Anda di halaman 1dari 3

1. Definisi dan klasifikasi demam !

Jawaban :

Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas variasi sirkadian yang normal sebagai akibat

dari perubahan pada saat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus anterior. Suhu tubuh

normal dapat dipertahankan, ada perubahan suhu lingkungan, karena adanya kemampuan

pada pusat termoregulasi untuk mengatur keseimbangan antara panas yang diproduksi oleh

jaringan, khususnya oleh otot dan hati, dengan panas yang hilang. Dalam keadaan demam,

keseimbangan tersebut bergeser higga terjadi peningkatan suhu tubuh dalam tubuh. Suhu

pasien dapat diukur dengan thermometer air raksa dan tempat pengambilannya dapat di

aksilla, oral atau rectum.

Nilai standar untuk mengetahui batas normal suhu tubuh manusia dibagi menjadi:

 Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36˚C. Untuk mengukur suhu hipotermi diperlukan

termometer ukuran rendah ( low reading thermometer) yang dapat mengukur sampai 25˚C

 Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,2˚C

 Subfebris , bila suhu tubuh berkisar 37,5-38,5˚C

 Febris/pireksia/panas, bila suhu tubuh diatas 38,5-40˚C

 Hipertemi , bila suhu tubuh berkisar 40˚C

Adapun etiologi demam adalah sebagai berikut :

a. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit, bakteri, virus, dan jamur.

b. Penyebab non infeksi :

- Keadaan toksemia karena keganasan

- Reaksi terhadap pemakaian obat


- Pendarahan internal pada saat terjadi reabsorbsi darah

Klasifikasi demam :

a. Demam Septik

Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada

malam hari dan turun sekali ke tingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai dengan

keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke tingkat yang

normal dinamakan juga demam hektik.

b. Demam Remitten

Pada tipe demam remitten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai

suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai 2˚ dan tidak

sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.

c. Demam Intermitten

Pada tipe demam intermitten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa

jam dalam sehari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan

bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

d. Demam Kontinyu

Pada tipe demam kontinyu, variasi suhu sepanjang hari tidak jauh berbeda lebih dari 1˚.

Pada tingkat demam yang terus-menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

e. Demam Siklik

Pada tipe demam siklik, terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti

dengan periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti kenaikan suhu

seperti semula.
Referensi :

 Sudoyo, Ayu W, dkk, editor 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi VI.

Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia

 Adams Diagnosis fisis. Jakarta : EGC. Hal 562

 Harrison.2012. Prinsip- Prinsip Ilmu Penyakit Dalam .Edisi 13.Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai