Anda di halaman 1dari 4

TELAAH STAF

Kepada : Yth. Bapak Bupati Solok


Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Tanggal : 27 September 2017
Perihal : Izin melaksanakan perjalanan dinas luar daerah dalam rangka Konsultasi Program Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM & Jiwa) ke Kementerian Kesehatan di Jakarta

ISI
Persoalan : 1. Tingginya angka Penderita Kanker di Kabupaten Solok.
2. Masih adanya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang di Pasung di
Kabupaten Solok.
3. Perlu adanya upaya percepatan peningkatan kinerja Program PTM dan Jiwa

Pra Anggapan : Dengan upaya peningkatan kinerja di Program PTM & Jiwa diharapkan :
1. Penderita Kanker Payudara dan Kanker Serviks dapat di deteksi sedini mungkin
dengan metode SADANIS dan Pemeriksaan IVA
2. Dengan ditemukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih dipasung
di Kabupaten Solok, maka tujuan dari Indonesia Bebas Pasung Tahun 2019
belum dapat terpenuhi.

Fakta yang : 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2015 tentang


Berpengaruh Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
2. Undang-Undang No 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
Analisa : Kondisi saat ini di Kabupaten Solok per Agustus 2017 :
- penderita ODGJ yang masih di pasung sejumlah 5 orang
- kasus dengan IVA positif sejumlah 105 orang
- kasus dengan kelainan payudara sejumlah 66 orang
Umumnya kasus dengan diagnosa PTM & Jiwa ditemukan sudah dengan stadium
lanjut. Diharapkan dengan peningkatan kinerja, pengendalian faktor resiko terhadap
penyakit PTM dapat dilakukan secara dini dan kasus yang beresiko PTM dapat
dikendalikan juga secara dini hingga tidak sampai ke fase yang lebih parah.
Konsultasi ke Kemenkes RI untuk penambahan informasi dalam percepatan
peningkatan Program PTM & Jiwa yang didukung oleh ketersedian alat pendukung
Program PTM & Jiwa, kami rasakan sangat perlu untuk dilakukan pada saat ini.

Kesimpulan : Mengingat hal tersebut di atas, maka kami mengajukan permohonan perjalanan
dinas ke Kementerian Kesehatan RI menggunakan dana APBD Dinkes Kab Solok
Tahun 2017

Saran : Jika di izinkan, maka yang akan melakukan konsultasi ke Kemenkes RI adalah :
1. Nama : Dr. Hj. SRI EFIANTI, M.Kes
NIP : 19690210 200312 2 002
Pangkat/Gol : Pembina Tk I / IV b
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Solok

2. Nama : DELFI, BSc


NIP : 19630208 198803 1 004
Pangkat/Gol : Penata Tk I / III d
Jabatan : Kasie P2 PTM, Keswa & Napza

Tempat Tujuan : Kementerian Kesehatan RI


Tanggal : 2 s/d 4 Oktober 2017

Demikianlah disampaikan, untuk selanjutnya sesuai arahan dan petunjuk. Atas keputusan Bapak Kami
ucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB SOLOK

dr. Hj. Sri Efianti M Kes


NIP. 19690210 200312 2 002
TELAAH STAF

Kepada : Yth. Bapak Bupati Solok


Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Tanggal : 27 September 2017
Perihal : Izin melaksanakan perjalanan dinas luar daerah dalam rangka Konsultasi Program Penyakit
Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (PTM & Jiwa) dan Kons ke Kementerian Kesehatan di
Jakarta

ISI
Persoalan : 4. Tingginya angka Penderita Kanker di Kabupaten Solok.
5. Masih adanya Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang di Pasung di
Kabupaten Solok.
6. Perlu adanya upaya percepatan peningkatan kinerja Program PTM dan Jiwa

Pra Anggapan : Dengan upaya peningkatan kinerja di Program PTM & Jiwa diharapkan :
3. Penderita Kanker Payudara dan Kanker Serviks dapat di deteksi sedini mungkin
dengan metode SADANIS dan Pemeriksaan IVA
4. Dengan ditemukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang masih dipasung
di Kabupaten Solok, maka tujuan dari Indonesia Bebas Pasung Tahun 2019
belum dapat terpenuhi.

Fakta yang : 3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2015 tentang


Berpengaruh Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
4. Undang-Undang No 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
Analisa : Kondisi saat ini di Kabupaten Solok per Agustus 2017 :
- penderita ODGJ yang masih di pasung sejumlah 5 orang
- kasus dengan IVA positif sejumlah 105 orang
- kasus dengan kelainan payudara sejumlah 66 orang
Umumnya kasus dengan diagnosa PTM & Jiwa ditemukan sudah dengan stadium
lanjut. Diharapkan dengan peningkatan kinerja, pengendalian faktor resiko terhadap
penyakit PTM dapat dilakukan secara dini dan kasus yang beresiko PTM dapat
dikendalikan juga secara dini hingga tidak sampai ke fase yang lebih parah.
Konsultasi ke Kemenkes RI untuk penambahan informasi dalam percepatan
peningkatan Program PTM & Jiwa yang didukung oleh ketersedian alat pendukung
Program PTM & Jiwa, kami rasakan sangat perlu untuk dilakukan pada saat ini.

Kesimpulan : Mengingat hal tersebut di atas, maka kami mengajukan permohonan perjalanan
dinas ke Kementerian Kesehatan RI menggunakan dana APBD Dinkes Kab Solok
Tahun 2017

Saran : Jika di izinkan, maka yang akan melakukan konsultasi ke Kemenkes RI adalah :
3. Nama : Dr. Hj. SRI EFIANTI, M.Kes
NIP : 19690210 200312 2 002
Pangkat/Gol : Pembina Tk I / IV b
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Solok

4. Nama : DELFI, BSc


NIP : 19630208 198803 1 004
Pangkat/Gol : Penata Tk I / III d
Jabatan : Kasie P2 PTM, Keswa & Napza

Tempat Tujuan : Kementerian Kesehatan RI


Tanggal : 2 s/d 4 Oktober 2017

Demikianlah disampaikan, untuk selanjutnya sesuai arahan dan petunjuk. Atas keputusan Bapak Kami
ucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB SOLOK

dr. Hj. Sri Efianti M Kes


NIP. 19690210 200312 2 002
TELAAH STAF

Kepada : Yth. Bapak Bupati Solok


Dari : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Tanggal : 4 Desember 2017
Perihal : Izin melaksanakan perjalanan dinas luar daerah dalam rangka
1. Konsultasi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) ke Kementerian
Kesehatan di Jakarta
2. Pengurusan Hibah dan Pajak Mobil Operasional Penanggulangan Krisis Kesehatan
ke Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan di Jakarta

ISI

Persoalan : 1. Perlunya konsultasi tentang Program Kesehatan yang berada di Bidang P2P
untuk penyusunan Perencanaan Program P2P tahun 2018
2. Perlunya penyelesaian administrasi penyerahan Hibah dan Pajak Mobil
Operasional Penanggulangan Krisis Kesehatan

Pra Anggapan : Dengan adanya konsultasi ini diharapkan :


1. Perencanaan Program P2P tahun 2018 dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan Renstra Menkes RI
3. Terlaksananya adiministrasi penyerahan Hibah dan Pajak Mobil Operasional
Penanggulangan Krisis Kesehatan

Fakta yang : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


Berpengaruh 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1653/MENKES/SK/XII/2005
tentang Pedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
4. Undang-Undang No 18 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.

Analisa : 1. Keterbatasan dana APBD Kabupaten Solok dalam peningkatan SDM dan
pengadaan alat kesehatan sebagai penujang kegiatan Program P2P cukup
mempengaruhi kinerja Proghram P2P
4. Secara administrasi, Hibah Mobil Operasional Penanggulangan Krisis
Kesehatan sudah harus diselesaikan untuk

Kesimpulan : Mengingat hal tersebut di atas, maka kami mengajukan permohonan perjalanan
dinas ke Kementerian Kesehatan RI Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan dan
menggunakan dana APBD Dinkes Kab Solok Tahun 2017

Saran : Jika di izinkan, maka yang akan melakukan konsultasi ke Kemenkes RI adalah :

Nama : ZULHAIMI, SKM. MM


NIP : 19651217 198703 1 006
Pangkat/Gol : Penata Tk I / III d
Jabatan : Kabid P2P

Tempat Tujuan : Kementerian Kesehatan RI dan Pusat Penanggulangan Krisis


Kesehatan di Jakarta

Tanggal : 5 s/d 7 Desember 2017

Demikianlah disampaikan, untuk selanjutnya sesuai arahan dan petunjuk. Atas keputusan Bapak Kami
ucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB SOLOK

dr. Hj. Sri Efianti M Kes


NIP. 19690210 200312 2 002

Anda mungkin juga menyukai