Anda di halaman 1dari 1

Dari Kolong, Menggapai Mimpi

“Mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik. Berarti juga, anak-anak yang
tidak terdidik di Repubik ini adalah ‘dosa’ yang dimiliki setiap orang terdidik di Republik
ini. Anak-anak Nusantara tidak berbeda, mereka semua berpotensi. Mereka hanya
dibedakan oleh keadaan.” – Anies Baswedan.

Penggalan itulah yang telah diterapkan oleh Reinhard Hutabarat atau yang
biasa disapa dengan sebutan kak Randy (42). Sekolah SAJA (Sahabat Anak Jalanan)
merupakan bentuk nyata kepedulian Randy terhadap anak-anak jalanan dibilangan
Jakarta, tepatnya daerah Penjaringan yang tidak mendapatkan pendidikan.

Ini merupakan cerita sebuah sekolah yang didirikan tahun 2001 oleh 10 orang
lulusan "AsiaWork" sebuah lembaga pendidikan kepemimpinan. Selama 5 tahun,
sekolah ini berada di bawah jalan tol lingkar luar Jakarta Tanjung Priuk, dekat
Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara. Pada akhir 2005, Pemda DKI
menggusur semua “rumah tinggal” di bawah jalan tol setelah terjadinya kebakaran
hebat di kolong jalan tol Jembatan III. Sekolah kemudian dialihkan ke sebuah rumah di
sisi jalan tol tersebut, namun lapangan bermain murid tetap berada di bawah jalan tol.
Walaupun Sekolah ini dinamakan Sekolah Anak Jalanan, namun pada hakikatnya ia
adalah sekolah untuk “menahan” anak untuk tidak turun ke jalan.

Anak-anak yang belajar di Sekolah SAJA berasal dari keluarga miskin yang
sebagian besar tunawisma dan hidup di bawah jembatan tol Jakarta Utara. Sekolah
SAJA mengadakan berbagai macam kegiatan yang mendidik seperti pelatihan musik,
tari-tarian dan hal-hal yang berbau kreatifitas lainnya. Dengan semangat belajar yang
besar, anak-anak SAJA mengikuti semua kegiatan yang telah Sekolah berikan.
Meskipun tempat belajar yang sangat terbatas, tak sedikitpun mematahkan semangat
mereka untuk dapat menggapai asa.

Semua hal diajarkan secara gratis kepada seluruh anak yang berada di sekitar
kolong tol dengan berbagai macam usia. Hal ini dilakukan atas dasar kepedulian dan
sikap nasionalisme. Randy mengatakan bahwa “bentuk nyata sikap bela negara yang
telah saya dan teman-teman lakukan adalah dengan mendirikan sekolah SAJA ini yang
dampaknya dapat membantu dalam mengurangi tingkat masalah sosial yang ada di
daerah Penjaringan.” Pada intinya, hakikat Kesadaran bela negara adalah kesediaan
berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.

Anda mungkin juga menyukai