Anda di halaman 1dari 14

Fungsi dan Mekanisme Kelenjar Thyroid

Ade Siskia Rezky Perdana Saragih


102016253
Kelompok A4
Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi : Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta 11510
e-mail : ade2016fk253@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan dari leher yang
mengeluarkan hormon dan mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung,
tekanan darah, berat badan, dan lain-lainnya. Tiroid merupakan hormon yang esensial untuk
berbagai proses fisiologi. Tiroid disekresi dalam bentuk 3 hormon utama, yaitu tiroksin (T4),
triiodotironin (T3), dan kalsitonin. Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kedua hormon ini
membantu mengatur tingkat metabolisme tubuh, seperti seberapa cepat pembakaran kalori
yang dibutuhkan tubuh. Kandungan hormon T3 dan T4 yang berlebih bisa membuat Anda
menjadi overaktif dan menurunkan berat badan tubuh, tapi jika kekurangan kedua hormon ini
berat badan akan bertambah dan Anda merasa lemah. Kalsitonin. Ini adalah jenis hormon
yang berfungsi mengatur kadar kalsium di dalam darah, yang mana kalsium membantu dalam
proses pembentukan tulang yang kuat. Tapi hormon ini tidak terlalu penting untuk menjaga
kesehatan karena tubuh juga memanfaatkan cara lain dalam mengendalikan kalsium dalam
darah.

Kata kunci: Tiroid, tiroksin, triiodotironin, kalsitonin

Abstract

The thyroid is a butterfly-shaped gland located at the front of the neck that secretes hormones
and regulates metabolism, growth, body temperature, heart rate, blood pressure, weight, and
so on. Thyroid is an essential hormone for various physiological processes. The thyroid is
secreted in the form of three main hormones, namely thyroxine (T4), triiodotironin (T3), and
calcitonin. Triiodothyronine (T3) and thyroxine (T4). Both of these hormones help regulate
the body's metabolic rate, such as how fast the calorie burning the body needs. Excessive T3
and T4 hormones can make you overactive and lose weight, but if you lack these two
hormones your weight will increase and you feel weak. Calcitonin. It is a type of hormone
that regulates the levels of calcium in the blood, which calcium helps in the process of strong
bone formation. But this hormone is not too important to maintain health because the body
also uses other means of controlling calcium in the blood.

Keywords: Thyroid, thyroxine, triiodothyronine, calcitonin

Pendahuluan

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan dari leher yang
mengeluarkan hormon dan mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung,
tekanan darah, berat badan, dan lain-lainnya. Tiroid merupakan hormon yang esensial untuk
berbagai proses fisiologi. Tiroid disekresi dalam bentuk 3 hormon utama, yaitu tiroksin (T4),
triiodotironin (T3), dan kalsitonin. Triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Kedua hormon ini
membantu mengatur tingkat metabolisme tubuh, seperti seberapa cepat pembakaran kalori
yang dibutuhkan tubuh. Kandungan hormon T3 dan T4 yang berlebih bisa membuat Anda
menjadi overaktif dan menurunkan berat badan tubuh, tapi jika kekurangan kedua hormon ini
berat badan akan bertambah dan Anda merasa lemah. Kalsitonin. Ini adalah jenis hormon
yang berfungsi mengatur kadar kalsium di dalam darah, yang mana kalsium membantu dalam
proses pembentukan tulang yang kuat. Tapi hormon ini tidak terlalu penting untuk menjaga
kesehatan karena tubuh juga memanfaatkan cara lain dalam mengendalikan kalsium dalam
darah.

