Anda di halaman 1dari 5

UPAYA MINIMALISASI DAMPAK NEGATIF PERGAULAN

ANAK MELALUI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

OLEH:

Fitri Kurnia Utami (1700005316)

Yunita Mega Puspitasari (1700005329)

Nurbaiti Janah (1700005332)

Revolin (1700005338)

Eliza Noviasari (1700005340)

Yudha Eka Sri Atmaja (1700005345)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Pergaulan anak Sekolah Dasar pada era milenial saat ini sedang dalam masa
kritis. Dimana pengawasan guru dan orang tua tidak cukup untuk membatasi
pergaulan bebas anak karena banyak faktor dari luar yang lebih dominan dalam
mempengaruhi karakteristik anak. Faktor tersebut diantaranya teman sebaya,
ponsel pintar, internet, media sosial, dan permainan daring. Banyak pengaruh-
pengaruh negatif yang ditimbulkan dari faktor-faktor luar tersebut. Misalnya saja
iklan yang ada dalam permainan daring, situs-situs yang diakses oleh anak ketika
berselancar di internet, konten-konten dalam media sosial, dan masih banyak lagi.
Sedangkan sebagai orang tua juga tidak dapat selalu mendampingi kegiatan anak.
begitu pula guru yang hanya dapat mengawasi peserta didiknya hanya ketika masih
dalam lingkup sekolah.

Atas permasalahan tersebut, kami mencoba mencari solusi untuk


memecahkannya. Di sini dari kelompok kami mengusung program FGD. Melalui
program FGD ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengawasi
pergaulan anaknya. Program FGD melibatkan peran guru dan orang tua untuk
bertukar pikiran sehingga mendapatkan solusi atas permasalan tersebut.

Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion (FGD) mulai


banyak digunakan sebagai metode pengumpulan data. Metode ini cukup efektif
dengan berbagai kelebihannya (Steward & Shamdasani, 1990). Sebagaimana
halnya metode wawancara mendalam, FGD memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan informasi yang jelas karena metode ini memberi kesempatan kepada
peniliti untuk mendapatkan kejelasan atas informasi yang diberikan respondernya.
Dengan demikian peneliti akan mendapatkan keuntungan berupa informasi yang
kaya dari sumber yang banyak pada waktu yang bersamaan.

Efektivitas FGD tergantung pada banyak faktor. Tiga faktor diantaranya


akan dikemukakan di sini. faktor pertama adalah jumlah responden yang
berpartisipasi di dalamnya. Krueger (1988) menyebutkan jumlah tujuh sampai
sepuluh orang sebagai jumlah yang optimal. Jika telalu sedikit, FGD akan tidak
berbeda daripada wawancara biasa, dan disamping itu kekayaan informasi yang
diperoleh juga akan terbatas. sebaliknya, jumlah responden yang terlalu banyak
akan mempengaruhi dinamika dalam kelompok tersebut. Pemandu yang memimpin
diskusi harus memberikan perhatian pada semua individu dan hal ini akan memakan
lebih banyak waktu sementara informasi yang diperoleh justru sangat terbatas.

Faktor yang kedua adalah homogenitas responden (Kruger, 1988.,


Prawitasari dalam Afiatin, 1994). Diskusi akan menjadi efektif karena responden
yang terlibat dalam diskusi mempunyai karakteristik yang sama dalam hal topik
yang dibicarakan. Homogenitas ini tidak hanya dalam segi jenis kelamin tetapi juga
mencakup usia dan tingkat sosial ekonomi.

Faktor ketiga adalah kemampuan pemandu untuk menjadi fasilitator.


Steward dan Shamsadani (1990) dan Perwitasari (dalam Afiatin, 1994) menyebut
faktor ini sebagai salah satu sumber kelemahan FGD. FGD membutuhkan pemandu
yang termapil dalam interaksi sosial, mampu menjadi pemimpin yang baik dan
menguasai dinamika kelompok. Pemandu harus mampu membuat responden
merasa aman dalam kelompok, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
memancing respon yang bervariasi, mengajak responden untuk lebih aktif
berpartisipasi.

Steward dan Shamsadani (1990) juga menyebutkan bahwa FGD adalah alat
yang cukup “ampuh” untuk digunakan pada subjek dari anak-anak sampai dengan
orang dewasa, bahkan yang buta huruf sekalipun. Pada kesempatan ini kelompok
kami ingin mengemukakan pengamatan kami mengenai pelaksanaan FGD pada
anak-anak yaitu dengan subjek siswa Sekolah Dasar di Klaten, Jawa Tengah. FGD
ini merupakan bagian dari penelitian kelompok kami.
A. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara orang tua mengawasi kegiatan peserta didik di
lingkungan masyarakat?
2. Apakah Focus Group Discussion efektif jika diterapkan di
lingkungan pedesaan?
3. Apa saja kelebihan Focus Group Discussion?
4. Bagaimana cara mengatasi kelemahan Focus Group Discussion?

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara orang tua mengawasi kegiatan peserta
didik di lingkungan masyarakat dan juga kendalanya.
2. Untuk mengetahui keefektifan Focus Group Discussion jika
diterapkan di lingkungan pedesaan.
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan keuntungan penggunaan
Focus Group Discussion.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi kelemahan pada Focus Group
Discussion.

C. MANFAAT
1. Manfaat bagi mahasiswa PGSD yaitu sebagai referensi dalam
memecahkan permasalahan pergaulan bebas yang sudah semakin marak
pada anak Sekolah Dasar.
2. Manfaat bagi orang tua peserta didik yaitu untuk membantu
mempermudah orang tua mengatasi permasalahan yang terjadi kepada
peserta didik di lingkungan sekolah.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai