Anda di halaman 1dari 40

PPI PADA

PEMULASARAAN
JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Setelah mengikuti pelatihan diharapkan peserta
dapat memahami PPI di ruang Pemulasaraan
Jenazah

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
an
l u
h u  Kamar jenazah merupakan sumber infeksi yang potensial tidak
d a hanya untuk ahli patologi aotopsi tapi juga untuk pengunjung
e n dan petugas pemulasaran jenazah
P
 Beberapa studi telah melaporkan bahwa dengan kehidupan
mikroorganisme patogenik tertentu akan dilepaskan dari
tubuh, jika tidak diwaspadai dapat menular pada seseorang
yang menangani jenazah tersebut

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


an
l u
h u  Hasil penelitian di laboratorium klinik di Britania Raya tahun

d a 1970 – 1989 menunjukan bahwa tingginya angka Laboratory


Aquired Infection personel yang bertugas terjangkit infeksi
e n blood borne virus HIV
P
 Cara penularan tersebut tidak menjadi fokus perhatian saat
melakukan prosedur pemulasaraan jenazah dimana penularan
dapat terjadi saat petugas menyentuh tubuh pasien atau
objek yang mengandung virus, lalu petugas menyentuh mulut,
hidung atau mata mereka

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Peraturan Menteri Kesehatan 1501 th 2010
Penyakit Wabah pada jenazah yang tidak boleh
di formalin/embalming:
- Kolera - Pes Bubo/ Pes
- DBD - Pneumonik Campak
- Polio - Difteri
- Pertusis - Rabies
- Malaria - Avian Flu / H5N1
- Antraks - Leptospirosis Influenza
- Hepatitis - A/ H1N1 Chikungunya
- Meningitis -
- Demam Kuning/ Yellow
Fever jenazahnya:
Penanganan
Terhadap jenazah akibat penyakit wabah, perlu penanganan secara khusus
menurut jenis penyakitnya untuk menghindarkan penularan penyakit pada
orang lain.Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi
HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
PENGERTIAN DAN TUJUAN

Pengertian
Pemulasaraan Jenazah adalah proses yang meliputi kegiatan
memandikan, mengkafani, mensholatkan, sebelum jenazah
dibawa ke rumah duka atau pemakaman jenazah

Tujuan
Mengetahui tata cara perawatan jenazah sesuai agama
dan kepercayaan masing dan memahami faktor resiko
penularan penyakit

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


e r i an
e n t
I k e m P I
T A S 2 2 ) P
E D I S 2 0
A K R R K E
D A R ( S TA
T A N a ta n
S e se h
K Rumah sakit menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar
RD bedah mayat sesuai dengan peraturan perUU
DA
AN .1
ST PI 7
P

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


ELEMEN PENILAIAN PPI 7.1

1 Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai dengan regulasi.

Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar bedah mayat sudah dikelola
2 sesuai dengan peraturan perUU

Ada bukti pemantauan dan evaluasi, serta tindak lanjut kepatuhan


3 prinsip-prinsip PPI sesuai dengan peraturan perUU.

Instrumen Survei Akreditasi KARS sesuai Sandar Akreditasi RS KEMENKES R.I 2022

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


REGULASI DOKUMEN OBSERVASI Wawancara

• Panduan • Bukti kegiatan di • Tempat • Ka.unit/staf


pelayanan pelayanan jenazah dan pengelolaan pengelolaan
pengelolaan bedah mayat jenazah dan jenazah
jenazah dan bedah • Hasil monitoring IPCN di bedah mayat
mayat pelayanan jenazah dan • Kulkas untuk
bedah mayat menyimpan
• Bukti evaluasi dan tindak jenazah
lanjut hasil supervise • Kulkas untuk
• Bukti pemantauan kulkas menyimpan organ
utk menyimpan jenazah • Tempat
memandikan
jenazah

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PRINSIP PEMULASARAAN JENAZAH

1. Selalu menerapkan Kewaspadaan Isolasi (memperlakukan setiap


resiko kontaminasi darah, produk darah dan cairan tubuh serta
jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius)
2. Tanpa mengabaikan budaya dan agama yang dianut keluarga
3. Tindakan petugas yang memahami Pencegahan & Pengendalian
Infeksi mampu mencegah penularan/transmisi

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Katagori Pelayanan Kamar Jenazah
1. Pelayanan Jenazah purna-pasien, setelah pasien dinyatakan
meninggal, sebelum jenazahnya diserahkan ke pihak keluarga
atau pihak berkepentingan lainnya.
2. Pelayanan kedokteran forensic
3. Pelayanan sosial kemanusiaan lainnya : seperti pencarian
orang hilang, rumah duka / penitipan jenazah.
4. Pelayanan bencana atau peristiwa dengan korban mati
massal.
5. Pelayanan untuk kepentingan keilmuan atau pendidikan
penelitian.
HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
Pemulasaraan/
pemandian
jenzah

Transpor/
Pemindahan Autopsi
Jenazah

Penyimpanan

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Ketentuan Umum Penanganan
Jenazah
1. Semua petugas/keluarga/masyarakat yang menangani jenazah
penyakit infeksi sebaiknya telah mendapatkan vaksinasi Hepatitis-B
sebelum melaksanakan perawatan jenazah (catatan: efektivitas
vaksinasi Hepatitis-B selama 5 tahun).
2. Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya.
3. Kenakan alat APD Sarung tangan, gaun tahan air/ celemek, masker
bedah, pelindung mata/kacamata, sarung tangan ganda, sepatu bot
4. Luka dan bekas suntikan atau semua lubang-lubang tubuh, ditutup
dengan kasa absorben dan diplester kedap air diberikan desinfektan.
5. Petugas jangan merokok, minum , makan dan jangan menyentuh
mata, mulut dan hidung

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Ketentuan Umum Penanganan
Jenazah
5. Amati kebersihan pribadi dengan tepat  Kebersihan tangan
6. Hindari cedera benda tajam, baik dalam pemeriksaan jenazah dan
setelah dekontaminasi limbah
7. Lepaskan peralatan APD setelah menangani jenazah
8. Badan jenazah harus bersih dan kering.
9. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh di buka lagi.
10.Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk pengawetan atau
autopsi, kecuali oleh petugas khusus. Dalam hal tertentu autopsi hanya
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan Rumah
Sakit.

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PRINSIP PPI PADA PEMULASARAAN JENAZAH

 Tidak terjadi transmisi (Penularan) terhadap petugas yang


melakukan perawatan jenazah, keluarga dan lingkungan sekitar

 Segala sesuatu yang keluar dari tubuh jenazah (kencing, darah,


kotoran dll) bisa mengandung mikroorganisme sehingga menjadi
sumber penularan

 Penerapan Kewaspadaan Isolasi :


* Kewaspadaan Standar
* Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


KEWASPADAAN ISOLASI DI KAMAR JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


KEWASPADAAN ISOLASI DI KAMAR JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PENGGUNAAN APD

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PELAKSANAN SOP PADA KEGIATAN
PEMULASARAAN JENAZAH
1. Petugas ruangan memberitahukan kepada petugas kamar jenazah bahwa pasien
meninggal adalah penderita penyakit menular
2. Pastikan petugas yang akan memandikan jenazah TIDAK ada perlukaan pada tubuhnya,
Jika didapatkan luka terbuka atau borok pada tangan atau kaki, petugas tidak boleh
memandikan jenazah.
3. Kenakan gaun pelindung.
4. Kenakan sepatu boot dari karet.
5. Kenakan celemek plastik.
6. Kenakan masker pelindung mulut dan hidung.
7. Kenakan kacamata pelindung.
8. Kenakan sarung tangan karet.
9. Setelah jenazah selesai dimandikan, siram meja tempat memandikan jenazah dengan
larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan air mengalir.

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


LANJUTAN……………….

10. Lepaskan sarung tangan karet dan masukkan dalam larutan klorin 0,5%
11. Lakukan Kebersihan tangan
12. Lepaskan kacamata pelindung, lalu rendam dalam larutan klorin 0,5%.
13. Lepaskan masker pelindung, buang ke tempat sampah infeksius
14. Lepaskan celemek plastik, buang ke tempat sampah medis.
15. Lepaskan gaun pelindung, rendam pada larutan klorin 0,5%.
16. Rendam bagian luar sepatu pada lautan klorin 0,5%, bilas dengan air
bersih lalu lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula
17. Lakukan Kebersihan tangan

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


MONITORING PELAKSNAAN PPI
FORMULIR MONITORING PELAKSANAAN PPI
DI INSTALASI KAMAR JENAZAH RS X

NO JENIS MONITORING INDIKATOR YA TIDAK NA

1 Kebersihan Ruangan dan 1. Ada Alur masuk dan keluar jenazah


peralatan 2. Lantai bersih, tidak licin
3. Permukaan tidak berdebu
4. Tidak ada lawa lawa
5. Tempat sampah tertutup
6. Wastafel cuci tangan selalu bersih dan
bebas dari peralatan
7. Dilakukan general cleaning segera setelah
proses perawatan jenazah
8. Keranda selalu bersih dan tidak berkarat
9. Penutup keranda bersih
10. Mobil jenazah bersih
11. Mobil jenazah dibersihkan setiap habis
pakai
2 Fasilitas 1. Tersedia APD lengkap ( sarung tangan,
masker, tutup kepala, goggles,
gawn/celemek, sepatu )
2. Alat cuci tangan lengkap di ruangan
( wastafel, sabun antiseptic, handtowel )
dan handrub
3. Peralatan medis tersusun rapi dilemari
4. Ada monitor Freezer jenazah
5. Tersedia handrub di mobil jenazah
6. Tersedia Spillkit di mobil jenazah
7. Tempat sampah imfeksius dan non
infeksius dan safety box
8. Tempat linen kotor

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PERSYARATAN BANGUNAN
KAMAR JENAZAH

