-Padang Km.20 Arosuka Propinsi Sumatera Barat Kode Pos 27364
BUPATI SOLOK
Aro suka, 30 Januari 2013

Kepada

Yth : Saudara Camat


Se Kabupaten Solok
Di_
Tempat ,-

SURAT EDARAN
Nomor : /Bup/SE/2013
TENTANG

GERAKAN PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Merujuk Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2269 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), beberapa upaya yang menjadi inovasi untuk
dikembangkan di Kecamatan sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dilingkungan kecamatan masing-masing.
2. Menetapkan sekolah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat percontohan (SD atau yang
sederajat, SMP atau yang sederajat serta SMA atau yang sederajat)
3. Membuat surat edaran ke kantor pemerintah di kecamatan dan nagari unttuk
melaksanakan PHBS di Rumah Tangga, di Fasilitas Kesehatan, di Institusi Pendidikan,
di Tempat – Tempat Umum dan PHBS di Tempat Kerja
4. Membuat surat edaran kepada masyarakat untuk menggerakkan Jum at Bersih.
5. Pembuatan leflet Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bersama instansi terkait.

BUPATI SOLOK,

Drs.H. SYAMSU RAHIM


Arosuka, 2016
Yth : 1.Kepala SKPD Se Kabupaten Solok
2.Saudara Camat Se Kabupate Solok
Di
Tempat
SURAT EDARAN
Nomor :
TENTANG
MENINGKATKAN KEWASPADAAN TERHADAP GIGITAN
HEWAN PENULAR RABIES ( HPR )

Dengan ini kami sampaikan bahwa di wilayah Kabupaten Solok telah terjadi
peningkatan jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR ) yang hampir merata di tiap
wilayah kerja Puskesmas. Jumlah kasus gigitan HPR semenjak Januari 2016 sampai dengan
Maret 2016 berjumlah 87 kasus, yang terdiri dari 52 orang pria dan 35 orang wanita. Dari
jumlah kasus gigitan tersebut yang diberi Vaksin Anti Rabies ( VAR ) sebanyak 61 kasus dan
24 kasus gigitan dilakukan observasi.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus gigitan Hewan penular Rabies ini,
diharapkan kepada seluruh Kepala SKPD, Camat dan Wali Nagari se Kabupaten Solok
untuk menyebarluaskan edaran ini kepada masyarakat guna mengurangi jumlah kasus gigitan
Hewan Penular Rabies di wilayah Kabupaten Solok.
Hal – hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan gigitan Hewan Penular Rabies
agar tidak berpotensi Rabies adalah :
1. Melakukan vaksinasi terhadap anjing piaraan dan eliminasi terhadap Hewan
Penular Rabies liar, guna menurunkan jumlah angka gigitan Hewan Penular Rabies
yang berpotensi Rabies.
2. Apabila terjadi kasus gigitan Hewan Penular Rabies, supaya segera datang ke
tempat petugas kesehatan/ Puskesmas guna mendapatkan pengobatan dan
tindakan medis lainnya
3. Diperlukan peningkatan peran serta masyarakat dalam menanggulangi penularan
rabies.
Demikianlah surat edaran ini kami sampaikan, dan atas perhatian serta
pelaksanaannya kami ucapkan terima kasih.
BUPATI SOLOK,

H. GUSMAL, SE, MM

Arosuka, 2016
Yth : 1. Kepala SKPD se Kabupaten Solok
: 2. Saudara Camat se Kabupaten Solok
: 3. K

epala Puskesmas se Kabupaten Solok


Di
Tempat
HIMBAUAN
Nomor :

TENTANG
PENINGKATAN KEWASPADAAN TERHADAP
GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES ( HPR )

Dengan ini kami sampaikan bahwa di wilayah Kabupaten Solok telah terjadi
peningkatan jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR ) yang hampir merata di tiap
wilayah kerja Puskesmas. Jumlah kasus gigitan HPR semenjak Januari 2016 sampai dengan
Agustus 2016 berjumlah 253 kasus, dengan kisaran tiap bulannya 20 s/d 30 kasus.
Sebanyak 75 % dari kasus Gigitan HPR diberi Vaksin Anti Rabies ( VAR ) sedangkan
25 % lainnya dilakukan observasi kasus.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus gigitan Hewan penular Rabies ini,
diharapkan kepada seluruh Kepala SKPD, Camat dan Wali Nagari se Kabupaten Solok
untuk menyebarluaskan edaran ini kepada masyarakat guna mengurangi jumlah kasus gigitan
Hewan Penular Rabies di wilayah Kabupaten Solok.
Hal – hal yang perlu dilakukan untuk menurunkan gigitan Hewan Penular Rabies
agar tidak berpotensi Rabies adalah :
1. Melakukan vaksinasi terhadap anjing piaraan dan eliminasi terhadap Hewan
Penular Rabies liar, guna menurunkan jumlah angka gigitan Hewan Penular
Rabies yang berpotensi Rabies.
2. Apabila terjadi kasus gigitan Hewan Penular Rabies, supaya segera datang ke
tempat petugas kesehatan/ Puskesmas guna mendapatkan pengobatan dan
tindakan medis lainnya
3. Diperlukan peningkatan promotif dan preventif kepada masyarakat dalam
pencegahan dan penanggulangan penularan rabies.
Demikianlah surat edaran ini kami sampaikan, dan atas perhatian serta
pelaksanaannya kami ucapkan terima kasih.

BUPATI SOLOK,

H. GUSMAL, SE, MM

1. Menyikapi terjadinya peningkatan kasus DBD di wilayah kerja Kecamatan Kubung


maka dirasa pelu adanya suatu uapya preventif untuk mengantisipasi hal tersebut
diatas, maka dengan ini kami harapakan kepada Wali Jorong , sekolah dan instansi
yang berada di wilayah kerka Kecamatan Kubung agar melaksanakan upaya
pencegahan terhadap bahaya penyakit Demam berdarah.
2. Hal hal yang dilakukan adalah :
3. Melaksanakan gerakan 3 M Plus di lingkungan rumah yaitu
b. Menguras bak mandi minimal 1 kali seminggu
c. Menutup rapat tempat penampungan air
d. Menimbun dan membakar botol- botol bekas dan kaleng- kaleng bekas
e. Menggunakan obat anti nyamuk (Pagi dan Sore)
4. Melaksanakan gotong royong Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara
rutin dan membersihkan lingkungan rumah, sekolah, perkantoran dan lingkungan
tempat tinggal.
5. Meningkatkan Daya Tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi, minum air putih, buah- buahan dan sayur –sayuran.
Penyakit Demam Berdarah sangat berbahaya ditandai dengan gejala :
1. Demam
2. Badan lemah dan Lesu
3. Nyeri ulu hati
4. Sakit kepala dan Nyeri Otot
5. Manifestasi perdarahan dibawah kulit, mimisan,gusi berdarah,dll

Apabila ada gejala- gejala seperti diatas segera dibawa kepuskesmas, Pustu /
Poskesri serta fasilitas kesehatan lainnya.

Untuk Pelaksanaan dari himbauan ini maka di harapkan:


3. Camat dan Walinagari membacakan dan mensosialisasikan himbauan ini kepada
masyarakat baik pada kegiatan- kegiatan sosial ataupun kegiatan
kemasyarakatan ( pertemuan, pengajian, mesjid, moshalla dsb ).
4. Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melaksanakan Penyuluhan tentang
bahaya DBD dan pengobatan pasien demam.

Anda mungkin juga menyukai