Kelenjar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar optimal


sehingga mereka berfungsi normal. Hormon tiroid merangsang konsumsi oksigen pada
sebagaian besar sel di tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, dan
penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal. Kelenjar tiroid tidak essensial bagi
kehidupan, tetapi ketiadaannya menyebabkan perlambatan perkembangan mental dan fisik,
berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta pada anak-anak timbul retardasi mental dan
kecebolan. Sebaliknya, sekresi tiroid yang berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus,
gelisah, takikardi, tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Fungsi tiroid diatur oleh
hormon perangsang tiroid (Thyroid stimulating hormon = TSH) dari hipofisis anterior.
Sebaliknya, sekresi hormon tropik ini sebagian diatur oleh umpan balik inhibitorik langsung
kadar hormon tiroid yang tinggi pada hipofisis serta hipotalamus dan sebagian lagi melalui
mekanisme neural yang bekerja melalui hipotalamus. Dengan cara ini, perubahan-perubahan
pada lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyesuaian kecepatan sekresi tiroid.
Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja
oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti dan pada sebagian
besar golongan masyarakat di daerah tertentu, keadaan ini merupakan suatu hal yang biasa di
jumpai. Nodul tiroid bisa merupakan suatu neoplasma, baik jinak atau ganas dan keadaan ini
bergantung pada usia dan ukuran tumor. Prevalensi nodul tiroid meningkat secara linier
dengan bertambahnya usia. Tiroid merupakan kelenjar endokrin yang paling besar pada tubuh
manusia. Pada kelenjar tiroid cukup sering ditemukan nodul tumor. Sekitar 4– 8% nodul
tiroid bisa ditemukan saat pemeriksaan ultrasonografi, umumnya tumor banyak ditemukan
pada wanita. Nodul tiroid pada orang dewasa umumnya adalah nodul jinak dan hanya sekitar
5% yang ganas. Nodul tiroid yang ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.

Struktur Makroskopis

Glandula thyroidea terdiri atas lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus yang
sempit. Organ ini terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah
laring. Glandula thyroidea merupakan organ vaskular
yang dibungkus oleh selubung yang berasal dari lamina
pretrachealis fascia profunda. Selubung ini melekatkan
glandula thyroidea pada larynx dan trachea.1

Setiap lobus berbentuk seperti buah alpukat, dengan apex


menghadap ke atas sampai linea oblique cartilage
thyroidea, basisnya terletak di bawah setinggi cincin
trachea keempat atau kelima. Isthmus meluas melintasi
garis tengah di depan cincin trachea 2,3 dan 4.2 Sering
terdapat lobus pyramidalis, yang menonjol ke atas dari
isthmus, biasanya ke sebelah kiri garis tengah. Sebuah

pita fibrosa atau muskular sering menghubungkan


Gambar 1.Kelenjar Tiroid
lobus pyramidalis dengan os hyoideum. Bila pita ini
muskular, disebut m.levator glandulae thyroidea.1
Batas-batas lobus

Anterolateral : m. sternothyroideus, venter superior m. omohyoideus, m.sternohyoideus, dan


pinggir anterior M. sternocleidomastoideus.

Posterolateral : selubung carotis dengan a.carotis communis, v.jugularis interna dan v.vagus.

Medial : larynx, trachea, pharynx dan oesophagus. Di dekatnya ada m.cricothyroideus


dan n. laryngeus externus.

Pinggir posterior masing-masing lobus yang bulat berhubungan di posterior dengan glandula
parathyroidea superior dan inferior dan anastomosis antara a.thyroidea superior dan inferior.2

Batas-batas isthmus

Anterior : m. sternothyroideus, m. sternohyoideus, v. jugularis anterior, fascia dan kulit.

Posterior : cincin trachea 2,3 dan 4.

Cabang-cabang terminal a. thyroidea beranastomosis sepanjang pinggir atas isthmus.2

Pendarahan

Arteri yang memperdarahi glandula thyroidea adalah a. thyroidea superior, a. thyroidea


inferior dan a. thyroidea ima. Arteri-arteri ini saling beranastomosis dengan luas di
permukaan glandula. Arteri thyroidea superior, cabang dari arteri carotis externa, berjalan
turun menuju ke kutub atas setiap lobus bersama dengan nervus laryngeus externus. Arteri
thyroidea inferior, cabang dari truncus thyrocervicalis, berjalan ke atas di belakang glandula
sampai setinggi cartilage cricoidea. Kemudian membelok ke medial dan bawah untuk
mencapai pinggir posterior glandula.2

Nervus laryngeus recurrens melintasi di depan atau di belakang arteri ini atau berjalan di
antara cabang-cabangnya. Arteri thyroidea ima merupakan cabang dari a. brachiocephalica
atau arcus aorta, arteri ini berjalan ke atas di depan trachea menuju isthmus.2

Vena-vena dari glandula thyroidea adalah v. thyroidea superior, yang bermuara ke v.


jugularis interna, v. thyroidea media yang bermuara ke v. jugularis interna dan v. thyroidea
inferior. Vena thyroidea inferior menampung darah dari isthmus dan kutub bawah glandula
thyroidea. Vena thyroidea inferior dari kedua sisi beranastomosis satu dengan yang lainnya
pada saat mereka berjalan turun di depan trachea. Vena-vena ini akan bermuara ke dalam v.
brachiocephalica sinistra di dalam rongga thorax.2

Struktur Mikroskopis

Kelenjar tiroid terletak di bawah laring. Kelenjar ini terdiri atas lobus kiri dan kanan yang
dihubungkan oleh ismus di tengah. Sel pada kebanyakan organ endokrin menimbun produk
sekresinya di dalam sitoplasmanya. Kelenjar tiroid adalah organ endokrin unik karena sel-
selnya tersusun membentuk struktur bulat yang disebut folikel, bukan berupa kelompok atau
deretan seperti biasanya. Sel-sel yang mengelilingi folikel, yaitu sel folikel, menyekresi dan
menimbun produknya di luar sel, di dalam lumen folikel sebagai substansi mirip gelatin yang
disebut koloid. Koloid terdiri atas tiroglobulin, yaitu suatu glikoprotein yang mengandung
asam amino teriodinasi. Hormon kelenjar tiruid disimpan di dalam folikel sebagai koloid
terikat pada tiroglobulin. Oleh karena itu, folikel adalah satuan struktural dan fungsional
kelenjar tiroid. Selain sel folikel, sel-sel parafolikel yang lebih besar juga terdapat di kelenjar
tiroid. Sel-sel ini terdapat dalam epitel folikel atau di celah antarfolikel. Adanya banyak
pembuluh darah di sekitar folikel memudahkan pencurahan hormon ke dalam aliran darah.3

Kelenjar Tiroid Pandangan Umum

Kelenjar tiroid ditandai dengan banyak folikel bulat dengan berbagai diameter yang terisi
koloid asidofilik. Folikel ini biasanya dilapisi sel selapis kuboid yang terdiri atas sel-sel
folikel atau sel prinsipal. Folikel yang terpotong tangensial terlihat tidak berlumen. Sel-sel
folikel menyintesis dan menyekresi hormon tiroid. Pada sediaan rutin, koloid sering terlihat
tidak mengisi penuh folikelnya.3

Selain sel-sel folikel, kelenjar tiroid mengandung


sel sekretoris jenis lain, yaitu sel parafolikel. Sel
ini terdapat berkelompok atau tunggal di tepi
folikel. Sel parafolikel menyintesis dan
menyekresi hormon kalsitokinin.4

Septa jaringan ikat simpai kelenjar tiroid meluas


ke bagian dalam tiroid , membagi kelenjar tiroid
dalam lobuli. Di dalam septa jaringan ikat dan di

sekutar setiap folikel terdapat banyak pembuluh


Gambar 2.PreparatTiroid
darah, arteriol, venul, dan kapiler. Di antara setiap folikel terdapat jaringan ikat interfolikular
yang relatif sedikit.4

Folikel Kelenjar Tiroid

Pembesaran kelenjar tiroid yang lebih kuat memperlihatkan rincian struktur setiap folikel.
Tinggi sel folikel berbeda dari satu folikel dengan folikel lain, tergantung status aktivasinya.
Epitel folikel yang sangat aktif terutama epitel kuboid, sedangkan pada folikel yang kurang
aktif epitelnya terlihat gepeng. Semua folikel terisi koloid, beberapa folikel itu mengalami
retraksi dari dinding folikel atau mengalami distorsi akibat proses pembuatan sediaannya.

Sel parafolikel terletak di dalam epitel sel folikel atau dalam kelompok kecil di dekat folikel
di dalam membran dasar folikel. Tetapi, sel parafolikel tidak langsung berbatasan dengan
lumen folikel. Sebaliknya, sel parafolikel dipisahkan dari lumen oleh cabang-cabang sel
folikel di dekatnya. Sel folikel adalah sel yang lebih besar, berbentuk lpnjong atau bentuk lain
dengan sitoplasma yang lebih pucat dari sel folikel.4