 Area tertutup
 Jalur jenazah : berdinding keramik, berlantai tidak berpori, memiliki
sistim pembuangan limbah, sistem sirkulasi udara, sistem mesin
pendingin
 Jalur masuk keluar jenazah menggunakan pintu Ganda dan jalur pintu
masuk dalam dan luar
 Jalur petugas terpisah : Ruang kamar mandi & WC, ruang ganti pakaian
dilengkapi dengan Antiseptik Footbath, tempat cuci tangan
 Tersedia sarana : lemari Alat, Meja Jenazah, Air bersih dan mengalir,
Lemari pendingin, Meja Periksa Organ
 Ruang terpisah antara jenazah Infeksius dan Non Infeksius
HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
SARANA PRASARANA
KAMAR JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


RUANG OTOPSI

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


BANGUNAN KAMAR JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Pamulasaran Jenazah Pasien Covid-19
Di Berlakukan Pada Beberapa Kasus Berikut:

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


PPI PADA PENGELOLAAN JENAZAH
PENYAKIT MENULAR (COVID-19)
1. Petugas pamulasaran jenazah minimal empat orang dan tenaga
dekontaminasi ruang jenazah, kantong jenazah dan peti jenazah minimal
satu orang
2. Memberikan penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan
khusus bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular
3. Tidak mengabaikan budaya dan agama yang dianut keluarga
4. Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet
5. Jika akan diotopsi dilakukan oleh petugas khusus, jika diijinkan oleh
keluarga dan Direktur Rumah Sakit
6. Pemulasaraan jenazah di ruang isolasi

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


LANJUTAN………….
7. Jenazah hendaknya diantar oleh mobil jenazah khusus.
8. Luka dan bekas suntikan atau semua lubang-lubang tubuh, ditutup dengan
kapas/kasa absorben dan diplester kedap air dilakukan desinfeksi
9. Jenazah harus terbungkus seluruhnya dalam kantong jenazah yang tidak mudah
tembus sebelum dipindahkan ke kamar jenazah
10. Badan jenazah harus bersih dan kering
11. Jangan ada kebocoran cairan tubuh
12. WHO  Tidak memandikan jenazah, untuk menghindari penyebaran virus
13. Jenazah sebaiknya tidak lebih dari 4 (empat) jam disemayamkan di pemulasaraan
jenazah. Perlakuan ini juga diperuntukkan bagi jenazah dengan status PDP yang
belum mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium COVID-19

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


LANJUTAN………….
14. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
15. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah, diijinkan untuk melakukannya
sebelum jenazah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan
menggunakan APD
16. Setelah dimasukkan di peti jenazah, tidak boleh di buka kembali untuk
meminimalkan transmisi.
17. Perlindungan Kesehatan MasyarakatPencegahan Penularanapa yang
harus dilakukan keluarga atau pelayat (masker, jaga jarak)  turut saat
pemakaman dari jarak jauh

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
APD PEMULASARAAN JENAZAH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


APD PADA PENANGANAN JENAZAH
PASIEN COVID-19
APD minimum pada saat tidak dilakukan otopsi
 Pelindung kaki (sepatu boots)
Penutup kepala

Gaun yang bersih, lengan panjang dan tahan air untuk melindungi kulit dan

baju, Apron plastik


Kaca Mata Pelindung / Goggle atau Face Shield

Masker Bedah

Sarung tangan:

a.Sarung tangan on steril (nitrile gloves) saat menangani material yang

berpotensi infeksius
b.Jika pada petugas terdapat luka di kulit, setelah sarung tangan non steril (nitrile

gloves) kenakan sarung tangan rumah tangga

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Pengendalian dan Pembersihan Lingkungan

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
Ruang pemulasaraan jenazah

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


KESIMPULAN
1. Pemulasaraan Jenazah harus menerapkan prinsip pencegahan
dan pengendalian infeksi

2. Tersedianya sarana dan prasarana di instalasi pemulasaraan


Jenazah dalam menunjang pelaksanaan pemulasaraan jenazah

3. Dengan penerapan kewaspadaan standar dan transmisi pada


pemulasaraan jenazah dapat mencegah terjadinya transmisi/
penularan penyakit dari jenazah ke petugas, lingkungan,
keluarga, pengunjung dan masyarakat pada umumnya

4. Perlu dilakukan monitoring/ audit rutin PPI

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


Menyalahkan

Memperbaiki dan Menyempurnakan


HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA
TERIMAKASIH

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA


REFRENSI

PMK 27 th 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di


RS dan Fasyankes Lainnya
Erwin G. Kristanto, 1 Ade Firmansyah2 : Standar Fasilitas Pelayanan
Forensik dan Kamar Jenazah di Era Pandemi COVID-19
Infection Prevention and Control for the safe Management of Dead
Body in the Context of Covid -19. 24 March 2020.

KMK Nomor Hk.01.07/Menkes/4834/2021 Tentang Protokol


Penatalaksanaan Pemulasaraan dan Pemakaman Jenazah Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)

HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai