Aryogi, Umiyasih U, Wahyono DE. 1997a. Kajian Pemberian Gula Aren dan Waktu
Istirahat pada Sapi Potong Kondisi Stres, Pengaruhnya terhadap Kualitas
Daging. Dalam: Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 18-19
Nopember. Hal 849-853.
Austin JE. 1981. Agroindustrial Project Analysis. Critical Design Factor. Baltimore,
Maryland, USA: The Johns Hopkins University Press.
Barcos LO. 2001. Recent developments in animal identification and the traceability of
animal products in international trade. Revue Scientifique et Technique 20(2):
640-51. ISSN: 0253-1933. http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/Beef/general.
htm [21-07-2007].
Batubara LP. 2002. Potensi Biologis Daun Kelapa Sawit sebagai Pakan Basal dalam
Ransum Sapi Potong. Dalam Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner “Inovasi Teknologi Peternakan dan Veteriner dalam Menunjang
Keterpaduan Usaha Peternakan yang Berdaya Saing. Ciawi-Bogor, 30
September 1 Oktober 2002. p.135-138.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Agam. 2004. Agam Dalam Angka 2004. Lubuk
Basung: Kerjasama Bappeda dengan BPS Kabupaten Agam.
[BPS] Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. 2006. Sumatera Barat Dalam Angka
2005. Padang: Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dengan Badan Pusat Statistik Sumatera Barat.
Bruce LB, Torell RC, Hussein HS. 1999. Profit prediction in cow/calf operations 1.
CowCost software program. Journal of Production Agriculture 12(4): 644-
647. http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/Beef/production.htm [21-07-2007].
Bruce LB; Torell RC, Hussein HS. 1999. Profit prediction in cow/calf operations 2.
Influence of major management practices. Journal of Production Agriculture
12(4): 647-649. http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/Beef/production.htm [21-
07-2007].
Chavas JP. 1983. Structural Change in the Demand for Meat. American Journal of
Agricultural Economics, 65(1):148-53.
Clifton DS, Fyffe DE. 1977. Project Feasibility Analysis; A Guide To Profitable New
Ventures. Canada: Jhons Wiley & Sons Inc.
Darmansyah A. 2005. Model Pembiayaan UMKM Pola Bagi Hasil. Universitas Winaya
Mukti (Unwim), Jatinangor. http://209.85.175.104/search?q=cache:
abYCZz7M5V4J:www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/1105/26/0604.htm+Pola
+bagi+hasil&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=id&lr=lang_id [03-02-2008].
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat. 2001. TTG
Pengolahan Pangan; Dendeng. Padang: Dewan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi Industri Sumatera Barat.
Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Barat. 2000a. Profil Usaha Kawasan Sentra
Produksi Koto Hilalang, Kabupaten Agam. Pem. Propinsi Sumatera Barat.
[Disnaksumbar] Dinas Peternakan Sumatera Barat. Usaha Kerupuk Kulit Rukai. http://
www.disnaksumbar.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=156
[29-08-2007].
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem; Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Volume
ke-1. Ed ke-3. Bogor: IPB Press.
[FAO] Food and Agricultures Organisations. 1972. Guidline For The Operation of
Feasibility Studies Agricultural Credit Project. Roma: FAO/IBRD Cooperative
Programme.
Foster KA, Burt OR. 1992. A Dynamic Model of Investment in the U.S. Beef-Cattle
Industry. Journal of Bisnis & Economic Statistics. 10/4:414.
[GPEI Cabang Padang] Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Cabang Padang. 2006.
Sumatera Barat Dalam Angka, Rangkuman Data & Harga Rata-rata,
Realisasi Ekspor Daerah Sumatera Barat Periode Ekspor Tahun Takwim
1956-2005. Padang: Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Cabang Padang.
Gittinger JP. 1982. Economic Analysis of Agricultural Projects. Edi Series in Economic
Development. Baltimore, Maryland USA: The Johns Hopkinds University
Press.
Gray C, Simanjuntak P, Sabar LK, Maspaitella PFL, Varley R.C.G. 1992. Pengantar
Evaluasi Proyek. Jakarta: Gramedia Utama.
Gumbira-Sa’id E, Intan A.H. 1996a. Bunga Rampai Agribisnis Seri 02.01 (Teknologi
Agribisnis); Teknologi Unggulan untuk Agribisnis. Ed ke-1: Tulisan ke-2.
Bogor: Magister Manajemen Agribisnis IPB.
Hadi SHM. 2000. Riwayat Singkat Formula Penggemukan Sapi (Bossdext) Makalah
Seminar Nasional Upaya Mewujudkan Swasembada Pangan dan Ketahanan
Pangan Nasional. Jakarta, 20-21 Maret 2000.
Hadi SHM, Sediono B. 2000. Petunjuk Teknis Teknologi Bossdext Sapi Pedaging.
Makalah Seminar Nasional Upaya Mewujudkan Swasembada Pangan dan
Ketahanan Pangan Nasional.Jakarta, 20-21Mar 2000.Jakarta: Yayasan Agro.
Harris RS, Karmas E. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Pangan. Ahmad S,
penerjemah. Bandung: ITB Press.
Hasbullah. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat. Padang:
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Hunger JD, Wheelen TL. 2001. Manajemen Strategis. Ed ke-1. Agung J, penerjemah.
Yogyakarta: Andi. Terjemahan dari: Strategic Management.
Indonesian Alternative Dispute Resolition Unit. 2000. Course For Rural Peacemaking
Mediation and Conflict Resolition. Bogor: Bogor Agriculture University-
Arizona State University.
Irawati Z. 2005. BATAN Siapkan Makanan Siap Saji untuk Aceh. Republika: 9 (kolom
3-4) 14 Januari 2005.
Jamarun N. 1991. Kualitas Daun Padi Sebagai Makanan Ternak Ruminansia; Aspek
Lingkungan Terhadap Pengembangan Peternak. Padang: Puslit. Unand.
Judoamidjojo RM. 1980. Teknik Penyamakan Kulit untuk pedesaan. Cet. Ke-10. [FAO]
Food and Agricultures Organisations Agricultural Development Paper No.68.
Bandung: Angkasa.
Kumm KI. (2002). Sustainability of organic meat production under Swedish conditions.
Agriculture, Ecosystems and Environment 88 (1): 95-101, ISSN: 0167-8809.
http://www.nal.usda.gov/awic/pubs/Beef/general.htm [22-07-2007].
Manetsch RP, Park GL. 1977. System Analysis and Simulations with Application to
Economic and Social System. Michigan State University, USA.
Marimin. 2002. Teori dan Alikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. Ed ke-1.
Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Ed ke-
1. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.
Marimin. 2005. Teori dan Alikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. Ed ke-2.
Cetakan ke-1. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Marimin. 2007. Teori dan Alikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. Ed ke-2.
Cetakan ke-2. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Matheus IW, Azmi, Manurung BP, Sitompul DM, Priyatomo E. 2004. Integrasi Sapi-
Sawit; Imbangan Pemanfaatan Produk Samping sebagai Bahan Dasar
Pakan. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-
Ternak. Denpasar, 20-22 Juli 2004. p.439-446. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
Murtidjo BA. 2005. Beternak Sapi Potong. Cet. Ke-15. Yogyakarta: Kanisius.
Nagara P. 2008. Sistem Bagi Hasil Rumah Makan Padang; Kaitannya dengan prinsip
Perbankan syariah. Padang: STIE KBP. http://www.geocities.com/
patriatoekoe/sistembagihasil.htm [04-02-2008].
Naim M. 1979. Merantau; Pola Migrasi Suku Minangkabau. Tinggi R St. R,
penerjemah. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Ningrum WFW. 1995. Pengaruh Penambahan Kulit Biji Kakao (Thebroma cacao L.) ke
dalam Ransum Terhadap Kadar Urea dalam Darah Sapi. Skripsi. Fakultas
Biologi Universitas Nasional Jakarta.
Nitisemito AS, Burhan MU. 1995. Wawasan Studi Kelayakan dan Evaluasi Proyek. Ed
ke-1. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhayu A, Saribuang M, Ella A. 2001. Pemanfaatan Pucuk Tebu sebagai Pakan Sapi
Potong. Dalam: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.
Bogor, 17-18 September. Hal 273-278.
Pang H, Basarab JA, Makarechian M, Hudson RJ, Price MA, Berg RT. 1997. A
simulation model for beef cattle production systems. Canadian Journal of
Animal Science 77 (3): 572-573, ISSN: 0008-3984. http://www.nal.usda.gov
/awic/ubs/ Beef/production.htm [21-07-2007].
Priyanto R, Johnson ER, Taylor DG. 1997. Investigating into the accuracy of prediction
of beef carcass composition using subcutaneous fat thickness and carcass. I.
Identifying Problems. J Meat Science. 17:187-198.
Priyanto R, Johnson ER, Taylor DG. 1999. The importance of genotype in steers fed
pasture or Lucerne hay and prepared for the Australian and Japanese beef
market. New Zealand: J. of Agric. Res. 42:393-404.
Purnomo H. 1997. Studi Tentang Stabilitas Protein Daging Kering dan Dendeng
Selama Penyimpanan. Cetakan ke 1. Malang: FP-UNIBRAW Pres. Jakarta:
Putracipta Karindomas.
Rino. 2007. Analisis Ekonomi Pemanfaatan Tanah Ulayat Dalam Usaha Perkebunan
Kelapa Sawit (Studi Kasus : Perkebunan Kelapa Sawit di Nagari L).
http://one.indoskripsi.com/content/analisis-ekonomi-pemanfaatan-tanah-
ulayat-dalam-usaha-perkebunan-kelapa-sawit-studi-kasus-pe [04-02-2008].
[Ristek] Riset dan Teknologi. 2000. TTG Teknologi Pangan; Dendeng Giling. Kantor
Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi http://www.ristek.go.id.
Rusman M, Ella A, Ishak ABL. 1998. Gelar Teknologi Pemanfaatan Daun Gamal
sebagai Pakan Sapi Potong. Dalam: Seminar Nasional Peternakan dan
Veteriner. Bogor, 1-2 Desember 1998. Hal. 410-412.
Saaty TL. 1991. Pengambilan Keputusan–Bagi Para Pemimpin. Seri Manajemen No.
134. Setiono L, penerjemah. Ed ke-1. Jakarta: Institut Pendidikan dan
Pembinaan Manjemen (IPPM) dan Darma Aksara Pustaka. Terjemahan dari:
Decision Making for Leaders The Analytical Hierarchy Process for Decisions
in The Complex World.
Sailah I, Eriyatno, Syarif AM. 1989. Analisa Numerik pada Proses Pangan. Bogor:
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB.
Sarwono B, Arianto HB. 2001. Penggemukkan Sapi Potong Secara Cepat. Ed ke-1.
Depok: Penebar Swadaya.
[Setda Propinsi Sumbar] Sekretaris Daerah Propinsi Sumatera Barat. 2005. Peraturan
Gubernur Sumatera Barat Nomor 74 Tahun 2005 Rencana Pembangunan
Jangka Menegah (RPJM) Propinsi Sumatera Barat Tahun 2006-2010.
Padang: Setda Propinsi Sumatera Barat.
Simarmata DA. 1984. Pendekatan Sistem Dalam Analisa Proyek Investasi dan Pasar
Modal. Jakarta: Gramedia.
Sitepu KR, Sinaga MB. 2006. Aplikasi Model Ekonometrika; Estimasi, Simulasi dan
Pramalan Menggunakan Program SAS. Bogor: Program Studi Ilmu Ekonomi
Pertanian Sekolah Pascasarjana Institur Pertanian Bogor.
Sinurat, Purwadaria T, Mathius IW, Sitompul DM, Manurung BP. 2004. Integrasi Sapi-
Sawit; Upaya Pemenuhan Gizi Sapi dari Produk Samping. Dalam: Prosiding
Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Denpasar, 20-22 Juli
2004. p.424-429. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.
Sitompul DM, Manurung BP, Sinurat, Mathius IW, Azmi. 2004. Integrasi Sapi-Sawit;
Potensi Produk Samping dlam Pengembangan Ternak Sapi. Dalam:
Prosiding Seminar Nasional Sistem Integrasi Tanaman-Ternak. Denpasar,
20-22 Juli 2004. p.468-473. Puslitbang. Peternakan.
Sutojo S. 2002. Studi Kelayakan Proyek; Konsep, Teknik & Kasus. Seri Manajemen
Bank No. 66. Jakarta: Damar Mulya Pustaka.
Syahyuti. 2008. Perbaikan Sistem Bagi Hasil Sebagai Salah Satu Bentuk “Possible
Agrarian Reform”. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial
Ekonomi Pertanian. http://www.geocities.com/syahyuti/Perbaikan_bagi hasil.
pdf [04-02-2008].
Tampubolon M. 2004. Manajemen Operasional (Operations Management). Ed ke-1.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
[Tim Fapet IPB] Tim Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. 2002. Penyusunan
Standar Kawasan Agribisnis Peternakan Dalam Rangka Pengembangan
Sistem Informasi. Bogor: Fakultas Peternakan IPB dan Direktorat
Pengembangan Peternakan, Dirjen Bina Produksi Peternakan, Deptan RI.
Turban E. 1988. Decision Support and Expert Systems; Managerial Perspectives. New
York: Macmillan Publising Company.
Turban E, Aronson JE. 2001. Decision Support System And Intelligent Systems. Ed
ke-6. New Jersey: Prentice-Hall.
Uje. 1999. Bossdext Gemukkan Sapi 1,5-4 Kg/Hari. Trobos Desember 1999.
[UNIDO] United Nation Industrial Development Organization. 1978. Manual For The
Preparation of Industrial Feasibility Studies. New York: Oxford & IBH
Publishing CO, USA.
Wahyono R, Marzuki. 2004. Pembuatan Aneka Kerupuk. Cet. Ke-7. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Wardhani NK, Musofie A. 1992. Campuran Dedak Padi dan Pith Ampas Tebu sebagai
Pengganti Rumput Pakan Sapi Potong dengan Suplementasi Daun Gamal.
Dalam: Agroindustri Peternakan di Pedesaan. Ciawi 10-11 Agustus 1992.
Hal. 220-227.
Yager RR. 1993. Non Numeric Multy Criteria Multi-Person Decision Making. Group
Decision and Negotiation, Volume ke-2:81-93.
Zen MT. 1999. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya
Manusia, dan Teknologi - Falsafah Dasar Pengembangan Wilayah;
Memberdayakan Manusia. Ed ke-1. Jakarta: Direktorat Kebijaksanaan
Teknologi untuk Pengembangan Wilayah BPPT dan UI Press.
Biaya tidak langsung – biaya yang tidak kentara, seperti terjadinya polusi udara,
bising, dan perubahan nilai-nilai (norma) dalam masyarakat dalam
pembangunan.
Daging curing – merupakan produk bahan pangan semi basah dari Indonesia yang
ditambah gula, garam dan rempah-rempah kemudian dijemur sampai kering.
Curing merupakan proses yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme
melalui penggunaan garam dapur dan pengendalian aw.
Edible-offal – bagian non karkas yang layak dan dapat dijadikan bahan makanan.
Bagian tersebut adalah lidah, otak, jantung, hati, paru-paru dan saluran
pencernaan serta ginjal dan limpa.
Expert atau ahli – Seseorang yang mempunyai pengalaman yang luas dan
pengetahuan yang intuitive tentang suatu domain tertentu.
Fuzzy logic atau logika fuzzy – konsep gugus fuzzy yang dimasukan ke dalam
kerangka pemikiran. Logika fuzzy merupakan basis penalaran yang dimulai
dengan pernyataan yang sifatnya kabur (grey) menggunakan teori himpunan
fuzzy. Logika fuzzy merupakan metode penalaran yang sebagian atau
semua diskripsi aturan bersifat fuzzy.
Handling yard – fasilitas yang diperlukan untuk menangani berbagai fungsi, seperti
penimbangan, pemeriksaan dan pengobatan sapi, pemuatan atau
pembongkaran ternak dari atau ke kendaraan.
Karkas – bagian tubuh ternak hasil pemotongan setelah dikurangi kepala, keempat
kaki pada bagian bawah (mulai dari carpus dan tarsus), kulit, darah, organ
dalam, seperti hati, jantung, paru-paru, limpa, saluran pencernaan beserta
isinya, dan saluran reproduksi.
Kelompok peternak – kumpulan peternak dapat berbadan hukum atau tidak yang
terdiri dari orang-orang yang membudidayakan binatang ternak sejenis.
Konflik – sebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang
untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai
bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa
frustasi dalam usahanya mancapai tujuan yang diinginkan atau merealisasi
minatnya atau konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan
peristiwa yang berupa gejolak dan sejenisnya adalah salah satu
manifestasinya.
Konsentrat (pakan tambahan) – pakan yang kaya akan sumber protein dan atau
sumber energi, serta dapat mengandung pelengkap pakan dan atau
imbuhan pakan.
Lumbung ternak nagari – lumbung mepunyai arti tempat penyimpanan atau gudang.
Lumbung ternak nagari mengandung makna sekumpulan populasi suatu
jenis ternak yang diusahakan/dipelihara oleh anak nagari dalam rangka
pembangunan peternakan pada kawasan sentra produksi peternakan di
dalam suatu nagari/batas-batas kenagarian di Sumatera Barat.
Manfaat langsung – Manfaat yang langsung dapat diperoleh seperti kenaikan nilai
hasil produksi dengan meningkatnya jumlah produksi atau meningkatnya
mutu produk atau terjadinya penurunan biaya.
Manfaat tidak kentara – manfaat yang sukar diukur dengan uang, misalnya manfaat
dalam perbaikan lingkungan hidup, berkurangnya pengangguran,
peningkatan ketahanan nasional.
Manfaat tidak langsung – manfaat yang ditimbulkan secara tidak langsung yang
merupakan multiplier effects dari suatu pembangunan.
Masyarakat setempat – kesatuan sosial yang terdiri dari warga negara Republik
Indonesia yang tinggal di dalam dan atau sekitar kawasan atau lumbung
ternak nagari yang membentuk komunitas didasarkan pada kesamaan mata
pencaharian yang berkaitan dengan peternakan sapi potong, kesejarahan,
keterikatan tempat tinggal, serta pengaturan tata tertib kehidupan bersama.
Nilai tambah (value added) – sejumlah nilai ekonomis yang ditimbulkan oleh kegiatan
yang diselenggarakan dalam masing-masing satuan produksi, atau selisih
penjualan dan biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku dan
pembelian material pendukung.
Populasi – wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki
kuantitas dan karakteristik.
Prinsip “Adat diisi limbago dituang” – prinsip dalam penyelesaian konflik yang
mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban menggunakan
perangkat adat (secara adat) Minangkabau untuk mencapai kesepakatan/
penyelesaian dari suatu persoalan (konflik).
Sistem – suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) – nilai investasi yang dimiliki perusahaan
seluruhnya mencapai Rp. 200 juta,- tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
Validasi Model – proses pengujian apakah model tersebut dalam lingkup aplikasinya
memiliki kisaran akurasi yang memuaskan dan konsisten dengan tujuan
penerapan model.
Verifikasi Model – proses meyakinkan bahwa program komputer dari model yang
dibuat beserta implementasinya adalah benar.