Struktur Organ di Sekitar Tiroid

Kelenjar tiroid adalah kelenjar terbesar yang ada di leher dengan ukuran panjang sekitar 2
inci. Tiroid ini terletak di anterior (bagian depan) leher di bawah tulang rawan tiroid yang
menonjol atau sering kita sebut dengan jakun, diselumiti oleh lapisan kulit dan otot. Kelenjar
tiroid memiliki bentuk seperti kupu-kupu dengan dua sayap yang merupakan lobus tiroid kiri
dan kanan, kedua lobus dihubungkan oleh jaringan tiroid yang lebih kecil yang disebut
dengan isthmus.5

Gambar 3. Struktur Tiroid


Fungsi Kelenjar Tiroid Fungsi tunggal kelenjar tiroid adalah memproduksi hormon tiroid.
Hormon ini memiliki efek terhadap hampir semua jaringan tubuh guna meningkatkan
aktivitas selular. Fungsi tiroid yang utama adalah untuk mengatur metabolisme tubuh.
Hormon tiroid mengatur fungsi tubuh yang vital, yaitu pernafasan, denyut jantung, sistem
saraf pusat dan perifer, kekuatan otot, siklus menstruasi, dan juga suhu tubuh.5

Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin, yang terdiri dari kelenjar yang
memproduksi, menyimpan, dan melepaskan hormon ke dalam aliran darah sehingga hormon
dapat mencapai sel-sel tubuh. Kelenjar tiroid menggunakan yodium dari makanan untuk
membuat dua hormon utama, yaitu: Triiodothyronine (T3) Tiroksin (T4) Hormon T3 dan T4
dikeluarkan oleh kelenjar tiroid kemudian mengikuti aliran darah untuk mencapai hampir
setiap sel dalam tubuh. Hormon ini akan mengatur kecepatan kerja dan metabolisme sel-sel.
Misalnya, T3 dan T4 mengatur detak jantung dan seberapa cepat makanan diproses usus. Jadi
ketika T3 dan T4 kadarnya rendah, detak jantung bisa lebih lambat dari biasanya, dan
pengaruhnya terhadap pencernaan adalah sembelit dan meningkatnya berat badan. Jika T3
dan T4 kadarnya tinggi, maka detak jantung bisa lebih cepat dan pengaruhnya pada
pencernaan adalah diare dan penurunan berat badan.6

Oleh karena itu, sangatlah penting agar T3 dan T4 berada dalam kadar/tingkat yang tidak
terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dua kelenjar yang ada di otak, hipotalamus dan hipofisis
(pituitari) berkomunikasi untuk menjaga T3 dan T4 agar selalu seimbang. Hipotalamus
menghasilkan TSH Releasing Hormone (TRH) yang memberikan sinyal kepada hipofisis
agar menghasilkan hormon thyroid stimulating hormone (TSH) yang fungsinya untuk
memberitahu kelenjar tiroid agar memproduksi hormon T3 dan T4 lebih banyak atau leih
sedikit sesuai kebutuhan tubuh. Ketika T3 dan T4 kadarnya rendah dalam darah, maka
kelenjar pituitari akan melepaskan lebih banyak TSH untuk memberitahu kelenjar tiroid agar
menghasilkan hormon tiroid yang lebih banyak. Namun, apabila T3 dan T4 kadarnya sudah
tinggi, maka hipofisis akan mengurangi pengeluaran TSH agar kelenjar tiroid memperlambat
produksi hormon tiroid. Begitu seterusnya sehingga terjadi keseimbangan. Jika terjadi
ketidakseimbangan, maka terjadilah masalah atau penyakit, baik karena rendahnya kadar
hormon tiroid (Hipotiroid) ataupun karena tingginya kadar hormon tiroid (hipertiroid).6
Vaskularisasi Kelenjar Tiroid

Kelenjar thyroid memperoleh darah dari arteri thyroidea superior, arteri thyroidea inferior dan
kadang-kadang arteri thyroidea ima (kira-kira 3 %). Pembuluh darah tersebut terletak antara
kapsula fibrosa dan fascia pretrachealis. Arteri thyroidea superior merupakan cabang pertama
arteri caroticus eksterna, melintas turun ke kutub atas masing-masing lobus kelenjar thyroid,
menembus fascia pretrachealis dan membentuk ramus glandularis anterior dan ramus
glandularis posterior. Arteri thyroidea inferior merupakan cabang truncus thyrocervicalis,
melintas ke superomedial di belakang caroted sheath dan mencapai aspek posterior kelenjar
thyroid. Truncus thyrocervicalis merupakan salah satu percabangan dari arteri subclavia.
Arteri thyroidea inferior terpecah menjadi cabang-cabang yang menembus fascia
pretrachealis dan memasok darah ke kutub bawah kelenjar thyroid. Arteri thyroidea ima
biasanya dipercabangkan oleh truncus brachiocephalicus atau langsung dipercabangkan dari
arcus aortae. Tiga pasang vena thyroidea menyalurkan darah dari pleksus vena pada
permukaan anterior kelenjar thyroid dan trachea. Vena thyroidea superior menyalurkan darah
dari kutub atas, vena thyroidea media menyalurkan darah dari bagian tengah kedua lobus dan
vena thyroidea inferior menyalurkan darah dari kutub bawah. Vena thyroidea superior dan
vena thyroidea media bermuara ke dalam vena jugularis interna, dan vena thyroidea inferior
bermuara ke dalam vena brachiocephalica.7

Gambar 4. Vaskularisasi Tiroid


Inervasi Kelenjar Tiroid

Persarafan simpatis diperoleh dari ganglion cervicalis superior dan ganglion cervicalis media
yang mencapai kelenjar thyroid dengan mengikuti arteri thyroidea superior dan arteri
thyroidea inferior atau mengikuti perjalanan nervus laryngeus superior ramus eksternus dan
nervus laryngeus recurrens. Serat-serat saraf simpatis mempunyai efek perangsangan pada
aktifitas sekresi kelenjar thyroid. Nervus laryngeus superior mengandung komponen motoris
untuk m. cricothyroidea, dan komponen sensoris untuk dinding larynx di sebelah cranial plica
vocalis. Nervus laryngeus recurrens mengandung komponen motoris untuk semua otot
intrinsik laryngeus dan komponen sensoris untuk dinding larynx di sebelah caudal dari plica
vocalis. Nervus laryngeus superior mempercabangkan ramus internus dan ramus eksternus.
Ramus internus berjalan menembus membrana thyrohyoidea, dinding anterior fossa
piriformis dan mencapai otot-otot lateral serta membawa komponen sensoris untuk dinding
larynx di cranial plica vocalis dan aditus laryngeus. Sedangkan ramus eksternus
mempersarafi m. cricothyroidea. Kerusakan pada nervus laryngeus superior menyebabkan
perubahan suara yang khas dan hilangnya sensasi dalam larynx di cranial plica vocalis.
Nervus laryngeus recurrens yang terletak dalam sulkus tracheoesophagus memasuki pharynx
dengan melewati bagian profunda tepi inferior m. constrictor pharyngeus inferior dan berada
pada bagian dorsal articulatio cricothyroidea. Kerusakan pada nervus recurrens menyebabkan
paralisis plica vocalis.8

Gambar 5. Inervasi Tiroid


Fungsi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid melepaskan hormon yang disebut kalsitonin yang terlibat dalam metabolisme
kalsium dan fosfat. Kalsitonin merangsang pertumbuhan tulang rawan dan peningkatan
kalsium dalam tulang. Kelenjar tiroid adalah kelenjar endokrin terbesar pada manusia
dewasa. Kelenjar endokrin adalah yang mengeluarkan produk mereka langsung ke dalam
aliran darah. Fungsi kelenjar tiroid meliputi:

- Sekresi hormon T3 (juga disebut triiodothyronine) dan T4 (juga dikenal sebagai


Tiroksin atau Tetraiodothyronine). T3 secara fisiologis lebih aktif dan lebih kuat
daripada T4. T3 dan T4 secara kolektif disebut hormon tiroid (TH). Keduanya
merupakan yodium yang mengandung asam amino.
- Hormon tiroid yang anabolik di alam; anabolisme berkaitan dengan fase konstruktif
metabolisme dan merupakan kebalikan dari katabolisme, proses destruktif
metabolisme.
- Hormon tiroid menyebabkan peningkatan denyut jantung, curah jantung dan laju
ventilasi. T3 dan T4 bertindak atas berbagai sel target untuk meningkatkan konsumsi
oksigen dan tingkat metabolisme basal (BMR). BMR adalah tingkat pengeluaran
energi dalam tubuh dalam kondisi basal. Peningkatan konsumsi oksigen dan
meningkatkan BMR menyebabkan peningkatan produksi panas dalam tubuh yang
pada gilirannya membantu untuk mengkompensasi peningkatan kehilangan panas
dalam cuaca dingin. BMR biasanya diukur 12 jam setelah makan dan setelah tidur
nyenyak di suhu yang nyaman tanpa latihan atau kegiatan sebelum ujian. BMR
meningkat pada individu dengan hipertiroidisme yang merupakan disfungsi kelenjar
tiroid. Pada hipertiroidisme, pasien mengalami takikardia, kegugupan, atrofi otot dan
panas berlebih.
- Hormon tiroid meningkatkan penyerapan glukosa dari usus kecil dan produksi
glukosa hepatik; Namun, pasien dengan konsentrasi insulin yang normal tidak
mengalami serum kadar glukosa.
- Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan normal dan pematangan. Mereka
memainkan peran penting dalam pengembangan sistem saraf pusat (SSP). Efek yang
paling serius dari kekurangan hormon tiroid selama masa kanak-kanak adalah
kerusakan otak permanen dan kekerdilan.
- Hormon tiroid mempercepat pembersihan kolesterol dari plasma.
- Hormon tiroid dibutuhkan untuk konversi karoten menjadi vitamin A; pasien dengan
hypothyroidisme mungkin menderita rabun malam. Kelenjar tiroid juga melepaskan
hormon yang disebut kalsitonin kecil yang terlibat dalam metabolisme kalsium dan
fosfat. Kalsitonin merangsang pertumbuhan tulang rawan dan menyebabkan
peningkatan deposisi kalsium dalam tulang karena itu dapat meningkatkan
pembentukan tulang dan mengurangi konsentrasi kalsium dari darah.8

Mekanisme Kelenjar Tiroid

Pada awalnya Hypothalamus akan menghasilkan TRH (Thyrotropine Releasing Hormone)


yang akan memacu Kelenjar Pituitari (Hipofise) untuk menghasilkan TSH (Thyrotropine
stimulating hormone), kemudian TSH akan memacu kelenjar thyroid untuk menghasilkan T3
dan T4. Jika hormon thyroid diproduksi dalam jumlah sedikit maka TSH akan meningkat
nilainya untuk memacu agar kelenjar thyroid dapat menghasilkan T3 dan T4 dalam jumlah
cukup. Sebaliknya jika terjadi peningkatan produksi T3 dan T4 maka TSH akan menurun
jumlahnya agar tidak terbentuk T3 dan T4 lagi.9

(Hypothalamus—–TRH——–>Pituitary Gland——-TSH——>Kelenjar Thyroid——-> T3


dan T4)

Gambar 6. Mekanisme Kerja Tiroid


Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada kelenjar tiroid:

Hypothyroid

Hipothyroid adalah suatu keadaan dimana produksi hormon thyroid oleh kelenjar thyroid
tidak mencukupi. Kretinisme adalah salah satu bentuk hypothyroid.
Penyebab : Kekurangan iodium, Penyakit Hashimoto, kekurangan hormon dari hipothalamus
dan pituitari,gangguan autosum (genetik). Hypothyroid memiliki 3 Type :

1.Primer (Termasuk tipe yang paling sering muncul,gangguan pada kelenjar thyroid,dapat
disebabkan karena penyakit Hashimoto (penyakit autoimun) ataupun penggunaan
radioiodine pada terapi hyperthyroid)

2. Sekunder (Terjadi apabila kelenjar pituitari menghasilkan TSH dalam jumlah yang tidak
mencukupi). Gangguan ini dapat disebabkan karena adanya kerusakan pada kelenjar pituitari
(tumor, radiasi atau pembedahan).

3. Tersier (Ketika Hypothalamus gagal memproduksi TRH. Padahal TRH berfungsi


merangsang Kelenjar Pituitari untuk menghasilkan TSH)

Hyperthyroid

Hyperthyroid adalah suatu keadaan dimana kelenjar thyroid bekerja berlebihan (overactive)
sehingga menghasilkan hormon Thyroid (T3 dan T4) dalam jumlah berlebihan pula.
Hormon Thyroid berfungsi untuk regulasi metabolisme tubuh dan menjaga fungsi normal sel.
Jika hormon ini berlebih maka akan terjadi overstimulasi metabolisme dan meningkatkan
efek sistem saraf simpatis sehingga menyebabkan peningkatan kecepatan sistem tubuh,
termasuk peningkatan frekuensi denyut jantung, berdebar-debar, tremor(tangan bergetar),
cemas, gangguan pencernaan (diare) dan penurunan berat badan.10

Thyrotoxic crisis

Thyrotoxic crisis merupakan komplikasi hyperthyroid yang jarang terjadi, dimana kondisi
pasien menjadi sangat parah. Gejalanya berupa peningkatan suhu tubuh sampai 40o C,
takikardi (peningkatan denyut jantung), aritmia (denyut jantung tidak teratur), mual, muntah,
diare, dehidrasi (kekurangan cairan), koma dan kematian.11
Skenario

Seorag perempuan berusia 30 tahun mengalami pembesaran pada leher. Oleh dokter yang
memeriksanya ia dinyatakan menderita pembesaran kelenjar thyroid

Kesimpulan

Kelenjar thyroid merupakan salah satu kelenjar eksokrin yang sangat kaya akan pembuluh
darah. Kelenjar thyroid terletak pada leher depan setentang dengan V. cervicalis 5 sampai
thoralis 1, terdiri dari lobus lateralis dan isthmus. Kadang dapat juga ditemukan di lobus
pyramidalis. Lobus lateralis terdiri dari apex, basis dan tiga buah facies serta margo, yang
masing-masing berbatasan dengan struktur-struktur di leher. Kelenjar thyroidea dibungkus
oleh outer false capsule dan inner true capsule. Kelenjar thyroid didarahi oleh a. Thyroidea
superior, a. Thyroidea inferior, a. Thyroidea ima dan a. Thyroidea Acessorius. Venanya
adalah v. thyroidea sup., v. Thyroidea inf, v. Thyroidea media. Pembesaran kelenjar thyroid
akan menyebabkan terangkatnya kelenjar ini saat menggerakkan larynx (saat menelan).
Pembesaran kelenjar ini akan dapat menyebabkan penekanan kepada organ-organ
disekitarnya, bahkan penarikan pericardium fibrosa. Fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur
metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan normal didalam tubuh
seseorang. Hipertiroid, berarti kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal.
Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, disini kelenjar gondok bekerja dibawah normal,
sehingga ketiga hormon tadi kadarnya didalam serum dibawah angka normal.
Daftar Pustaka

1. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.EGC : Jakarta. 2013. Hal. 56-77
2. Cunningham’s Manual of Practical Anatomy, Thirteenth edition, volume III. Head
and Neck and Brain. London, Oxford University Press, 2010, Page 109-112.
3. Harold H. Lindner, MD, A Lange Medical Book Clinical Anatomy, Appleton &
Lange, Connenticut, 2014. Page 132-138.
4. N.C.Chakrabarty, D. Chakrabarty, Fundamentals of Human Anatomy, New Central
Book Agency (P) LTD, Calcutta, 2014. Page 162-167.
5. Md.Enayet Ullah, Hasna Hena et al. Histological Study of Human Thyroid Gland
Relative Proportion of Parenchyma and Stroma in Thyroid Glands of Bangladesh
People. Departement of Anatomy, East West Medical College, Dhaka.2012. 1(2): 17
6. S. Lokanadham and v. Subhadra Devi. Gestational Age Related Developmental
Anatomy and Histogenesis of Human Fetal Thyroid Glands. World Journal of
Medical Science. 2014. 6(4): 173-176
7. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 11th ed. Philadelphia:
Elsevier. 2009. P918-26; 985-98
8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta :EGC, 2014. Hal 331-
340
9. Djokomoeljanto R. Kelenjar Tiroid, Hipotiroidisme, dan Hipertiroidisme. dalam:
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen
Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014. Hal.1933-
1937.
10. Radu M. Physiology of the pituitary, thyroid and adrenal glands. Elsevier.2013. 29(9):
Hal. 421-423
11. Rocha,TFA.,Costa, RV., et al. A Stud of Thyroid Gland in Human Fetuses. J.
Morphol. Sci.2014. 27(2): 112

Anda mungkin juga menyukai