OLEH:
PEMBIMBING:
Dr. dr. H. Sultan Buraena MS, Sp.OK
2. HASIL SURVEY
2.1. RUANG ADMINISTRASI
A. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
Faktor fisik
Faktor fisik yang ditemukan adalah sumber cahaya tidak cukup terang
dengan lampu warna putih yang redup serta warna dinding kusam
Faktor Biologis
Faktor Biologis yang ditemukan adalah tidak terdapat kontaminasi oleh
bakteri, virus, jamur dan parasit.
Faktor ergonomis
1. Pekerjaan dilakukan secara manual seperti mendata mayat yang
akan dilakukan pemulasaran
2. Postur dan posisi saat bekerja: posisi badan duduk
3. Pekerjaan dilakukan secara berulang berdasarkan banyaknya
jumlah pasien yang meninggal dalam sehari
Faktor psikososial
1. Pekerja merasa agak berat dalam melakukan pekerjaannya
karena sistem shift atau pergantian itu 1x24 jam
2. Hubungan sesama pekerja baik.
3. Pekerja menjalani pekerjaan berdasarkan dengan pembagian
shift kerja.
4. Kerja berlebih tidak ada.
5. Gaji pekerja setiap bulannya sesuai.
B. KELUHAN / PENYAKIT YANG DIALAMI
Tidak ada keluhan terkait dengan pekerjaan
C. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN
Pekerja menggunakan APD berupa masker, handscoen dan sepatu pada
saat bekerja.
D. KETERSEDIAAN DAN KELENGKAPAN KOTAK OBAT P3K
Tidak tersedia kotak obat P3K.
E. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Dibuatkan SOP tentang prosedur kerja.
F. MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PERNAH MENDAPAT
PENYULUHAN
Pekerja memiliki pengetahuan dan pernah mendapat penyuluhan
G. KONSTRUKSI BANGUNAN
- Lantai : tidak mengalami kerusakan
- Langit-langit : terdapat banyak kerusakan.
- Pintu : tidak terdapat kerusakan.
- Ventilasi : -
- Toilet : -
H. ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Tidak ada alat pemadam kebakaran APAR
2.2. RUANG PEMULASARAN
A. HAZARD LINGKUNGAN KERJA
Faktor fisik
- Faktor fisik yang ditemukan adalah sumber cahaya cukup
terang dengan lampu warna putih serta warna dinding cukup
cerah.
- Sumber bising tidak ada
- Sumber getaran tidak ada
- Sumber radiasi tidak ada
- Sumber listrik dengan kekuatan tinggi tidak ada
- Sumber suhu tinggi tidak ada
Faktor Biologis
Faktor Biologis yang ditemukan adalah tidak terdapat kontaminasi
oleh bakteri, virus, jamur dan parasit.
Faktor Kimiawi
Faktor kimia yang ditemukan adalah adanya kontak dengan
formalin saat dilakukan pemulasaran jenazah
Faktor ergonomis
- Pekerjaan dilakukan secara manual seperti perawatan jenazah,
pemulasaran jenazah, penentuan identitas jenazah,
pemeriksaan jenazah ataupun penyimpanan jenazah.
- Postur dan posisi saat bekerja: posisi badan berdiri dan
membungkuk saat mengangkat mayat
- Pekerjaan tidak dilakukan secara berulang
Faktor psikososial
- Pekerja merasa tenang dalam melakukan pekerjaanya
- Hubungan sesama pekerja baik.
- Pekerja menjalani pekerjaan berdasarkan dengan pembagian
shift kerja.
- Pekerja merasa kekurangan tenaga kerja
- Gaji pekerja setiap bulannya sesuai.
B. KELUHAN / PENYAKIT YANG DIALAMI
Tidak ada keluhan terkait dengan pekerjaanya
C. ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN
Pekerja menggunakan APD saat bertugas
D. KETERSEDIAAN DAN KELENGKAPAN KOTAK OBAT P3K
Tidak tersedia kotak obat P3K.
E. UPAYA LAIN PERUSAHAAN TENTANG K3
Dibuatkan SOP tentang prosuder kerja.
F. MEMILIKI PENGETAHUAN DAN PERNAH MENDAPAT
PENYULUHAN
Pekerja memiliki pengetahuan dan pernah mendapat penyuluhan
G. KONSTRUKSI BANGUNAN
- Lantai : tidak terdapat kerusakan
- Langit-langit : beberapa bagian tampak lembap dan berjamur
- Pintu : tidak terdapat kerusakan.
- Dinding : Tampak beberapa bagian yang retak
- Ventilasi : Tidak ada
- Toilet : ada
H. ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Tidak terdapat APAR, detector, alarm kebakaran, Hydrant, dan
Sprinkler
Alur Pelayanan Kamar Jenazah ( Pasien Non Covid)
Atas permintaan/ persetujuan keluarga pasien yang meninggal, petugas kamar jenazah
melakukan tindakan pemulasaran sebagai berikut :
Jenazah Muslim : Dimandikan/Dikafani/Disholati/disuntik formalin/ peti mati
Jenazah Nonmuslim : Dimandikan/pengawetan/pemasangan pakaian/ peti mati
Melakukan pemulasaran
di ruangan pasien
Pemulasaran selesai,petugas
berkoordinasi dengan satgas covid 19
2. Kebisingan
Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja
akan menentukan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja di setiap
jenis pekerjaan. Posisi tubuh yang salah atau tidak alamiah dapat
menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan kerja, mengurangi ketelitian,
dan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efisien. Hal ini dalam
jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikologi
Faktor fisiologis dapat dikatakan juga suatu ergonomi yaitu penerapan
teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia fisik maupun mental sehingga
kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik
e. Faktor Mental-Psikologis
4. SARAN
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan,
karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost
benefit) suatu perusahaan atau negara. Maka dari itu kesehatan dan
keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga
kesehatan tetapi seluruh masyarakat. Berdasarkan hasil analisis data dan
kesimpulan diatas kami ajukan saran:
a. Menyediakan ruangan atau tempat tersendiri untuk formalin sebab hal
tersebut berpotensi mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan
apabila pekerja tidak berhati-hati
b. Bagi pekerja untuk lebih memperhatikan program keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati-hati
serta mengikuti proses.
c. Bagi pekerja agar menggunakan alat pelindung diri (APD) yang
disediakan.
d. Pemilik usaha bekerja sama dengan dinas kesehatan atau pusat
kesehatan masyarakat untuk mendapat penyuluhan tentang K3.
e. Pekerja sebaiknya tidak memforsir tubuh dalam bekerja. Apabila tubuh
merasakan nyeri, segeralah untuk istirahat
f. Menambah pekerja agar tidak memberatkan pekerja yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. International Labour Organizaton. (2013). Keselamatan dan Kesehatan
Kerja; sarana untuk Produktivitas.
http://www.ilo.int/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---
ilojakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf.
2. World Health Organization, (2008) A Guide To Developing Knowledge,
Attitude And Practice Surveys. http://whqlibdoc.who.int/publications/2008
3. PPM Potensi Hazard Bahan Pangan, September 2013.
4. Manajemen Pemantauan alur kerja.
https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/rbi/PemantauanAlurKerja.pdf
5. Ganjar Pranowo. Penyakit Akibat Kerja
(http://jdihukum.jatengprov.go.id/?wpfb_dl=363
6. Khazanah Dunia Pustaka. 2012. Penanganan Kecelakaan Kerja.
(http://hadianzah28.blogspot.co.id/2012/07/penanganan-kecelakaan-
kerja.html)
7. Ismiarni, Hanifah. Widjasena, Baju. Jayanti, Siswi. 2017. Hubungan
Postur Kerja dengan Kejadian Kelelahan Otot Punggung (Low Back Pain)
pada Pekerja Mebel Bagian Pengamplasan di PT. X Jepara. Semarang:
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 5, No. 1, Jan 2017.
L
A
M
P
I
R
A
N
Ga
mbar 5. Dinding dan langit-langit Ruang Pemulasaran
Ga
mbar 6. Dokumentasi
dengan Petugas Kamar
Jenazah
Gambar 7. Tempat penyimpanan formalin