Anda di halaman 1dari 1

Dramaturgi adalah teori yang mengemukakan -Resolusi

bahwa teater dan drama mempunyai makna yang sama Dalam resolusi semua masalah yang ditimbulkan oleh prakarsa
dengan interaksi sosial dalam kehidupan tokoh terpecahkan.
-Konklusi
manusia. [1] Dramaturgi dicetuskan oleh Erving
Dalam bagian ini nasib tokoh cerita sudah pasti. Konklusi
Goffman pada tahun 1959 yang termuat dalam karyanya merupakan akhir cerita.
berjudul "Presentation of Self in Everyday Teater =Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam
Life". [2] Dramaturgi merupakan pendalaman dari konsep pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks
interaksi sosial, yang menandai ide-ide individu yang atau naskah, penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan
kemudian memicu perubahan sosial masyarakat menuju
dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau
era kontemporer.[1] Teori dramaturgi muncul sebagai reaksi
audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat,
atas konflik sosial dan rasial dalam
kritikus atau peneliti)
masyarakat.[3] Dramaturgi berada di antara interaksi sosial
dan fenomenologi
drama=merupakan genre (jenis) karya sastra yang
Wilayah pembagianya; depan panggung / front stage, depan menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak
panggung. Back stage
sandiwara=adalah suatu jenis cerita, bisa dalam bentuk tertulis
Dalam cerita konvensional, struktur dramatik yang dipergunakan ataupun tak tertulis, yang terutama lebih ditujukan untuk
adalah struktur dramatik Aristoteles. Bagian-bagian dari struktur dipentaskan dari pada dibaca.
tersebut adalah: (Sumardjo dan Saini, 1986: 142-143)
-Eksposisi Dampak negative; anak jadi pandai berbohong, sifat anak mulai
Eksposisi adalah bagian awal atau pembukaan dari suatu karya berubah, sulit bersosialisasi dengan orang lain
sastra drama. Bagian ini memberikan penjelasan atau keterangan
mengenai berbagai hal yang diperlukan untuk dapat memahami
Damapk positif;anak jadi kreatif
peristiwa berikutnya dalam cerita, seperti tokoh cerita, masalah,
tempat dan waktu, dan sebagainya.
-Komplikasi Perbedaan drama sebelum dan sesudah merdeka
Bagian ini sering disebut juga penggawatan. Komplikasi
merupakan lanjutan dari eksposisi dan peningkatan daripadanya. Sebelum; pementasan sederhana, naskah tidak ditulis
Dalam bagian ini salah seorang tokoh cerita mulai mengambil
prakarsa untuk mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi hasil dari Sesudah; pertunjukanya lebih sempurna dengan tata ruang dan
prakarsa itu tidak pasti sehingga timbullah kegawatan.
-Klimaks dekorasi dan naskah sudah ditulis.
Komplikasi kemudian disusul klimaks. Dalam bagian ini pihak-
pihak yang berlawanan, berhadapan untuk melakukan perhitungan
terakhir yang menentukan nasib tokoh dalam cerita.

Anda mungkin juga menyukai